Selasa, 04 Januari 2022

Cerpen Akhmad Husaini : Menjemput Rejeki di Kabupaten Paser

Rabu, 5 Januari 2022

Dugal berada di wilayah Kabupaten Paser, Kaltim selama beberapa hari. Ia menginap di penginapan sederhana di Kecamatan Petung, dan di Tanah Grogot. Selama di sana Dugal mendatangi tempat yang dirasa menarik perhatian dirinya atau berbeda dengan daerah lain yang pernah ia kunjungi.

Mendatangi pasar tradisional, masjid, tempat wisata, dsb. Tentu setiap tempat didatangi tak lupa di foto. Juga mewawancarai orang atau narasumber yang berhubungan dengan daerah tersebut. Untuk memposting foto dan tulisan ia menyewa atau merental laptop di penginapan. Saat di penginapan yang ada  di Petung, ia lebih dulu bertanya kepada pengelola penginapan apakah ada menyewakan laptop selama ia di sana.

Kata pengelola ada tapi tidak gratis. Dugal setuju saja. Berarti biaya menginap sehari Rp 100 ribu ditambah dengan menyewa laptop Rp 20 ribu perhari. Jadi sehari Dugal membayar Rp 120 ribu, total bersih biaya penginapan dan sewa laptop. Sementara saat di Tanah Grogot, lebih murah lagi, Dugal hanya membayar Rp 100 ribu perhari tarif penginapan, itu termasuk gratis menyewa laptop.

Laptop sangat dibutuhkan untuk memposting foto dan tulisan ke blog pribadi maupun  media online ikutan Dugal. Karena harus hari itu juga di update. Kebanyakan pagi hingga sore hari Dugal bergerilya ke pelosok Kabupaten Paser. Malamnya baru ia memposting hasil hari itu ke blog dengan laptop yang ia sewa.

Dugal tidak ingin hasil penelusurannya hari itu, terposting besok hari. Ia ingin baasa pulang, kalau untuk hari besok. Itulah yang Dugal lakukan setiap hari selama ia berada di Kabupaten Paser. Seorang pengusaha memberi ia sebuah mobil mewah. Tapi Dugal menolak dengan alasan tidak bisa menyetir, selain itu ia juga ingin sederhana apa adanya saja.

Lantas pengusaha itu mengganti mobil itu dengan uang saja, tapi tak seperti harga mobil saat baru dibeli. Kalau beli sekian ratus juta ke atas, tapi karena urus sana-sini, termasuk administrasi dan surat berharga lainnya, tinggal sekian ratus juta saja. Tapi semua itu diberikan dengan ikhlas oleh pengusaha baik hati itu kepada Dugal. Di tempat lain ada seorang pengusaha wanita yang memberikan sepeda motor baru kepada Dugal. Tapi lagi-lagi Dugal menolak. Ia ingin menggunakan motor yang ada saja, karena punya sejarah.

Barang itu diganti uang. Sepeda motor laku dijual pengusaha itu ke orang lain, uangnya diberikan kepada Dugal, setelah dikurangi urusan administrasi, bersihnya Dugal mendapatkan sekian puluh juta. Tak sia-sia perjuangan Dugal menempuh jarak jauh dengan sepeda motor bututnya seorang diri.

Jarak Hangkinang ke Tanah Grogot, sekitar 300 kilometer. Selama seminggu Dugal berada di Kabupaten Paser untuk tugas mulianya, mencari bahan inspirasi tulisannya, untuk diposting ke blog pribadi dan media online ikutannya. Selain itu juga ia bersilaturrahmi dengan orang-orang penting yang ada di sana, termasuk pula dengan dua pengusaha yang baik hati memberi ia rejeki berlimpah.***

1 komentar:

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)