Sabtu, 06 September 2014

Ratapan Kekasih Rindu


Minggu, 7 September 2014


Terang benderang meneriap senja
sedemkikan rupa membias waktu
seragam apoligi menembus batas
retasan nasib di alur  sembilu
dari masa lalu ke masa kini
biarlah kuingat di inti diri
tak kenal tak bertemu tentu
malam ini aku ingin mendengar tausyiah
semacam pembelaan diri
lagi tak ada semangat menulis berita
apa yang sedang kau pikirkan
memilih hidup bersama
jangan tergesa-gesa
dalam guyuran cerita masa silam
rentang pengalaman yang berbeda
terus menggeliatkan semangat
cahaya sumber  ilmu
aku pernah bercinta
hanya sebagai pelipur lara
kapan saja bisa dilakukan
dalam diam ada rasa
rasa ingin terbang tinggi
memintal waktu di ujung siang
berbekal banyak pengalaman
dari berbagai wacana yang hadir
mampu menderai kisah pilu
aroma wewangian yang memelas
pertanda apakah itu
hanya angin lalu yang kian merindu
seperti halnya aku disini
membakar sampah menggunung
di musim kemarau
aktivitas di sore hari
berbagi kebersamaan
dalam menapaki waktu yang kian sendu
kedamaian ada disini
terpaan angin khawatirkan rembesan
di dalam rumah semua berantakan
tak teratur
sebuah pemandangan biasa yang dibiasakan
begitu saja menumpuk dipandangan
jangan bilang siapa-siapa
aku berhasil melakukannya
tak perlu banyak mulut
biarkan saja terus menjalani hidup
dari segenap rasa cinta
bicaralah seadanya saja
tanpa bumbu yang biasa menghangatkan suasana


Kandangan, 31-08-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...