HSS IKUTI STQ XIX DI AMUNTAI
Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional XIX Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan berlangsung di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara dari tanggal 1 s/d 7 Mei 2013.
Dengan mengambil tema “ STQ Nasional Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 Sarana Pendalaman Makna Ajaran Al-Qur’an Sebagai Modal Pembangunan Bangsa yang Berkarakter.”
Spanduk informasi STQ XIX dipasang diberbagai tempat. Termasuk di Kabupaten / Kota se Kalsel. Seperti tampak di depan MTsN Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Spanduk berukuran sedang terpampang. Sebagai pemberitahuan bahwa ada kegiatan STQ XIX di Amuntai.
Apalagi salah satu duta HSS berasal dari MTsN Angkinang. Yakni Aisyatur Ridha, siswa kelas VII A di sekolah tersebut. Ridha akan tampil pada cabang tahfiz golongan anak-anak. Dia minta restu pada orangtua, guru, dan teman-teman di sekolah agar dapat tampil dengan baik pada STQ kali ini. “ Mudahan ulun bisa membawa nama harum sekolah dan daerah,” ujar Ridha.
Sementara itu kafilah Kabupaten HSS siap mengikuti STQ kali ini. Sebanyak 37 peserta dengan lima cabang lomba yang diikuti yakni Tilawah, Tahfiz, Tartil, Puitisasi, dan Rebana.
Mereka rencananya berangkat pada hari Selasa, 30 April 2013 dan akan dilepas pejabat daerah di Kantor Bupati HSS.
Kafilah HSS mendapatkan beberapa fasilitas sebelum berangkat ke Amuntai. Seperti baju sasirangan, jas saat tampil, tas, sepatu, dsb.
Dengan hal ini diharapkan ada gairah peserta untuk mengikuti lomba sekaligus membawa harum nama Kabupaten HSS.***
Kandangan, 27-4-2013
BANJIR MELANDA KANDANGAN
Kamis (31/01/2013) pukul 14.00 WITA air merendam jalanan di kota Kandangan dengan ketinggian sekitar 50 sintemeter.
Seorang anak kecil memakai sepeda melintasi jalan yang tergenang. Beberapa ruas jalan tergenang. Hingga mengakibatkan aktivitas warga lumpuh.
Dalamnya juga membuat rumah warga terendam. Di jalan kabupaten anak-anak memanfaatkan untuk tempat bermain. Mereka tak menghiraukan warga yang melintas dengan motornya.
Pondok Pesantren Irsyadul Amien di Taluk Aman Kandangan Barat juga terendam. Persawahan warga juga terendam. Menenggelamkan tanaman padi. Kalau tidak surut dikhawatrikan tanaman padi rusak.
Sementara itu, beberapa ruas jalan ikut terendam. Anak-anak bergerombol di jalan. Jalan terputus. Hingga tak bisa dilewati. Rumah warga terendam hingga beberap meter. Mushala pun tak luput dari banjir. Tepatnya di Sungai Kupang.
MTsn Angkinang pun terendam. Kawasan Pulantan juga termasuk. Seorang pelajar melewati jalan yang tergenang dengan Scoopy kesayangannya.
Kandangan, 31-01-2013
MENANTIKAN KEMAJUAN HSS
Maaf sebelumnya ini bukanlah provokasi, bukan pula untuk menggurui, tapi hanyalah aspirasi warga masyarakat yang ingin disampaikan dan perlu diketahui oleh pemimpinnya.
Hingga saat ini belum dirasakan perubahan yang signifikan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Diusianya yang sudah…….tahun daerah ini hanya begitu-begitu saja, jalan di tempat.
Sebagai masyarakat awam tentunya berharap suasana harus berubah kearah yang lebih maju. Pembangunan harus lebih digiatkan lagi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sehingga masa depan HSS akan cerah dan tak tertinggal dengan daerah lainnya di Kalimantan Selatan.
Untuk itu kita harus bersama-sama membangun HSS kearah yang lebih baik dan terencana. Wakil rakyat di DPRD HSS jangan hanya pandai memberi janji manis kepada warga. Semua kalangan harus turun tangan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Segala rintangan harus dijalani dengan kesabaran. Pola pembangunan yang searah dan sejalan harus memperhatikan kepentingan umum.
Diharapakan pemimpin HSS mengakomodir suara rakyat yang paling lemah sekalipun. Dengarkan siapa saja yang berbicara dan jangan tersinggung jika ia menyinggung. Karena kita bukan malaikat, kemungkinan melakukan kesalahan yang tidak disadari dan segeralah mawas diri.
Jangan sekali-kali merasa yang paling benar, sebab jika seseorang pemimpin sudah dihinggapi perasaan yang paling, maka ia akan terlepas dari kebenaran yang ditempuhnya. Jangan merasa diri yang paling pandai, yang paling benar atau yang paling berkuasa. Akhirnya selamat memajukan Hulu Sungai Selatan, semog sukses !
Kandangan, 2010
JALAN PENUH KENANGAN
Angkinang memiliki tempat bersejarah yakni Tembok Rel. Jalan eks rel kereta api jaman penjajahan Jepang dulu. Dibangun sekitar tahun 1945-an. Namun, sekarang hanya tinggal kenangan hanya namanya saja. Tak ada lagi bukti sejarah tersebut.
Pada jaman Jepang dulu Tembok Rel digunakan sebagai sarana pengangkut batubara dari Mangunang, HST menuju Nagara, HSS.
Jadi Tembok Rel Angkinang merupakan tempat perlintasan saja. Di Kecamatan Angkinang panjang rel tersebut mencapai 5 kilometer. Jalan ini punya sejarah tersendiri bagi warga Angkinang yang pernah hidup pada jaman penjajahan.
Kemana bekas rel dan barang lainnya ? Belum diketahui. Tapi kemungkinan sudah jadi barang rongsokan dan dijual kiloan.
Kandangan, April 2013
MENIKMATI PAGI
Saya lagi mumet. Ada banyak tugas yang harus diselesaikan. Hari ini minta tanda tangan Bapak Hamdi Tanda dan Bapak syakhrul. Saya harus datang ke tempat mereka. Bapak Hamdi di Telaga Sili-Sili. Bapak Syakhrul di Pandulangan, Longawang.
Usai UN 2013 hari kedua. Saya naik motor butut yang garancaian dengan Syifauzzahra, cucu Bapak Hamdi yang sekolah kelas IX C MTsN Angkinang. Sebelumnya ia berangkat diantar ayahnya. Jadi kebetulan pulang saya mengantarnya.
Di Bakarung singgah isi BBM 2 liter. Di simpang Bakarung di sebuah warung ternyata ada Bapak Hamdi. Kebetulan sekali. Saya tak susah-susah datang ke rumahnya. Dia baru datang dari Kantor Kecamatan Angkinang ada yang diurus. Setelah itu saya terus. Syifa tinggal. “ Ulun ikut Kakek,” ujar Syifa.
Saya lewat Telaga Sili-Sili. Di sekitar jembatan H. Syawal dan isteri sedang mahancau. Saya lewat Ambutun, Telaga Langsat, Kamat. Ke rumah Bapak Syakhrul. Ada beliau. Saya tak lama. Kembali ke sekolah. Di sekolah masih ada Ibu Ifah, Ibu Ida , dan Ibu Imas. Yang lain sudah pulang.
Kandangan, 23-4-2013