Minggu, 01 April 2012

KUMPULAN MOZAIK

Senin, 2 April 2012

AKHMAD HUSAINI

Bunga Rampai Tulisan



Perjalanan
Dengan
Segenap
Rasa Cinta


Sketsa HSS
www.sketsahss212.blogspot.com
Menguak Hulu Sungai Selatan Lebih Jauh

2012


TENTANG PENULIS

AKHMAD HUSAINI, lahir di Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 18 November 1979.
Karyanya berupa puisi, cerpen, artikel, dsb pernah disiarkan dan dipublikasikan di : BBC London Siaran Bahasa Indonesia, Radio Australia, RRI Nusantara III Banjarmasin, SKM Media Masyarakat, SKM Gawi Manuntung, SKH Banjarmasin Post, SKH Metro Banjar, Tabloid Bebas, Tabloid Serambi Ummah, Tabloid Gerbang, SKH Radar Banjarmasin, Buletin Berita HIFI, dan Tabloid Urbana.
Kegiatan sastra yang pernah diikuti antara lain : Diskusi Sastra “ Hijaz Yamani Dalam Pergaulan Sastra “ Desember 2003 di Banjarmasin ; Aruh Sastra Kalimantan Selatan I , Tahun 2004 di Kandangan ; Workshop Penulisan Cerpen Dalam Rangka Kongres Cerpen Indonesia (KCI) V Tahun 2007 di Taman Budaya Kalsel Banjarmasin ; Aruh Sastra Kalimantan Selatan IV Tahun 2007 di Amuntai ; Aruh Sastra Kalimantan Selatan V Tahun 2008 di Paringin ; Aruh Sastra Kalimantan Selatan VI Tahun 2009 di Marabahan ; Aruh Sastra Kalimantan Selatan VII Tahun 2010 di Tanjung : Aruh Sastra Kalimantan Selatan VIII Tahun 2011 di Barabai.
Puisinya dimuat dalam buku antologi penyair Kalimantan Selatan : Do’a Pelangi di Tahun Emas (2009) , Menyampir Bumi Leluhur (2010) dan Seloka Bisu Batu Benawa (2011).
Sekarang tinggal di Jl. A.Yani Km.8 Angkinang Selatan RT.1 No.40, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. e-mail : beritahss@yahoo.co.id. blog : www.sketsahss212.blogspot.com














NI YAKSA
Ini lagu yang sering diputar di RRI Banjarmasin. Saya sering mendengarnya pada acara Habar Banua.
Berikut petikan lagunya :
Ni Yaksa
Dayuhan mamusuti dibawa barabahan
Sambil bakakutuan
Ni Yaksa kanyamanan
Lalu pang taguringan
Disimbur dimatanya awan habu halaban
Rasa takalimpanan bakuriak kapadihan
Intingan wan Dayuhan
Hancap basambunyian
Di pinggir baruh dalam
Ni Yaksa jarunjungan
Matanya kabur bukah manyasahi
Tacabur di baruh balalu mati
Badua barami-rami














CERITA INDAH DI MANDAKA
Banyak cerita indah yang terukir saat saya duduk di bangku Aliyah. Saya sekolah di MAN 2 Kandangan yang beralamat di Jl. H. Jafri Zam Zam, Amawang Kiri Muka.
Saat itu Kepala Sekolahnya Bapak Amberi Pane ( saat kelas I ) lalu karena pensiun diganti HM. Saberi Ismail ( saat kelas II dan III ). Saya masuk tahun 1995 dan tamat tahun 1998.
Guru-guru yang telah berjasa dan tak akan saya lupakan : Ibu Hj. Ramlah, Bp. Bahrudin, Bp. Suhaimi, Bp. Hairin Nazrin, Bp. Apri Siswanto, Bp. Tamliha, Ibu Marlina, Bp. Asera, Bp. Basuni Taufik, Ibu Nurmusanah, Ibu Hj. Ramlah, Ibu Hj. Siti Adibah, Ibu Hamdiah Faizzah, Ibu Anna Isabella, Bp. Herri, Bp. Atmo Patria, dsb.
Sementara teman saya : Jamilati Hikmah, Lisna Mariani, Rabiatul Adawiah, Mailina, Murni, Normiati, Yusmawarti, M. Irfan, M. Yasir, Bastani, dll.
Bila kelas saya kena tugas pelaksana apel pagi Senin saya selalu jadi ajudan / pembawa teks Pancasila.
Saat kelas I Perjusami ke Loksado. Berangkat Jum’at sore setelah shalat Jum’at. Naik truk. Baju teman sempat kena aspal.
Saya akan terus mengingat masa indah di MANDAKA. Waktu kelas I saya naik sepeda ke sekolah. Menempuh jarak 20 kilometer pulang-pergi setiap hari.
Pertengahan kelas II hingga tamat naik taksi mikrolet. Taksi mikrolet cuma sampai di terminal saja. Dari terminal ke MAN saya jalan kaki. Jaraknya sekitar 2 kilometer. Melewati Jembatan Antaludin dan kompleks TNI / Yonif. Lumayan juga perjuangan hidup ini.
Nomor induk siswa saya adalah 862. Wali kelas saya waktu di MAN : Kelas I ibu Hj. Ramlah, Kelas II Bp. Obtain Hary S, dan Kelas III Bp. Bahrudin.
Sementara prestasi saya di kelas :
Kelas I cawu I ranking 29 dari 36 siswa. Cawu II ranking 22 dari 33 siswa. Cawu III ranking 22 dari 33 siswa.
Kelas II cawu I ranking 24 dari 30 siswa. Cawu II ranking 10 dari 30 siswa. Cawu III ranking 17 dari 29 siswa.
Kelas III cawu I ranking 6 dari 17 siswa. Cawu II ranking 7 dari 17 siswa. Cawu III ranking 7 dari 17 siswa.
Kini nasib saya tak berubah-ubah. Setamat MAN saya tak melanjutkan kuliah. Alasannya terkendala masalah ekonomi. Hingga teman-teman saya sekarang sudah jadian PNS. Saya tetap seperti ini hidup dalam ketidakpastian masa depan.
Ada juga rasa iri melihat teman-teman yang sudah sukses menapaki kehidupan. Jadi PNS dan sudah berkeluarga. Punya anak . Sekarang saya masih membujang.
Tapi saya bersyukur. Ini adalah garis nasib saya begini. Syukuri apa adanya.
Kandangan, 5 Feb’ 2012





















OPINI TEMAN
Kepala saya sedikit pusing usai menulis. Lalu saya coba membaca koran Banjarmasin Post edisi hari Selasa, 24 Januari 2012. Saya bolak-balik koran itu. Biasanya yang saya cari pertama berita tentang HSS.
Pada halaman 25, Banua Anam ada berita dari HSS judulnya ”Cacing Hati Bunuh Ratusan Kerbau Rawa” Tapi berita ini kurang menarik perhatian saya.
Saya terus bolak-balik halaman koran terbesar dan tersebar di Kalselteng itu. Tiba –tiba ada yang menarik pada halaman sebelumnya yakni di halaman 22, Mimbar Opini. Ada tulisan teman saya se kampung yang kini kuliah S2 di pulau Jawa, yakni Noor Ridhwan. Ada pula fotonya terpampang. Foto dengan latar mobil dan gedung, mungkin foto di Jawa.
KEJUJURAN ALA MAX HAVELAR, demikian judul tulisannya. Pada bagian awal mengulas tentang keberadaan film Max Havelar yang diproduksi tahun 1974. Namun film itu dicekal selama 11 tahun.
Pada bagi akhir tertulis : Contoh sederhana, jika seorang guru di pedesaan membantu siswanya untuk memotocopy bahan pelajaran dengan biaya per lembar Rp 75,- maka guru yang jujur tidak mungkin meminta Rp 100,- Jika dilakukannya, ia harus mengatakan secara terbuka bahwa kelebihan Rp 25,- untuk uang lelah. Jika tidak, maka ia melakukan korupsi uang siswa. Pada bagian penutup tertulis : Guru SMAN 1 Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Saya teringat malam itu, saat Riduan datang pertama kali ke kampung saya, karena diangkat jadi guru PNS di SMAN 1 Angkinang, saya yang menemaninya ke rumah pambakal (saat itu) H. Saberi Sanusi untuk membuat KTP.
Kapan ya saya bisa nulis di Mimbar Opini seperti dia ?
Kandangan, 24 Januari 2012
















KEBIASAAN SENIN

Hari Senin adalah hari pertama masuk kerja. Hari bergairahnya bekerja. Tapi bagi saya malah hari Senin adalah hari libur kerja. Semenjak tahun 2005 bekerja. Sebagai honorer hingga kini setiap hari Senin saya selalu absen ke sekolah.
Alasannya macam-macam. Ada kegiatan di Kandangan. Ikut rapat ke Dinas Pariwisata. Alasan menghindari upacara bendera. Tidak punya sepatu. Tidak punya baju seragam, dsb.
Saya pergi dari rumah pukul 09.30 Wita. Sebelumnya saya nonton teve dulu.
Setelah itu pergi kemana saja. Entah kemana tujuan. Sekehendak hati yang membawa.
Rute yang sering dilewati Pakuan, Kamat, Mandala, Ambutun, Pandulangan, Jalan Hanyar. Ke Perpustakaan Umum HSS. Atau ke Warnet Saraba Jl. Parindra Kandangan. Lantas shalat Dzuhur ke masjid Istiqamah.
Rute kedua jalan yang biasa dilewati adalah Lukdalam, Anjiran, Kayu Abang, Tawia, Bakarung, dan Kandangan.
Kalau ke KPDAD HSS biasanya saya membaca koran terbitan baru yang dilanggan. Ada SKH Banjarmasin Post, Radar Banjarmasin, dan Kompas. Bila bosan baru pindah membaca buku. Buku yang saya baca pun buku yang berkenaan dengan motivasi menulis, budaya Banjar, novel, dsb.
Kalau ke warnet saya tahan berjam-jam berada disana. Berdasarkan sikon. Maksudnya situasi keuangan. Apa yang dilakukan di warnet. Posting blog www.sketsahss212.blogspot.com yang saya kelola sejak tahun 2008. Atau berselancar cari info terbaru. Juga buka facebook kalau ada kiriman pesan atau teman baru.
Usai shalat di masjid Istiqamah perut lapar. Sebelumnya ngobrol dengan teman-teman saya di masjid Istiqamah. Ada Aliman Syahrani, Fuad Rahman, Ifan, dll. Biasanya yang dibicarakan hal-hal aktual Saya biasanya makan gado-gado di warung langganan depan SMPN 1 Kandangan. Airnya teh es.
Puas berada di Kandangan, pukul 14.00 Wita baru saya pulang ke rumah. Tiba di rumah langsung nyetel teve. Buka saluran kesayangan saya, Trans 7.
Kandangan, 2011












HARATAI OH HARATAI

Perjalanan menuju Haratai adalah perjalanan yang cukup menegangkan. Arus sungai yang deras. Gunung Kantawan kian membayang. Loksado menjelma kehidupan yang nisbi. Menuju Haratai sangat melelahkan.
Saya sedang berada di masjid Darusshalihin Loksado, bersama beberapa teman untuk menunaikan shalat fardhu Dzuhur. Kami berangkat menuju ke kawasan Air Terjun Haratai setelah shalat Dzuhur dan istirahat makan siang.
Ke warung memesan teh es dan mie soto Banjar. Mendengarkan warga Loksado bercengkerama. Tapi kami tak mengerti. Kental dengan logat Bukitnya. Akan tetapi samar-samar terdengar mereka membicarakan soal desa dan problematikanya.
Ada anak-anak desa ke warung. Pemilik warung berinteraksi. Suasana warung kian ramai. Pengunjung bertambah. Saya menggeser pantat. Memberi tempat kepada pengunjung yang baru datang. Kami menyantap sajian yang barusan dipesan.
Kami dalam perjalanan. Jalan dengan bebatuan tanpa aspal. Jalur yang menanjak. Dikiri kanan jalan terdapat pohon jati, bambu, karet, dsb. Sesekali kami berpapasan dengan penduduk setempat. Dilain tempat kami temui kuburan Nasrani.
Jalan menanjak dan curam seringkali kami temui sehingga perjalanan terasa cukup melelahkan. Beban sangat berat. Tanaman bambu di sekeliling menambah suasana kian ritmis lagi mengasyikkan. Suasana damai, tenang, dan romantis.
Perjalanan terus berlangsung. Dikiri kanan jalan terdapat pepohonan karet dan bambu. Jalan yang kami lewati terasa sangat menanjak dan curam.
Kami menemukan sekumpulan jamur yang berada dibagian batang pohon. Namun disini tidak ada tanaman langka karena di Angkinang gin ada. Perjalanan terus berlangsung dan terasa cukup melelahkan. Karena air terjun Haratai yang dituju belum juga ada tanda-tandanya. Kami terus berjalan. Lalu kami tibalah dekat pintu gerbang air terjun Haratai beberapa ratus meter lagi.
Kami melewati jalan tanah kuning yang becek dan bekas motor trail lewat. Perjalanan terus menanjak dan sangat melelahkan. Kami terus berjalan. Suara air terjun sudah dekat. Ada tanaman padi tugal yang mulai berbuah.
Saat ini kami sedang berada di kawasan air terjun Haratai yang begitu deras turun ke bawah. Banyak bebatuan besar menyembul di kiri-kanan.
Sungguh suatu anugerah Tuhan yang begitu besar. Loksado memang eksotis. Haratai oh Haratai. Begitu indah dan menawan. Desir air sangat ritmis.
Kami sangat menikmati keadaan seperti ini. Mudah-mudahan anugerah ini tetap terjaga dan lestari. Semoga kilau permata di sore ini, tepat pukul 14.30 Wita kian menggairahkan dunia.
Saya terus berada di kawasan air terjun Haratai bersama dua orang teman lainnya. Menyaksikan anugerah Tuhan. Terasa begitu menakjubkan kekayaan alam yang diberikan kepada tanah Loksado.
Inilah yang dianugerahkan kepada Desa Haratai, Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS. Sebuah objek wisata air terjun yang begitu indah dan cukup mengesankan. Sebagai sarana wisata keluarga yang bagus untuk dikunjungi.
Kami akan pulang menuruni anak tangga di kawasan air terjun Haratai. Yang tinggi beberapa meter dari tempat kami istirahat. Kami melanjutkan perjalanan ke tempat lain di kawasan Loksado. Hutan yang hijau dan rimbun sangat mengesankan di tempat ini. Kami menemui beberapa shelter / tempat istirahat di tepi jalan yang disponsori PT Angkasa Pura Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru. Tangga terus kami turuni. Menunggu teman yang sedang berada di bawah untuk naik ke atas.
Yang sangat disayangkan di area air terjun ini banyak sampah berserakan dimana-mana. Terutama plastik bekas bungkusan makanan ringan. Juga sarana prasarana penunjang seperti WC, dindingnya dicoret-coret dengan cat semprot. Sehingga terlihat jorok dan kotor. Merusak pemandangan. Tidak enak dipandang mata. Seakan-akan dibiarkan begitu saja oleh pengelolanya.
Juga terdapat bangunan sekretariat PNPM Pariwisata 2010 Anggrek Meratus Desa Haratai.
Pulang dari Haratai lagi-lagi kami bersantai di SDN Loklahung. Mencari ilham dan inspirasi. Di depan sekolah tersebut saya menyaksikan ada bacaan di dinding depan ” Raih Prestasi Masa Depan. Hormati Semua Agama, Guru, Orangtua. Jangan Lupa Ibadah”
Di Mawangi hujan lebat. Kami berteduh di sebuah warung beberapa saat. Sampai setengah jam hujan tak juga reda. Karena hari sudah senja akhirnya kami pulang berbasah-basah ria sampai ke rumah.

Loksado, 4 Maret 2011





















MENYIMAK HATI TAK BERSUDUT

Gairah menulis saya kian menggebu-gebu kala membaca buku yang satu ini. Semacam ada motivasi. Ya buku berjudul HATI TAK BERSUDUT karya Baban Sarbana telah membawa saya tercerahkan dalam menjalani hidup ini. Buku ini saya pinjam di Kantor Perpustakaan Dokumentasi dan Arsip Daerah (KPDAD) Hulu Sungai Selatan, belum lama tadi.
Buku setebal 188 halaman ini diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo tahun 2009. Buku ini memuat 43 buah judul cerita bernilai. Hati Tak Bersudut setelah kesusahan ada kemudahan. Cerita bernilai (cernil) inspirasi kisah nyata.
Lebah cerdas adalah nama maya dari Baban Sarbana, yang mulai ngeblog tidak serius tahun 2006 dan ngeblog serius sejak November 2008 di http://lebahcerdas.blogdetik.com dan menulis dicatatan facebook , rutin satu tulisan setiap hari.
Kualitas hidup seseorang bukan ditentukan dari kondisi yang dialaminya, akan tetapi bagaimana dia menghadapi kondisi tersebut. Hati adalah faktor utama penentu kesuksesan seseorang dalam menyikapi hidup. Buku ini berisi kumpulan kisah nyata yang bisa memberikan inspirasi dan alternatif cara pandang yang bisa memperkaya pembaca untuk memaknai hidup agar lebih bermanfaat.
Pada halaman 115 ditulis : Setiap orang harus punya mimpi. Setiap orang harus punya visi. Tapi hati-hati, di sekitar kita banyak para pencuri mimpi. Mereka adalah orang-orang yang bergaya hit and run, menjatuhkan mental kita dan meninggalkannya begitu saja. Mereka adalah orang-orang yang melihat ketidakmampuan kita daripada potensi. Mereka adalah orang-orang yang dengan sangat diplomatis menyampaikan argumen yang intelek hanya untuk mengatakan bahwa kita tidak bisa mewujudkan apa yang kita inginkan.
Baban Sarbana, lahir di Bogor, 6 Agustus 1974. Anak ke 6 dari 7 bersaudara. Berdomisili di Ciapus, Tamansari, Bogor.
Tentang www.rumahtulis.com . Merupakan forum bagi siapa pun ynag ingin memahami dunia tulis menulis. Terbuka bagi semua pihak yang ingin meningkatkan kompetensi menulis dari mulai sekedar menulis diary, ngeblog sampai ingin menerbitkan tulisan menjadi buku.
Awalnya Baban Sarbana bergabung dengan Blogor (Komunitas Blogger Bogor) dan dblogger (Komunitas Blogger di blogdetik.com). Memilih nama lebah cerdas, karena sangat terinspirasi dengan keistimewaan hewan ini, sekaligus mengoleksi berbagai pernik yang identik dengan lebah. Ingin memiliki watak seperti lebah yang bisa mencerna setiap detik kehidupan dan menuliskannya supaya bisa mencerdaskan diri sendiri dan orang lain.
Baban Sarbana ternyata pernah bekerja di Kalimantan Selatan, tepatnya di Tarjun, Kabupaten Kotabaru. Ini dapat diketahui dari Cernil ke 38 berjudul KERJA DI PERUSAHAAN JEPANG DAN ’DIMAKAN’ TEMAN halaman 164 : Di tahun kedua kuliah, saya mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan Jepang, Nippon Conveyor namanya. Spesialisasinya adalah membuat cobeyor (ban berjalan); kali ini sepanjang 57 km di Tarjun, Kalsel. Nippon Conveyor menerima projek ini dari PT Bukaka.
Hati Tak Bersudut adalah salah satu judul dari cerita dalam buku ini. Tentang seorang anak yang sulit meraih kesuksesan yang akhirnya menemukan jalan sukses setelah hati ibunya terbuka untuk mendo’akannya. Sukses bukan semata karena diri sendiri, tapi bisa jadi ada kontribusi dari orang lain. Hati Tak Bersudut bercerita tentang kekuatan do’a penuh cinta dari seorang ibu.
Cernil berjudul PREDATOR FITRAH halaman 99 tertulis : Melihat anak yang masih kecil, seperti melihat cermin. Apa yang diucapkannya adalah apa yang diterimanya. Ketika yang diterimanya adalah kebaikan maka yang dikeluarkannya pun kebaikan. Orangtua adalah sumber pemasukan bagi anak. Anak seperti sponge yang memiliki daya serap luar biasa.
Adalah fitrah, kondisi anak yang terkalibrasi. Ibarat titik bersih, maka fitrah anak selalu berada dalam kebaikan. Ketika fitrah terpelihara, maka sinyal kebaikan selalu menjadi bagian dari pertumbuhan anak, dan menjadi tugas orangtua membuat kondisi yang memungkinkan sinyal itu makin kuat.
Semakin usia bertambah, maka gangguan pun makin banyak. Casing atau tubuh manusia akan makin menua, disamping itu, kondisi lingkungan pun makin membuat sinyal bisa melemah, jika tidak dipelihara. Anak akan bertambah usia. Tantangan orangtua adalah memeliharanya agar, walaupun casingnya berubah, sinyalnya tetap kuat supaya terus bisa bersentuhan dengan fitrah. Dunia sekeliling menciptakan banyak predator yang membuat fitrah menjadi samar, sinyal makin melemah. Kekuatan hatilah yang membuat fitrah terjaga. Pendidikan adalah jawaban paling tepat agar hati seorang anak makin kuat, bisa melawan predator fitrah.
Guru terbesar seorang anak bukanlah orang-orang yang berada di luar rumah. Dialah orang yang terakhir dilihat ketika tidur dan pertama dilihat ketika bangun.
Judul Cernil pada Hati Tak Bersudut : ONGKOS KE AKHIRAT, HYPNOTERAPIST NAIK HAJI, IMAN ITU TERASA ISLAM ITU KELIHATAN, CINTAKU KEPADA-NYA MENUMBUHKAN CINTANYA KEPADAKU, PONARI DAN MUSYRIK POP, HATI TAK BERSUDUT, SADAR NIKMAT SETELAH HILANG, ANDA MENDAPAT UANG 50 JUTA RUPIAH !, MISKIN KOSAKATA EMOSI, KHOTIB YANG BERTERIAK ”HE MAN !”, KETUA SENAT YANG DIPUKUL, HAMPIR KELAPARAN SAAT BERHAJI, HARGA DIRI DAN INDEKS PRESTASI, DIFITNAH JADI MALIN KUNDANG, JADI JURU DAMAI TAWURAN YANG TIDAK SAYA LAKUKAN, BUNDA AKU MENCINTAI TELAPAK KAKIMU, DO VERSUS OD, SIAP BERDEBAT, GURU FISIKA DAN KALENG KAPUR TULISNYA, JAGA WARNET DENGAN GAJI RP 30.000,- SEBULAN, BANJIR JAKARTA DAN SALING CURIGA, PREDATOR FITRAH, SEMOGA DAPET PIRING, ANAK SMA JADI PEMBIMBING HAJI, PENCURI MIMPI, WANITAKU MELIHAT HARGA MAKANAN PRIA MELIHAT JENIS MAKANAN, WANITAKU YANG LEBIH JANTAN, SURAT UNTUK SETAN YANG NGANGGUR, SEDEKAH YANG DIKEMBALIKAN, EMPAT KATEGORI SUSAH SENANG, TANAH KOSONG YANG PAGARNYA HILANG SEBELAH, KANTONG TIPIS MUKA TEBEL, IDUL FITRI DI NEGERI ORANG, TONGSENG CINTA, BERPIKIR BIJAK DARI KRITIK, WANITA TERGANGGU PIKIRAN YANG DISTERIL, SUSAH AJA SENENG, KERJA DI PERUSAHAAN JEPANG DAN DIMAKAN TEMAN, MALAM ITU KAU DIPELUK ALLAH, TUKANG PIALA JADI EVENT ORGANIZER, KEPUTUSAN DALAM KEPUTUS ASAAN, EMPAT KATAGORI SALAH BENAR, SURAT TERBUKA UNTUK MALAIKAT.
Saya berharap lewat buku ini motivasi saya dalam menulis terus bergairah dan makin produktif. Impian saya adalah berdakwah lewat tulisan dan menerbitkan buku sendiri. Buku-buku itu nantinya bila terbit akan saya sebarkan ke anak murid saya, ke teman-teman, instansi pemerintah, dsb. Semoga jadi kenyataan. Amin !

Kandangan, 2011
































LASKAR PELANGI
Saya meminjam buku Laskar Pelangi di Kantor Perpustakaan Dokumentasi dan Arsip Daerah HSS. Entah kenapa saya kembali tertarik mau membaca buku karya Andrea Hirata itu, yang beberapa tahun lalu pernah juga saya pinjam di tempat yang sama.
Saya rindu bacaan yang mencerahkan dan menghibur. Kondisi buku itu kini sudah tidak ”laik pakai” lagi. Bagian tengah halaman banyak yang copot. Dibagian cover diberi lakban hitam. Ini pertanda buku tersebut sering berpindah tangan dan cukup payu dipinjam. Sedikit tidak mengasyikkan melihat fisik buku seperti itu.
Tapi itu tak penting. Yang penting saya ingin mendalami bagian isinya. Laskar Pelangi pertama kali dicetak tahun 2005. Sedang buku yang saya pegang ini adalah cetakan ke 18, Februari 2008. Tebal buku 534 halaman. Diterbitkan oleh PT Bentang Pustaka, Yogyakarta.
Buku ini memuat 34 Bab : Sepuluh Murid Baru, Antediluvium, Inisiasi, Perempuan-Perempuan Perkasa, The Tower of Babel, Gedong, Zoom Out, Center of Excellence, Penyakit Gila No.5, Bodega, Langit Ketujuh, Mahar, Jam Tangan Plastik Murahan, Laskar Pelangi dan Orang-Orang Sawang, Euforia Musim Hujan, Puisi Surga dan Kawanan Burung Pelintang Pulau, Ada Cinta di Toko Kelontong Bobrok Itu, Moran, Sebuah Kejahatan Terencana, Miang Sui, Rindu, Early Morning Blue, Billitonete, Tuk Bayan Tula, Rencana B, Be There or Be Damned !, Detik-Detik Kebenaran, Societeit de Limpai, Pulau Lanun, Elvis Has Left the Building
Dua belas tahun kemudian : Zaal Batu, Agnostik, Anakronisme, Gotik.
Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan bersimpati kepada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra cilik yang genius dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaga akan ilmu – bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri di akhir sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus. Dan sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup berjuang meraih cita-cita.
Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka, dan temukan diri anda tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca lembar-lembarnya. Novel ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of children memories, dan khususnya juga buat siapa saja yang masih percaya akan adanya kejaiban lain untuk mengubah dunia : pendidikan.
” Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, dituturkan secara indah dan cerdas,” ujar Korrie Layun Rampan, sastrawan dan Ketua Komisi I DPRD Kutai Barat, Kaltim.
Di negeri ini, tidak mudah menulis novel-novel yang kesemuanya best seller, apalagi merupakan karya-karya pertama, ditulis seseorang yang tak berasal dari lingkungan sastra, dan lebih gawat lagi, novel-novel itu sama sekali tak sejalan dengan trend pasar. Tapi hal itu dapat dilakukan Andrea Hirata . Melalui Laskar Pelangi, Andrea Hirata langsung menempatkan dirinya sebagai salah satu penulis muda Indonesia yang amat menjanjikan. Laskar Pelangi telah beredar di luar negeri, bahkan mampu mencapai best seller di Malaysia.
Aku termenung mendengar cerita Lintang. Aku memang tidak pernah menyaksikan langsung Bodenga beraksi tapi aku mengenal Bodenga lebih dari Lintang mengenalnya. Bagiku Bodenga adalah guru firasat dan semua hal yang berhubungan dengan perasaan gamang, pilu, dan sedih. (halaman 90)
Tapi lebih dari itu, yang paling seru adalah permainan tanpa nama yang melibatkan pelepah-pelepah pohon pinang hantu. Satu atau dua orang duduk diatas pelepah selebar sajadah, kemudian dua atau tiga orang lainnya menarik pelepah itu dengan kencang. Maka terjadilah pemandangan seperti orang main ski air, tapi secara manual karena ditarik tenaga manusia. (halaman 171)
Saya larut dalam empati yang dalam sekali. Sekiranya novel ini difilmkan, akan dapat membangkitkan ruh bangsa yang edang mati suri. (Ahmad Syafi’i Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah)
Ramuan pengalaman dan imajinasi yang menarik, yang menjawab inti pertanyaan kita tentang hubungan-hubungan antara gagasan sederhana, kendala, dan kualitas pendidikan. (Sapardi Djoko Damono, Sastrawan dan Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI)
Bakat laksana Area 51 di Gurun Nevada, tempat dimana mayat-mayat alien disembunyikan : misterius ! Jika setiap orang tahu dengan pasti apa bakatnya maka itu adalah utopia. Sayangnya utopia tak ada dalam dunia nyata. Bakat tidak seperti alergi, dan ia tidak otomatis timbul seperti jerawat, tapi dalam banyak kejadian ia harus ditemukan. (halaman 127)
Angin sejuk yang bertiup dari lembah menampar-nampar wajahku. Aku merasa tenang dan akan kutulis puisi demi seseorang dibalik tirai keong itu. Puisi inilah misi rahasiaku.
Jauh Tinggi
A Ling, hari ini aku mendaki Gunung Selumar
Tinggi, tinggi sekali, sampai ke puncaknya
Hanya untuk melihat atap rumahmu
Hatiku damai rasanya (halaman 292)
Namun, hari ini Lintang ternyata hanya seorang laki-laki kurus yang duduk bersimpuh menunggu giliran kerja rodi. Aku teringat lima belas tahun yang lalu ia memejamkan matanya tak lebih dari tujuh detik untuk menjawab soal matematika yang rumit atau untuk meneriakkan Joan d’Arch ! Merajai lomba kecerdasan, melejitkan kepercayaan diri kami. Kini ia terpojok di bedeng ini, tampak tak yakin akan masa depannya sendiri. Aku sering berangan-angan ia mendapat kesempatan menjadi orang Melayu pertama yang menjadi matematikawan. Tapi angan-angan itu menguap, karena disini, di dalam bedeng tak berpintu inilah Isaac Newton ku berakhir. “ Jangan salah Ikal, paling tidak aku telah memenuhi harapan ayahku agar tak jadi nelayan...”
Dan kata-kata itu semakin menghancurkan hatiku, maka sekarang aku marah, aku kecewa pada kenyataan begitu banyak anak pintar yang harus berhenti sekolah karena ekonomi. Aku mengutuki orang-orang bodoh sok pintar yang menyombongkan diri, dan anak-anak orang kaya yang menyia-nyiakan kesempatan pendidikan.
Ucapan terima kasih kusampaikan kepada Ally, Katja Kochling, saskia de Rooij, Basuni Hamin, Cindy Riza Stella, Heldy Suliwan Hirata, Ya Sancin, Zaharudin, Roxane, Resval, Gatot Indra, Olan, Hazuan Seman Said, KA Arizal Artan, Okin di Telkom Jember, dan terutama untuk mas Gangsar Sukrisno serta mbak Suhindrati a. Shinta di Bentang Pustaka
Hingga malam ini saya hanya separo membaca buku Laskar Pelangi. Banyak kerjaan jadi tak ada waktu baca buku. Tapi sebelum batas pengembalian saya harus menyelesaikan membacanya.
Kandangan, Januari 2012










SEBELAS PATRIOT
Saya membaca Info Buku Media Kalimantan halaman C3 edisi Senin, 6 Februari 2012.
Mengulas buku Andrea Hirata : Sebelas Patriot. Diterbitkan oleh Penerbit Bentang dengan tebal 108 halaman.
Andrea Hirata adalah pengusung trend baru sastra Indonesia. Karya Laskar Pelangi yang bertutur tentang setapak perjalanan menuju sukses menjadi ilham dan memberikan pengaruh yang kuat bagi para pembacanya. Kehadiran Laskar Pelangi kala itu mampu mengubah struktur sastra tanah air yang sebelumnya beraroma ‘lendir’.
Menapaki karier sebagai sastrawan dengan tidak sengaja Andrea Hirata kembali melahirkan sebuah karya yang bercerita tidak jauh dari masa lalunya. Tentang dirinya, orang-orang terdekatnya, dan kampung halamannya.
Buku ini dengan secara gamblang membuka tabir sejarah Andrea Hirata yang sebenarnya memiliki cita-cita menjadi pemain timnas sepakbola. Endapan keinginan yang bermula dari temuannya ketika mendapati foto ayahnya yang pernah menjadi pemain bola kampung ternama dikala penjajahan kolonial Belanda.
Disebutkan bahwa bersama dua kakaknya, ayah Andrea memiliki tim sepakbola yang sangat disegani karena kepiawaian ketiganya dalam mengolah si kulit bundar. Ketiganya memiliki posisi berbeda, sang ayah merupakan sayap kiri lincah yang handal dan memiliki tendangan pisang. Sedangkan dua saudara yang lain adalah seorang sayap kanan dan playmaker merangkap bek tengah yang tangguh nun kokoh.
Tim mereka adalah tim dari kelompok buruh tambang yang selama ini selalu menjadi ‘anak bawang’. Namun, berkat bakat alam ketiganya serta sentuhan pelatih Amin tim buruh tambang menjadi idola baru. Apabila tim mereka bertanding, seluruh penduduk kampung berduyun-duyun ingin menyaksikan unjuk kebolehan skill cantik menawan dari trisula bersaudara ini.
Akan tetapi langkah mereka untuk menjadi yang terbaik terhalang dengan kesewenang-wenangan penguasa yang selalu memaksakan kehendak. Sudah menjadi ‘harga mati’ kalau pemenang sebuah turnamen adalah tim dari penjajah. Maka, sudah barang tentu segala cara dilakukan untuk menjagal tim kesayangan penduduk pribumi, termasuk tim buruh tambang.
Dalam sebuah kompetisi peringatan HUT Ratu Belanda kenyataan pahit nun getir itu akhirnya benar-benar terjadi. Menjelang final, karena ketakutan dan kekhawatiran akan permainan yang eksplosif dari tridente bersaudara tersebut sehingga dapat mengalahkan kesebelasan Belanda yang akibatnya bisa meruntuhkan harga diri. Dipanggil dan diancam ketiganya untuk tidak lagi bermain. Namun, ancaman tersebut tidak membuat mereka ‘keder’. Ketiganya tetap nekad untuk tampil.
Hasilnya, ketiganya diusir dan dibuang dari tanah kelahirannya. Bahkan ayah Andrea Hirata harus meratapi nasib. Lutut kaki kiri yang menjadi andalannya ditimpuk dengan palu, sehingga rusak dan membuatnya tidak bisa digunakan lagi.
Aroma cerita inilah yang kemudian menyulut semangat Andrea Hirata ingin melanjutkan cita-cita yang tidak kesampaian dari ayah berseragam mendapatkan berzirah garuda di dada.
Sekelumit cerita buku ini memberikan arti penting tentang bagaimana mimpi dan keinginan itu dipupuk agar tercapai walau pada kenyataannya berbicara lain. Butuh perjuangan dan pengorbanan yang tak ternilai untuk sebuah kesuksesan. Termasuk bagaimana membangun timnas yang kuat, disegani dan menjadi kebanggaan bangsa.
Kandangan, 6 Februari 2012

MENCARI AYAH DAN ADIK
Saya membaca SKH Banjarmasin Post edisi Rabu, 25 Januari 2012. Pada halaman 23 (Layanan Publik) ada yang menarik perhatian saya berjudul MENCARI AYAH.
Yang menulis SMS hotline itu adalah bernama Yani, beralamat di Sungai Bungur, Kec. Padang Batung, Kab. HSS.
Ia minta tolong kepada sang ayah, yang dimana saja berada untuk pulang ke Kandangan. Nenek Yani sudah meninggal dunia. Menurut Yani ayahnya yang bernama Jailani sudah 12 tahun meninggalkan rumah.
Yani sangat rindu kepada ayahnya. Ia mengetahui ayahnya terakhir kali berada di Sampit, Kalteng. Ayah Yani biasa dipanggil Enting / Utuh Gunung. Kulit sawo matang, perut buncit, tinggi 165 cm. Kerjanya penjual obat-obatan keliling / propaganda di pasar-pasar. Kepada adiknya Sala di Bahaur Kalteng Yani ingin bertemu dengannya.



















TAK BISA TIDUR
Malam ini saya tak bisa tidur. Mendengar suara itik milik tetangga sebelah rumah ribut. Mata saya gatal. Lalu saya kucek-kucek dengan jari tangan.
Kepala saya pusing. Entah kenapa saya alami seperti ini ? Masih terbayang oleh saya rangkaian catatan kegiatan hari ini.
Sore tadi saya tidak ke sawah di Putat. Padahal banyak lagi padi yang belum ditanami. Alasannya malu karena dekat sawah saya ada yang akan menggelar maulid besok hari. Takut ada banyak urang baharaguan.
Kemudian, Wahyu yang disuruh memabrikan banih tidak ada ke rumah. Padahal sudah menyanggupi kemarin. Mungkin sibuk kali ? Pusing saya mikirnya.
Malam ini saya tak bisa tidur. Parut garurukan karena tidak makan nasi sejak tadi sore.
Maghrib kembali Yudi Hasan datang mencari Sani. Ada urusan napakah ? Nanya nomor HP Sani. Kapan datang ? Saya tidak tahu.
Sementara Amud dan Didin tadi pagi ke Jasa Raharja ada yang diurus.
Saya membayangkan, tepatnya mengkhayal : ada duit saat ini untuk beli baju. Satu celana panjang. Beli HP dan kamera digital.
Karya tulis saya yang bertumpuk masih tulis tangan dapat dibukukan. Diterbitkan oleh penerbit bonafid di pulau Jawa. Duh bangganya !
Malam ini saya terus berkhayal : Masdah minta maaf kepada saya. Dengan tangisan penyesalan karena telah berbuat tidak menyenangkan terhadap saya beberapa bulan silam.
Malam ini saya pingin makan ketupat Kandangan. Lauknya haruan atau tauman. Dengan sambal acan. Teh es. Duh enaknya...! Pacah liur.
Teringat tadi pagi disuruh cari map hijau satu pak. Saya berangkat ke koperasi Bp. Marjono tapi tidak ada. Lalu ke fotokopian Madun juga tidak ada. Saya menuju ke Kandangan. Ke toko Warnito. ” Map hijau kosong,” ujar pemilik toko. Terakhir saya ke fotokopian depan SMPN 1 Kandangan. Alhamdulillah ada. Dengan senyum tipis saya pulang.
Itu ingatan saya tadi pagi. Tapi malam ini kepala saya masih pusing. Tak bisa tidur juga. Parut kian garurukan. Saya takut keluar rumah cari makanan. Sudah tengah malam. Biar saya tahan saja hingga pagi. Nulis terus biar asyik...!
Kandangan, 24-01-2012







BANTUAN PEMERINTAH
Satu lagi upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengembangkan sekolah. MTsN Angkinang mendapatkan bantuan berupa paket laboratorium bahasa dan komputer.
Laboratorium bahasa sebanyak 24 unit dan komputer 12 unit. Jumat (06/01/2012) barang-barang itu datang yang diantar dengan truk. Juga tiga orang teknisi khusus yang didatangkan langsung dari Jawa. Mereka akan bekerja siang malam menyelesaikan pemasangan paket bantuan teknologi itu. Para teknisi itu akan menginap beberapa malam di sekolah tersebut.
Yang pertama mereka pasang adalah laboratorium komputer yang ada di ruangan Kepala sekolah.
Sementara untuk laboratorium bahasa ruangnya menempati ruang laboratorium bahasa yang lama. Untuk itu pihak sekolah terpaksa mengeluarkan 24 boks lama dan barang-barang lainnya ke tempat lain. Ruang itu harus kosong.
Kandangan, 7 Januari 2012














SOPIR TAMAK
Ini cerita waktu saya masih Aliyah dulu. Pulang sekolah saya menuju terminal mikrolet. Jaraknya sekitar 3 kilometer. Menuju terminal saya berjalan kaki.
Dari terminal mikrolet ke rumah saya jaraknya sekitar 8 kilometer. Sudah beberapa tahun saya tidak naik sepeda lagi ke sekolah. Jadilah saya tiap hari turun naik mobil ke sekolah. He..heee...he..Maksudnya naik taksi.
Menunggu mikrolet untuk pulang adalah pekerjaan yang cukup membosankan. Butuh waktu berpuluh-puluh menit menunggu penumpang penuh. Bahkan bisa berjam-jam.
Saat itu penumpangnya khusus pelajar banyak sekali. Lalu saya bergegas menuju mikrolet yang mau berangkat itu. Sang sopir terlihat kuluh. Kapasitas mikrolet sudah lebih malah ditambah lagi. Hati saya berkata tidak usah naik. Lantas saya turun tidak jadi ikut. Mikrolet berangkat dengan penumpang penuh.
Saya harus rela menunggu mikrolet berikutnya. Syukurlah ada mikrolet yang akan berangkat dengan penumpang sedikit lengang.
Di Tinggiran sekitar 2 kilometer dari terminal, saya melihat mikrolet yang pertama tadi berangkat tampak berhenti. Penumpangnya banyak berada diluaran. Lalu ditanya oleh sopir mikrolet yang saya tumpangi. Ternyata mikrolet temannya itu mengalami kerusakan alias mogok. Juga ban dalam kempes. Diduga akibat kebanyakan memuat penumpang alias ketamakan sang sopir untuk memperoleh rejeki yang lebih banyak lagi.
Kita tidak boleh tamak. Karena rejeki sudah ada yang menenetukan. Karena tamak akan berakibat buruk pada diri yang melakukannya.
Kandangan, 2011









KE NIIH SENDIRIAN
Hari ini benar-benar luar biasa bagi saya. Pulang dari Nagara singgah di masjid Istiqamah Kandangan, shalat Dzuhur. Lalu berangkat lagi. Tujuan mau ke Loksado sendirian.
Biasanya kalau ke Loksado berombongan minimal berdua. Saya ikut dibelakang. Kali ini saya mencoba sendirian. Takut karena tidak bisa mamasukakan gigi saat berada ditanjakan yang cukup tinggi.
Kali ini saya ingin mencoba sensasi baru. Niat saya maksimal ke Lumpangi saja dulu. Nanti kalau ada waktu baru ke Loksado. Perjalanan pun saya tempuh dengan suasana hati campur aduk. Menggebu-gebu dan deg-degan. Melintasi Padang Batubg, Tumpahan, Mawangi, Halunuk, Panggungan, dan Lumpangi.
Lumpangi terlewati. Saya sanggup untuk terus melanjutkan perjalanan. Saya terus menuju Tanuhi dan Niih. Tiba di Tugu Niih. Banyak orang beraktifitas disana. Ada yang maricih paring. Ada yang mengeluarkan barang tukaran lalu ditempatkan di pelataran rumah.
Saya turun ke sungai. Motor diparkir dekat tugu. Saya ke pinggir sungai. Basuh muka, tangan, dan kaki. Segaaaaaar...! Lalu melap sandal yang kena lumpur.
Setelah itu saya naik. Saya tak betah berada di area Tugu Niih. Malu banyak orang. Seandainya tidak ada orang saya betah berlama-lama disana.
Saya balik haluan kembali. Niih saya tinggalkan. Di jalan dekat tanah kuning, saya berhenti buang air kecil, tidak tahan lagi. Lalu melihat pemandangan sungai Amandit dan jembatan gantung dari kejauhan. Itu adalah lokasi di Niih, yang saya datangi tadi. Saya terus melanjutkan perjalanan untuk pulang. Perjalanan ini benar-benar berkesan dan tak akan saya lupakan.
Kandangan - Niih, 3 Januari 2012







PERJALANAN DENGAN SEGENAP RASA CINTA
Inilah perjalanan terpanjang saya dengan sepeda motor diawal tahun 2012. Perjalanan yang cukup melelahkan. Puluhan kilometer pulang pergi saya jalani. Meninggalkan kesan indah.
Saya menempuh perjalanan sepanjang 60 Km pulang pergi ke Nagara. Hampir 9 tahun saya tak ke Nagara. Banyak pemandangan yang berubah. Sehingga kali ini perjalanan begitu cukup bergairah saya jalani. Melintasi Sungai Kupang, Tawar, Bangkau, Sungai Jarum, Muning, Nagara, dsb.
Ternyata Kantor Pengadilan Agama Nagara berada di Muning. Kehidupan warga tak jauh berkutat di seputar air dan sungai. Saya menyaksikan pernik kehidupan warga berupa mahancau ikan, naik jukung, menggali pasir, dsb.
Terlihat anak gadis menyulam. Anak laki-laki bermain patung-patungan. Mahancau dekat jembatan. Ke pasar Senin Nagara. Jauh berbeda. Tidak seperti tahun 2003 silam. Jalan rusak di seputaran Nagara. Di area Nagara dengan kawasan rawa dapat menyaksikan deretan pegunungan Meratus. Berdiri di jembatan Karang Rati.
Perjalanan ini benar-benar saya nikmati. Bentor-bentor berseliweran membawa penumpang. Perjalanan panjang ini menghilangkan rasa gundah. Bangkau terasa damai dilewati. Nuansa khas pedesaan daerah rawa. Andai saya memiliki alat untuk mengabadikan momen ini. Duh indahnya dunia. Perjalanan ini begitu memberi arti. Suatu waktu nanti saya akan datang kembali untuk mengabadikannya.
Kandangan – Nagara, 03-01-2012









MEMINJAM UANG
Saya rela menempuh perjalanan jauh demi uang. Saya terpaksa meminjam uang untuk sebuah keperluan yang cukup mendesak. Malam itu saya menempuh perjalanan kurang lebih 40 km pulang - pergi untuk meminjam uang sebesar Rp.200 ribu kepada teman saya yang berada di perbatasan HSS – Tapin.
Malam itu usai shalat Maghrib saya berangkat dengan mengendarai motor. Saya sendirian. Di Hamalau singgah, isi bensin 2 liter.
Saat saya tiba di depan rumah teman, pintu sudah terbuka. Seakan teman itu sudah tahu akan kedatangan saya. Saya tak ingin berlama-lama. Di pelataran rumahnya setelah duduk sebentar langsung saya utarakan maksud kedatangan saya kesana. Padahal ia dan isterinya mempersilakan masuk ke dalam rumah. Tapi saya menolak. Lalu isterinya masuk mengambilkan uang. Terima kasih teman telah membuka harapan, memberi peluang amal, hakun mahutangi saya. Kaena amun ada rajaki duit dibayari.
Saya pun pulang dengan senyuman manis. Walau jarak yang teramat jauh ditempuh untuk pulang. Tapi karena membawa uang Rp.200 ribu, saya jadi semangat. Uang itu nantinya akan saya gunakan untuk bayar rekening listrik, upah batanam, dan keperluan lainnya. Tapi jangan digunakan untuk hal-hal yang tak bermanfaat ya ?
Kandangan, 18-01-2012



















MEMBUANG WAKTU
Ikuti saya kalau kegiatan ini baik. Tinggalkan saya kalau kegiatan ini jelek atau tidak bermanfaat.
Inilah kebiasaan saya tiap sore. Bangun tidur lalu duduk di area kasur yang sudah dirapikan. Dari kaca rumah saya memandangi luar rumah. Rumah saya pas menghadap jalan raya. Jadi saya dengan leluasa bebas memandang aktivitas jalan raya. Menyaksikan lalu lalang kendaraan.
Di depan rumah saya tumbuh rumput liar yang cukup tinggi. Karena tidak dibersihkan. Biasanya disemprot dengan obat pembasmi gulma, entah apa nama dan istilahnya yang tepat.
Sore ini kembali saya melakukan ungutan. Mata menatap ke depan. Malas ke sawah. Malas memancing. Malas beraktivitas apa saja seperti dulu. Saya jarang olahraga. Bahkan boleh dikatakan benci olahraga. Padahal fasilitas olahraga cukup tersedia macam dan jenisnya. Futsal dan bola voli misalnya ada di SMAN 1 Angkinang. Yang jaraknya lumayan dekat dengan rumah saya. Teman-teman di kampung sering kesana setiap sore.
Bisanya cuman mengkhayal. Melamun. Baungutan. Tapi punya banyak keinginan. Ingin punya PC Tablet. Agar tidak gaptek. Tapi duit untuk membelinya dari mana ?
Sekarang duit kada sajampal-jampal. Mau makan saja tidak ada lauknya. Jadi menjalani hidup tidak bergairah. Hilang selera.
Sulit memang tidak punya duit ini. Malas berusaha. Sabarai. Membuang-buang waktu dengan percuma. Saat orang-orang sedang kekurangan waktu saya malah lagi buang-buang waktu.
Alangkah berbedanya saya. Mobil mewah lewat. Sepeda mewah lewat. Saya cuma kelewatan barang-barang mewah. Saya tidak bisa memiliki kemewahan. Karena saya malas. Kerjanya sehari-hari cuma buang-buang waktu. Sekedar membersihkan rumput liar di depan rumah saja saya malasnya luar negeri.
Kandangan, Januari 2012







KEHILANGAN SANDAL
Belum lama tadi saya menghadiri pesta pernikahan tetangga rumah. Jaraknya dari rumah saya sekitar 10 meter. Pesta digelar cukup sederhana. Tidak sebesar pesta pernikahan Ibas – Aliya di Istana Cipanas
Satu persatu tamu undangan mulai berhadir. Tak lama kemudian rombongan mempelai pria datang. Mereka disambut shalawat Nabi. Sebelumnya penghulu sudah berhadir.
Akad nikahpun berlangsung. Hingga selesai. Undangan kemudian menikmati hidangan yang disuguhkan tuan rumah. Ada nasi dan lauknya. Juga nasi ketan beserta intinya. Ini merupakan simbol kerakatan dalam nerumah tangga.
Selesai makan undangan pulang. Di rumah tinggal penghulu dengan orangtua mempelai wanita. Mereka berbincang dan ada melengkapi administrasi pernikahan.
Tak lama kemudian penghulu mau pulang. Saat melangkahkan kaki penghulu terkejut karena didepan rumah sandalnya tidak ada. Cari kesana-kemari juga tidak ada. Pihak keluarga mempelai wanita ikut juga mencarikan. Namun hasilnya nihil. Undangan yang masih bertahan juga sibuk mencarikan. Suasana ribut.
Karena tidak juga ketemu, sementara penghulu ingin cepat pulang karena ada urusan lain, pihak keluarga mempelai wanita menyiasatinya dengan memberikan sandal yang ada
Sungguh suatu kejadian lucu sekaligus memalukan.
Kandangan, 2012









BOPAK CASTELLO
” Muka kamu seperti toples rengginang,” ujar Denny Cagur kepada Bopak dalam sebuah adegan .
Saya sudah akrab dengan nama dan wajah Bopak Castello. Kalau logatnya sih ia urang Banjar. Namun hingga kini saya belum mendapatkan info pasti tentang asal-usulnya.
Dalam tayangan komedi di televisi Bopak selalu jadi korban kejahilan teman main. Ini seperti yang saya saksikan pada acara Tawa Sutera Cooy, Pesbukker (ANTV), dan Comedy Project (Trans TV).
Saya merasa kasihan melihatnya. Kenapa perannya selalu yang direndahkan derajat terus ? Seperti kepalanya dibubuhi dengan tepung putih yang ada diwadah. Juga mukanya ditempeli secara tiba-tiba dengan kue ultah. Mukanya jadi belepotan. Kan mubazir ?
Kandangan, Januari 2012



















KISAH MANGANGARUN
Ini beberapa pengalaman saya waktu mangangarun beberapa tahun silam. Pengalaman dalam memperjuangkan hidup. Menjalani pahit getirnya kehidupan .
Mangangarun atau mengambil upah memanen padi di daerah lain. Tempat yang pernah saya datangi antara lain : Gambut, Malintang, Handil Asang, Manarap Baru, dsb. Semuanya berada di Kabupaten Banjar.
Ada suka dan duka saat mangangarun. Kenapa mangangarun ¿ Karena di kampung sedang musim sunyi alias selesai panen. Juga ingin menambah penghasilan.
Pernah saya dan teman-teman menginap di emperan masjid Mujahidin Gambut. Karena belum ketemu orang yang mengupah memanen padi.
Yang sulit saat mangangarun adalah air untuk mandi karena saat itu sedang musim kemarau. Juga buang air besar. Saat terpaksa buang air besar, saya kabur ke pahumaan. Ini juga dilakukan teman-teman yang lain. Mencabut beberapa batang padi. Lalu buang air besar. Setelah selesai lubang tadi ditimbun kembali dengan batang padi. Untuk membersihkan kotoran yang masih menempel, saya biasanya menggunakan tanah.
Sawah di pamadaman jarang ada pepohonan. Akibatnya matahari langsung memancar ke tubuh. Tengah hari sangat terik sekali sinarnya. Bekerja jadi kurang semangat karena kegerahan. Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi kepanasan. Salah satunya menggunakan tempat berteduh dari tikar dan karung padi. Juga dengan pelepah daun rumbia dan kelapa. Alhasil hal itu sedikit mengurangi rasa panas.
Teman saya mangangarun diantaranya : Kitut, Ambin, Lani, Suhai, Mumul, Raji, Fahri, Dudu, dll. Teman yang paling saing dan banyak pakulih adalah Kitut dan Suhai. Kalau saya sehari paling banyak dapat 15 balik. Mereka mencapai 25 balik. Karena memang tenaga mereka luar biasa gagahnya.
Pada malam hari tak ada kata santai. Pukul 9 malam sudah tidur. Karena kelelahan dan seharian bekerja. Soal hiburan kalau tuan rumah orang berada, biasanya ada televisi. Kalau tidak , tidak ada sama sekali.
Di pamadaman paling lama biasanya saya bertahan sampai 20 hari. Selain sudah kelelahan juga ada rasa kangen pulang kampung. Apalagi warna kulit tubuh sudah hirang latat.
Saat berbahagia ketika uang hasil mangangarun diberikan tuan rumah. Juga saat pulang disangui zakat atau baras hanyar.
Kandangan, Januari 2012








PASAR BAGAMBIR
Lama saya tidak ke Pasar Bagambir. Biasanya tak ada waktu, sibuk bekerja. Kali ini ada kesempatan, lagi liburan sekolah.
Pukul setengah sebelas saya berangkat kesana. Tujuan kali ini ada yang saya cari yakni buku wirid / amaliyah harian.
Tiba di Bagambir motor langsung saya parkir di tempat yang telah disediakan. Suasana pasar cukup hiruk-pikuk. Ramai sekali. Ternyata luas juga area Pasar Bagambir ini. Saya cukup sulit mencari orang yang menjual buku yang saya cari. Cukup lama juga berkeliling. Lumayan cuci muka.
Tak berapa lama kemudian akhirnya ketemu juga. Ternyata ada dibagian tengah pasar. Harga buku yang saya beli Rp.5.000,-. Sebelumnya saya sempat melihat ada buku karya orang Amuntai, Fahrurraji Asmuni, berjudul Sastra Lisan Banjar. Saya melihat sebentar isinya.
Setelah itu saya beranjak pulang. Membayar uang untuk parkir Rp.2.000,-Saya cukup menggebu-gebu untuk pulang. Ternyata saya tak betah berlama-lama disini.
Ingin juga sih beli ini beli itu. Tapi kantong lagi bokek. Ada sih duit tapi untuk keperluan lain.
Andai banyak duit suatu saat nanti saya akan kembali berbelanja di Pasar Bagambir.
Kandangan, 30 Desember 2011
BENTOR
Bentor alias becak motor kini menjadi salah satu alat transportasi favorit di kota Kandangan, Kabupaten HSS. Yang saya ketahui bentor itu bukan sarana transport asli dari Kalsel. Masuk ke Kandangan sekitar tahun 2008. Hasil ’oleh-oleh’ studi banding Pemkab HSS ke Gorontalo.
Tapi setelah beberapa tahun beroperasi bentor khas HSS menuai masalah. Taksi mikrolet kehilangan jatah penumpang akibat hadirnya bentor di Bumi Antaludin. Pendapatan sopir mikrolet baik jurusan Kandangan-Barabai maupun Kandangan-Rantau turun drastis setelah bentor beroperasi.
Walau tarif bentor lumayan mahal. Tapi masyarakat HSS tetap mempercayakan sarana transportasi ini sebagai pilihan utama. Alasannya dapat menjangkau tempat yang sulit dan cepat.
Kandangan, 30 Desember 2011





KIAT MENGHADAPI UN
Kalau tak ada aral Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2011/2012 untuk SMP/MTs akan digelar pada 23 s/d 26 April 2012. Sementara UN susulan akan berlangsung pada 30 April s/d 4 Mei 2012. Pengumuman kelulusan tanggal 2 Juni 2012.
Jutaan orang akan mengarahkan perhatiannya pada pagelaran besar ini, Mengapa demikian ? Sebab, inilah salah satu anak tangga perjalanan hidup, karier bahkan masa depan anak-anak bangsa yang bersatus pelajar demi mengukir masa depan yang gemilang, yang imbasnya bukan hanya untuk pribadi siswa semata, tetapi juga keluarga, masyarakat dan bangsa.
Berikut jurus-jurus religius atau pendekatan keagamaan dalam menghadapi UN, sebab agama Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, yang sangat peduli pada persoalan-persoalan umat-Nya.
Ada beberapa langkah penting agar kata “lulus” benar-benar dapat diraih dengan memuaskan secara lahir dan batin. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut :
1. Niat yang Tulus
Nabi bersabda : “Segala sesuatu itu akan dinilai sesuai dengan niatnya,” Niat ternyata selain memberikan arahan yang jelas bagi seseorang dalam melakukan sesuatu, juga merupakan pendorong (motivator) yang sangat dahsyat. Yang pada gilirannya mampu memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu secara efektif dan efesien. Termasuk dalam konteks ini adalah mengawali kegiatan UN dengan menyebut Nama Allah (membaca basmalah).
2. Berusaha Semaksimal Mungkin
Orang bijak mengatakan: “Barang siapa bersungguh-sungguh, ia akan mendapat (sukses). Dalam hal bersungguh-sungguh ini, ibarat orang yang ingin mendapatkan ikan, jangan hanya memasang satu alat perangkap saja, tetapi multi alat, seperti; memasang jaring, lukah, langit-langit di tempat-tempat strategis dan lain-lain. Begitu pula dengan kegiatan persiapan UN dengan berbagai kegiatan seperti; belajar tambahan, latihan penyelesaian soal, mengintensifkan belajar individu dan kelompok, try out dan sebagainya.

3. Melaksanakan Kewajiban
Pada dasarnya ada dua kewajiban kita di dunia ini, yaitu; kewajiban vertikal dan kewajiban horizontal. 1) kewajiban yang bersifat vertikal, yaitu kewajiban kepada sang pencipta (Allah SWT) dalam bentuk pengabdian atau ibadah. Dalam hal ini kita perlu melaksanakan ibadah secara disiplin, misalnya selalu shalat dengan lengkap, di awal waktu bahkan berjamaah. 2) kewajiban
bersifat horizontal, misalnya kewajiban seorang anak untuk berbakti kepada orang tua dan guru (orang tua di sekolah), menghormati sesama dan lain-lain.

4. Membayar Hutang
Membayar hutang yang dimaksud di sini antara lain; yang bersifat material (hutang uang atau barang) dan yang bersifat spiritual, dalam hal ini, seperti; hutang ibadah, misalnya (meng-qadha shalat dan puasa yang pernah ditinggalkan baik lantaran alasan syara’ (uzur) atau malah yang telah disengaja dilakukan. Jika kita mempunyai janji, maka sebaiknya segera ditunaikan. Bukankah janji itu hutang juga?

5. Bershalawat atas Nabi
Menurut para ulama bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. adalah salah satu kunci sukses dalam hidup. Oleh karena itu, banyak-banyaklah bershalawat untuk beliau. Bukankah Tuhan, Yang Maha Kuasa dan para malaikat, yang mulia saja bershalawat untuk beliau?
Lebih jauh dari itu, menghidupkan sunnah dalam aktivitas sehari-hari merupakan manivestasi dari shalawat pula. Malah ini lebih tinggi nilainya di sisi Tuhan dan manusia.

6. Meningkatkan Ibadah Khusus

Banyak ibadah yang dicontohkan Rasulullah kepada kita, yang tujuannya memang dikhususkan untuk pemohonan sesuatu, misalnya; 1). shalat dhuha agar dibukakan pintu rejeki, ini merupakan gambaran dari isi doa shalat dhuha. Yang dimaksud rejeki di sini tentu saja tidak sebatas harta-benda saja, tetapi juga yang berupa kesehatan, kenyamanan, kemudahan, kelulusan dan sebagainya, 2) shalat tahajud adalah untuk mendapatkan kedudukan yang terhormat (maqamam mahmuda), puasa Senin - Kamis (untuk membersihkan atau menenangkan jiwa) dan lain-lain.

7. Meningkatkan Sedeqah.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Sedeqah itu penolak bala.” Lalu apa hubungannya dengan UN? Begini, setiap kejadian yang dapat membuat hati bersedih bisa dikategorikan sebagaii bala. Jika mengalami ‘tidak lulus’ orang akan sedih. Oleh karena itu ‘tidak lulus’ bisa dianggap sebagai ‘bala’. Untuk menolak ‘bala’ ini bisa dilakukan melalui sedeqah atau memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan, yang terkadang orang menyebutnya ‘keshalehan sosial’ misalnya memberikan uang jajan buat anak yatim dan orang yang tidak mampu dan lain-lain.
8. Bernazar
Nazar adalah janji berbuat kebajikan kepada Allah. Jika suatu keinginan terkabul, misalnya
jika lulus dengan hasil yang memuaskan akan berpuasa tiga hari, bersedeqah dan sebagainya. Nazar tentu saja untuk hal-hal yang baik-baik saja, tidak boleh untuk hal-hal yang bersifat maksiat, apalagi yang mengarah pada kemusyrikan. Misalnya, bernazar jika lulus akan meletakkan kembang di pohon besar yang dianggap ada penghuninya.

9. Berdoa
Doa selain merupakan inti ibadah, doa juga merupakan inti dari keinginan seorang makhluk kepada Sang Khalik (pencipta). Nabi menyindir bahwa orang yang enggan berdoa adalah pertanda kesombongan yang ada pada di hati seseorang.
Doa bisa dilakukan secara individual, namun bisa pula secara kolektif bahkan kedua-duanya sekaligus. Dengan doa bersama maka kemungkinan dikabulkan pun akan lebih besar. Atas alasan inilah orang biasanya melakukan upacara doa bersama, dzikir berjamaah untuk memohon kelulusan dalam UN.

10. Hindari Maksiat / Dosa
Hindarilah segenap kegiatan maksiat atau dosa, baik dosa kecil, lebih-lebih doa besar, misalnya; menonton tayangan yang tidak baik, pergaulan bebas, mengkonsumsi narkoba, durhaka pada orang tua, berbohong dan lain-lain.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, insya Allah dapat meraih sukses UAN dengan gemilang dalam artian berhasil lulus secara duniawi dan ukhrawi.
Satu hal yang tidak boleh diabaikan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah di hadapan Tuhan. Ada kalanya keinginan kita bertolak belakang dengan takdir dari Tuhan, misalnya kita ingin lulus, namun kenyataannya tidak. Untuk hal ini, maka kita haruslah ikhlas menerimanya dengan penuh kesabaran. Tidak perlu menggantungkan diri di ‘pohon lombok’, apalagi jika pohon lomboknya ada di atas loteng alias bunuh diri. Yakinlah bahwa semua itu mempunyai hikmah yang tersembunyi. Bukankah tidak ada sesuatu di dunia ini yang diciptakan Allah dengan sia-sia?
Walaupun demikian, kita berharap agar anda, teman anda, anak anda, atau tetangga, bahkan kita semua termasuk golongan orang-orang yang lulus dengan gemilang.
Mari berdoa, Semoga kita dimudahkan dalam ujian. Dan, semoga kita termasuk orang yang sukses dalam ujian (sekolah, pekerjaan, karier, hidup dan lain-lain). Amin Ya rabbal ’alamin.
















TEROPONG KAPAL

Cerita ini saya peroleh dari seorang teman saat ngobrol di pelataran RSUD Brigjend H. Hassan Basery, Kandangan.
Ceritanya tahun 1980-an kesebelasan asal Kandangan mengikuti pertandingan sepakbola di Stadion Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Stadion ini merupakan satu-satunya stadion di Banjarmasin saat itu.
Kandangan memiliki pemain terkenal bernama Ajat. Kesebelasan Kandangan didukung oleh suporter yang fanatik dan datang dari berbagai daerah. Termasuk asal Nagara.
Pertandingan berlangsung cukup meriah dan sangat menarik. Penonton bersorak-sorai untuk mendukung kesebelasan masing-masing. Termasuk orang Nagara tadi. Disamping orang Nagara ada penonton yang selalu memakai teropong kapal. Sementara penonton lain ribut luar biasa. Dengan teriakan tanda mendukung kesebelasannya. Tapi orang yang memakai teropong tadi tenang saja. Malah seringkali tersenyum sendirinya.
Orang Nagara yang berada disampingnya bingung. Sebelumnya orang Nagara itu juga kerapkali berteriak keras saat kesebelasan Kandangan berada di lapangan lawan. ” Ayo Ajat. Maju terus. Masukkan gol sebanyak-banyaknya,” ujar orang Nagara itu.
Tentu teriakan keras itu mengganggu orang yang berada disampingnya. Bagi yang memakai teropong tentu sangat bosan mendengarnya. Lantas ia pinjami orang Nagara itu teropong. Setelah itu barulah orang Nagara itu diam. Kenapa diam ? Karena dengan teropong posisi pemain kian dekat. Suaranya jadi lemah. Kala tidak pakai teropong jarak pemain dengannya jauh sekali. Terpaksa bersuara nyaring dan agak keras.
Ada-ada saja......

Kandangan, Desember 2011























PERJALANAN AKHIR TAHUN

Inilah perjalanan yang kesekian kali saya ke Banjarmasin. Menemani kawan di tsanawiyah. Ada yang dia cari.
Di mobil selain saya juga ada isteri dan anak teman saya. Juga teman saya di tsanawiyah lainnya, seorang perempuan dengan anaknya. Jadi di mobil kami berempat ditambah dua anak jadi enam orang. Sebetulnya ada seorang lagi teman saya yang mau ikut. Tapi anaknya sakit jadi batal ikut.
Berangkat dari Kandangan sekitar pukul 07.00 Wita. Bertepatan dengan hari Natal bagi umat Kristiani dan akhir tahun 2011.
Di Binuang kami singgah, sarapan. Saya makan nasi putih dan telur masak habang. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan.
Kali ini tujuan ke Water Boom Pesona Modern, Gambut. Tiket masuk per orang Rp.60 ribu. Dapat kupon undian yang berhadiah satu unit mobil Hyundai 110, 12 unit Honda Revo, dan 12 unit sepeda. Di undi perbulan dan pertahun. Saya mendapat nomor kupon 194460. Ketentuan program undian. Pajak 25 % ditanggung pemenang. Hadiah mobil dan motor dalam kondisi off the road. Semua transaksi kelipatan Rp.30.000,- mendapatkan 1 (satu) kupon undian. Program undian berhak diikuti oleh setiap pengunjung Water Boom Pesona Modern. Isi data pada kupon undian dan masukkan ke tempat yang telah disediakan. Periode undian berlaku dari bulan Juni 2011 – Juni 2012. Kupon undian akan diundi perbulan dan pertahun. Bagi yang kurang beruntung di pengundian bulanan masih ada kesempatan dipengundian pertahun. Hadiah perbulan : 12 unit motor dan 12 unit sepeda. Hadiah pertahun : 1 unit mobil. Pengundian akan dilakukan di lokasi Water Boom Pesona Modern dengan disahkan oleh petugas dari Dinas Sosial dan Notaris yang juga akan menentukan sahnya undian. Dari Dinas Sosial sudah mengeluarkan surat izin untuk merekomendasi undian berhadiah di PT. Bumi Alam Persada. Pemenang undian yang tidak hadir dan tidak berada dalam area Water Boom Pesona Modern pada saat pengundian berlangsung dianggap gugur. Kegiatan ini didukung oleh Hyundai dan Trio Motor.
Disini saya benar-benar merasa sangat rendah diri. Disini tempat orang-orang berduit. Bukan tempat saya. Saya hanya jadi penonton. Melihat orang-orang beserta anggota keluarga bermain arena air. Ada seluncuran, kolam renang, flying , dsb. Di sudut lain ada pentas band. Terasa sangat minder saya berada disini. Teman-teman saya bersama anaknya ikut bermain air. Sementara saya duduk di tempat santai. Menyaksikan hal yang cukup merajut isi hati. Saya tak ingin lama-lama berada disini.
Setelah dari Water Boom kami meneruskan ke Banjarmasin. Singgah di Terminal Km.6. Teman saya ingin beli tiket bus ke Balikpapan. Namun ada kendala. Banyak calo. Kami kabur. Tak ingin banyak masalah.
Rencana berikutnya ke Jembatan Barito. Melewati jalanan yang rusak parah. Bahkan ditemui dekat sebuah jembatan, ada lobang besar menganga. Malam hari sangat membahayakan kalau diewati. Melewati Jembatan Barito terus ke Anjir Pasar. Lalu berbelok di depan kantor camat. Balik ke Banjarmasin. Di tengah jalan teman-teman saya beli mainan untuk anak mereka. Ada yang beli tenda kecil, mobil-mobilan, kipas angin, dsb.
Di Jalan Tarakan Banjarmasin kami singgah, makan siang. Ternyata lokasinya dekat Kantor Gubernur Kalsel. Kami memesan nasi putih, ayam goreng, dan lalapan.
Berikutnya ke Terminal Pal 6 beli tiket bus yang tadi tidak jadi. Setelah itu Shalat di masjid Taqwa. Ke Giant Supermarket Banjarmasin. Sempat singgah di jalan dekat pagar kawat Bandara Syamsuddin Noor, liat dua buah pesawat Lion Air lepas landas. Di Rantau kami singgah ngebakso di Depot Bakso Ojolali.

Kandangan - Banjarmasin, 25 Desember 2011
























































MENJEMPUT MIMPI DI LOKSADO

Siapa yang mengatakan bahwa rekreasi ke Loksado sia-sia belaka ? inilah perjalanan yang kesekian kalinya ke Loksado. Minimal sebulan sekali ke Loksado. Rasa puas bila menyaksikan keindahan alam Loksado dan segala pesonanya.
Berdua dengan teman naik motor. Dia yang nyetir dan saya ikut dibelakang. Karena saya tidak berani naik gunung dengan menyetir sendiri. Kenapa takut ¿ Karena tidak bisa memasukkan gigi. Selain itu aku juga takut terjatuh dan resikonya sangat besar.
Ke Loksado biasanya waktu bulan muda. Supaya mudah buat bekal membeli minuman dan makanan ringan. Juga buat beli bensin.
Di tengah jalan ada tempat persinggahan. Disanalah kami biasanya beristirahat sebentar sambil menunggu dinginnya mesin kendaraan. Panas matahari sangat menyengat. Untung saja kami memakai baju lengan panjang dan jaket. Tidak terlalu jauh dari tempat persinggahan kami tadi ada pos retribusi untuk pengunjung. Biasanya Rp.1.000,- /orang yang diberi kitiran berwarna kuning.
Tempat yang sering didatangi apabila jalan-jalan ke Loksado adalah Tugu Ni’ih, Air Terjun Riam Anai, Air Terjun Haratai, Air Terjun Kilat Api, dsb. Setelah pulang dari Loksado kami berhenti di Mawangi yaitu ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Pusara Bakti Banua sampai senja menjelang.
Kanan kiri jalan terlihat pohon kelapa sawit yang akan berbuah. Gunung Kantawan. Sungai Amandit. Tambang galian C dengan truk-truk beserta alat-alat berat di Halunuk dan Panggungan.
Namun ada satu hal yang tidak pernah dilakukan sampai sekarang. Apabila ke Loksado yaitu ikut merasakan petualangan balanting paring. Karena terbentur dengan biaya yang cukup mahal.
Loksado yang selama ini hanya saya dengar lewat orang ataupun membaca surat kabar dan televisi. Sekarang saya saksikan sendiri dengan mata kepala.
Pertama ke Loksado tahun 1995. Waktu itu saya masih sekolah di MAN 2 Kandangan. Kami mengadakan Perjusami wajib bagi siswa baru. Loksado jadi pilihan. Pada saat itu Loksado masih berupa hutan dan semak belukar. Adapun wisatanya waktu itu ke Air Terjun Riam Anai.
Sebulan tak ke Loksado terasa sunyi dan hampa.

Kandangan, 2011













MENGUAK ANGKINANG LEBIH JAUH

Tau nggak dengan Angkinang ? Itu lho satu kecamatan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Walau lahir, dibesarkan, dan berdiam di Angkinang tapi saya masih asing dengan daerah ini. Lucu ya ? Karena memang saya jarang sekali bergaul. Diam di rumah saja. Katak dalam tempurung, jadi wawasan picik.
Yang saya ketahui tentang Angkinang adalah :
Desa-desa yang ada di Kecamatan Angkinang : Angkinang Selatan, Angkinang, Tawia, Bamban, Bakarung, Wawaran, Telaga Sili-Sili, dsb.
Berapa jumlah penduduk Kecamatan Angkinang sekarang ? Siapa nama Kapolsek Angkinang sekarang ? Saya tidak tahu semua jawabannya. Yang saya dengar Camat Angkinang sekarang adalah Dra. Hj. Jamilah. Saya tidak tahu orangnya bagaimana. Saya jarang sekali ke Kantor Kecamatan Angkinang. Kalau tidak ada urusan penting saya tidak akan ke sana. Walaupun rumah saya jaraknya tidak jauh.
Kenapa jarang ke sana? Malas. Tidak ingin punya urusan berbelit-belit. Apa yang bisa dibanggakan dari Angkinang ?
Keberadaan warung makanan sepanjang jalan raya di Pakumpayan / Angkinang Selatan. Sering masuk Trans 7 pada acara kuliner.
Rektor IAIN Antasari Banjarmasin, Fauzi Aseri ternyata lahir dan dibesarkan di Angkinang.
Saya berharap Angkinang tidak dianaktirikan oleh Pemkab HSS dalam soal pembangunan.
Keberadaan SMAN 1 Angkinang secara tidak langsung membawa kemajuan di Angkinang. Banyak siswa disekolah tersebut memberi andil positif menunjang pembangunan khususnya pada dunia pendidikan.
Desa Bamban terkenal dengan industri kerupuk ubi kayu.
Kabar kurang bagus yang sering saya dengar dan saksikan sendiri jalanan di Kecamatan Angkinang rawan kecelakaan lalulintas. Korban meninggal dunia tak terhitung. Apalagi yang luka-luka.
Kandangan, 2011














A R U H S A S T R A VIII
LESU DARAH

Berangkat bersama rombongan HSS Jum'at sore. Beriringan dengan Bp. Zainal Arifin, guru SMKN 2 Kandangan. Menginap di Hotel Bhima II Barabai. Sempat ikut ramah tamah antar sastrawan di Gedung Murakata yang dihadiri Sekda HST IBG. Dharma Putera. Sementara Bupati HST Harun Nurasid berhalangan hadir karena menghadiri wisuda anaknya di Surabaya.
ASKS kali ini mengambil tema : Menebar Benih Sastra di Banua Murakata. Pada malam Sabtu tampil pada pagelaran sastra adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Hulu Sungai Tengah. Menampilkan cerpen karya Sandi Firly. Berada dalam ruang Hotel Bhima II aku merasa sangat asing. Seakan tak ada guna. Minder. Kada kaya urang.
Semestinya ASKS VIII kali ini aku dapat menampilkan yang terbaik. Berangkat dengan 'tangis darah'. Iri melihat Kabupaten HSU yang begitu perhatiannya Pemkab setempat terhadap sastrawan. Mereka yang ikut ASKS dilepas pejabat setempat.
Bagaimana dengan HSS ?
Sabtu pagi sastrawan HSS Burhanuddin Soebely. A. Syarmidin, M. Radi, dan Aliman Syahrani ikut safari sastrawan ke sekolah-sekolah yang ada di kota Barabai.
Sementara di panggung depan Gedung Murakata kami menyaksikan latihan pagelaran sastra Kabupaten Barito Kuala. Juga ada pembacaan puisi. Yang tampil diantaranya Selvia Stephani dan M. Fuad Rahman.

Barabai, 16-09-2011































PADAM LAGI

PLN tak pernah menepati janjinya. Tidak siang tidak malam listrik padam lagi. Katanya 2011 bebas pemadaman. Janji tinggal janji.
Mungkin siang ini semua orang mengomel. Karena PLN memadamkan aliran listrik. Apalagi sore ini ada pertandingan sepakbola Sea Games ke 26 antara Indonesia Vs Singapura.
Rencana tinggal rencana. Tentu semua orang akan kecewa. Termasuk saya. Bila listrik tidak menyala tentu bakalan tidak bisa menyaksikan pertandingan tersebut.
Ada beragam pertanyaan muncul kenapa listrik padam ? Karena ada gangguan alamkah ? Atau sudah rencana terjadwal ? Tetapi kenapa mesti hari Jum’at ?
Andai PLN mau mengerti tentu tak bakalan seperti ini. Berapa banyak orang akan kecewa. Oleh kelakuan PLN yang berulang-ulang. Sementara dilain hal bila pelanggan PLN terlambat bayar rekening dikenakan denda hingga pemutusan jaringan. Apakah ini adil ? Bahkan ada apa dengan PLN dengan loket pembayaran rekening listrik ?
Belum lama tadi saya mengalami hal yang cukup mengecewakan. Saya mendapatkan surat pemberitahuan dari PLN. Bahwa saya beberapa bulan tidak bayar rekening. Kalau tidak bayar akan diadakan pemutusan jaringan listrik. Saya agak kaget juga. Karena kenyataannya saya rutin bayar rekening listrik tiap bulan sebelum tanggal 20. Bahkan ada buktinya berupa kitiran tanda pembayaran.
Bingung dan panik menghinggapi diri saya. Juga ada rasa penasarn. Lantas saya datangi loket tempat saya biasa bayar rekening listrik yang berjarak seratus meter dari rumah saya. Sembari membawa lembar surat pemberitahuan PLN tersebut. Juga beberapa kitiran rekening bulan sebelumnya. Sesampainya disana saya disambut pemilik loket. Saya jelaskan semuanya. ” Itu biasa saja. Yang lain juga pernah mengalaminya,” ujar pemilik loket kepada saya.
Orang itu berjanji akan mengurusnya ke PLN. Besoknya ia datang ke tempat saya bekerja. Memberitahu itu betul rekeningku. Jadi aku harus bayar sesuai jumlah yang disebutkan di surat pemberitahuan itu. Karena saya orangnya penakut, tak ingin masalah ini berlama-lama, dan juga takut listrik diputus, lantas uang itu dibayar. ” Nanti kalau ini memang bukan kesalahan kamu, uang ini akan kembali,” ujarnya.
Beberapa bulan sudah tak ada kabar dari masalah ini. Saya merasa dirugikan. Apakah ini murni salah saya ? Apakah PLN yang salah ? Apakah pemilik loket yang bermain ? Apakah ini dampak Pemkab HSS yang menunggak bayaran listrik. Lantas dibebankan kepada rakyat kecil seperti saya ? Duh kejamnya dunia.....dunia.....
Berkali-kali saya mengetik sakelar listrik tapi belum juga menyala. Entah kenapa sekarang saya sangat perlu sekali akan listrik. Mau lihat teve pertandingan Indonesia Vs Singapura. Malam nanti juga ada siaran pembukaan SEA Games ke 26 langsung dari Palembang, Sumatera Selatan. Dengan biaya Rp.100 miliar lebih. Spektakuler memang Indonesia. Namun listrik padam terus.
Yang pasti PLN jangan plin-plan. Kalau tak ingin masalah ini saya laporkan ke SBY. Kalau memang dia mau mendengar keluh-kesah saya, seorang rakyat kecil ini. Entahlah..............

Kandangan, 11-11-11



















KISAH SEBUAH MENARA MASJID

Menara masjid itu tak akan jadi-jadi kalau tak ada yang memulai. Walau menyisakan banyak utang, tapi akhirnya terselesaikan juga.
Ceritanya, seseorang datang ke sebuah masjid di kota Kandangan. Namun masjid itu belum punya menara seperti layaknya sebuah masjid. Entah karena apa sehingga menara tidak dibuat saat masjid pertama kali dibangun.
Lalu orang kaya itu tadi mencari pengurus masjid. Lalu ketemu. Orang itu menyerahkan uang sebesar Rp.5 juta kepada panitia masjid.
” Kalau masih ada kekurangannya hubungi saya,” ujar orang itu sembari memberi kartu nama kepada panitia masjid itu.
Mendapat bantuan langsung ini panitia cukup senang. Tak lama kemudian menara masjid pun dibangun. Namun pembangunan baru sekitar 70 %. Masih 30 % lagi yang belum selesai.
Sesuai saran, panitia dengan rasa tidak enak hati mencoba menghubungi donator yang memberi Rp.5 juta tadi. Akan tetapi beberapa kali dihubungi tidak ada balasan. Panitia kalang kabut. Mau dihentikan pembangunannya, tanggung.
Untuk menyelesaikan 30% lagi pembangunan menara itu, terpaksa panitia mencari huhutangan ke tempat lain.
Pelajaran yang dapat diambil dari cerita ini, orang yang memberikan uang Rp.5 juta patut diacungi jempol walau ia berjanji akan membantu sampai selesai namun sulit dihubungi.
Kita tak perlu berharap banyak padanya. Orang itu sudah membukakan jalan kebaikan bagi orang lain. Sisa 30 % menara yang belum selesai dapat dibantu dermawan lain untuk mengorbankan hartanya demi kemaslahatan umat Islam.
Kalau tidak orang itu menara masjid itu belum tentu dibangun. Sulit memang memulai sesuatu itu apalagi dijalan kebaikan. Banyak godaanya. Alangkah baiknya bila semua kita berlomba-lomba dalam kebaikan.
Kandangan, Desember 2011























OPERASI

Ini cerita saat bibi saya operasi di RSUD Brigjend H. Hassan Basry, Kandangan. Tepatnya pada Selasa, 20 Desember 2011.
Menjelang shalat Maghrib bibi saya dibawa ke ruang operasi. Setelah Maghrib baru dikerjakan operasi oleh tim dokter RSUD Brigjend H. Hassan Basry. Shalat Isya operasi baru selesai.
Sebelum operasi perasaan saya dan keluarga deg-degan. Kami menunggu di ruang operasi lantai atas. Bibi (adik ibu saya) itu di operasi karena tempurung kaki kirinya remuk akibat kecelakaan lalulintas beberapa waktu lalu.
Suasana di ruang operasi malam itu terasa sangat menegangkan. Tempurung kaki kiri bibi saya itu dimasukkan kawat. Menurut dokter, kawat itu bisa dikeluarkan setelah satu tahun. Tentu dengan jalan di operasi kembali.
Sebelumnya bibi saya ragu untuk di operasi. Ada yang menyarankan menggunakan jasa tukang urut saja.
Mendengar kata operasi saya sangat takut. Tahun 2010 lalu bibi saya juga pernah operasi di tempat yang sama. Yakni operasi kanker payudara yang dideritanya.Saat itu operasi benar-benar sangat menegangkan. Tidak seperti operasi kali ini. Dulu memerlukan banyak darah. Juga kekhawatiran yang merayapi benak keluarga kami. Do’a dipanjatkan. Dengan hati cukup cemas. Tapi syukur Alhamdulillah operasi berhasil.

Kandangan, Desember 2011








































MUHAMMAD FARIED
TELAH PERGI

Kemanapun manusia pergi atau menghindari kematian, kalau sudah sampai saatnya, maka orang tidak bisa menghindari.
Air mata saya menetes. Aliman Syahrani memberitahu bahwa rekan kami, Muhammad Faried meninggal dunia pada hari Senin, 5 Desember 2011. Di makamkan hari Selasa, 6 Desember 2011 di Binjai, Kandangan.
Saya merasa menyesal dan sedih. Kenapa kaki saya terasa berat untuk melangkah. Selama ia sakit tak pernah sekalipun untuk menjenguknya. Juga saat ia meninggal saya tidak malawat. Aliman ada meng sms. Tapi HP saya sudah tidak aktif lagi. Buku ulasan tentang puisi Faried yang diberikan Bapak Hamberan Syahbana saat Aruh Sastra di Tanjung tahun 2010, tak jua kusampaikan hingga dia meninggal dunia. Saya berdo’a semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT.
Banyak kenangan terukir indah bersama Faried……
Terakhir kali bertemu dan ngobrol dengan Faried pada bulan Mei 2011 di Tanuhi saat Napak Tilas Luran Proklamasi ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan. Perkenalanku dengan Faried terjadi saat tahun 2003 bergabung di Tabloid Gerbang.
Menurut Aliman, Faried meninggal karena penyakit jantung menjalar yang dideritanya. Sabtu, 3 Desember 2011, saya, Aliman, Pak Radi, dan Adi Hitro ngobrol di masjid Istiqamah usai shalat Dzuhur. Yang dibicarakan upaya membantu Faried yang kondisinya cukup memprihatinkan. Ada pembicaraan untuk membawanya ke rumah sakit. Menurut Aliman, kondisi Faried tubuhnya sangat kurus dan tinggal tulang. ” Hanya berbaring saja di rumah,” ujar Aliman.
Beda dengan saat ia masih sehat. Tubuhnya gempal dan energik. Dengan tinggi badan yang lumayan. Orangnya cukup idealis. Saya akrab dengannya. Orangnya baik dan ringan tangan, maksudnya suka membantu kesulitan orang lain.
Faried aktif berorganisasi. Lelaki kelahiran Kandangan, 19 Juni 1975 ini pernah bekerja di ASPEKNAS HSS. Pengurus KNPI HSS. Pernah menjadi wartawan berbagai media di Kalsel. Penulis puisi, cerpen, esai, dan karya sastra lainnya.
Faried meninggal dunia dalam usia 36 tahun. Selamat jalan kawan. Bhakti dan pengabdianmu tak akan pernah terlupakan.

Kandangan, 2011












HARI JADI HSS KE 61
SAYA KECEWA !

Mohon maaf sebelumnya bila tulisan ini menyinggung perasaan atau tidak berkenan di hati serta sedikit agak menggurui. Ini hanyalah ungkapan hati seorang warga sebagai bentuk rasa kekecewaan terhadap pemimpinnya. Terus terang saya hanya bisa mengungkapkan lewat tulisan saja. Saya bukan jago ngomong. Jadi lewat tulisanlah saya mengungkapkan isi hati.
Tanggal 2 Desember 2011 genap sudah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berusia 61 tahun. Menurut pengamatan saya, diusianya yang ke 61 tahun HSS masih dalam keterpurukan pada segala bidang pembangunan. Jauh tertinggal dengan Kabupaten / Kota lain di Kalimantan Selatan.
Dalam rangka Hari Jadi ke 61 berbagai kegiatan di gelar. Seperti seminar pendidikan yang menghadirkan pembicara Neno Warisman. Sementara pada puncak peringatan Harjad digelar pesta rakyat berupa sajian gumbili dan kacang Nagara yang diolah menjadi aneka masakan. Sebagai juri adalah runner up Master Chef Indonesia 2011, Agus.
Sementara rutin tiap tahun sejak tahun 2007 di Sub Terminal Agribisnis (STA) Desa Bakarung, Kecamatan Angkinang, digelar Kandangan Expo 2011. Ajang ini siang malam dipadati warga masyarakat untuk melihat hasil-hasil pembangunan di HSS. Ada juga hiburan dan lomba-lomba untuk para pelajar. Selain itu dijual aneka produk olahan dan kerajinan khas HSS. Yang untung adalah juru parkir. Warga sekitar STA panen rejeki lewat parkir selama pameran berlangsung.
Gairah saya mengikuti rangkaian even Harjad HSS kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Malas. Tahun sebelumnya saya masih ingat, pada puncak hari jadi saya selalu antusias berhadir ke Lapangan Lambung Mangkurat, Kandangan, tempat kegiatan berlangsung. Tahun 2010 lalu ada makan ketupat Kandangan. Tahun 2009 pesta lamang. Tahun 2007 dodol Kandangan terpanjang dan tajak ganal.
Saya kecewa. Pemimpin HSS ternyata gila hormat. Program Ampih Miskin yang digembar-gemborkan kadada buriniknya lagi. Hanya menyentuh permukaan saja. Ingin pamer kekuasaan dan mau menang sendiri. Pembangunan lebih dutamakan di tanah kelahiran pemimpinnya saja.
Wahai pemimpin HSS, tahukah kamu ? HSS masih jauh tertinggal. Jalan, jembatan, sekolah, dsb masih banyak yang rusak. Contohnya, jalan menuju Desa Telaga Sili-Sili rusak parah, tidak ada upaya untuk diperbaiki. Jembatan gantung menuju Riam Anai hampir putus.
Wahai pemimpin HSS, kamu tidak senang dengan sastra ya ? Saya iri melihat pemimpin daerah lain yang sangat peduli dengan sastrawan. Contohnya saat Aruh Sastra Kalsel yang digelar tiap tahun mereka dilepas dan difasilitasi dengan begitu hormat. Jadi para sastrawan makin termotivasi dalam berkarya.
Sementara nasib sastrawan HSS cukup mengenaskan. Jarang diperhatikan, malah dilupakan oleh pemimpinnya.
Kurun waktu beberapa tahun menjabat, mudahan jangan mewariskan banyak masalah yang tidak terselesaikan.
Selamat Hari Jadi HSS ke 61. Semoga HSS tidak menjadi Hulu Sungai Sengsara.

Kandangan,2011

BANJIR DI SEKOLAHKU

Tulisan ini merupakan inspirasi dari anak murid kesayangan saya, Yunisa Amalia, siswi kelas VII D MTsN Angkinang.
Banjir tiba. Air menggenang sekolahku. Sudah 3 hari sekolahku tergenang air. Memang tidak terlalu tinggi. Tapi musibah banjir ini menganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolahku.
Waktu hari Selasa, kami dipulangkan lebih awal. Karena banjir masuk ke dalam kelas. Teman-temanku asyik bermain air.
Keesokan harinya air sedikit surut. Namun tetap saja menyisakan lumpur yang membuat kotor sekolahku. Hari Rabu aku ingin membeli makanan ringan, namun tanpa sengaja temanku terpeleset sampai menangis. Karena baju temanku kotor kena lumpur. Jam pelajaran ke 7-8 kami dipulangkan. Aku lekas-lekas ke tempat parkir, ambil sepeda dan pulang.

Kandangan, 15-12-2011































BLOGGER NUSANTARA

1. M. FARA YUNANDA R
2. M. ADI RISWAN AM (tagayanhijau.blogspot.com)
3. ADMI LIDYA SB (admilidyasari.blogspot.com)
4. RAIDA FITRIANI (tersenyumpadakehidupan.blogspot.com)
5. IMAM MURYADI (mrsimpel.blogspot.com)
6. FARID MA’RUF (faridbraggart.wordpress.com)
7. MUHAMMAD (gubuk45.blogspot.com)
8. GUNAWAN MUHAMMAD (caping.wordpress.com)
9. www.radityadika.com
10. www.twentea.com
11. YUPRIZAL IHSAN (catatanpermen.blogspot.com)
12. ADDITYA IMANSYAH (regasinfo.blogspot.com)
13. RAHMAD HIDAYAT (amed.wordpress.com)
14. ARIEF RAHMAN HERIANSYAH (stinkyrainbow.blogspot.com)
15. NOOR RIDHWAN (nor-ridhwan.blogspot.com)
16. ARSYAD INDRADI (sastrabanjar.blogspot.com)
17. HANANI FADLILAH (fadiltraveller.blogspot.com)
18. AKHMAD HUSAINI (sketsahss212.blogspot.com)
19. bambumuda.blogspot.com
20. ADI PRADANA (pradanasblog.blogspot.com)
21. RESTU FAJAR PERDANA (blessingdawn1.blogspot.com)
22. SUHADI MUKHAN (suhadinet.wordpress.com)
23. SUHAIMI (edusmallbiz.webs.com)
24. M. SAFRIL (apinksan.multiply.com)
25. ABDUL HAFIZH (banjarmas.in)
26. AGUNG ARITANTO (agungaritanto.blogspot.com)
27. IMAM BUDIMAN (celotehrembulanku.blogspot.com)
28. SAMSUNI SARMAN (k4w1.wordpress.com)
29. AHMAD FAUZAN (jellyfish-5.blogspot.com)
30. ABDI (abdicted.wordpress.com)
31. ILHAM KUDO (kelelepon.blogspot.com)
32. M. YULIAN MA’MUN (sambalacan.blogspot.com)
33. BRIPTU M. FAKHRIAL (fakhrial-trafficinfo.com)
34. TEMI THERABITHIA (indonesiampunq.blogspot.com)
35. DENY ARYANTO (diarydeni.blogspot.com)
36. SWARY UTAMI DEWI (sudewi2000.wordpress.com)
37. SITI FATIMAH (webctfatimah.wordpress.com)
38. INDRA SETIAWAN (naraituh.blogspot.com)
39. AULIA RAHMAN (editingphotography.blogspot.com)
40. MUHAMMAD NUGRAHA EW (mnugrahaew.blogspot.com)
41. NIA RAMANIA SUPANDI (angsaungu.wordpress.com)
42. ARMIE ZIAN (zianxfly.web.id)
43. DIAN GUNAWAN (diangunawan.wordpress.com)
44. AULIA LIMA (aulialima.blogspot.com)
45. M. RIDHA TANTOWI (riedhaguokil.com)
46. NASRULLAH (baritobasin.wordpress.com)
47. M. ERY ZULFIAN (eryelhimmah.wordpress.com)
48. EDELWEIS AYA (heartedelweis.blogspot.com)
49. TAJUDDIN NG (tajuddinnoorganie.blogspot.com)
50. HARIS ZAKY MUBARAK (hariszaky.co.cc)
51. koran fesbuk
52. www.christiedamayanti.com
53. LAKON PADA SUATU KETIKA (www.lakonanimasi.com)
54. ARYANI PUTRI (ipuudd.blogspot.com)
55. A. ZAKI YAMANI (zhakieahmad.blogspot.com)
56. DWI PRATIWI (rumputanliar.blogspot.com)

Kandangan, 2011



























MAHALABIO
DI TENGAH MALAM

Hati gundah dan duka dibawa mendengarkan hal-hal yang menghibur adalah suatu hal yang cukup mengasyikkan.
Seperti yang saya lakukan saat menunggui keluarga yang sedang terbaring di rumah sakit. Salah satunya adalah mendengarkan cerita bahasa Banjar yang lucu-lucu atau mahalabio. Membuat hati senang dan terhibur. Saat itu tengah malam, kami berada di pelataran rumah sakit tak jauh dari kamar tempat keluarga dirawat. Berenam kami ngumpul. Suasana sudah sepi. Pasien dan penunggu yang lain sudah terlelap tidur.
Sementara mata saya dan juga lima orang yang lainnya mungkin juga tak mau tidur. Dua orang jadi tukang kisah yang andal. Saya dan tiga orang lainnya menjadi pendengar setia. Suasana ditingkahi asap rokok yang membumbung. Juga nyamuk yang ramai menggigit tubuh. Suhu dingin yang menusuk tulang. Kami duduk diatas lantai ubin yang dihampar tikar.
Puluhan cerita lucu keluar. Kami ngakak. Salah seorang keluarga saya ngakaknya minta ampun. Nyaring sekali. Bisa-bisa mengganggu orang lain. Apalagi ini tengah malam.
Cerita lucu yang dibawakan seperti yang agak dewasa, kekalahan orang Nagara dengan Alabio, dsb. Saking lucunya selain tertawa ngakak juga mengeluarkan airmata.
Cerita lucu yang saya dengar diantaranya : seorang anak kecil perempuan naik pohon cherry di depan sekolahnya. Sementara di bawahnya ada paman penjual pentol. Si anak kecil itu tanpa celana dalam. Lantas naik ke atas pohon. Melihat pemandangan itu paman pentol senang sekali.
Tak lama anak itu turun. Anak itu lantas diberi oleh paman pentol uang Rp.10.000,- . Anak itu senang sekali. ” Ini untuk kamu membeli celana,” ujar paman pentol.
Pengalaman ini diceritakan kepada ibunya dirumah. Besoknya ibunya melakukan hal yang sama. Dengan harapan dapat uang Rp.10.000,- dari paman pentol.
Naiklah sang ibu ke atas pohon mengenakan daster namun tanpa celana dalam. Paman menyaksikan pemandangan itu sangat senang. Apalagi pemerannya bertubuh seksi. Singkat kisah, si ibu turun berharap dapat uang. Paman pentol memberi uang Rp.500,- ” Ini untuk beli silet,” ujar paman pentol. Si ibu ngeloyor pulang kecewa sekaligus malu. Paman menyuruh si ibu mararap ”kumis bawahnya” yang cukup tebal. He...he..hee....

Kandangan,16 Desember 2011









MENIKMATI KANDANGAN
DI SORE HARI

Di tengah kesibukan bekerja yang mendera setiap hari. Saya memanfaatkan sore hari bersantai di kota Kandangan. Pilihan saya adalah kawasan Lapangan Lambung Mangkurat, Kandangan, tepatnya di warung Amandit.
Usai shalat Ashar akan ramai kota Kandangan di area ini. Yakni di Lapangan Lambung Mangkurat, Lapangan Basket Amandit, depan Gedung MTQ, dan Taman Bermain Anak Bersemarak.
Di Lapangan Lambung Mangkurat dan Lapangan Basket tentu orang sedang berolahraga. Di depan Gedung MTQ tempat berkumpulnya komunitas sepeda, motor, dsb.
Sementara di Taman Bermain Anak seberang Lapangan Lambung Mangkurat ramai anak-anak bersama orangtuanya menikmati aneka permainan yang ada disana. Juga orang berjualan disana baik makanan maupun minuman.
Lokasi Taman Bermain Anak ini dulunya adalah bekas Gedung Rakat Mufakat. Karena kondisinya sudah termakan usia di era pemerintahan Bupati ”Orang Nagara” disulap menjadi arena bermain anak.
Menikmati kota Kandangan disore hari adalah suatu keniscayaan. Disaat daerah ini minim Ruang Terbuka Hijau. Di area ini warganya tumpah ruah sekedar mengusir lelah dan memberikan hiburan.
Kota Kandangan di sore hari memang indah. Aneka gerobak dorong menjamur ditepi jalan kota Kandangan. Termasuk juga di depan Gedung MTQ. Mereka menyajikan makanan dan minuman. Berupa martabak, terang bulan, gorengan, jagung bakar, dsb.
Sambil menyaksikan lalu-lalang kendaraan melintasi jembatan Antaludin yang merupakan lintasan vital trans Kalimantan.
Kandangan di sore hari menyisakan kesan indah bagi siapapun yang menikmatinya. Membawa rasa yang tercipta seiring senja menjelang malam.
Kandangan, 2011














LOKSADO TELAH BERUBAH
Hampir 5 bulan tidak ke Loksado. Rabu sore ke Loksado berempat dengan teman saya.
Banyak perubahan yang saya temui. Pepohonan banyak yang tumbang karena ditebang. Kantawan kian kelihatan dari jalan yang kami lewati.
Banyak dipasang plang ” 50 meter lagi jalan longsor ”. Juga ada beberapa cermin besar yang dipasang ditikungan menuju Loksado.
Kami ke Tugu Ni’ih. Berfoto di lanting paring. Kami juga beristirahat disana. Ada paman penjual pentol. Mengaku asli Jember. Saya menebar padi dan biji rambutan di sekitar Tugu Ni’ih.
Jam 17.30 Wita kami pulang. Singgah di TMP PBB Mawangi. Loksado telah berubah. Menyisakan kegersangan.
***
Naik sepeda motor ke Loksado punya sensasi tersendiri. Apalagi dengan motor Supra Fit kesayangan saya. Karena tak berani mengendarai naik gunung, saya gantian membawa. Saya ikut di belakang saja.
Begitu tanjakan dilewati dengan begitu lamban. Saya ikut mahayaakan. Tapi teman saya sudah lihai. Jadi tak apa. Beginilah nikmatnya menggunakan motor sederhana ke Loksado. Sambil mengikuti kiri kanan jalan. Pemandangan indah. Tapi juga harus berhati-hati. Banyak jalan yang longsor. Ada beberapa titik arah ke Loksado. Tapi sebelumnya ada plang peringatan.
Ke Loksado dengan teman-teman cukup mengasyikkan. Menyimak kehidupan pegunungan. Keramah-tamahan warganya.
Banyak orang berjualan buah-buahan disepanjang jalan yang kami lewati. Ada durian, manggis, dsb. Sementara buah rambutan disamping rumah penduduk juga memerah. Loksado menawarkan mimpi-mimpi indah.
Tambang galian C di Panggungan dan Halunuk kian menganga lubangnya. Bila memandangnya Loksado terlihat makin suram. Perubahan ini malah tidak mengenakkan. Terkesan kurang diperhatikan oleh pihak berwenang.
Loksado, 07-12-2011













DI DEPAN
Pulang dari Kandangan saya menyetel teve. Channel terpilih adalah TVRI. Karena ada yang menarik perhatian saya untuk ditonton. Ada acara Munas IV APPSI (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia) di Semarang, Jawa Tengah.
Acara dihadiri Presiden RI SBY, para menteri, serta tentunya para Gubernur se Indonesia. Ada kata sambutan Gubernur Jateng, H Bibiet Waluyo selaku tuan rumah. Juga sambutan Ketua APPSI yang juga Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Presiden SBY pun menyampaikan pengarahannya.
Dalam tayangan yang saya lihat ada terbersit rasa bangga menyaksikannya. Dideretan paling depan tampak terlihat wajah yang tak asing lagi bagi saya. Dia memakai baju sasirangan lengan panjang. Dialah Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin.
Ternyata orang nomor satu di Kalsel tersebut selalu terdepan duduknya. Duh bangganya....
Kandangan, 2011




TIDAK DISUKAI

Ada banyak hal yang tidak saya sukai dimuka bumi ini. Padam lampu saat ada hal-hal penting yang dikerjakan. Anak murid tidak hormat kepada saya. Menganggap saya seperti teman. Yang tidak disukai lainnya adalah kejelekan diri sendiri dibicarakan ditempat orang banyak. Lalu kejelekan diri sendiri dibicarakan orang.

Kandangan, 2011



BOLANG FAVORIT
Tayangan favorit di Trans 7 adalah Si Bolang. Tak pernah absen saya menyaksikannya. Tiga anak dari daerah masing-masing di nusantara. Menampilkan seni, budaya, dan keanekaragaman lainnya.
Ada permainan tradisional, budaya, kuliner, dsb. Khas bernuansa pedesaan. Transportasi sungai. Berburu di hutan. Membuat teh secara unik diminum bersama gula merah. Mendorong teman dengan gerobak sederhana.

Kandangan, 2011







MMC KANDANGAN
Modifikasi Motor Club (MMC) Kandangan dideklarasikan Februari 2011 lalu dengan Ketuanya, Hadi. Sekretariatnya berada di Amawang Kiri.
Saat saya potong rambut di tempat Hadi banyak terungkap tentang kiprah MMC di HSS.
Lelaki ramah ini tak segan-segan berbagi cerita tentang MMC. Saat ini ujar Hadi anggotanya mencapai 25 orang. Mereka tersebar di berbagai kecamatan di HSS. Setiap bulan diadakan arisan ke rumah anggota. Tujuannya untuk mempererat tali silaturrahmi antar anggota MMC.
Pernah mengikuti even temu otomotif di Banjarmasin. ” Kita akan saling kenal. Banyak teman dan wawasan terbuka,” ujar Hadi.
Februari 2012 nanti MMC akan berusia satu tahun. Untuk itu mereka akan menggelar selamatan kiprah organisasi mereka. Keberadaan MMC cukup bermanfaat di HSS. Mereka ikut mendukung program pihak kepolisian khususnya dalam berlalulintas yang baik dan benar.
Setiap malam Minggu MMC ngumpul di depan Gedung MTQ Kandangan sebagai bentuk kekompakan dan bukti tetap eksis.
Teruslah berkiprah MMC Kandangan !
Kandangan, 2011



TIDAK ENAK
Hari-hari terakhir ini berita di televisi kurang mengenakkan untuk disimak. Saya agak tidak enak hati mendengar Nazarudin yang mengatakan anggota KPK adalah perampok.
Ketidaknyamanan lainnya adalah saya mendengar Rahmad Darmawan mundur jadi pelatih Timnas PSSI U-23. Hal lainnya masih berhubungan dengan bola. Mana yang benar-benar diakui oleh PSSI ? Apakah Indonesia Super League ? Atau Indonesia Priemer Leageu kah ? PSSI tidak konsisten. Sepakbola Indonesia teracak-acak.
Duh..............
Kandangan, 2011











HUT PGRI 2011 DI ANGKINANG

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2011 Tingkat Kabupaten Hulu Sungai Selatan digelar di Kecamatan Angkinang. Berlangsung cukup meriah dimulai pukul 09.00 Wita.
Guru-guru memadati tempat kegiatan yang dipusatkan di SMAN 1 Angkinang. Sementara parkir kendaraan penuh di halaman rumah warga. Sekitar 500 meter. Sehingga para guru harus rela berjalan kaki ke tempat kegiatan. Begitu jug didepan Pasar Angkinang yang dikhususkan parkir mobil juga penuh.
Kegiatan dimeriahkan dengan drumband dari SMPN 1 Kandangan. Ribuan guru memadati Angkinang. Mereka pahlawan tanpa jasa.
Kenapa saya tidak seperti mereka? Kapan saya seperti mereka? Teman-teman saya sudah jadian. Maksudnya jadi guru. Guru perempuan cantik-cantik dan masih muda. Manis sekali. Khayal saya pun melambung tinggi.
Sukses selalu guru-guru di HSS mengabdi membangun bumi Antaludin. Tanpa ada maksud dibalik semua ini. Tanpa pengawalan Satpol PP. Tanpa dipandu mobil patroli Polres HSS. Pergi sendiri. Melenggang tanpa ragu.
Kado manis buat para guru yang tulus mengabdi. Jangan coreng korp nama guru. Hanya karena soal sepele guru berkelahi. Bagaimana nantinya dengan anak didiknya ? Cuma soal pertandingan voli pada Porseni PGRI II tingkat Kab. HSS guru malah adu fisik. Memalukan sekali. Seharusnya hal itu tak perlu terjadi. Guruku, bagaimana kabar sertifikasi ? Bagaimana mengajar di Loksado dan Bajayau ? Masihkan mengajar seminggu tiga kali? Padahal dana untuk yang mengabdi disana besar lho.
Tiba-tiba peserta upacara HUT PGRI geger. Di depan Bupati HSS yang sedang memberikan kata sambutan jatuh dari atas telur busuk. Tentu saja ini tidak mengenakkan. Panitia kalang kabut sekaligus malu. Bupati mencoba menahan malu. Sementara para guru yang menjadi peserta upacara gaduh. Mereka saling ngobrol atas kejadian yang barusan terjadi.
Maaf, kejadian diatas bukan yang sebenarnya. Itu hanyalah sebuah khayalan saya saja. Karena tidak ikut upacara kabanyakan mahayal. He he he heee...

Kandangan, 24 November 2011

















NYATA DAN DIBUMBUI

Beberapa bulan terakhir ini anak murid saya disuguhi banyak cerita misteri. Buku berbentuk format paper HVS itu sebagian disimpan di perpustakaan. Sebagian lagi saya berikan kepada siswa. Walaupun saya harus mengeluarkan duit sendiri untuk biaya penggandaan. Tapi itulah sebuah kepuasan tersendiri. Ingin menularkan bakat menulis saya kepada mereka.
Memang buku tersebut laris manis. Bahkan kini koleksi kopiannya tak pernah berdiam diri di perpustakaan tapi payu banar. Bahkan antre yang mau baca. Muncul pertanyaan dibenak mereka. Apakah cerita misteri yang saya tulis tersebut, ” Benar-benar nyatalah kisah pian nintu Pa? ” tanya mereka.
Saya selalu menjawab, ” Bujur 80 %, 20 % dibumbui,” lantas mereka ranai setelah mendengar jawaban itu. Mereka ternyata haus akan bacaan yang menghibur dan karya penulis HSS sendiri. Mereka sudah bosan setiap hari dicekoki dengan hafalan, ulangan harian, ini itu, dsb. Akibatnya mereka mencari hiburan pelepas lelah dengan membaca cerita fiksi dan bacaan ringan.

Kandangan, 2011


PAK UMPAYAN

Lama saya tak memposting tulisan ke blog. Kali ini saya akan menulis tentang dongeng yang ada di HSS. Sebuah cerita indah tentang kehidupan yang berakhir dengan manis.
Dahulu kala hiduplah seorang laki-laki tua pekerja keras yang bernama Pak Umpayan. Hidup seorang diri di gubuk tuanya. Jauh dari keramaian. Bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. ( Apa hubungannya....?)
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Pak Umpayan harus pergi ke hutan dan sawah. Bisa dengan berburu binatang atau bertanam tanaman pokok. Suatu waktu pernah Pak Umpayan memperoleh hasil buruan yang cukup banyak. Hingga butuh waktu berbulan-bulan untuk menghabiskannya.
Ada kelebihan yang dimiliki Pak Umpayan, yakni lewat indera keenamnya ia menyampaikan wasiat gaibnya tentang masa yang akan datang. Bahwa tempat yang ia tinggali ini nantinya akan lahir seorang anak yang dimasa depannya nanti ada yang menjadi orang sukses. Jadi rektor perguruan tinggi negeri Islam.
Di daerah itu juga akan banyak warung di pinggir jalan. Tempat persinggahan. Juga ada sekolah lanjutan pertama yang siswanya tiap tahun semakin banyak peminatnya.
Dan sekarang 1000 tahun kemudian.........satu persatu menjadi kenyataan.

Kandangan, 2011










KESAN-KESAN BERUPA
PENJABARAN MASALAH
DAN SARAN ANDA
BERKENAAN DENGAN MATA KULIAH
IDIK 4403 KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kesan-kesan saya terhadap mata pelajaran ini adalah salah satu sarana dan prasarana pendidikan yang turut mendukung keberhasilan pembangunan dunia pendidikan.
Pada hakikatnya, setiap manusia ingin berkembang. Hidup tidak statis, tetapi dinamis. Harus ada perubahan ke arah yang lebih baik. Kunci keberhasilan ialah latihan yang terus-menerus tanpa bosan.
Tujuan pembelajaran pada suatu materi ajar dipandang sebagai suatu unsur yang memberikan arahan atau target. Dengan demikian, pencapaian atau hasil belajar dapat diukur berdasarkan tujuan itu.
Mata kuliah ini fokus pada pengembangan keterampilan mahasiswa untuk merancang dan menggunakan berbagai media. 9 Modul pembelajaran itu adalah : media gambar dalam, media display, overhead tranparency, tumbuhan sebagai media sederhana, barang bekas dan barang sederhana, lingkungan dan alam sekitar sebagai media pembelajaran, komputer dan pembelajaran, penggunaan komputer untuk pemerolehan informasi, panduan praktek pembuatan media dan pemanfaatan komputer.
Menjelaskan berbagai tehnik membuat gambar. Sebagai contoh cara lain menggambar adalah dengan membuat gambar telur.
Teknik potong tempel memerlukan peralatan dan bahan untuk mengerjakannya yaitu cutter, gunting, lem, serta bahan cetak seperti majalah, koran , buku, brosur, dll.
Chart dapat dikatakan presentasi berupa gambar gratis yang menginformasikan hubungan-hubungan misalnya, kronologis, jumlah dan hierarki.
Poster bersifat persuasif, yaitu menarik perhatian dengan menyatukan gambar, warna, tulisan, dan kata-kata. Media ini banyak digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan khusus seperti peringatan jangan merokok, anjuran menjaga kebersihan lingkungan.
Perencanaan media sangat diperlukan seorang pembuat media agar apa yang dibuatnya sesuai dengan tujuan pengajaran dan kebutuhan siswa.
Overhead Projector (OHP) merupakan salah satu media yang sangat mudah dioperasionalkan oleh setiap orang. Kelebihannya, mudah dioperasikan, posisi mengajar, tidak perlu mengubah cahaya lampu, hemat waktu, memiliki efek-efek dinamis, produksi visual, dapat digunakan kembali, miudah disimpan, kemampuan memproyeksikan benda nyata, kemampuan menggantikan papan tulis, bebas polusi, meningkatkan daya ingat, mudah diperbanyak.
OHP telah banyak membantu berbagai kalangan bisa lebih aktif dan maksimal memberikan berbagai materi pelatihan, pendidikan, informasi, ataupun materi penyajian lainnya.
Rancangan suatu tranparansi merupakan langkah awal yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya kita menyampaikan suatu materi pengajaran.
Visualisasi dalam transparansi juga harus tetap memperhatikan berbagai faktor yang ada dalam diri siswa seperti faktor usia, budaya, bahasa, sikap, intelektual, pendidikan, dan ekonomi.
Bila Anda memiliki kecakapan dalam memakai komputer serta perangkat lunak yang berkaitan dengan pembuatan grafis maka manfaatkanlah mesin canggih ini dalam meningkatkan kualitas dan kecepatan memproduk transparansi.
Kreativitas guru dalam mengembangkan dan memanfaatkan semaksimal mungkin berbagai media sederhana diharapkan akan sangat membantu bangsa ini memiliki pendidikan nasional yang berkualitas dan keunggulan kompetitif dan komparatif dengan bangsa lainnya.
Begitu banyaknya kegunaan tumbuhan hidup bagi guru dan siswa menyebabkan tumbuhan hidup bisa dijadikan suatu media sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam, konsep, dan materi pelajaran yang sukar dijelaskan jika hanya diberikan deskripsinya di depan kelas.
Jika guru telah berhasil memahami peranan tumbuhan dalam proses pembelajaran maka langkah berikutnya adalah menguasai sepenuhnya ilmu komunikasi.
Cara yang sama bisa dilakukan untuk menjelaskan perkembangbiakan vegetatif alami dengan tunas.
Salah satu contoh pemanfaatan tumbuhan adalah dalam menjelaskan lingkungan hidup dan permasalahannya.
Dalam upaya memotivasi siswa, guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan juga guru itu sendiri.
Kita percaya bahwa setiap guru mampu membuat yang lebih baik dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan barang bekas, bahan, dan peralatan sederhana sebagai media pembelajaran. Beberapa program yang bisa dijadikan contoh sampah kertas, membuat barang-barang berguna.
Melalui belajar sambil bermain, siswa juga berkesempatan mengembangkan berbagai kemampuannya.
Alam bisa memberikan kegembiraan pada siswa. Coba saja kita lihat di lapangan, di kebun, di pekarangan rumah, atau bahkan di tempat-tempat yang kurang bersih seperti parit, selokan, dan di air tergenang, banyak anak-anak bermain disana. Perhatikan ketika mereka asyik bermain lumpur ditengah hujan deras dengan baju basah kuyup dan kotor.
Potensi lain yang tidak kalah penting dikembangkan adalah emosi. Lingkungan untuk pendidikan perlu dirancang, dikembangkan agar secara nyata menumbuhkan daya ciptaan siswa, melahirkan hal-hal baru, kemampuan berpikir secara divergen, kemampuan merealisasikan gagasan dan keinginan yang koheren dengan situasi-situasi baru, membangun konstruksi pemikiran dan aksi yang positif.
Komputer telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan yang cepat atau revolusi teknologi komputer telah membantu meringankan tugas-tugas dan pekerjaan manusia.
Para mahasiswa dapat menjelaskan komponen-komponen dari perangkat komputer, menjelaskan beberapa aplikasi atau penggunaan komputer, menjelaskan kelebihan dan keterbatasan komputer sebagai medium pembelajaran, menjelaskan jenis-jenis pembelajaran berbasiskan komputer.
Pengetikan, desain dan pembuatan grafik, penyimpan data, pengolahan data.
Dalam dunia pendidikan, komputer telah digunakan untuk berbagai keperluan yaitu : untuk mengajarkan tentang komputer, sistem komputer itu sendiri misalnya pada jurusan teknologi informatika. Untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran (subjek) seperti matematika, bahasa, dan fisika. Untuk keperluan pengelolaan sekolah, misalnya administrasi keuangan, administrasi siswa dan organisasi.
Window 98 merupakan salah satu program sistem operasi untuk komputer berbasis IBM, yang telah berkembang dengan banyak versi. Program ini menerapkan apa yang dinamakan Plug and play dan multi tasking. Dengan sistem operasi ini, kita dapat menjalankan program dengan lebih mudah (user friendly) dan dapat mengontrol sistem komputer dan program aplikasi. Koneksi dengan internet akan lebih dimudahkan karena sistem operasi ini mempunyai program yang terintegrasi dalam mengakses internet. Kita akan mengetahui apa saja lewat internet.
Dengan adanya komponen tersebut kita dapat memanfaatkan internet sebagai sumber informasi dan sumber belajar. Untuk itu diperlukan pengenalan dari browser sebagai perangkat lunak untuk melihat-lihat halaman web.
Homepage merupakan halaman pertama dari website yang berisikan halaman-halaman web. Pada homepage halaman-halaman web tersebut biasanya berbentuk suatu daftar isi, atau suatu indeks. Biasa juga halaman-halaman tersebut diwakilkan dengan suatu ikon yang menghubungkan dengan halaman-halaman tertentu.
Komputer telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam dunia pendidikan komputer dapat digunakan untuk memperoleh informasi dalam perencanaan pengajaran, karena melalui komputer yang terhubung dengan internet dapat digunakan untuk mencari segala informasi.
Kepada guru yang disarankan dapat menyampaikan materi dengan baik dan lebih memperbanyak praktek. Sehingga nantinya anak didik dapat menguasai ilmu yang ada dan menyalurkan kemampuannya dalam kehidupan sehari-hari di era yang serba modern ini.

Kandangan, 2011










SULIT DITEGUR DAN DIATUR
JADI BERTINGKAH

Namanya juga anak-anak. Dari ratusan siswa yang ada di sekolah saya ada beberapa siswa yang terbilang lain. Ada yang bandel luar negeri. Suka melanggar tata tertib sekolah. Bahkan berani menampakkan pelanggaran itu di depan guru. Kebanyakan dilakukan siswa laki-laki yang sudah kelas IX. Pelanggaran itu berupa baju tidak dimasukkan ke dalam, membolos, merokok, berkelahi, dsb. Malah ada oknum siswa perempuan berani kepada guru. Berani mamamai karena si siswa malu dipermalukan guru yang lain. Lantas si siswi melampiaskannya ke guru yang dianggapnya kada maapa-apa juaha. Terlalu...! Kaena ada haja waktu panyasalannya. Rasain lu nanti tatangis maminta maap dengan guru tersebut.
Zaman memang telah berubah. Ada juga siswa yang kritis. Contohnya ada tiga siswa kelas IX yang berani mengajukan kegiatan olahraga langsung ke kepala sekolah tanpa melalui guru pembina OSIS atau wali kelas lebih dahulu. Hebat...!

Kandangan, 2011



























ACARA DAN TOKOH HIBURAN
FAVORIT DI TELEVISI

Tayangan yang menghibur, mendidik, lucu, eksploitasi keindahan alam, budaya Indonesia. Itulah yang saya sukai di televisi. Tayangan itu antara lain :
Orang Pinggiran (Trans 7)
Hitam Putih (Trans 7)
Opera Van Java (Trans 7)
On The Spot (Trans 7)
Stand up Comedy (Metro TV)
Kick Andy (Metro TV)
Salam Dari Desa (TVRI)
Pelangi Nusantara (TVRI)
Jika Aku Menjadi (Trans TV)
Comedy Project (Trans TV)
Indonesiaku (Trans 7)
Jejak Petualang (Trans 7)
Bolang (Trans 7)
dsb
Sementara tokoh hiburan favorit saya adalah : Denny, Wendi, Narji (Cagur), Soimah, Adul, Komeng, Daus Mini, Opie Kumis, Bopak, Jessica, Olga Syahputra, Maya Septha, dsb.

Kandangan, 2011

SEBUAH MIMPI

Sebuah mimpi. Entah sampai kapan akan terwujud. Pahlawan lingkungan. Pondok Hijau Loksado Lestari. Pusat observasi tanaman khas Kalimantan. Pusat penelitian perguruan tinggi. Malaris – Loklahung - kawasan Riam Anai.
Loksado akan saya jadikan pusat ilmu pengetahuan. Wadah membina anak bangsa. Tempat saya mengabdikan diri. Mendirikan laboratorium ilmu pengetahuan dan jadi barometer dunia sains.

Kandangan, 2011

COMEDY PROJECT

Mengusir stress. Bawa ketawa azha. Rileks nyaksiin tayangan komedi di televisi. Alhamdulillah sejak beberapa bulan ini Trans TV menayangkan Comedy Project. Acara komedi yang dimainkan kelompok Cagur (Narji, Wendi, dan Denny) serta beberapa komedian lainnya. Termasuk pendatang baru dari Jogjakarta yang laris manis, Soimah.
Entah kenapa acara yang tayang usai shalat Isya itu jadi acara favorit saya. Tak pernah absen saya menyaksikannya. Pun bila acara yang menayangkan hal-hal tentang Cagur dan Soimah saya memelototinya sampai selesai. Aku suka Cagur karena gaya lawakannya yang khas. Apalagi penampilan Denny yang pandai ngegombal dengan kata-katanya yang sekarang jadi trend. Juga tertawaan Soimah yang ngakak asyik abiz. Soimah emang oke !
Aku suka Cagur dan Soimah sejak bulan Ramadhan lalu. Yakni pada acara Saatnya Kita Sahur di Trans TV.
Boneka Pengertian (Bopeng) salah satu bagian dari acara Comedy Project. Dimainkan Denny dan Narji. Juga ada wayang Cepot.
Kandangan, 2011

WALI
Grup musik apa yang disukai ? Band favorit saya adalah Wali. Saya senang dengann lagu-lagunya, apalagi yang berbau religi. Diantaranya Abatasa, Bang Toyib, Tobat Maksiat, Yank, dsb. Suara Faank membiusku. Apoy benar-benar fenomenal dengan lagu-lagu ciptaannya.

Kandangan, 2011






















































MENULIS ITU ANUGERAH

Dengan menulis kita bisa jadi orang terkenal. Itu tidak salah. Dan memang benar kenyataannya. Tapi bukan itu tujuan saya. Bagi saya dimuat atau tidak dimuat tidak perlu. Yang penting terus berkarya. Karena menulis adalah hobi dan bakat saya sejak kecil.
Ada banyak sekali tujuan mengapa kita menulis diantaranya : memperoleh popularitas, menyenangkan pihak tertentu, memberikan kritik kepada pihak tertentu, mempengaruhi pikiran pembaca, memperoleh uang, berbagi pengalaman dengan pembaca, dsb.
Memang untuk dapat menulis Anda tidak perlu kemana-mana. Kuncinya ada pada kedisiplinan diri. Apabila Anda disiplin untuk berlatih terus maka menulis terasa semudah menggerakkan pena. Sebenarnya ada tiga cara untuk dapat menulis, yaitu menulis, menulis, dan menulis. Seperti kata sepenggal bait puisi berikut ini : Ada daun jatuh, tulis/ Ada batu jatuh, tulis / tulis, tulis, dan tulis.
Saya punya blog sendiri. Blog www.sketsahss212.blogspot.com itu saya kelola sendiri. Blog itu desain dan tata letaknya sederhana sekali, apa adanya. Namun yang utama adalah dapat menampung tulisan saya yang membludak bila sedang gairah-gairahnya menuangkan isi hati. Sebagian tulisan saya sudah tersebar disejumlah media dan buku sejak tahun 1996.
Menggapai tujuan menjadi penulis itu, tidak mudah. Harus melewati onak dan duri. Yang pasti ada kemauan, kerja keras, dan kesabaran.
Aktivitas menulis saya awali sejak masih duduk dibangku tsanawiyah. Saya senang buat puisi dan kisah humor dalam buku tulis. Juga senang membuat kliping yang berhubungan dengan sastra. Lantas baru berani mengirim tulisan ke media saat duduk di bangku Aliyah.
Walau tidak menjanjikan kepuasan materi tapi menulis memberi kepuasan batin. Bila kita menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya kita ingin agar tulisan itu dibaca orang lain, paling sedikit dapat kita baca sendiri pada saat lain.
Berikut tips jitu jadi penulis yang sudah saya terapkan selama ini. Bacalah banyak buku. Bila mempunyai pengalaman yang mungkin mengasyikkan tulis saja di kertas atau komputer. Dalam memilih kata-kata jangan terlalu berbelit-belit atau sering mengulang.
Selanjutnya kata sebutan untuk seseorang tokoh juga jangan selalu disebutkan. Supaya kelihatan panjang dan bagus, buat lebih detail. Buat lebih interaktif. Bila ada tokoh yang sedang ngobrol, pilih kata-kata yang biasa dipakai sehari-hari. Saat menulis cerita, urutkan ceritanya satu-persatu.
Pastikan tanda baca jangan dilupakan. Saat menulis kemudian tidak tahu lanjutannya, tinggalkana saja. Nanti lanjutkan lagi, tidak usah memeras otak. Agar kita mendapat ide lagi, teruslah membaca ! Kalau tidak mendapatkan ide juga, tidak usah dipaksakan.
Tak ada salahnya sesekali kita memanjakan hati dan pikiran pergi ke tempat yang tenang dan bernuansa alami. Apalagi bila tempat tersebut dapat membantu menyalurkan hobi atau kesenangan kita. Selamat menulis ! Semoga ada manfaatnya.

Kandangan, 2011
SERIAL ANAK-ANAK LOKSADO
Tampak para bocah Loksado bermain rakit bambu di sungai Amandit. Selain itu anak-anak dari pegunungan Meratus ini mencari ikan di Riam Anai menggunakan sundak. Mencari tanggiling. Mencari kayu manis. Bersantai di Ni’ih, tempat Tugu Proklamasi ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan. Bermain di Air Terjun Haratai. Mencari pinang dan buah gunung. Melintas di jembatan gantung. Bersantai menikmati indahnya alam di bebatuan besar. Musik kurung-kurung yang begitu indah terdengar di telinga. Ke balai menyaksikan aruh adat sambil menikmati tarian Dayak Meratus. Membuat gelang simpai dan butah. Mencari ular di hutan yang cukup lebat.
Yang tak pernah terbayangkan oleh Adit. Pengalaman paling mengesankan selama berada di Loksado. Tugu Ni’ih adalah pilihan tempat bersantai. Ada tempat istirahat tiga buah. Hari ini instropeksi diri. Mengenang kelas kotor. Perpustakaan kotor.
Terkontaminasi rasa sedih. Pergi dari sini. Asyik sekali. Belenggu jiwa. Ada banyak kesewenang-wenangan menjelma. Dalam tautan warna-warni pelangi.
Loksado bagi Adit adalah tempat untuk mengenang diri. Warnai hari-hari dengan keharuan diri. Partisipasi. Wajah gemulai.
Gemericik air dingin sungai Amandit. Jembatan gantung memberi arti. Loksado kian ritmis dan melankolis. Derap langkah membara diri.
Tugu Ni’ih kini sunyi senyap. Pemandangan kiri-kanan hutan belantara. Masihkah terlihat bibir bergincu ? Meletupkan bara-bara kerinduan. Kepala kian gatal, ketombe. Rambut panjang. Lalu lalang. Ada cewek. Merasa semakin gundul. Ribut terus. Sudah bosan aku mendengarnya.
Adit membawa Loksado ke alam mimpi. Loksado penuh warna-warni. Dia makin rindu tempat itu. Sudah berbulan-bulan Adit tak lagi kesana. Alasan kesibukan kerja. Kita tak lagi sepembicaraan.
Kandangan, 2011

















TANGAN REJEKI
Rejeki ditangan Tuhan. Itu memang benar. Tapi manusia bisa sukses dan meraih rejeki lewat tangan. Salah satu profesi yang menggunakan media tangan sebagai modal utamanya adalah paurutan / tukang pijat.
Buktinya di Angkinang ada paurutan wanita yang siang malam penuh dengan antrean pasien yang mau diurut. Wanita itu memperoleh keahlian memijat warisan dari ibunya. Lewat ketekunan dan kesabaran. Bahkan lewat maurut ibunya yang kini sudah tua ’pensiun’ jadi paurutan. Dulu mampu menaikhajikan anak cucunya. Hingga berkali-kali.
Yang baurut kepada wanita itu dari berbagai kalangan. Lewat pijatan tangannya. Ada yang mau dipijat karena kecelakaan, sakit pada bagian tubuh, dsb. Mereka yang pernah baurut mengaku sering baurut kesana karena sembuh segera.
Motor dan mobil antre di depan rumah. Bahkan sering yang ber-plat dinas menggunakan jasa wanita itu.
Kesuksesan itu merupakan akumulasi ketekunan, kerja keras, dan do’a yang selama ini ia jalankan. Tawakal kepada Allah SWT. Memang sudah rejekinya disana. Allah menganugerahkan lewat tangannya. Untuk menyembuhkan orang sakit. Dan itu ibadah. Ikhlas dengan tarif sapambari.

Kandangan, 2011



































ALHAMDULILLAH MEREKA
MEMPERHATIKAN

Sudah berbulan-bulan ini saya tidak shalat berjamaah lagi di langgar. Saya cuma shalat di rumah. Juga tak lagi pergi ke sawah. Tak bergaul dengan masyarakat.
Saat hajatan perkawinan di kampung paling 30 menit saya membantu, setelah itu saya kabur. Begitu juga saat ada orang meninggal dunia. Bila sudah malamnya baca yasin, siangnya saya aur ka lain. Saya juga tidak ikut lagi arisan / yasinan setiap malam Jum’at.
Sehingga muncul pertanyaan teman-teman di kampung. ” Kamana haja ikam pina kada talihat?” tanya mereka.
” Jarang banar bahkan kada biasa kami malihat ka pahumaan,” ujar yang lainnya.
Alhamdulillah ada yang memperhatikan keberadaan saya selama ini. Saya kira tak ada yang memperhatikan. Apakah kamu cari perhatian dengan tingkah polahmu ini ? Bukan? Tapi saya senang . Sudah sejak dulunya tidak suka bergaul. Seumur hidup saya tidak pernah gabung di gardu. Saya menarik diri dari pergaulan.
Saya paling tidak suka mendengar kejelekan diri dan keluarga dibicarakan orang banyak. Telinga saya akan merah dan mendengung. Hati jadi panas. Atas dasar itulah saya lebih baik tidak bergaul daripada hati bergolak.
Saya ingin bebas. Tapi kamu dicap masyarakat sombong ? Mau ? Saya tak ingin hal ini terjadi. Tapi bagaimana ?
Entah ada semacam kepuasan batin bila saya sedang menyendiri. Mencari ilham atau inspirasi.
Saya akan dicap mahulunakan kuitan, jadi bos. Ah apapun anggapan orang lain kepada saya, cuek azha. Biarlah seperti itu adanya. Saya tetap terus melakukan hal yang baik.
Suatu saat nanti saya bisa menjadi yang terbaik. Kepuasan dan kenikmatan batin yang saya cari. Tapi materi juga perlu. Kaya gasan makan ?
Stop menutup diri. Remang cahaya kebahagiaan akan saya rengkuh bersama.

Kandangan, Juli 2011













KOTABARU, SEMAKIN MERINDU

Awal Januari 2009, sejak hari Rabu sampai Jum’at, rombongan MTsN Angkinang yang terdiri dari guru dan staf tata usaha melakukan liburan ulangan semester ganjil ke Kotabaru. Menggunakan bus milik Pemkab HSS.
Berangkat dari Angkinang pagi saat hujan lebat turun sekitar pukul 10.00 Wita. Saat berada di Batu Bini rombongan terjebak banjir. Syukurlah bisa dilewati.
Kami jalan Lumpangi. Inilah pengalaman saya pertama kali ke Kotabaru. Saat di Batung singgah di masjid untuk buang air kecil di WC. Teman saya Lia sempat dikejar seekor anjing. Sehingga dalam bus jadi bahan lelucon teman yang saat dalam perjalanan menuju Kotabaru. Singgah di Batulicin. Naik ferry.
Sampai di Kotabaru selesai shalat Maghrib. Kami menginap di rumah keluarga Bp. Samideri. Badahulu ke kamar mandi. Usai makan kami jalan-jalan ke dekat dermaga. Menjelang tidur sempat badumlah mengusir kantuk.
Besoknya rekreasi ke Pantai Gedambaan, Sarang Tiung. Pulang dari pantai ke Pasar Kemakmuran Kotabaru. Mencari oleh-oleh khas Kotabaru. Lewat Mall Limbur Raya. Pada malam Jum’at ke Taman Siring Laut. Hari Jum’at pagi kami pulang. Singgah shalat Jum’at di Km. Sampai ke rumah pukul 17.00 Wita.
Guru dan staf tata usaha yang ikut ke Kotabaru : Bp. Syakhrul, isteri beliau, Ratnasari, Bp. Rudi, Bp. Syam’ani, Dedi, Tami, Mukhli, Riza, Yamani, Ibu Dewi, Muslihan dan anak, Lia, Ridha, Mariyani dan anak, Rabiatul dan anak, Khairi dan anak, dll.

Kandangan - Kotabaru, Januari 2009














SUSAHNYA MENCARI DARAH

Jangan sia-siakan darahmu. Makanya jangan sampai terjadi pertumpahan darah. Karena mencari darah itu susah.
Ini seperti yang saya alami sendiri. Untuk keperluan keluarga yang membutuhkan. Cari sana-sini. Golongan darah yang dicari adalah B.
Saya pun berburu darah. Karena keluarga saya itu membutuhkan dua kantong darah. Untuk itu saya berusaha mendapatkan dua orang yang akan mendonorkan darahnya.
Malam usai shalat Maghrib aku ke markas Tagana HSS. Di poskonya saya mencari data anggotanya yang punya golongan darah B. Satu-persatu dihubungi lewat handphone.
Karena tak membuahkan hasil lantas saya pergi ke Meratus Hijau, sebuah perkumpulan pencinta alam di HSS. Bertemu dengan sang ketuanya langsung. Jadi lebih mudah urusannya. Car-cari ada yang bersedia. Satu orang perempuan. Yang lain beda golongan darah. Untuk mencari sisanya, aku ke Tibung Raya, tempat rekan saya Aliman Syahrani.
” Aku tidak bisa membantu nah, besok ikut lomba balanting paring, ” ujarnya. Tapi dia menyarankan saya menghubungi BPK Taqwa dan BPK Rangganala.
Besok harinya. Di RSUD Brigjend H. Hassan Basery, tempat keluargaku dirawat. Rekan dari Meratus Hijau sudah datang. Lalu saya ajak ke ruang laboratorium tempat pemeriksaan darah. Setelah diperiksa ternyata tensi darahnya rendah. Sehingga tak bisa didonorkan.
Sebenarnya saya tak pernah menghadapi masalah yang seperti ini. Boleh dikata gagap berurusan dengan orang banyak. Apalagi prosedur yang njilemet.
Bingung tak jua mendapatkan orang yang mendonorkan darah saya pulang ke rumah. Disaat pikiran tidak karuan seperti itu, saya ambil air wudhu lalu shalat sunat dan berdo’a kepada Allah SWT dimudahkan dalam menghadapi segala urusan.
Saya teringat dengan tetangga desa saya yang punya golongan darah B. Saya hubungi dia, lantas ia menyanggupi. Karena sesuai, sekantong darahpun didapatkan. Tapi masih perlu satu kantong lagi.
Ada yang menyarankan cari ke tentara atau polisi. Tapi rekan yang lain melarang. ” Prosedur cukup sulit,” ujar rekan saya.
Lantas saya mencoba datang kembali ke Tagana HSS. Mungkin ada jalan keluar. Terus terang saja baru kali ini saya menghadapi masalah seperti ini. Biasanya aku cuma membantu teman, tinggal beres saja. Tapi kali ini saya sendiri yang harus menjalani.
Benar juga saat itu ada dua orang anggota Tagana HSS berada di posko. ” Pak Rieval Cahyadi tadi mau donor kalau mau nanti saya hubungi beliau sekarang ada di Pagar Haur, jadi panitia lomba balanting paring,” ujar anggota Tagana itu.
Setelah mendapat kepastian saya kembali ke rumah sakit. Sambil menunggu kedatangan mereka. Akhirnya Pak Rieval datang bersama rekan-rekannya.
Di ruang laboratorium ia diperiksa. Namun hasilnya lagi-lagi tidak bisa didonorkan. Tekanan darahnya tinggi. Tapi alhamdulillah berkat Pak Rieval, ia bisa menghubungi rekannya yang lain. Rekannya yang bernama Azhari bisa mendonorkan darahnya. Sekantong darahpun menggenapi apa yang kami perlukan
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mendonorkan darahnya. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat balasan setimpal dari Allah SWT. Amien Ya Rabbal ’Alamien.

Kandangan, Desember 2010






































YUNISA AMALIA

Entah kenapa saya suka gadis manis yang satu ini. Sekolah di MTsN Angkinang kelas VII D. Awal keakraban saya dengannya saat ia minjam buku misteri.
Sejak itu ia akrab dengan saya. Rajin disuruh bila saya perlu seperti beli makanan dan minuman ringan. Dan sejak itu ia siswa favorit saya. Bahkan ada yang bilang saya seperti ayah dengan anak. ” Pian baapa wan Yuni Pa ?” tanya mereka.
Orangtua Yuni berdiam di Asam-Asam, Tanah Laut. Di Rantawan ia tinggal dengan neneknya. Puteri H. Wahyudi ini bercita-cita ingin jadi penulis dan model. Yuni lahir di Kandangan, 13 Maret 1999.
Sebagai bentuk rasa suka saya kepadanya saya berikan buku-buku karya saya. Seperti cerita misteri, puisi, dsb. Dengan tujuan saat ia sudah dewasa dan sukses ia masih ingat dengan saya. Saya ingin bakat menulis saya menular kepadanya.

Kandangan, 2011





INGAT AKHIRAT !
Usia saya sudah 32 tahun. Tapi sampai kini ibadah saya kian menurun. Ibadah malas. Seharusnya kamu tobat sekarang. Usia manusia belum tentu panjang.
Entah kenapa sudah beberapa hari ini ibadah saya turun drastis. Apa sebabnya ? Bagaimana mengatasinya ?
Dulu rajin sekali shalat, mengaji, mengamalkan wirid, dsb. Kini shalat pun sekehendak hati, dengan gerakan sendiri yang dibuat-buat. Umur kamu belum tentu panjang. Ayo bertobat.
Ya Allah semoga saya dapat kembali bergairah untuk menjalankan amal ibadah. Ampuni segala dosa yang pernah saya lakukan. Kembali ke jalan yang benar. Karena saya akui akhirat memang benar adanya. Mudahan saya termasuk orang yang bersyukur. Mati secara khusnul khatimah. Kami sekeluarga dan umat Islam masuk surga.
Dapat menjalankan shalat Maghrib, Isya, Subuh, Dzuhur, dan Ashar. Shalat sunat dhuha dan tahajjud. Membaca Al Qur’an dengan rutin setiap hari. Mengamalkan wirid. Berbuat baik kepada orangtua. Juga orang lain. Rajin sedekah.
Saatnya bertobat sekarang. Jangan ditunda-tunda. Ingat akhirat pasti adanya.

Kandangan, 2011






SERANGKAI DO’A AKHMAD HUSAINI

Dimurahkan rejeki. Ada duit gasan keperluan sehari-hari. Beli kamera digital sebagai penunjang seorang penulis / wartawan dan digunakan untuk hal-hal positif. Ada kesempatan dan duit gasan melanjutkan pendidikan / kuliah.
Tetap konsisten menjalankan amal ibadah. Seperti ibadah shalat fardhu lima waktu berjamaah. Juga shalat sunat dhuha, tahajjud, dsb.
Nikah / kawin sebelum usia 35 tahun. Murah jodoh / mendapatkan pendamping hidup yang salehah. Juga dikaruniai keturunan yang saleh dan salehah. Ada biaya gasan jujuran dan aruh pernikahan. Menunaikan ibadah haji bersama kedua orangtua.
Beli dompet, panding, baju hem batik / sasirangan lengan pendek, sepatu sport, tas ransel. Beli ayam kampung sebagai pekerjaan tambahan dan tabungan hidup.
Tetap eksis menjadi penulis. Menyelesaikan naskah tulisan kumpulan cerpen, puisi, cerita misteri, pantun, humor, dsb. Kemudian menerbitkannya dalam bentuk buku.
Diangkat jadi PNS. Mengelola / membenahi Perpustakaan Darul Fikri MTsN Angkinang lebih baik lagi bersama Atma Fathana. Kada barantakan lagi. Administrasi / pelayanan makin ditingkatkan lagi.
Berbakti kepada kedua orangtua. Anak-anak murid di MTsN Angkinang jadi anak yang pintar dan berprestasi. Hakunan disuruh dan dituduh. Taat kepada orangtuanya dan guru-guru. Mereka mematuhi tata tertib sekolah. Naik kelas dan lulus. Sukses menggapai apa yang mereka cita-citakan.
Teman-teman guru / staf tata usaha di MTsN Angkinang dapat menjalankan tugas dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Lillahi Taala.
Keluarga kami dimurahkan rejeki dan dimudahkan dalam segala urusan. Keluarga besar orangtua kami hidup rukun dan damai.
Mensyukuri apa yang ada. Diberi kesehatan yang prima. Bahuma tahun ini memperoleh hasil yang bagus dan lumayan. Dapat menjalani proses bahuma seperti batanam, mangatam, dsb dengan sabar dan tawakkal. Ada jalan dan usaha gasan baulah WC di rumah. Ada duit gasan bayar rekening listrik.
Acil Imas dapat menjalani proses perawatan setelah operasi kaki kiri hingga sembuh dan dapat beraktifitas seperti sediakala.

Kandangan, 2011





JALAN TELAGA SILI-SILI
DIBIARKAN RUSAK

Selama ini desa identik dengan sarana dan prasarana yang tidak lengkap. Jalan yang ada tidak semulus jalan-jalan yang ada di perkotaan.
Kondisi ruas jalan di Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan tak sepenuhnya bagus. Bahkan dapat dikatakan sangat memprihatinkan. Salah satunya yang ada di Desa Telaga Sili-Sili. Jalan itu ketika dilewati sangat mengganggu sekali.
Jalan itu dari arah Sungai Hanyar sepanjang kurang lebih 4 kilometer. Aspalnya terkelupas, berlobang, batu menonjol, dsb. Pengguna jalan jadi terganggu.
Ibad terpaksa mengurungkan niatnya untuk pergi ke pasar. Padahal segala persiapan telah ia lakukan sejak sehari sebelumnya. Ibad pedagang sayuran setiap hari Kamis di Pasar Angkinang.
Ia terpaksa tak dapat berjualan hari itu. Karena ban sepeda tuanya bocor saat melintasi jalan desa yang rusak parah. Ia terpaksa balik haluan ke rumah padahal sudah satu kilometer ia berjalan.
Ini salah satu contoh yang dialami warga terhadap kualitas jalan yang ada. Bagaimana mana mau maju masyarakat kalau insfrastruktur jalannya seperti ini.
Ketidaknyamanan ini berlangsung lama. Kasihan anak-anak sekolah yang menggunakan jalan tersebut. Khawatir terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Juga kalangan warga yang lainnya, seperti pedagang.
Kasihan mereka yang menggunakan motor tua. Gararakan. Supan amun lewat di depan rumah warga.
Secepatnya hal ini ditangani agar perekonomian warga dapat berjalan kembali seperti sediakala.
Warga masyarakat setempat bermata pencaharian sebagai petani. Jalannya rusak sekali. Akibatnya mur dan baut kendaraan paculan. Mereka berharap jalan itu segera diperbaiki. Masyarakat tak perlu janji tapi bukti nyata.
Pernah mengalami miris sepeda dan terjatuh. Sejak puluhan tahun tidak ada perawatan malah dibiarkan rusak. Di Kecamatan Angkinang saja yang rusak. Di daerah lain tampak lebih bagus. Tak kuat akibat terjangan banjir dan dilewati kendaraan berat.
Kandangan, 2011






CLUBBING ANAK MUDA KREATIF
Kehadiran tahun 2012 di daerah ini diiringi dengan bermunculannya kumpulan anak-anak muda kreatif yang peduli dengan masyarakatnya. Anggotanya terdiri dari orang-orang muda dari semua golongan masyarakat yang berusia 30 tahun ke bawah. Markasnya berada di seluruh ibukota kabupaten / kota di Kalimantan Selatan.
Mereka merupakan anak-anak muda yang terkenal funky dan keren-keren, namun sangat anti terhadap narkoba, miras, kupu, prostitusi, pergaulan bebas, dan penyakit masyarakat lainnya.
Adapun nama-nama perkumpulan anak muda kreatif tersebut adalah : Bungas Hayy (Banjarmasin), Tinswix Creatives (Banjarbaru), Thagantarr Team (Rantau), Huss Productions (Kandangan), Pandawa Lima (Barabai), Gong Kuripan (Amuntai), Muchay Strike (Tanjung), Permata Lestari (Pelaihari), Transelidah (Marabahan), dan EAGA Enterprise (Kotabaru).
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh kelompok anak muda kreatif tersebut seperti yang dilakukan oleh Huss Productions mempelopori penggunaan kaos khas Banjar dikalangan anak muda Kandangan dengan merek KAUBAR. Juga membentuk Amandit Cartoon Club (ACC) yang merupakan wadah berkumpulnya para kartunis di Hulu Sungai Selatan. Beberapa waktu lalu Huss Productions juga melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Kalimantan Timur, diantaranya ke Kabupaten Pasir untuk mengenal lebih dekat keberadaan Pondok Pesantren Darussalam yang ada di Pasar Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, yang mana santrinya sebagian besar berasal dari Kalsel.
Kemudian Pandawa Lima (Barabai) aktif melakukan bhakti alam dan lingkungan ke beberapa daerah terpencil di Hulu Sungai Tengah. Seperti Pantai Mangkiling.
EAGA Enterprise (Kotabaru) menerbitkan buletin anak muda Kotabaru dengan nama ’Bamegaku’.
Lalu Transelidah (Marabahan) rutin mengadakan Temgams (Temu Gaul Anak Muda Selidah) setiap bulan di tempat-tempat wisata di daerah tersebut seperti Jembatan Barito, Jembatan Rumpiang. Bertujuan untuk menyamakan visi dan misi anak muda Marabahan ke depan.
Muchay Strike (Tanjung) mengadakan perkemahan remaja bersama dengan beberapa kelompok pencinta alam dari kabupaten tetangga. Seperti dengan anak muda Kabupaten Barito Selatan dan Tanah Grogot. Serta banyak lagi kiprah anak muda Kalsel yang kreatif.
Diharapkan keberadaan mereka sebagai wadah menyalurkan bakat-bakat terpendam dan ide-ide kreatif demi kemajuan Banua tercinta.

Kandangan, 2011



















DI MALARIS AKU MENANGIS

Lintasan Angkinang-Birayang-Loksado. Andai bisa memilih. Maka saya pilih yang cantik. Cantik hatinya, akhlaknya, dan salehah. Rasa bimbang dan ragu menyelimuti. Rasa takut di ibu jari tangan kiri kian nyeri. Keragu-raguanlah yang saya terima. Rasa ini kian bias. Pergi jauh terbang tinggi. Mimpilah yang mesti ada. Cemoohkah yang bakal saya hadapi nantinya ?
Bongkahan batu besar. Gemericik air. Anak muda sedang camping. Pencari karet. Jembatan gantung membentang. Batang paikat. Tak tahan mau kencing. Pasir putih. Puya. Dingin. Perjalanan yang cukup melelahkan. Sunyi. Indah dan manis. Hutan bambu. Tanaman langka.
Ada Hasby Rifani menyapa. Kelelahan. Mengisyaratkan kehidupan. Aliran menghanyutkan. Halangan dan rintangan. Beradu pandang. Merasakan kehangatan. Pergi dari kesombongan dan keangkuhan. Mimpi apakah ini ? Jauh dari hiruk-pikuk dunia. Kecewakah ? Coba bawa shalat Istikharah.
Perjalanan tangguh. Hutan hujan. Hutan sunyi membawa arti. Saya tak percaya. Biarlah kekecewaan itu mendera.
Anjing dan babi berseliweran. Mereka hebat-hebat kendaraan. Kehujanan. Tidak bisa pulang. Bagana di SDN Loklahung. Tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Ketidaknyamanan ini semestinya tak melanda diri saya.

Malaris, 3 Februari 2011







AROGANSI

Arogansi anggota TNI. Ini saya saksikan sendiri di tempat wisata Air Panas Tanuhi.
Tukang parkir kecele karena saat mau menagih uang parkir malah kena marah dan didamprat. Karena yang ditagih adalah anggota TNI. Raut muka tukang parkir itupun berubah, kaya siput dipais.
Ceritanya hari itu, anggota TNI itu berlibur bersama anggota keluarganya. Mereka lantas masuk area Air Panas. Mobil mereka parkir dekat cottage. Lalu mereka ke kolam untuk menikmati hangatnya air panas untuk berendam.
Singkat kata saat pulang mereka dicegat juru parkir. Namun karena merasa anggota TNI mereka tidak mau bayar. Saat didesak malah tukang parkir itu dimarahi. Tak mau berdebat tukang parkir itu menjauh dengan hati dongkol.
Mobil anggota TNI itu meluncur pulang. Kasihan orang kecil selalu jadi korban.

Tanuhi, Mei 2011


BAIK-BAIK SAYANG
Aku tak ingin kau menangis bersedih. Sudahi airmata darimu. Yang aku ingin arti hadir dariku. Dan menghapus dukamu sayang. Karena bagiku kau kehormatanku. Dengar-dengarlah aku. Hanya satu pintaku untukku dan hidupmu. Baik-baik sayang.
Bait lagu diatas adalah lagu Wali. Saya terasa beda kala mendengarnya. Perasaan saya tidak karuan.
Kandangan, 25 Januari 2012

BALANTING PARING
Sampai hari ini saya tak pernah menikmati yang namanya balanting paring di sungai Amandit. Walau saya asli urang HSS. Ada sih niatan untuk ikut merasakan sensasinya. Namun banyak kendala menghadang. Salah satunya adalah biaya yang cukup mahal.
Saat lomba balanting biayanya mencapai Rp.400 ribu / tim. Satu tim terdiri 4 orang dengan satu joki yang sudah disediakan oleh panitia.
Kandangan, 30 Desember 2011

SDN ANGKINANG 1
Inilah masa paling indah dan berkesan. Waktu sekolah di SDN Angkinang 1. Saya masuk tahun 1987 dan tamat tahun 1992. Saya masuk dalam usia 8 tahun tanpa masuk TK.
Banyak pengalaman terukir saat sekolah di SDN Angkinang 1. Setiap hari Kamis, bila istirahat kami ke Pasar Angkinang yang berada di seberang sekolah kami.
Teman saya Edi paling jago main catur. Namun nakalnya luar biasa. Sering berkelahi.
Kandangan, 25 Januari 2012



ORANG ANGKINANG MENULIS BUKU
Saya orang biasa, tapi ingin menjadi orang yang luar biasa. Makanya saya terus menulis. Suatu saat nanti kalau memang ada yang mau menerbitkannya menjadi buku. Akan benar-benar menjadi luar biasa. Biasa menerima apa adanya. Karena yang saya tulis seharusnya benar adanya.
Kandangan, 25-01-2012

ORANG UTAN
Saya menyaksikan tayangan di RCTI. Ada orang utan mati. Tepatnya di Pematang Limau, Seruyan, Kalteng. Tampak ditemukan bangkai orang utan di tanah dan di ranting pepohonan. Jumlah orang utan di Kalteng sekitar 31.000 ekor. Mereka terdesak perkebunan kelapa sawit. Upaya mencegah kepunahan telah dilakukan oleh berbagai pihak. 6 orang utan dilepasliarkan. Birute Merry, Presiden OFI. Penemuan bangkai. Kepala BKSDA Kalteng, Mega Haryanto. Resiko habitat rusak. Kadishut Kalteng, Sipet Hermanto. Suci Utami Atmoko, peneliti orang utan Unas Jakarta.
BANYAK KEINGINAN
Saya punya impian. Lebih tepatnya mungkin, keinginan. Ingin seperti orang dalam hidup. Punya isteri cantik, baik hati, dan keturunan orang baik-baik. Sudah bekerja. PNS atau guru.
Duh indahnya dunia bila bisa memilikinya. Punya anak yang saleh dan salehah. Saya bisa naik haji bersama kedua orangtua. Punya pekerjaan tetap yang penghasilannya tinggi. Dan ada tambahan kerja lainnya. Sehingga tidak tergantung pada satu pekerjaan saja

1 komentar:

  1. ingat juakah lawan aku nih aku adul IPS 2 bahari,
    blog ku = http://kaetoegent.blogspot.com

    BalasHapus

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...