Selasa, 16 Januari 2018

Kahantuan Setiap Hari, Malah dapat Hononarium

Rabu, 17 Januari 2018


Saya menyukai menulis sejak duduk dibangku Madrasah Aliyah. Namun untuk kegemaran membaca sudah ada sejak Sekolah Dasar. Dari sanalah saya kian semangat menulis. Berani mengirim tulisan ke media, saat Kelas II Madrasah Aliyah, dimana untuk pertama kalinya karya saya dalam bentuk vignete di muat di Surat Kabar Harian (SKH) Banjarmasin Post.

Bangga luar biasa dirasakan. Apalagi setelah pemuatan itu saya selalu disapa orang-orang dekat dan teman di sekolah. “Karya pian ada di Banjarmasin Post,” ujar mereka kala itu. Walau tidak dapat honor dari pemuatan karya itu namun senang luar biasa. Karena menjadi orang pertama yang masih pelajar di Angkinang bahkan, di Madrasah Aliyah maupun Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang karyanya bisa menembus koran yang cukup populer di Kalimantan itu. (Maap, ulun kada sumbung lah)

Waktu terus berlalu, tahun 2000-an SKH Metro Banjar (Grup Banjarmasin Post) pernah membuka kolom / rubrik Pengalaman Misteri. Dimana pihak redaksi menerima kiriman pembaca untuk mengisi halaman tersebut. Tulisan yang terbit akan mendapatkan honor. Saya termasuk orang yang ikut berkontribusi meramaikan rubrik itu. Setiap hari saya pasti ada mengirim tulisan ke surat kabar tersebut.

Alhamdulillah tulisan yang saya kirimkan selalu ada yang dimuat. Semisal mengirim sepuluh tulisan, ada sekitar dua atau tiga yang tidak dimuat, tapi lebih banyak yang dimuatnya. Saking seringnya tulisan pengalaman misteri saya dimuat di Metro Banjar, teman saya membilang saya selalu kahantuan terus setiap hari. Maksudnya saya selalu saja ada bikin cerita misteri setiap harinya.

Cerita misteri yang saya tulis adalah dari hasil pengalaman pribadi dan mendengarkan cerita orang lain saat berada di wawarung ataupun gardu pos ronda. Yang kemudian saya tulis sedemikian rupa, agar menarik perhatian pembaca. Alhamdulillah setelah beberapa tulisan dimuat ada teman yang ke Banjarmasin, kebetulan ia juga mengambil honor menulis cerpen, mengambilkan honor menulis saya ke kantor redaksi.

Untuk pertama kali saya mendapat honor dari menulis. Kala di kampung warga susah payah mendapatkan uang, kebanyakan warga dan anak muda jadi buruh tani. Saya justru bisa mendaptkan uang dari hasil menulis, itu sebuah hal yang cukup menyenangkan. Alhamdulillah kerja keras saya selama ini dihargai oleh media.

Berikutnya saya kian tekun menulis, bukan saja cerita misteri tapi genre lain yang mampu saya buat, seperti berita daerah, cerpen, puisi, catatan perjalanan, dsb. Hingga kini tulisan saya sudah tersebar bukan saja di media cetak daerah tapi juga nasional. Arus informasi digital membuat saya juga ikut membuat karya tulis  ke media dalam jaringan (daring) yang ada. Insya Allah saya akan terus eksis menulis, karena memang inilah dunia saya yang sebenarnya. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...