AKHMAD HUSAINI
Kumpulan Puisi
Penyair
Juga
Manusia
Sketsa HSS
www.sketsahss212.blogspot.com
Menguak Hulu Sungai Selatan Lebih Jauh
2012
BILA
SUNYI
Suara keras
menggelegar memekikkan telinga
Dan kesunyianlah yang
kuterima
Aku sudah bosan disini
Tak ada perubahan
Salahkah aku ?
Ingin rasanya aku
melangkah pergi
Meninggalkan tempat
ini
Tempat yang pernah
memberikan kenangan
Tentang hidup yang
penuh nestapa
Tapi aku akan terus
berjalan
Meninggalkan
suara-suara nyaring
Yang memekikkan
telinga
Aku ingin mandiri
berdaya guna
Dengan senyuman kecut
Memberi arti tanpa
kesia-siaan
Perasaan takut kerap
melanda
Disegani orang
Aku pergi ingin
memberi arti
Kuajak lamunan
mengentalkan keraguan
Kandangan, Maret 2011
ORKESTRA PEJUANG
Langkah
pasti memberi inspirasi
Dalam
tautan imaji
Kita harus
berjuang melawan intimidasi
Dan
penindasan masa kini
Hidup yang
teramat kejam
Kenapa ada
kesenjangan
Terasa ada
keminderan mendera
Yang
mengingatkan dalam pikiran
Ada
kemegahan yang tak mudah digapai
Ada
perbedaan di depan mata
Yang
mengintai dalam beragam aplikasi
Perjuangan
dulu yang pernah mereka lewati
Membentang
Memberi
harap
Satu tuju
menggayut satu kata
Merdeka !
Kandangan,
17 Mei 2011
DEBUR OMBAK DI KELEMBUTAN
Mentari menggantang berada menantang
Waktu terus semakin garang
Dan desah nafas menjadi goyang
Impian hina yang merengkuh diri
Ingin kucepat pergi
Tinggalkan tempat ini
Yang penuh dengan onak dan duri
Kenapa aku sampai disini ?
Serasa hidup sampai mati
Ketika kulihat dua sejoli mementas haru
Hiruk-pikuk di tengah keramaian
Tumpukan kecantikan berbaur dengan desah mesra
Saat keindahan tubuh tak lagi terbatas
Nikmat sesaat hilangkan sejuta rasa penat
Bilakah aku merengkuh perahu kehidupan pasti
Yang tak hanya sebuah fatamorgana
Diam dan pergi dengan segala sesalan yang ada
Turut menantikan ketidakpastian
Antara malu dalam kepasrahan
Biarkan hati menangis tenggelam perlahan
Agar deburan ombak mengajak pergi
Sisakan karang kedukaan tempat menuju mati
Kandangan, 30 Juni 2011
TERUSKAN CITA-CITA ITU
Segenap
pengabdian yang diberikan selama ini
Tak pernah
terasa sia-sia
Langkah
pasti memberi inspirasi dalam tautan imaji
Kau bina
teratai yang mekar
Kaulah
pejuang yang berkepribadian
Kau yang
taat, tanggap, tangguh
Tandas,
tangkas, terampil, dan tulus
Karena
menurutmu setiap napas adalah ibadah
Dan bila
berjalan sedekah
Dimana
tinggal membawa berkah
Semua itu
seharusnya menjadi semboyan hidupmu
Masa muda
tempat kita menggapai segala asa
Aku tahu
kamu sekarang bagai hidup segan mati tak mau
Terlindas
oleh kemodernan
Tapi aku
takkan pernah meninggalkanmu
Perjuangan
dulu yang pernah kita lewati
Membentang
memberi harap
Satu tuju
menggayut sebuah makna tentu
Kita harus
bahu-membahu
Meneruskan
cita-cita itu
Kandangan,
Mei 2011
BERAT HATI
Terasa
berat kaki untuk melangkah
Seakan ada
beban menghimpit
Pikiran
kelu meresah
Bolak-balik
ingin menyatukan arah
Kenapa ini
bisa terjadi ?
Akibat
apakah ini ?
Dendam
tiada salahkah ?
Atau
kecamuk diri yang nista
Membayang
membias hari-hari penuh liku
Untuk yang
terakhir kali aku berkaca
Datar
menderus perjalananku
Himpit
dadaku dengan gejolak asmara
Yang tak
akan menggoyahkan niatku
Apakah ini
hanya selapis visi dan misi
Yang kau
emban silam hari
Diwaktu
yang berkenan menafakuri diri
Lihai
merenda
Bibir
tipismu manis menggula
Ditatapan
terali besi setiap hari
Harapan
sirna menyesali diri
Kelihaian
dalam berapologi
Penasti
yang tiada henti
Anganku
tinggal selamat jalan diinti diri
Kandangan,
20 April 2011
SANG JAWARA
Jaya dan pantang menyerah
Benamkan musuh-musuh tanpa mengalah
Ciptakan prestasi terbaikmu
Jangan sombongkan kehebatanmu
Kau adalah kebanggaanku
Kutunggu kemenanganmu
Di lapangan kamu unggul
Perlihatkan kepada lawan
Permainan terbaikmu
Junjung tinggi fairplay dan sportivitas
Maju dan jayalah untuk naik ke atas pentas
Kandangan, 18 September 2004
MAAFKAN AKU
Maafkan aku
Bila ucapanku menyinggung perasaanmu
Kuakui saat itu aku sedang emosi
Sehingga meluap kata yang seharusnya
Tak terucapkan
Itulah kekhilafanku
Aku ingin kau tak
Memasukannya ke dalam hati
Kandangan, 2-4-2008
APAKAH SALAH AKU BEGINI
Ketenangan
diri adalah penetrasi hati
Yang ingin
jauh pergi
Kini
seakan tak berarti lagi
Sementara
gelombang nadi mulai meniti
Aku sedang
ambisi menggapai keinginan tinggi
Apakah salah aku begini
Kandangan,
6 Juli 2004
UNTUKMU
Malam yang
sunyi
Kutunggu
kedatanganmu yang lama tak ada
Malam ini
khusus untukmu
Lama tak
merasakanmu
Ingin
merayu tapi aku sedang sayu
Dan
kehadiranmu hilangkan perasaan kelu
Kandangan,
Januari 2004
DAN GAIRAH ITUPUN HILANG
Aku tak
punya semangat lagi menjalani tiap detik
Menuju
sebuah ambisi yang panjang
Karena
keangkuhan dan sentimen
Membaur
jadi satu seperasaan
Dan
kesombonganpun berhamburan
Banjarmasin,
14 Sepetember 2004
SERIANG PESONA
Purnama
memunculkan sinar baru
Yang
datang seriang pesona
Nikmati
pemandangan nafiri palsu
Kau
balikkan suasana
Suka dan
duka menyatu padu
Giatkan
tali asmara pembuat senang
Dalam
jalan petualangan
Mewujudkan
janji-janji yang menikam hati
Kandangan,
Juli 1998
OMBAK DAN NODA
Roh negeri keniscayaan
yang mengerang jauh
Adaptasi mimpi yang
sedia mengulur sauh
Hilang setangkai
akasia karena melirik jambangan sirna
Ada harapan dari
segenap yang indah
Dara-dara turun malam
Yang beraksi di wajah
kota
Ramai disaat gulita
menyerang
Ada canda dan tawa
diiringi lenguhan nafas jantan dan betina
Ia terdampar di karang
asmara
Antara debur
menghantam noda
Namun lupakah mereka
yang buta akan dosa
Kandangan, 22 Juni
2004
MUYAK SUDAH MAHADANGI
hilang kesabaran
kenapa mesti menunggu
berhari-hari seperti ini
muyak tahulah sudah aku mahadang
nang ada tapi kabur
kenapa terjadi seperti ini ?
hawat mandatangikah ?
karena kami miskinkah ?
kabelnyakah kada mayu ?
urangnyakah auran ?
redamlah emosimu
lampiaskan emosimu
besok di sekolahmu
anu anak murid
atawa anu bubuhan ppl stai
Kandangan, 17 Oktober 2011
HARI NANG GUNDAH
Kucing
sauli-ulit
Teve kabel
kada dipasang-pasang
Muyak
sudah mahadangi
Laptop
takantup takutan mambuka
Takutan
rusak
Lapar
HP
dibariakan
Malam
minggu acara teve kada rame
Marga dua
teve haja
Nang
manyambut SCTV wan Trans TV
Kaya ini
taruskah hari-hariku
Almanak
haja kada baisi
Kucing
maulit tarus kanapakah
Jangan
pina harat
Banyu WC
banyu masalah
Asa
ririnyian
Kandangan,
14-10-2011
INILAH JALAN HIDUPKU
Pasrah aku menjalani hidup ini
Tak ada gairah lagi
Lamunan itu hilang seketika
Biarlah aku disini dalam ketidakpastian
Dalam kemalasan dan trauma mendalam
Ada kebencian
Inikah jalan hidupku
Kandangan, Mei 1999
INGIN
Aku ingin seperti mereka
Hidup enak selalu bahagia
Kini bersiaplah untuk menerima hadiah
Sebuah piala kepuasan bathin
Kandangan, 6 Juni 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar