Elegi sendu merindu seraya Bumi
Sriwijaya
Palembang menyapa segenap pasti gelora
mendunia
pengaruh hidup membayang teramat lirih
mendayu
segenap restu pantau pesona meski diraih
rayu
menjelang padu jengah membekas aturan
yang ragu
kau bisa memilih hidup sepenuh tentu
meniku
Kesadaran sepenuh makna kian dinamis
meritmis
rentang jengah menubir sentiment melabuh
gerimis
terasa senang dan damai disini sepenuh
arti bakti
sandaran jejak sendu pertaruhan ringkih
kian seteru
pendam tempat teramat lampau menghimbau
desau
pengalaman pantau kau yang selalu ada dimana-mana
Menggema hakikat sandera menumpuk
kecaman pasti
Jembatan Ampera menyemburat lindapan remang
kondisi
terus berlari jejak merisau harapan
suasana nyata
berhari-hari kau bisa mengejar sejak apa
yang kau inginkan
untuk mengusir rasa jemu lihat kekhawatiran
nyanyian paksa menegas wacana berhaluan
tetap membentang tidak seperti itu
menuju
Jangkau isyarat dekam lamunan pendam
keharusan
berkembang kompak perdaya sungguh tertuju
memadu sangka segenap keprihatinan
tangguh meniku
bias kasih kebodohan melebur ambisi tercetus
mewangi
senang menyendiri menuai bias jompak
persada
gigih anulir diri sinis semampai lanjutan
empati
Kandangan,
19 Oktober 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar