Teras berat kaki
untuk melangkah
seakan ada beban
menghimpit
pikiran kelu
meresah
bolak-balik
ingin menyatukan arah
kenapa ini bisa
terjadi ?
akibat apakah
ini
dendam tiada
salahkah
atau kecamuk
diri yang nista
membayang
membias hari-hari penuh liku
untuk yang
terakhir kali aku berkaca
datar menderus
perjalananku
himpit dadaku
dengan gejolak asmara
yang tak akan
menggoyahkan niatku
apakah ini hanya
selapis visi misi
yang kau emban
silam hari
diwaktu yang
berkenan menafakuri diri
lihai merenda
bibir tipismu
manis menggula
ditatapan terali
besi setiap hari
harapan sirna
menyesali diri
kelihaian dalam
berapoligi
penasti yang
tiada henti
anganku tinggal
selamat jalan di inti diri
Kandangan, 20 Januari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar