Selasa, 02 Oktober 2018

Menembus Batas

Rabu, 3 Oktober 2018

Seakan tak ada bosan dan lelahnya, Dugal terus bajalanan. Sepulang dari Riau, mengikuti kegiatan sastra, sehari kemudian Dugal bajalanan ke Tanah Bumbu. Tak ada tujuan pasti. Bawa puluhan buku dan oleh-oleh khas untuk diberikan kepada sahabatnya bernama Tatha yang ada di Pagatan.

Tapi Dugal tak memberitahu perihal kedatangannya kesana, ingin memberi kejutan. Naik sepeda motor sendirian dari Angkinang, tempat ia tinggal. Menempuh perjalanan 100 kilometer lebih.

Perjalanan panjang yang cukup melelahkan. Ia akan berada di Pagatan dalam beberapa hari ke depan. Ia mendatangi Tatha di sekolah tempat ia mengajar, pagi Senin.

“Dimana posisi pian ? ” tanya Dugal via WA.

“Di sekolah. Pian di Angkinang kah ? ” ujar Tatha.

Ulun handak anu pian bailang. Hadangi ulun bahilang dahululah kada lawas sampai kaina,” ujar Dugal.

Hah bujurankah pian bisa bahilang. Ulun hadangi nah,” ujar Tatha.

Tatha kaget sekaligus tersenyum sendiri, setelah melihat Dugal sudah ada di depan sekolah tempat ia bekerja.

Harat banar pian nih, mulai Angkinang ka Pagatan satumat banar,” ujar Tatha tersenyum begitu manisnya.

Lalu Dugal mengatakan ia sudah berada di Pagatan sejak hari beberapa hari lalu. Dugal menyerahkan puluhan buku dan beberapa oleh-oleh, kemudian setelah itu Dugal beranjak ke pergi tempat lain sambil pamitan. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)