Minggu, 07 Mei 2017

Serba Serbi Bianglala Angkinang

Senin, 8 Mei 2017


Dugal baru saja bangun pagi. Seperti biasa ia melakukan ritual harian, berupa kegiatan sehari-hari yang terulang setiap hari. Mulai cuci pakaian yang dikenakan kemarin, lalu mandi. Kemudian Dugal berpakaian untuk menuju tempat kerja, yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya.

Dugal bekerja sebagai Staf Tata Usaha (TU) sebuah madrasah. Ia bekerja sejak tahun 2005, namun hingga sekarang masih mahonor. Karena memang ia hanya tamatan sekolah tingkat atas saja, bukan lulusan sarjana.

Tapi ia masih bersyukur bisa bekerja sesuai tugas yang diemban. Dalam beberapa minggu ini ia ikut sibuk karena dilibatkan sebagai anggota panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Ia setiap hari duduk di depan ruang Kepala Madrasah untuk menerima peserta didik baru. Ia kadang sendirian, karena yang lain bertugas mengajar atau kesibukan lain sebagai panitia ulangan maupun ujian nasional.

Usai shalat Jumat Dugal berangkat menuju Kandangan, tepatnya ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Hulu Sungai Selatan (HSS). Berjarak sekitar 12 kilometer dari Angkinang tempat ia tinggal.

Dengan bersepeda motor dan membawa tas ia menyusuri jalan nasional, Trans Kalimantan. Sekitar 45 menit menempuh perjalanan, Dugal tiba di Kantor Disbudpar HSS. Disana sudah banyak orang menunggu. Sore itu rombongan sastrawan HSS akan berangkat menuju Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut untuk mengikuti Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XIII.

Setelah memarkir sepeda motor yang dimasukkan ke ruang dalam Kantor Dibudpar HSS, Dugal duduk santai di ruang tamu kantor itu, sambil menunggu yang lain tiba.

Rombongan sastrawan yang ikut ASKS terdiri dari para sastrawan, guru Bahasa Indonesia dan siswa peminat sastra. Mereka naik bus yang sudah disiapkan pihak Disbudpar HSS. Selain bus ada juga yang menggunakan mobil pribadi. Rombongan berangkat setelah peserta datang semuanya.

Dugal duduk di bagian belakang bus bersama beberapa sastrawan yang sudah akrab dengannya. Selalu ada canda yang bisa membuat tertawa kala mendengarkannya. Rombongan tiba di Pelaihari saat Maghrib.

Mereka lalu menuju sekretariat panitia untuk menkonfirmasi kehadiran. Lalu oleh panitia diarahkan ke penginapan, di sebuah rumah warga yang sudah disiapkan panitia.

Dugal beristirahat, setelah itu pada pukul 20.00 WITA akan mengikuti pembukaan di Balairung Pelaihari, yang berjarak sekitar 500 meter dari tempat mereka menginap.

Pembukaan ASKS XIII di Balairungsari Pelaihari dihadiri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin. Sepengetahuan Dugal ini untuk kedua kali Gubernur Kalsel yang membuka ASKS. Dulu pada ASKS di Marabahan dibuka Gubernur Kalsel saat itu H Rudy Ariffin.

Selain Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor hadir pula Bupati Tanah Laut Bambang Alamsyah, Wakil Bupati Tala Sukamta, Ketua DPRD Tala Ahmad Yani, serta undangan lainnya. ***

Kandangan, 8 Mei 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...