Rabu, 10 April 2013

RAGAM HULU SUNGAI SELATAN

Rabu, 10 April 2013

JALAN DI HSS RUSAK PARAH

-->
Memprihatinkan. Itulah kata yang tepat untuk menyebut kondisi prasarana jalan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) saat ini. Betapa tidak hamper tiap ruas jalan dihiasi kerusakan.
Yang terparah ada di Kecamatan Angkinang. Puluhan titik lubang menganga di jalan raya trans Kalimantan atau jalan Negara.
Karena bukan wewenang kabupaten jadi dibiarkan saja padahal cukup vital. Lubang yang cukup parah terdapat di kawasan RT.1 Desa Angkinang Selatan. Tepatnya di kilometer 8.
Lubang-lubang tersebut seringkali menimbulkan korban bagi pengguna jalan. Tak terhitung yang terjatuh dan mengalami luka-luka. Bahkan beberapa bulan silam ada yang meninggal akibat kecelakaan menghindari lubang tersebut.
Berbagai upaya dilakukan warga setempat mengatasi masalah ini. Melaporkan ke pihak berwenang tapi tak ditanggapi. Lalu secara swadaya menutupi lubang dengan disemen. Tapi kini berlubang kembali. Diameternya pun kian meluas.
Warga berharap ada upaya dari Pemkab HSS untuk menangani masalah yang satu ini.
Pengguna jalan merasa was-was bila melewatinya. Seperti tak diperhatikan. Kerusakan di depan mata dibiarkan saja.
Jalan ini kerapkali dilewati pejabat seperti Gubernur, Kapolda, dsb. Tapi tak ada perhatian sama sekali. Padahal jalan itu cukup vital. Jalan nasional. Apakah ini terjadi di HSS saja ?
Mudahan keluhan ini segera ditindaklanjuti. Aparat berwenang baik di HSS, provinsi Kalsel maupun pusat segera turun tangan.***

Kandangan, 6-4-2013

HSS SIAP IKUTI 
STQN XIX KALSEL DI AMUNTAI

            Kalau tak ada aral Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional XIX Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan akan berlangsung pada tanggal 1 s/d 7 Mei 2013 di Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara.
            Berbagai persiapan dilakukan Panitia Penyelenggara demi suksesnya even tersebut. Seperti panggung utama dan tempat pemondokan kafilah dari kabupaten / kota di Kalsel.
            Kabupaten HSS pun siap ikut even tersebut. Dua kali seminggu dilakukan latihan di pendopo HSS. Yakni setiap hari Sabtu dan Minggu. Hari Sabtu pukul 14.00 WITA. Sementara hari Minggu pagi hari. Turut hadir setiap latihan adalah Kabag Kesra Pemkab HSS Hj. Siti Erma.
            Adapun yang melatih pihak yang berkompeten dibidangnya. Mereka adalah H Masduki, Sawitri, Isnaniah Noor, Abduh, Jasrani, Zaki Mubarak, dan Faisal.
            Sementara pada Sabtu, 13 April 2013  malam di Nagara akan digelar penampilan peserta HSS. Target 3 besar. Sementara Ridha, seorang duta HSS akan menargetkan Juara I pada cabang Tahfiz 1 Juz. “ Insya Allah dapat terwujud,” harap Ridha.***




BUNGA KRESEK YANG LAGI TREND

            Harga berkisar puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Suatu bisnis yang menjanjikan. Saat ini sedang trend di masyarakat HSS. Berupa potongan bunga di kantong plastik warna-warni. Menggunakan ranting kayu.
            Jadilah bunga yang indah anti layu. Sebuah peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Kinidigeluti oleh siapa saja.
            Dengan bahan baku plastic warna-warni, batang kemuning, kawat, lilin, gunting, daun.
            Harga berkisar Rp.50 ribu s/d 100 ribu. Perlu waktu beberapa hari menyelsaikan satu buah kembang. Mulai ternd sejak Maret 2013.
            Siapkan plastic, lilin / lampu, kawat, pot. Pot palstik . Pegang erat lalu diguntuing. Usaha ini cukup menguntungkan. Dengan modal Rp. 20 ribu kita akan meraup untung Rp. 30 ribu.***


 BANJIR MASIH MELANDA
            Hingga Selasa, 9 April 2013 banjir masih melanda beberapa wilayah di Banua Enam, Kalsel. Bahkan jalan trans Kalimantan di Pajukungan, HST masih tergenang. Sehingga akses jalan tersebut tak bisa dilewati. Kalaupaun nekad melewati rela kenadaraan mogok. Di Haruyan pun masih pasang. Beberapa pemukiman terisolir.***
           
         

KEMACETAN LUAR BIASA
WARUNG PAKUMPAYAN

            Warung Pakumpayan saat hari libur atau hari Minggu. Sore hingga malam macetnya luar biasa. Bahkan hingga 1 kilometer.
            Hal ini tentu mengganggu pengguna jalan. Apalagi jalan tersebut jalan raya Trans Kalimantan.
            Tak ayal lagi meninggalkan kesan tidak baik. Berharap ada solusi mengatasi masalah ini.
            Solusi mengatasi kemacetan ini adalah mengaspal jalan Tembok Rel. Sehingga kemacetan dapat terurai dan dialihkan kesana. Jalan pintas ini berakhir di perempatan Pasar Angkinang.***

Kandangan, 2013

KIOS LANGGANAN

            Beberapa bulan terakhir saya berbelanja keperluan sehari-hari di kios seberang Kantor Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup HSS Jl. A. Yani Gambah Luar. Saya tahu pemiliknya adalah keluarga H Junaidi / Haji Ijun Pakumpayan. Namun tidak tahu  namanya.
            Pemiliknya seorang wanita berusia sekitar 40-an. Punya beberapa orang anak. Selama beberapa kali berbelanja disana saya tidak tahu rupa suaminya. Jarang ada. Suaminya apakah ada di tempat ? Kerja diluar HSS ?
            Sikap ramah jadi saya suka datang ke kios tersebut untuk berbelanja. “ Beli apa Pak?” sambut wanita muda itu tiap kali saya baru tiba di depan kiosnya.
            Saya sering beli bensin kesana. Juga yang lainnya seperti mie instant, Rexona Men sachet, Teh Gelas, obat-obatan, Rinso, sabun mandi, dsb.
Entah kenapa setiap kali saya pulang dari Kandangan ringan kaki singgah disana. Seperti ada magnet.
Tempatnya strategis berada di sebelah kiri jalan bila datang dari arah Kandangan menuju Barabai.***
Kandangan, 5-2-2013

           


ANGGOTA PADUAN SUARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
YANG SUKSES MERAIH JUARA PADA LOMBA PADUAN SUARA MARS KORPRI DI BANJARMASIN, 12-13 NOVEMBER 2012

1. Moh. Zakir Maulidi, SH (Bagian Hukum Setda Kab. HSS)
2. Harisnor, SH (Bagian Hukum Setda Kab. HSS)
3. Karmila Syafarina, SP, M.Ec.Dev (Bagian Ekobang Setda Kab. HSS)
4. Maya Irene, SP (Bagian Ekobang Setda Kab. HSS)
5. Marliana (Bagian Humas Setda Kab. HSS)
6. Muayah (Bagian Umum Setda Kab. HSS)
7. Sri Yulinarisma, A.Md.Kep (BLUD H. Hasan Basery Kandangan)
8. Srie Melyantie, S.ST (BLUD H. Hasan Basery Kandangan)
9. Widia Hastuti ( BLUD H. Hasan Basery Kandangan)
10. Rahriani Dewi (Disdik HSS)
11. Muhyari Pandi, SP (Dinas Perikanan dan Peternakan HSS)
12. Drs. Sya’dudin ( SMAN 1 Kandangan)
13. A. Yamani, S.Ag (MTsN Angkinang)
14. M. Nooryadi, S.Pd (SDN Malinau)
15. Devinawatie, S.Th (SMAN 2 Kandangan)
16. Indria Andriany, A.Ma (SDN Bajayau Lama)
17. Baserah, M.Pd (UPTD Pendidikan Kandangan)
18. Rusdiansyah, M.Pd (SDN Panggandingan)
19. Reno Batung P (SMPN 1 Kandangan)



KANDANGAN DI SORE HARI

        Menikmati suasana kota Kandangan tak ada habisnya. Ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini tetap menjadi pilihan untuk bersantai.
        Sore hari merupakan waktu yang tepat untuk menikmati kota tersebut.
        Taman Bermain Anak Bersemarak, Lapangan Lambung Mangkurat, dan Gedubg MTQ. Aneka jajanan ramai oleh warga. HSS berkumpul. Ada banyak jajanan yang nangkring disana.
        Di area Taman Bermain cukup dipadati orangtua yang membawa anak untuk bermain disana.
        Kalau di Lapangan Lambung Magkurat ada orang berolahraga. Ada yang main sepakbola dan basket.
        Sementara di Gsedung MTQ tempat orang latihan seni. Sementara di depan area gedung MTQ ada derertan motor dari klub motor di Kandangan.
        Semua terasa begitu indah. Sebuah kegaiatan di sore hari penanda riak kehidupan di bumi antaluddin.***

Kandangan, Februari 2013


 

KAMPANYE DAMAI PEMILUKADA HSS 2013

        Berlangsung di depan Gedung MTQ Kandangan Minggu (17/3/2013) sore diawali dengan pawai kampanye damai. Dihadiri oleh ketiga pasangan calon dan undangan lainnya.
        Seperti Panwaslu HSS, Sekda HSS, Ketua KNPI HSS Nida Guslaili Rahmadina.
        Acara berlangsung lancar. Ketua KPU HSS Imron Rosyadi berkesempatan melepas peserta konvoi kendaraan yang melintasi kota Kandangan.
        Kegiatan ini dihelat agar Pemilukada dapat berlangsung lancar dan damai.
        Warga HSS berharap even ini jadi awal yang indah demokrasi di HSS.***

 

PESONA DUA RIAM DI LOKSADO

        Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Diantaranya adalah Air Terjun Riam Barajang dan Air Terjun Riam Anai (Hanai) di Desa Loklahung Kec. Loksado.
        Karena cukup dekat dengan kota Kecamatan Loksado. Tempat ini sering dikunjungi para wisatawan. Setiap hari libur cukup banyak.
        Riam Barajang berupa aliran air dengan bebatuan bekas bendungan. Sekitar 300 meter dari Riam Barajang terdapat Riam Anai. Banyak bebatuan besar. Deras air dingin.
        Kedua tempat ini cocok untuk dikembangkan. Memberdayakan masyarakat setempat.
        Sebelum ke dua tempat tersebut di Desa Loklahung terdapat pula Balai Malaris. Tempat kegiatan adapt dan budaya warga Dayak Meratus.
        Juga banyak ditemui jembatan gantung yang membentang gagah di atas sungai Amandit.***

Kandangan-Loksado, 17-3-2013



JURNALIS KANDANGAN
        Saya kenal nama-nama wartawan / jurnalis yang bertugas di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Mereka biasanya ngepos di kota Kandangan. Tepatnya di Press Room Kantor Bupati HSS.
        Mereka adalah Muchei Rifai (Radar Banjarmasin), Syaiful Akhyar (Banjarmasin Post), Sofan (Media Kalimantan), Ida Laeny (Barito Post), dan Norda (Kalimantan Post).
        Namun dari beberapa nama tadi yang saya akrab dan kenal  adalah Ida Laeny, Sofan, dan Syaiful Akhyar.
        Ida Laeny saya kenal sudah sejak lama. Ia pernah jadi penyiar radio, yakni Radio Purnama Nada Kandangan. Juga pernah main sinetron lokal. Suaminya, Aan Maulana sering bareng ikut kegiatan sastra. Suaminya guru sebuah MTs di Kabupaten Tapin. Anak Ida sekolah di MTsN Amawang.
        Sementara Sofan saya kenal saat kegiatan upacara pelepasan peserta Napak Tilas Luran Teks Proklamasi ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan di Kandangan beberapa tahun silam. Ternyata ia ada hubungan keluarga dengan Fahri Rahman (Tabloid Urbana). Saya sering kirim tulisan ke e-mailnya.
        Kemudian Syaiful Akhyar. Kenal karena sering ketemu saat ia meliput di lapangan. Akhyar pernah jadi wartawan Tabloid Serambi Ummah.***

Kandangan, 17-3-2013
       



Syeikh Ahmad
Juru Dakwah Pedalaman yang Santun

        Ahmad bin Mufti H Muhammad As’ad bin Syarifah binti Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari merupakan anak ketiga dari  dua belas orang bersaudara dari seorang ibu yang bernama Hamidah yang berasal dari Desa Balimau, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
        Diantara saudara dan saudarinya :
1.     H Abu Thalhah, seorang yang berilmu luas yang wafat dan dimakamkan di Timbau, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
2.     H Abu Hamid, seorang yang sangat berilmu yang wafat dan dimakamkan di Ujung Pandaran, Sampit, Kalimantan Tengah.
3.     H Ahmad, seorang yang berilmu mumpuni yang wafat dan dimakamkan di Balimau, Kab. HSS.
4.     H Muhammad Arsyad, seorang berilmu dan menjadi mufti yang wafat dan dimakamkan di Pagatan, Tanah Bumbu.
5.     H Sa’duddin, seorang yang kokoh dalam ilmunya yang wafat dan dimakamkan di Taniran Kubah Kec. Angkinang Kab. HSS.
6.     Saudah
7.     Rahmah
8.     Sa’diyyah
9.     Sholehah
10.  Sunbul
11.  Limir
12.  Afiah

Haji Ahmad mendapat pendidikan agama secara mendalam dari ayahnya, dan iapun sempat mendapat didikan langsung dari sang datuk yakni Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
        Ayahnya adalah seorang mufti di kerajaan Banjar, seorang ulama kharismatik yang mengamalkan ilmunya, rendah hati, pemurah, penyabar, disegani, berpantang (wara’) juga berani menegakkan kebenaran dan membasmi kebathilan.
        Tak heran bila akhlak yang mulia itu terwariskan pada sang putera yang alim. Haji Ahmad juga dikenal sebagai seorang ulama yang berani, sehingga ia disegani oleh kawan maupun lawan, disayang dan dihormati oleh semua orang.
        Setelah dianggap oleh ayahnya dirinya sudah sanggup untuk mengemban amanah Allah untuk melanjutkan misi Rasululullah SAW, iapun dikawinkan terlebih dahulu di Martapura kepada seorang perempuan yang salehah puteri dari seorang alim, yaitu puteri Qadhi H Mahmud bin Asiah binti Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
        Setelah kawin di Martapura ia mendapatkan tugas dari ayahnya untuk menyebarkan ajaran agama Islam di daerah Balimau. Dengan ilmu yang ia miliki dari hasil belajar dengan datu dan ayahnya yang berpengetahuan luas, dapatlah ia melakukan misinya sehari-hari, dengan meyakinkan masyarakat untuk hidup beragama dan mengamalkannya. Ia selalu disambut dengan sambutan positif dan selalu diikuti oleh para muridnya, khususnya masyarakat daerah Balimau.
        Dari hasil perkawinannya dengan seorang perempuan salehah puteri seorang qadhi dari Martapura ia dianugerahi oleh Allah enam orang anak, empat orang putera dan dua orang puteri, diantaranya :
  1. H Muhammad, Balimau, seorang alim yang menjadi qadhi.
  2. Khadijah (bergelar dengan Dayang Rambai)
  3. H Khalil
  4. Ruqaiyah
  5. Abu Bakar
  6. Nur’ain
Kemudian ia kawin lagi dengan seorang perempuan salehah yang bernama Hamidah yang berasal dari Amuntai dan ia dianugerahi oleh Allah SWT tiga orang anak, dua orang puteri dan seorang putera, diantaranya :
  1. Khadijah
  2. Muhammad Ali
  3. Nurjanah
Isterinya yang ketiga adalah seorang perempuan salehah yang berasal dari Desa Balimau, Kandangan dan darinya dianugerahi oleh Allah SWT lima orang anak, dua orang puteri dan tiga orang putera, diantaranya :
  1. Sa’diyyah
  2. Husein
  3. Hasan
  4. Abdullah Faqih
  5. Mahabbah
Ahmad bin Mufti Haji Muhammad As’ad berkiprah sebagai penerus ayah dan datu nya. Dengan penuh semangat dalam membangun masyrakat untuk meningkatkan keyakinan beragama dan memantapkan pelaksanaan ajaran aganma Islam, dengan tidak mengenal lelah dan tanpa pamrih hingga akhir hayatnya.
Haji Ahmad wafat dan dimakamkan di Desa Balimau, Kecamatan Kalumpang. Makamnya terkenal dengan nama Kubah Balimau. Sering dikunjungi para penziarah yang datang dari berbagai daerah.
Makam ini termasuk dalam daftar objek wisata religius di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Konon, menurut cerita masyarakat bahwa makam Syeikh Haji Ahmad yang sekarang, yang terletak di daerah Balimau, adalah bukan tempat ia dimakamkan pertama kali, dahulunya setelah ia wafat dimakamkan disuatu tempat, namun makam tersebut tanpa diketahui telah hilang begitu saja, tapi pada suatu malam terlihat satu cahaya terang benderang dari tempat makam ia pertama dimakamkan ke tempat makamnya yang ada sekarang ini.
Juga menurut penuturan masyarakat, sebelumnya tempat dimana ia kali pertama dimakamkan telah dijadikan sarang maksiat oleh para begundal, oleh sebab itulah maka makamnya berpindah dengan sendirinya dan atas izin Allah SWT ke tempat yang lebih layak dan baik. Yang sangat disayangkan adalah bahwa kebanyakan keturunannya sampai saat ini belum terlacak seluruhnya.***  

 


Lebih Dekat Dengan Fitri Norbaity Aziza
Antara Tari, Kota Malang dan SMA Banua

        Ingin melestarikan budaya Indonesia. Demikian jawaban yang terlontar dari mulut Fitri Norbaity Aziza kenapa ia menekuni dunia tari.
        Siswi kelas VIII A ini dua kali dalam seminggu latihan tari di sekolahnya, MTsN Angkinang.
        Tarian semua provinsi dipelajari. Diantaranya adalah Tari Saman, Dayak, Kipas, Bali dan tak terkecuali tarian Banjar. Yang melatih tari adalah Asma Sartika dari Pangambau, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
        Menurut gadis manis yang lahir di Kandangan, 25 Desember 1999 ini dengan tarian daerah yang dipelajari selain mengenal khazanah budaya Nusantara juga tubuh menjadi sehat.
        Aziza - begitu Fitri Norbaity Aziza disapa - bercita-cita jadi dokter atau guru.
        “ Saya ingin membantu masyarakat yang butuh pertolongan kesehatan. Juga ingin mencerdaskan anak bangsa,” ujar Aziza.
        Aziza anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Mirhansyah – Norbayani. Ibu Aziza, Norbayani adalah seorang pendidik di sebuah SMA di Kandangan.
        Sementara saat ditanya soal pemimpin yang bagaimana yang bakal memimpin Kabupaten Hulu Sungai Selatan ke depan ?
        “ Yang bijaksana, peduli rakyat, dermawan, baik hati, serta turun langsung melihat rakyatnya,” harap Aziza.
        Di sekolahnya Aziza aktif dalam berbagai kegiatan. Selain latihan tari juga pramuka. Aziza sering dikirim mewakili sekolah pada kegiatan perkemahan.
        Prestasi akademiknya cukup bagus. Sejak kelas VII selalu ranking kelas.
        Aziza terkesan dengan kota Malang, Jawa Timur yang pernah ia kunjungi pada tahun 2012 silam. Di kota berhawa sejuk yang terkenal dengan apelnya itu Aziza menghadiri kegiatan wisuda keluarganya di Universitas Negeri Malang (UNM). Selama kurang lebih satu minggu ia berada disana.
        “ Kotanya bersih, tertib lalulintas, bangunan tertata rapi,” ujar Aziza.
        Setamat MTsN Angkinang nanti rencananya ia akan melanjutkan ke SMA Banua Kalsel yang ada di Km.17 Gambut Kab. Banjar. SMA Banua adalah sekolah unggulan dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.
        “ Do’akan ya mudahan ulun lulus tahun 2014 nanti hingga bisa masuk ke SMA Banua,” ujar Aziza.***

Kandangan, 7 Maret 2013

 


RAMBUTAN MELIMPAH

            Saat seperti ini apabila Anda melintas di Kecamatan Padang Batung, HSS akan disuguhi pemandangan menyegarkan. Yakni banyaknya buah rambutan yang matang di pekarangan rumah warga. Terutama di sepanjang Desa Ambutun hingga Pandulangan di kecamatan tersebut.
            Rambutan terlihat begitu rimbun dan sudah matang. Warna merah pun mendominasi. Sampai rambutan dibiarakan busuk. Melimpahnya buah rambutan.***

Kandangan, 24-2-2013

 

Catatan Perjalanan :

Touring Loksado dan Silaturrahmi Malaris

            Hari libur saya bangun kesiangan. Menghubungi Rizal mengajak bajalanan ke Loksado. Saya ke sekolah dulu ada yang diambil. Ada anak-anak MTsN Angkinang main futsal. Pukul 08.30 WITA berangkat. Di Bakarung menyaksikan ada mobil truk sarat muatan barang terbalik pas dekat jembatan Teluk Yakin. Saya cuma memfoto tidak tertarik untuk bertanya lebih lanjut.
            Lewat Madang banyak anak-anak naik sepeda. Ada sekitar sepuluh orang. Lalu naik ke Benteng Madang. Mereka mengaku berasal dari Pulau Nagara, Kandangan. ” Sekitar 6 kilometer dari rumah,” aku seorang anak ketika ditanya jarak dari tempat tinggal mereka ke tempat sekarang.
            Kami terus lewat Tayub. Ke Mandapai. Terus ke Loksado. Rencananya mau ke Air Terjun Haratai. Tapi di tengah jalan banyak orang bekerja menyemen jalan menuju Haratai. Kami batal. Lalu balik haluan ke Malaris.
            Namun, banyak mobil diparkir dekat jembatan seberang SDN Loklahung. Ada apa ?
            Sementara di dekat Balai Malaris ada lawang sakiping dari janur. Bertanya kepada seorang wanita yang sedang mengambil air.
            ” Ada silaturrahmi warga Loksado dengan Calon Bupati H. Achmad Fikry,” ujar wanita itu.
            Motor kami parkir ditempat yang disediakan. Kami ikut masuk sebagai tamu tak diundang. Ternyata memang benar ada acara Sarasehan dan Silaturrahmi warga Loksado dengan H. Achmad Fikry selaku Dewan Pembina Kedamangan Loksado.
            Saat kami datang acara sudah berjalan beberapa jam. Kami ikut duduk di lamtai Balai yang terbuat dari susunan bilah-bilah bambu.
            Baru pertama menginjakkan kaki disana. Ngobrol sana-sini dengan seorang anak muda setempat. Mengaku bernama Samlan. Ternyata ia alumni SMKN 1 Kandangan Tahun 2003. ” Sekelas dengan Sri Mulyani orang Angkinang,” ujar Samlan.
            Kami diberi snack berupa wadai untuk dan segelas air mineral. Bermacam saran, komentar, dan usulan disampaikan warga Loksado ke Achmad Fikry.
            Pada kesempatan tersebut  tampak hadir Camat Loksado, Rubingan. Juga anggota DPRD HSS dari PKS, Syamsuri Arsyad.
            Ada seorang Kepala Desa pada kesempatan tersebut yang dengan terang-terangan dihadapan Achmad Fikry, mengajak warga untuk memilih pasangan Cabup dan Cawabup nomor urut 2 pada tanggal 3 April 2013 nanti. Mentang-mentang incumbent sekehendak hati.
            Apakah ini sebuah pelanggaran Pemilukada HSS 2013 ? Saya tak mau ambil pusing.
            Usai acara saya dan Rizal diberi nasi bungkus oleh panitia silaturrahmi. Kemudia kami pulang. Singgah di Tugu Niih, Desa Hulu Banyu. Shalat Dzuhur dirumah dekat tugu. Ada seorang polisi dengan mobilnya membeli pisang dari warga sekitar. Ia menunggu isteri dan dua anaknya yang sedang mengarungi sungai Amandit dengan lanting paring dari Loksado. ” Biayanya Rp. 250 ribu,’ ujar sang polisi yang saat itu mengenakan kaos bertulis Satlantas dan dipinggangnya terselip senjata api laras pendek.
            Kami pulang setelah puas berada disana. Sejuta pengalaman menarik kami peroleh. Walau perjalanan begitu melelahkan.  Mari bersama-sama menjaga alam Loksado agar tetap hijau dan lestari.***

Kandangan-Loksado, 12-03-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jembatan MTsN 3 HSS Jumat Pagi

 Jumat, 26 April 2024 Melihat kondisi jembatan kayu ulin MTsN 3 HSS, pada hari Jumat (26/04/2024) pagi. (ahu)