Saya senang menulis kisah bahasa Banjar
dengan tokoh Si Dugal. Itu merupakan bentuk pelampiasan serta pengalaman keseharian
saya.
Saya tentu senang akan hal-hal yang
berbau kebanjaran. Hingga dulu punya mimpi punya tokoh rekaan sendiri.
Seperti yang ada di media cetak lokal
Kalimantan Selatan yang cukup populer, Si Palui. Kisah Dugal saya tulis berdasarkan
suasana hati, pengalaman pribadi, mendengar kisah di warung, dsb.
Dugal saya tulis dengan sederhana dan singkat,
karena dikonsumsi untuk media sosial dan blog pribadi. Cukup sekali baca lalu
tertawa atau tersenyum setelahnya, itulah harapan saya. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar