SEBUAH CATATAN PERJALANAN
KE KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
Tanpa ada rencana lebih dahulu Minggu pagi saya diajak teman ke Amuntai. Menghadiri acara perkawinan adik calon isterinya.
Saya dibonceng dengan motor Vega-R pretelan. Hujan gerimis menghadang. Langit kelam. Untung saya memakai jaket. Sedikit mengurangi rasa dingin dan basah.
Kami melewati Pantai hambawang, Kasarangan, Sungai Buluh, dsb. Di Tapus kami berhenti. Tepatnya di sebuah masjid. Hujan cukup deras mengguyur bumi Hulu Sungai Utara. Saya cari WC mau buang air. Selain kami ada juga beberapa orang yang singgah.
Memasuki Kab. HSU banyak saya lihat dikiri-kanan jalan dipasang baliho calon Bupati dan Wakil Bupati HSU. Pemilukadanya bakal berlangsung tanggal 26 Juni 2012. Diantaranya ada baliho pasangan Hasib Salim. Juga Abdul Wahid HK dan Husairi Abdi.
Sekitar puluhan menit hujan sedikit reda. Kami melanjutkan perjalanan. Tapi kemudian di tengah jalan hujan lebat kembali mengguyur. Kami pun singgah di sebuah warung di Muara Tapus. Memesan teh dingin dan nasi sop. Kami menikmati dengan sepenuh hati. Dipiring sop terdapat dua potong kecil daging sapi. Namun rasanya tidak saya sukai. Tapi karena sudah terlanjur dipesan saya nikmati seadanya saja.
Usai makan kami melanjutkan perjalanan. Belok kiri ke Alabio. Melewati jembatan H. Fakhrudin. Buka peta agar tidak tersesat. Tanya kepada ibu-ibu. Lewat Telaga Silaba. Ada pesta perkawinan keluarga H. Mansur dekat MIN Telaga Silaba. Kami mengambil lauk masak habang dan mengisinya dengan nasi. Hanya sedikit. Lalu menuju tempat makan. Tapi pabasuhan tidak ada.Terpaksa cuci tangan dengan air mineral. Juga tak ada lap tangan. Hingga saya tak ada gairah menikmati makanannya. Mungkin juga sudah kekenyangan nasi sop di Muara Tapus tadi.
Tak berapa lama kami selesai makan. Kami pamit kepada tuan rumah. Bersalaman lalu pulang.
Memasuki Kab. HSU banyak saya lihat dikiri-kanan jalan dipasang baliho calon Bupati dan Wakil Bupati HSU. Pemilukadanya bakal berlangsung tanggal 26 Juni 2012. Diantaranya ada baliho pasangan Hasib Salim. Juga Abdul Wahid HK dan Husairi Abdi.
Sekitar puluhan menit hujan sedikit reda. Kami melanjutkan perjalanan. Tapi kemudian di tengah jalan hujan lebat kembali mengguyur. Kami pun singgah di sebuah warung di Muara Tapus. Memesan teh dingin dan nasi sop. Kami menikmati dengan sepenuh hati. Dipiring sop terdapat dua potong kecil daging sapi. Namun rasanya tidak saya sukai. Tapi karena sudah terlanjur dipesan saya nikmati seadanya saja.
Usai makan kami melanjutkan perjalanan. Belok kiri ke Alabio. Melewati jembatan H. Fakhrudin. Buka peta agar tidak tersesat. Tanya kepada ibu-ibu. Lewat Telaga Silaba. Ada pesta perkawinan keluarga H. Mansur dekat MIN Telaga Silaba. Kami mengambil lauk masak habang dan mengisinya dengan nasi. Hanya sedikit. Lalu menuju tempat makan. Tapi pabasuhan tidak ada.Terpaksa cuci tangan dengan air mineral. Juga tak ada lap tangan. Hingga saya tak ada gairah menikmati makanannya. Mungkin juga sudah kekenyangan nasi sop di Muara Tapus tadi.
Tak berapa lama kami selesai makan. Kami pamit kepada tuan rumah. Bersalaman lalu pulang.
Kandangan-Amuntai, 10-06-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar