Sabtu, 03 Juni 2023

Pengalaman Pahit Paman Madi

 Ahad, 4 Juni 2023

Kamis malam, jelang shalat Isya, saya menemukan buku bacaan lama yang dimakan rayap. Pada salah satu halaman ada tulisan tangan, tepatnya di halaman 68. 

Rahmadi atau Paman Madi menulis, awal April kelabu dimana pada hari itu beliau mengalami musibah. 

Tepatnya pada Sabtu, 1 April 1989. Sekitar pukul 16.35 WITA di Lapangan Sekati (mungkin Lapangan Jayapati) Desa Bamban Utara, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 

Berjarak sekitar 4 kilometer dari Angkinang Selatan, tempat Paman Madi tinggal. Sore itu ada pertandingan sepakbola antara kesebelasan kampung Paman Madi dengan kesebelasan kampung lain. 

Dimana saat bermain bola ia ditubruk pemain lawan. Lawan bermain curang, ketika itu ia memotong langkah kaki dengan memasang kuda-kuda, diseruduk lalu Paman Madi terkapar. 

Sejak saat itulah Paman Madi tidak pernah keluar rumah lagi. Saat itu Paman Madi masih duduk dibangku Madrasah Aliyah.  Paman Madi meninggal dunia pada 22 Maret 2020. Semoga tenang di alam kubur. 

Tulisan ini sebagai pengingat saja. Bahwa Paman Madi pernah menjalani pengalaman pahit pada saat remaja. Pengalaman paling berkesan dalam hidup, untuk beliau sendiri maupun keluarga lainnya. Turut merasakan penderitaan. 

Setelah musibah patah kaki tersebut, butuh waktu lama untuk bisa berjalan dengan normal, walau tak sesempurna saat sebelum patah kaki. Hikmah dari musibah itu jadi pelajaran berharga bagi semuanya. ***

Dari Diary Akhmad Husaini, Kamis (28/05/2020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...