Minggu, 29 April 2012

KUMPULAN PUISI AKHMAD HUSAINI

Senin, 30 April 2012



AKHMAD HUSAINI


Kumpulan Puisi


Penyair
Juga
Manusia


Sketsa HSS
www.sketsahss212.blogspot.com
Menguak Hulu Sungai Selatan Lebih Jauh

2012



BILA SUNYI

Suara keras menggelegar memekikkan telinga
Dan kesunyianlah yang kuterima
Aku sudah bosan disini
Tak ada perubahan
Salahkah aku ?
Ingin rasanya aku melangkah pergi
Meninggalkan tempat ini
Tempat yang pernah memberikan kenangan
Tentang hidup yang penuh nestapa
Tapi aku akan terus berjalan
Meninggalkan suara-suara nyaring
Yang memekikkan telinga
Aku ingin mandiri berdaya guna
Dengan senyuman kecut
Memberi arti tanpa kesia-siaan
Perasaan takut kerap melanda
Disegani orang
Aku pergi ingin memberi arti
Kuajak lamunan mengentalkan keraguan

Kandangan, Maret 2011



ORKESTRA PEJUANG

Langkah pasti memberi inspirasi
Dalam tautan imaji
Kita harus berjuang melawan intimidasi
Dan penindasan masa kini

Hidup yang teramat kejam
Kenapa ada kesenjangan
Terasa ada keminderan mendera
Yang mengingatkan dalam pikiran
Ada kemegahan yang tak mudah digapai
Ada perbedaan di depan mata
Yang mengintai dalam beragam aplikasi

Perjuangan dulu yang pernah mereka lewati
Membentang
Memberi harap
Satu tuju menggayut satu kata
Merdeka !


Kandangan, 17 Mei 2011







DEBUR OMBAK DI KELEMBUTAN


Mentari menggantang berada menantang
Waktu terus semakin garang
Dan desah nafas menjadi goyang
Impian hina yang merengkuh diri
Ingin kucepat pergi
Tinggalkan tempat ini
Yang penuh dengan onak dan duri
Kenapa aku sampai disini ?
Serasa hidup sampai mati
Ketika kulihat dua sejoli mementas haru
Hiruk-pikuk di tengah keramaian
Tumpukan kecantikan berbaur dengan desah mesra
Saat keindahan tubuh tak lagi terbatas
Nikmat sesaat hilangkan sejuta rasa penat
Bilakah aku merengkuh perahu kehidupan pasti
Yang tak hanya sebuah fatamorgana
Diam dan pergi dengan segala sesalan yang ada
Turut menantikan ketidakpastian
Antara malu dalam kepasrahan
Biarkan hati menangis tenggelam perlahan
Agar deburan ombak mengajak pergi
Sisakan karang kedukaan tempat menuju mati


Kandangan, 30 Juni 2011




TERUSKAN CITA-CITA ITU

Segenap pengabdian yang diberikan selama ini
Tak pernah terasa sia-sia
Langkah pasti memberi inspirasi dalam tautan imaji
Kau bina teratai yang mekar
Kaulah pejuang yang berkepribadian
Kau yang taat, tanggap, tangguh
Tandas, tangkas, terampil, dan tulus

Karena menurutmu setiap napas adalah ibadah
Dan bila berjalan sedekah
Dimana tinggal membawa berkah
Semua itu seharusnya menjadi semboyan hidupmu

Masa muda tempat kita menggapai segala asa
Aku tahu kamu sekarang bagai hidup segan mati tak mau
Terlindas oleh kemodernan
Tapi aku takkan pernah meninggalkanmu

Perjuangan dulu yang pernah kita lewati
Membentang memberi harap
Satu tuju menggayut sebuah makna tentu
Kita harus bahu-membahu
Meneruskan cita-cita itu

Kandangan, Mei 2011


BERAT HATI

Terasa berat kaki untuk melangkah
Seakan ada beban menghimpit
Pikiran kelu meresah
Bolak-balik ingin menyatukan arah
Kenapa ini bisa terjadi ?
Akibat apakah ini ?
Dendam tiada salahkah ?
Atau kecamuk diri yang nista

Membayang membias hari-hari penuh liku
Untuk yang terakhir kali aku berkaca
Datar menderus perjalananku
Himpit dadaku dengan gejolak asmara
Yang tak akan menggoyahkan niatku
Apakah ini hanya selapis visi dan misi
Yang kau emban silam hari
Diwaktu yang berkenan menafakuri diri
Lihai merenda
Bibir tipismu manis menggula
Ditatapan terali besi setiap hari
Harapan sirna menyesali diri
Kelihaian dalam berapologi
Penasti yang tiada henti
Anganku tinggal selamat jalan diinti diri

Kandangan, 20 April 2011


SANG JAWARA

Jaya dan pantang menyerah
Benamkan musuh-musuh tanpa mengalah
Ciptakan prestasi terbaikmu
Jangan sombongkan kehebatanmu
Kau adalah kebanggaanku
Kutunggu kemenanganmu
Di lapangan kamu unggul
Perlihatkan kepada lawan
Permainan terbaikmu
Junjung tinggi fairplay dan sportivitas
Maju dan jayalah untuk naik ke atas pentas

Kandangan, 18 September 2004



MAAFKAN AKU

Maafkan aku
Bila ucapanku menyinggung perasaanmu
Kuakui saat itu aku sedang emosi
Sehingga meluap kata yang seharusnya
Tak terucapkan
Itulah kekhilafanku
Aku ingin kau tak
Memasukannya ke dalam hati

Kandangan, 2-4-2008



APAKAH SALAH AKU BEGINI

Ketenangan diri adalah penetrasi hati
Yang ingin jauh pergi
Kini seakan tak berarti lagi
Sementara gelombang nadi mulai meniti
Aku sedang ambisi menggapai keinginan tinggi
Apakah salah aku begini

Kandangan, 6 Juli 2004



UNTUKMU

Malam yang sunyi
Kutunggu kedatanganmu yang lama tak ada
Malam ini khusus untukmu
Lama tak merasakanmu
Ingin merayu tapi aku sedang sayu
Dan kehadiranmu hilangkan perasaan kelu

Kandangan, Januari 2004







DAN GAIRAH ITUPUN HILANG

Aku tak punya semangat lagi menjalani tiap detik
Menuju sebuah ambisi yang panjang
Karena keangkuhan dan sentimen
Membaur jadi satu seperasaan
Dan kesombonganpun berhamburan

Banjarmasin, 14 Sepetember 2004




SERIANG PESONA

Purnama memunculkan sinar baru
Yang datang seriang pesona
Nikmati pemandangan nafiri palsu
Kau balikkan suasana
Suka dan duka menyatu padu
Giatkan tali asmara pembuat senang
Dalam jalan petualangan
Mewujudkan janji-janji yang menikam hati

Kandangan, Juli 1998




OMBAK DAN NODA

Roh negeri keniscayaan yang mengerang jauh
Adaptasi mimpi yang sedia mengulur sauh
Hilang setangkai akasia karena melirik jambangan sirna
Ada harapan dari segenap yang indah
Dara-dara turun malam
Yang beraksi di wajah kota
Ramai disaat gulita menyerang
Ada canda dan tawa diiringi lenguhan nafas jantan dan betina
Ia terdampar di karang asmara
Antara debur menghantam noda
Namun lupakah mereka yang buta akan dosa

Kandangan, 22 Juni 2004



MUYAK SUDAH MAHADANGI

hilang kesabaran
kenapa mesti menunggu
berhari-hari seperti ini
muyak tahulah sudah aku mahadang
nang ada tapi kabur
kenapa terjadi seperti ini ?
hawat mandatangikah ?
karena kami miskinkah ?
kabelnyakah kada mayu ?
urangnyakah auran ?
redamlah emosimu
lampiaskan emosimu
besok di sekolahmu
anu anak murid
atawa anu bubuhan ppl stai

Kandangan, 17 Oktober 2011







HARI NANG GUNDAH

Kucing sauli-ulit
Teve kabel kada dipasang-pasang
Muyak sudah mahadangi
Laptop takantup takutan mambuka
Takutan rusak

Lapar
HP dibariakan
Malam minggu acara teve kada rame
Marga dua teve haja
Nang manyambut SCTV wan Trans TV
Kaya ini taruskah hari-hariku
Almanak haja kada baisi
Kucing maulit tarus kanapakah
Jangan pina harat
Banyu WC banyu masalah
Asa ririnyian

Kandangan, 14-10-2011


INILAH JALAN HIDUPKU
Pasrah aku menjalani hidup ini
Tak ada gairah lagi
Lamunan itu hilang seketika
Biarlah aku disini dalam ketidakpastian
Dalam kemalasan dan trauma mendalam
Ada kebencian
Inikah jalan hidupku

Kandangan, Mei 1999






INGIN

Aku ingin seperti mereka
Hidup enak selalu bahagia
Kini bersiaplah untuk menerima hadiah
Sebuah piala kepuasan bathin

Kandangan, 6 Juni 2008






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersama Rusdiansyah (Kelas VIII MTsN 3 HSS)

 Sabtu, 23 November 2024 Dengan Rusdiansyah, atau biasa disapa Iyan, siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selata...