Dugal dengan Thaliban berangkat paling
akhir dari penginapan menuju Balairung Tuntung Pandang, untuk mengikuti seminar
sastra. Berjarak sekitar 400 meter dari penginapan. Saat tiba di depan
Balairung, masih banyak peserta berada di luar dan ada juga di dalam. Peserta
baru registrasi ke panitia yang berada di depan pintu masuk. Dugal menghubungi
nomor handphone Tatha.
“Pian
dimana, ulun di luar mahadang, handak mambari ulih-ulih wan buku,” ujar Dugal.
“Inggih
ulun kaluar nah,” ujar Tatha.
Tatha keluar Balairung Tuntung Pandang
mendatangi Dugal yang berada di di teras samping kanan. Mereka langsung bersalaman.
Dugal menyerahkan bungkusan dalam bentuk tas kertas yang di depannya ada
tulisan Dugal. Di dalamnya berisi buku karyanya dan oleh-oleh khas HSS.
Lalu Tatha minta berfoto dengan Dugal.
Setelah itu Tatha masuk ke dalam Balairung. Yang kemudian disusul Dugal masuk
ruang menuju kursi yang kosong, dibagian tengah. Seminar sastra sudah dimulai
dengan menampilkan pemateri yang kompeten di bidangnya.
Ternyata seperti sudah di setting. Dugal
duduk batatai dengan Tatha. Kiri kanannya
peserta asal HSS dan Tanah Bumbu. Dugal seperti jadi bintang saja saat itu. Ia
selalu jadi perhatian peserta lain. Acara berakhir hingga tengah hari. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar