Begitulah nasib
cintaku
menimpa badanku
aku tak diajak
pergi
kelelawar keluar
malam
tidak mengerti
sama sekali
malam-malam
bertubir kelam
melintas batas
merangkai bias
pentingnya
pendidikan bagi manusia
biarlah aku
menjauh sunyi
dalam ranah
keegoian
tugas individu
dan kelompok
bercengekrama
dengan Aliman dan Adi Lesmana
keakraban
sepanjang masa
kemana arah yang
akan dituju
Jambu yang ingin
kutuju
Riau yang ingin
kutuju
Lampung yang
ingin kutuju
bawa kesenangan
dan kebahagiaan
menikmati
keceriaan Nusantara
kebanggaan yang
ringkih
ritual sore
kulewati
seorang
diri melahirkan banyak mimpi
sampai kapan aku
begini
keluar airmata
tanpa bangga
mungkinkah bisa
sesetia ini
mudahan ada
manfaatnya
siang malam
berjumpa lara
keadaan diri
sapida mutur
gararakan
telah kubaca
sebuah cerpen
di Balairung
BPost
Minggu, 17
Agustus 2014
karya Ahmad
Fauzi
berjudul 17
Agustus
lahir di Taniran
September 1991
mahasiswa dan
Ketua Lembaga Pers Mahasiswa
Sukma IAIN
Antasari Banjarmasin
tinggal di
Angkinang HSS
tak kusangka
ternyata bisa
bangga atas
hasil ini
Kandangan, 12-09-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar