JALAN DI HSS RUSAK PARAH
Memprihatinkan. Itulah kata yang tepat
untuk menyebut kondisi prasarana jalan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai
Selatan (HSS) saat ini. Betapa tidak hamper tiap ruas jalan dihiasi kerusakan.
Yang terparah ada di Kecamatan
Angkinang. Puluhan titik lubang menganga di jalan raya trans Kalimantan
atau jalan Negara.
Karena bukan wewenang kabupaten jadi
dibiarkan saja padahal cukup vital. Lubang yang cukup parah terdapat di kawasan
RT.1 Desa Angkinang Selatan. Tepatnya di kilometer 8.
Lubang-lubang tersebut seringkali
menimbulkan korban bagi pengguna jalan. Tak terhitung yang terjatuh dan
mengalami luka-luka. Bahkan beberapa bulan silam ada yang meninggal akibat
kecelakaan menghindari lubang tersebut.
Berbagai upaya dilakukan warga
setempat mengatasi masalah ini. Melaporkan ke pihak berwenang tapi tak
ditanggapi. Lalu secara swadaya menutupi lubang dengan disemen. Tapi kini
berlubang kembali. Diameternya pun kian meluas.
Warga berharap ada upaya dari Pemkab
HSS untuk menangani masalah yang satu ini.
Pengguna jalan merasa was-was bila
melewatinya. Seperti tak diperhatikan. Kerusakan di depan mata dibiarkan saja.
Jalan ini kerapkali dilewati pejabat
seperti Gubernur, Kapolda, dsb. Tapi tak ada perhatian sama sekali. Padahal
jalan itu cukup vital. Jalan nasional. Apakah ini terjadi di HSS saja ?
Mudahan keluhan ini segera
ditindaklanjuti. Aparat berwenang baik di HSS, provinsi Kalsel maupun pusat
segera turun tangan.***
Kandangan, 6-4-2013
Kalau tak ada aral
Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional XIX Tingkat Provinsi Kalimantan
Selatan akan berlangsung pada tanggal 1 s/d 7 Mei 2013 di Amuntai Kabupaten
Hulu Sungai Utara.
Berbagai
persiapan dilakukan Panitia Penyelenggara demi suksesnya even tersebut. Seperti
panggung utama dan tempat pemondokan kafilah dari kabupaten / kota di Kalsel.
Kabupaten
HSS pun siap ikut even tersebut. Dua kali seminggu dilakukan latihan di pendopo
HSS. Yakni setiap hari Sabtu dan Minggu. Hari Sabtu pukul 14.00 WITA. Sementara
hari Minggu pagi hari. Turut hadir setiap latihan adalah Kabag Kesra Pemkab HSS
Hj. Siti Erma.
Adapun
yang melatih pihak yang berkompeten dibidangnya. Mereka adalah H Masduki,
Sawitri, Isnaniah Noor, Abduh, Jasrani, Zaki Mubarak, dan Faisal.
Sementara
pada Sabtu, 13 April 2013 malam di
Nagara akan digelar penampilan peserta HSS. Target 3 besar. Sementara Ridha,
seorang duta HSS akan menargetkan Juara I pada cabang Tahfiz 1 Juz. “ Insya
Allah dapat terwujud,” harap Ridha.***
BUNGA KRESEK YANG LAGI TREND
Harga
berkisar puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Suatu bisnis yang menjanjikan.
Saat ini sedang trend di masyarakat HSS. Berupa potongan bunga di kantong plastik
warna-warni. Menggunakan ranting kayu.
Jadilah
bunga yang indah anti layu. Sebuah peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
Kinidigeluti oleh siapa saja.
Dengan
bahan baku
plastic warna-warni, batang kemuning, kawat, lilin, gunting, daun.
Harga
berkisar Rp.50 ribu s/d 100 ribu. Perlu waktu beberapa hari menyelsaikan satu
buah kembang. Mulai ternd sejak Maret 2013.
Siapkan
plastic, lilin / lampu, kawat, pot. Pot palstik . Pegang erat lalu diguntuing.
Usaha ini cukup menguntungkan. Dengan modal Rp. 20 ribu kita akan meraup untung
Rp. 30 ribu.***
Hingga
Selasa, 9 April 2013 banjir masih melanda beberapa wilayah di Banua Enam,
Kalsel. Bahkan jalan trans Kalimantan di Pajukungan, HST masih tergenang.
Sehingga akses jalan tersebut tak bisa dilewati. Kalaupaun nekad melewati rela
kenadaraan mogok. Di Haruyan pun masih pasang. Beberapa pemukiman terisolir.***
KEMACETAN LUAR BIASA
WARUNG PAKUMPAYAN
Warung
Pakumpayan saat hari libur atau hari Minggu. Sore hingga malam macetnya luar
biasa. Bahkan hingga 1 kilometer.
Hal
ini tentu mengganggu pengguna jalan. Apalagi jalan tersebut jalan raya Trans
Kalimantan.
Tak
ayal lagi meninggalkan kesan tidak baik. Berharap ada solusi mengatasi masalah
ini.
Solusi
mengatasi kemacetan ini adalah mengaspal jalan Tembok Rel. Sehingga kemacetan
dapat terurai dan dialihkan kesana. Jalan pintas ini berakhir di perempatan
Pasar Angkinang.***
Kandangan,
2013
KIOS LANGGANAN
Beberapa
bulan terakhir saya berbelanja keperluan sehari-hari di kios seberang Kantor
Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup HSS Jl. A. Yani Gambah Luar. Saya tahu pemiliknya
adalah keluarga H Junaidi / Haji Ijun Pakumpayan. Namun tidak tahu namanya.
Pemiliknya
seorang wanita berusia sekitar 40-an. Punya beberapa orang anak. Selama
beberapa kali berbelanja disana saya tidak tahu rupa suaminya. Jarang ada.
Suaminya apakah ada di tempat ? Kerja diluar HSS ?
Sikap
ramah jadi saya suka datang ke kios tersebut untuk berbelanja. “ Beli apa Pak?”
sambut wanita muda itu tiap kali saya baru tiba di depan kiosnya.
Saya
sering beli bensin kesana. Juga yang lainnya seperti mie instant, Rexona Men
sachet, Teh Gelas, obat-obatan, Rinso, sabun mandi, dsb.
Entah kenapa setiap kali saya pulang
dari Kandangan ringan kaki singgah disana. Seperti ada magnet.
Tempatnya strategis berada di sebelah
kiri jalan bila datang dari arah Kandangan menuju Barabai.***
Kandangan,
5-2-2013
ANGGOTA
PADUAN SUARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
YANG
SUKSES MERAIH JUARA PADA LOMBA PADUAN SUARA MARS KORPRI DI BANJARMASIN , 12-13 NOVEMBER 2012
1. Moh. Zakir Maulidi, SH (Bagian
Hukum Setda Kab. HSS)
2. Harisnor, SH (Bagian Hukum Setda
Kab. HSS)
3. Karmila Syafarina, SP, M.Ec.Dev
(Bagian Ekobang Setda Kab. HSS)
4. Maya Irene, SP (Bagian Ekobang
Setda Kab. HSS)
5. Marliana (Bagian Humas Setda Kab.
HSS)
6. Muayah (Bagian Umum Setda Kab. HSS)
7. Sri Yulinarisma, A.Md.Kep (BLUD H.
Hasan Basery Kandangan)
8. Srie Melyantie, S.ST (BLUD H. Hasan
Basery Kandangan)
9. Widia Hastuti ( BLUD H. Hasan
Basery Kandangan)
10. Rahriani Dewi (Disdik HSS)
11. Muhyari Pandi, SP (Dinas Perikanan
dan Peternakan HSS)
12. Drs. Sya’dudin ( SMAN 1 Kandangan)
13. A. Yamani, S.Ag (MTsN Angkinang)
14. M. Nooryadi, S.Pd (SDN Malinau)
15. Devinawatie, S.Th (SMAN 2
Kandangan)
16. Indria Andriany, A.Ma (SDN Bajayau
Lama)
17. Baserah, M.Pd (UPTD Pendidikan
Kandangan)
18. Rusdiansyah, M.Pd (SDN
Panggandingan)
19. Reno Batung P (SMPN 1 Kandangan)
KANDANGAN DI SORE HARI
Menikmati suasana kota Kandangan tak ada habisnya. Ibukota
Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini tetap menjadi pilihan untuk bersantai.
Sore hari merupakan waktu yang tepat
untuk menikmati kota
tersebut.
Taman Bermain Anak Bersemarak, Lapangan
Lambung Mangkurat, dan Gedubg MTQ. Aneka jajanan ramai oleh warga. HSS
berkumpul. Ada
banyak jajanan yang nangkring disana.
Di area Taman Bermain cukup dipadati
orangtua yang membawa anak untuk bermain disana.
Kalau di Lapangan Lambung Magkurat ada
orang berolahraga. Ada
yang main sepakbola dan basket.
Sementara di Gsedung MTQ tempat orang
latihan seni. Sementara di depan area gedung MTQ ada derertan motor dari klub
motor di Kandangan.
Semua terasa begitu indah. Sebuah
kegaiatan di sore hari penanda riak kehidupan di bumi antaluddin.***
Kandangan, Februari 2013
KAMPANYE DAMAI PEMILUKADA HSS 2013
Berlangsung di depan Gedung MTQ
Kandangan Minggu (17/3/2013) sore diawali dengan pawai kampanye damai. Dihadiri
oleh ketiga pasangan calon dan undangan lainnya.
Seperti Panwaslu HSS, Sekda HSS, Ketua
KNPI HSS Nida Guslaili Rahmadina.
Acara berlangsung lancar. Ketua KPU HSS
Imron Rosyadi berkesempatan melepas peserta konvoi kendaraan yang melintasi kota Kandangan.
Kegiatan ini dihelat agar Pemilukada
dapat berlangsung lancar dan damai.
Warga HSS berharap even ini jadi awal
yang indah demokrasi di HSS.***
PESONA DUA RIAM DI LOKSADO
Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki
banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Diantaranya adalah Air Terjun Riam
Barajang dan Air Terjun Riam Anai (Hanai) di Desa Loklahung Kec. Loksado.
Karena cukup dekat dengan kota Kecamatan Loksado.
Tempat ini sering dikunjungi para wisatawan. Setiap hari libur cukup banyak.
Riam Barajang berupa aliran air dengan
bebatuan bekas bendungan. Sekitar 300 meter dari Riam Barajang terdapat Riam
Anai. Banyak bebatuan besar. Deras air dingin.
Kedua tempat ini cocok untuk
dikembangkan. Memberdayakan masyarakat setempat.
Sebelum ke dua tempat tersebut di Desa
Loklahung terdapat pula Balai Malaris. Tempat kegiatan adapt dan budaya warga
Dayak Meratus.
Juga banyak ditemui jembatan gantung
yang membentang gagah di atas sungai Amandit.***
Kandangan-Loksado, 17-3-2013
JURNALIS KANDANGAN
Saya kenal nama-nama wartawan / jurnalis
yang bertugas di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Mereka biasanya ngepos di kota Kandangan. Tepatnya di Press Room Kantor
Bupati HSS.
Mereka adalah Muchei Rifai (Radar
Banjarmasin), Syaiful Akhyar (Banjarmasin Post), Sofan (Media Kalimantan), Ida
Laeny (Barito Post), dan Norda (Kalimantan Post).
Namun dari beberapa nama tadi yang saya
akrab dan kenal adalah Ida Laeny, Sofan,
dan Syaiful Akhyar.
Ida Laeny saya kenal sudah sejak lama.
Ia pernah jadi penyiar radio, yakni Radio Purnama Nada Kandangan. Juga pernah
main sinetron lokal. Suaminya, Aan Maulana sering bareng ikut kegiatan sastra.
Suaminya guru sebuah MTs di Kabupaten Tapin. Anak Ida sekolah di MTsN Amawang.
Sementara Sofan saya kenal saat kegiatan
upacara pelepasan peserta Napak Tilas Luran Teks Proklamasi ALRI Divisi IV
Pertahanan Kalimantan di Kandangan beberapa tahun silam. Ternyata ia ada
hubungan keluarga dengan Fahri Rahman (Tabloid Urbana). Saya sering kirim
tulisan ke e-mailnya.
Kemudian Syaiful Akhyar. Kenal karena
sering ketemu saat ia meliput di lapangan. Akhyar pernah jadi wartawan Tabloid
Serambi Ummah.***
Kandangan, 17-3-2013
Syeikh Ahmad
Juru Dakwah Pedalaman yang Santun
Ahmad bin Mufti H Muhammad As’ad bin
Syarifah binti Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari merupakan anak ketiga
dari dua belas orang bersaudara dari
seorang ibu yang bernama Hamidah yang berasal dari Desa Balimau, Kecamatan
Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Diantara saudara dan saudarinya :
1. H Abu
Thalhah, seorang yang berilmu luas yang wafat dan dimakamkan di Timbau,
Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
2. H Abu
Hamid, seorang yang sangat berilmu yang wafat dan dimakamkan di Ujung Pandaran,
Sampit, Kalimantan Tengah.
3. H Ahmad,
seorang yang berilmu mumpuni yang wafat dan dimakamkan di Balimau, Kab. HSS.
4. H
Muhammad Arsyad, seorang berilmu dan menjadi mufti yang wafat dan dimakamkan di
Pagatan, Tanah Bumbu.
5. H
Sa’duddin, seorang yang kokoh dalam ilmunya yang wafat dan dimakamkan di
Taniran Kubah Kec. Angkinang Kab. HSS.
6. Saudah
7. Rahmah
8. Sa’diyyah
9. Sholehah
10. Sunbul
11. Limir
12. Afiah
Haji
Ahmad mendapat pendidikan agama secara mendalam dari ayahnya, dan iapun sempat
mendapat didikan langsung dari sang datuk yakni Syeikh Muhammad Arsyad
Al-Banjari.
Ayahnya adalah seorang mufti di kerajaan
Banjar, seorang ulama kharismatik yang mengamalkan ilmunya, rendah hati,
pemurah, penyabar, disegani, berpantang (wara’) juga berani menegakkan
kebenaran dan membasmi kebathilan.
Tak heran bila akhlak yang mulia itu
terwariskan pada sang putera yang alim. Haji Ahmad juga dikenal sebagai seorang
ulama yang berani, sehingga ia disegani oleh kawan maupun lawan, disayang dan
dihormati oleh semua orang.
Setelah dianggap oleh ayahnya dirinya
sudah sanggup untuk mengemban amanah Allah untuk melanjutkan misi Rasululullah
SAW, iapun dikawinkan terlebih dahulu di Martapura kepada seorang perempuan yang
salehah puteri dari seorang alim, yaitu puteri Qadhi H Mahmud bin Asiah binti
Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Setelah kawin di Martapura ia
mendapatkan tugas dari ayahnya untuk menyebarkan ajaran agama Islam di daerah
Balimau. Dengan ilmu yang ia miliki dari hasil belajar dengan datu dan ayahnya
yang berpengetahuan luas, dapatlah ia melakukan misinya sehari-hari, dengan
meyakinkan masyarakat untuk hidup beragama dan mengamalkannya. Ia selalu
disambut dengan sambutan positif dan selalu diikuti oleh para muridnya,
khususnya masyarakat daerah Balimau.
Dari hasil perkawinannya dengan seorang
perempuan salehah puteri seorang qadhi dari Martapura ia dianugerahi oleh Allah
enam orang anak, empat orang putera dan dua orang puteri, diantaranya :
- H Muhammad, Balimau, seorang alim yang menjadi
qadhi.
- Khadijah (bergelar dengan Dayang Rambai)
- H Khalil
- Ruqaiyah
- Abu Bakar
- Nur’ain
Kemudian ia kawin lagi dengan seorang perempuan salehah yang bernama
Hamidah yang berasal dari Amuntai dan ia dianugerahi oleh Allah SWT tiga orang
anak, dua orang puteri dan seorang putera, diantaranya :
- Khadijah
- Muhammad Ali
- Nurjanah
Isterinya yang ketiga adalah seorang perempuan salehah yang berasal dari
Desa Balimau, Kandangan dan darinya dianugerahi oleh Allah SWT lima orang anak,
dua orang puteri dan tiga orang putera, diantaranya :
- Sa’diyyah
- Husein
- Hasan
- Abdullah Faqih
- Mahabbah
Ahmad bin Mufti Haji Muhammad As’ad berkiprah sebagai penerus ayah dan
datu nya. Dengan penuh semangat dalam membangun masyrakat untuk meningkatkan
keyakinan beragama dan memantapkan pelaksanaan ajaran aganma Islam, dengan
tidak mengenal lelah dan tanpa pamrih hingga akhir hayatnya.
Haji Ahmad wafat dan dimakamkan di Desa Balimau, Kecamatan Kalumpang.
Makamnya terkenal dengan nama Kubah Balimau. Sering dikunjungi para penziarah
yang datang dari berbagai daerah.
Makam ini termasuk dalam daftar objek wisata religius di Kabupaten Hulu
Sungai Selatan.
Konon, menurut cerita masyarakat bahwa makam Syeikh Haji Ahmad yang
sekarang, yang terletak di daerah Balimau, adalah bukan tempat ia dimakamkan
pertama kali, dahulunya setelah ia wafat dimakamkan disuatu tempat, namun makam
tersebut tanpa diketahui telah hilang begitu saja, tapi pada suatu malam
terlihat satu cahaya terang benderang dari tempat makam ia pertama dimakamkan
ke tempat makamnya yang ada sekarang ini.
Juga menurut penuturan masyarakat, sebelumnya tempat dimana ia kali
pertama dimakamkan telah dijadikan sarang maksiat oleh para begundal, oleh
sebab itulah maka makamnya berpindah dengan sendirinya dan atas izin Allah SWT
ke tempat yang lebih layak dan baik. Yang sangat disayangkan adalah bahwa
kebanyakan keturunannya sampai saat ini belum terlacak seluruhnya.***
Lebih Dekat Dengan Fitri Norbaity Aziza
Antara
Tari, Kota Malang dan SMA Banua
Ingin melestarikan budaya Indonesia .
Demikian jawaban yang terlontar dari mulut Fitri Norbaity Aziza kenapa ia menekuni
dunia tari.
Siswi kelas VIII A ini dua kali dalam seminggu
latihan tari di sekolahnya, MTsN Angkinang.
Tarian semua provinsi dipelajari.
Diantaranya adalah Tari Saman, Dayak, Kipas, Bali
dan tak terkecuali tarian Banjar. Yang melatih tari adalah Asma Sartika dari
Pangambau, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Menurut gadis manis yang lahir di
Kandangan, 25 Desember 1999 ini dengan tarian daerah yang dipelajari selain
mengenal khazanah budaya Nusantara juga tubuh menjadi sehat.
Aziza - begitu Fitri Norbaity Aziza
disapa - bercita-cita jadi dokter atau guru.
“ Saya ingin membantu masyarakat yang
butuh pertolongan kesehatan. Juga ingin mencerdaskan anak bangsa,” ujar Aziza.
Aziza anak pertama dari 3 bersaudara
pasangan Mirhansyah – Norbayani. Ibu Aziza, Norbayani adalah seorang pendidik
di sebuah SMA di Kandangan.
Sementara saat ditanya soal pemimpin
yang bagaimana yang bakal memimpin Kabupaten Hulu Sungai Selatan ke depan ?
“ Yang bijaksana, peduli rakyat,
dermawan, baik hati, serta turun langsung melihat rakyatnya,” harap Aziza.
Di sekolahnya Aziza aktif dalam berbagai
kegiatan. Selain latihan tari juga pramuka. Aziza sering dikirim mewakili
sekolah pada kegiatan perkemahan.
Prestasi akademiknya cukup bagus. Sejak
kelas VII selalu ranking kelas.
Aziza terkesan dengan kota
Malang , Jawa
Timur yang pernah ia kunjungi pada tahun 2012 silam. Di kota
berhawa sejuk yang terkenal dengan apelnya itu Aziza menghadiri kegiatan wisuda
keluarganya di Universitas Negeri Malang
(UNM). Selama kurang lebih satu minggu ia berada disana.
“ Kotanya bersih, tertib lalulintas,
bangunan tertata rapi,” ujar Aziza.
Setamat MTsN Angkinang nanti rencananya
ia akan melanjutkan ke SMA Banua Kalsel yang ada di Km.17 Gambut Kab. Banjar.
SMA Banua adalah sekolah unggulan dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi
Kalimantan Selatan.
“ Do’akan ya mudahan ulun lulus tahun
2014 nanti hingga bisa masuk ke SMA Banua,” ujar Aziza.***
Kandangan, 7 Maret 2013
RAMBUTAN MELIMPAH
Saat
seperti ini apabila Anda melintas di Kecamatan Padang Batung, HSS akan disuguhi
pemandangan menyegarkan. Yakni banyaknya buah rambutan yang matang di
pekarangan rumah warga. Terutama di sepanjang Desa Ambutun hingga Pandulangan
di kecamatan tersebut.
Rambutan terlihat begitu rimbun dan
sudah matang. Warna merah pun mendominasi. Sampai rambutan dibiarakan
busuk. Melimpahnya buah rambutan.***
Kandangan, 24-2-2013
Catatan
Perjalanan :
Touring Loksado dan
Silaturrahmi Malaris
Hari libur saya bangun kesiangan.
Menghubungi Rizal mengajak bajalanan ke
Loksado. Saya ke sekolah dulu ada yang diambil. Ada anak-anak MTsN Angkinang main
futsal. Pukul 08.30 WITA berangkat. Di Bakarung menyaksikan ada mobil truk
sarat muatan barang terbalik pas dekat jembatan Teluk Yakin. Saya cuma memfoto
tidak tertarik untuk bertanya lebih lanjut.
Lewat Madang banyak anak-anak naik
sepeda. Ada sekitar sepuluh orang. Lalu naik ke Benteng Madang. Mereka mengaku
berasal dari Pulau Nagara, Kandangan. ” Sekitar 6 kilometer dari rumah,” aku
seorang anak ketika ditanya jarak dari tempat tinggal mereka ke tempat
sekarang.
Kami terus lewat Tayub. Ke Mandapai.
Terus ke Loksado. Rencananya mau ke Air Terjun Haratai. Tapi di tengah jalan
banyak orang bekerja menyemen jalan menuju Haratai. Kami batal. Lalu balik
haluan ke Malaris.
Namun, banyak mobil diparkir dekat
jembatan seberang SDN Loklahung. Ada apa ?
Sementara di dekat Balai Malaris ada
lawang sakiping dari janur. Bertanya
kepada seorang wanita yang sedang mengambil air.
” Ada silaturrahmi warga Loksado
dengan Calon Bupati H. Achmad Fikry,” ujar wanita itu.
Motor kami parkir ditempat yang
disediakan. Kami ikut masuk sebagai tamu tak diundang. Ternyata memang benar
ada acara Sarasehan dan Silaturrahmi warga Loksado dengan H. Achmad Fikry
selaku Dewan Pembina Kedamangan Loksado.
Saat kami datang acara sudah
berjalan beberapa jam. Kami ikut duduk di lamtai Balai yang terbuat dari
susunan bilah-bilah bambu.
Baru pertama menginjakkan kaki
disana. Ngobrol sana-sini dengan seorang anak muda setempat. Mengaku bernama
Samlan. Ternyata ia alumni SMKN 1 Kandangan Tahun 2003. ” Sekelas dengan Sri
Mulyani orang Angkinang,” ujar Samlan.
Kami diberi snack berupa wadai untuk dan
segelas air mineral. Bermacam saran, komentar, dan usulan disampaikan warga
Loksado ke Achmad Fikry.
Pada kesempatan tersebut tampak hadir Camat Loksado, Rubingan. Juga
anggota DPRD HSS dari PKS, Syamsuri Arsyad.
Ada seorang Kepala Desa pada
kesempatan tersebut yang dengan terang-terangan dihadapan Achmad Fikry,
mengajak warga untuk memilih pasangan Cabup dan Cawabup nomor urut 2 pada
tanggal 3 April 2013 nanti. Mentang-mentang incumbent
sekehendak hati.
Apakah ini sebuah pelanggaran
Pemilukada HSS 2013 ? Saya tak mau ambil pusing.
Usai acara saya dan Rizal diberi
nasi bungkus oleh panitia silaturrahmi. Kemudia kami pulang. Singgah di Tugu
Niih, Desa Hulu Banyu. Shalat Dzuhur dirumah dekat tugu. Ada seorang polisi
dengan mobilnya membeli pisang dari warga sekitar. Ia menunggu isteri dan dua
anaknya yang sedang mengarungi sungai Amandit dengan lanting paring dari
Loksado. ” Biayanya Rp. 250 ribu,’ ujar sang polisi yang saat itu mengenakan kaos
bertulis Satlantas dan dipinggangnya terselip senjata api laras pendek.
Kami pulang setelah puas berada
disana. Sejuta pengalaman menarik kami peroleh. Walau perjalanan begitu
melelahkan. Mari bersama-sama menjaga
alam Loksado agar tetap hijau dan lestari.***
Kandangan-Loksado, 12-03-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar