Senin, 01 November 2021

Diary Hangkinang Rasa Gangan Waluh Iwak Sapat Siam Karing

 Selasa, 2 November 2021

[SENIN, 1 NOVEMBER 2021]

>Shalat Isya di Langgar Al Kautsar, malam Senin, Imam Yus’an. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan anak Rini Utuh Ghalib, dan samping kiri Harmuni. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan hijau Sanah Tapha, tapih hijau Amin, dan kopiah hitam III baru.

>Saya baru tahu kalau bocah yang kerap shalat di Langgar Al Kautsar setiap Maghrib dan Isya, dalam beberapa hari ini, ternyata anak Rini Riji. Berarti cucu dari Utuh Ghalib. Saya lupa namanya. Ia bersepeda ke Langgar Al Kautsar.

>Senin siang, Bapak Hasmiadi melalui saya, berpesan kepada Amud, untuk di copy-kan Surat Keterangan Kematian dari Pambakal, untuk penghentian penggajian.


[AHAD, 31 OKTOBER 2021]

>Shalat fardhu Isya di Langgar Al Kautsar, malam Senin, Imam Ustadz Sairazi, dan Muazin Husai HG. Posisi saya saat shalat shaf depan kiri. Samping kanan Budi Nida, dan samping kiri Maseri. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan kuning, tapih habuk Chamuy, dan kopiah hitam III baru.

>Kuliah Maghrib bersama Ustadz Sairazi di Langgar Al Kautsar, malam Senin, seputar mengagungkan dan memuliakan bulan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Posisi saya saat mendengarkan ceramah, samping kanan Harmuni, dan samping kiri Abin.

>Shalat fardhu Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Senin, Imam Ustadz Sairazi. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Pakaian yang saya kenakan sasirangan kuning, tapih habuk Chamuy, dan kopiah hitam III baru.

>Hati, tempat pandangan Allah SWT.  Dikutip dari Pengajian Agama KH Murjani, Andang, HST.


[SABTU, 30 OKTOBER 2021]

>Shalat Isya di Langgar Al Kautsar, malam Ahad, Imam Yus’an. Posisi saya saat shalat shaf depan kiri. Samping kanan H Hamdan, dan samping kiri Budi Nida. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih habang, dan kopiah hitam III baru.

>Usai shalat Isya, malam Ahad, saya langsung menuju rumah Amud untuk bermalam. Ternyata Amudnya tidak ada di rumah. Lantas saya ke rumah Kacit. Duduk di palatar menunggu Amud datang. Kacit tengah duduk sambil mendengarkan radio. Berbincang beberapa puluh menit hingga Amud datang.


[JUM’AT, 29 OKTOBER 2021]

>Shalat fardhu Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Sabtu, Imam Yus’an. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Rizal, dan kiri H Mastur.  Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan hijau Sanah Tapha, tapih bigi raman etnik, dan kopiah hitam III baru.

>Sebelum shalat Isya, malam Sabtu, Rizal bertanya kepada saya apakah hadir ke Masjid Al Aman malam ini, peringatan Maulidirrasul 1443 H. Saya katakan menunggu rumah Amud. Amudnya ke Amuntai malawat anggota BPK di sana yang meninggal dunia.

>Berdasarkan informasi dari Bandi Puspa dan Bapak Dahri, peringatan Maulidirrasul 1443 H di Masjid Besar Al Aman Angkinang, malam Sabtu, penceramahnya Tuan Guru Khairiyadi dari Parincahan, Kandangan.

>Shalat fardhu Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Sabtu, Imam Yus’an. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samaping kanan Kacit, dan samping kiri Rizal. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan hijau Sanah Tapha, tapih bigi raman etnik, dan kopiah hitam III baru.

>Sajian pagi Jum’at, ada ketupat balauk haruan dan acan, tapi sedikit. Juga ada guguduh gumpal.


 

KEGIATAN DUGAL DI HANGKINANG HARI KAMIS

Agenda Dugal di hari Kamis ini. Pagi-pagi sawat ke ATM BRI ambil uang beberapa juta rupiah. Jurung ke Ibu Rp 100 ribu untuk keperluan harian. Setelah itu Dugal ke Pasar Hangkinang. Bagunting nomor satu. Beli buku tulis, pulpen masing-masing satu pak. Lalu beli tasbih dua buting.

Pulang antar tutukaran ke rumah. Lalu berjalan kaki sekitar 200 meter,  ke Masjid Besar Al Aman Angkinang. Ia shalat Tahyatul Masjid, shalat Dhuha beserta amalan lainnya. Tak lupa memberi sedekah ke kotak amal masjid.

Lalu berjalan kaki, sekitar 50 meter dari masjid ke BPR menabung. Setelah itu Dugal kembali ke rumah, istirahat beberapa waktu.  Lalu ambil sepeda motor, menuju Bamban Selatan atau Kabun.

Ia menemui rekannya. Servis sepeda motor. Ganti olie, ganti lampu depan yang mati, ganti busi, dsb. Ada sekitar sejam di sana, Dugal beranjak. Kembali Bastani, nama temannya itu, memberi Dugal beberapa ekor ayam bangkok peliharaannya. Dugal berterima kasih kepada Bastani atas bariannya itu.

Dugal pulang antar ayam bangkok, memasukkannya ke kurungan. Lalu bajalan pulang. Ke Mandampa. Tepatnya ke rumah Yudi pesan kayu bapangkih Rp 100 ribu. Lalu Dugal balik ke Pasar Hangkinang menemui Pambakal Faridah, bayar iuran teve kabel Rp 100 ribu. Kemudian ke Taniran Kubah.

Antar tevenya yang rusak. Gambarnya ada tapi tidak ada suaranya. Ini sudah berlangsung beberapa bulan. Baru kali ini ada kesempatan mengantar ke tukang servis. Setelah antar teve, Dugal pergi ka Bakarung.

Dua tempat didatanginya. Ke warung Gaza Palestina menikmati satrup hangat, dan beberapa gorengan. Kemudian ke kios Agustin Istiqomah beli BR hayam beberapa kilogram. Setelah itu ia pulang ke rumah.

Sepeda motor dinaikkan ke rumah. Itu berarti Dugal tak akan kemana-mana lagi dengan sepeda motor bututnya itu. Karena cukup susah manurunakan dan manaikakan sepeda motornya ke rumah. Bila ada kegiatan dengan sepeda motor biasanya sepeda motor diletakkan di teras rumah sampai waktu kegiatan tiba.

Tapai kalau benar-benar tak ada kegiatan lagi dengan sepeda motornya, ia naikkan motor ke rumah. Jelang Dzuhur ia mandi, lalu memakai busana muslim, untuk menunaikan shalat  fardhu Dzuhur ke Langgar Al Kautsar. Dalam shalat berjamaah kebanyakan Dugal menjadi Ma’mum abadi. Maksudnya ia tak pernah sekalipun menjadi Muazin atau menjadi Imam.***

 

 

[KAMIS, 28 OKTOBER 2021]

>Agenda di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS) dalam beberapa hari ini. Jum’at (29/10/2021) Peringatan Maulidirrasul 1443 H. Kemudian, berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari Ibu Sri Indah Novita Lasari, pada hari Kamis (04/11/2021) ada kegiatan Perpisahan dengan Ibu Dewi Nuzuliah di Objek Wisata Baruh Bunga, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

>Shalat Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Jum’at, Imam Yus’an. Posisi saya saat shalat shaf kanan. Samping kanan anak Budi RT, dan kiri Budi Nida. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih habuk Chamuy, dan kopiah hitam III baru.

>Shalat Isya di Langgar Al Kautsar, malam Jum’at, Imam Kaspul Madah, dan Muazin Bandi Puspa. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Bahrudin, dan samping kiri Amud. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih habuk Chamuy, dan kopiah hitam III baru.

>Sebeluam shalat Isya di Langgar Al Kautsar, lewat pengeras suara Bandi Puspa mengumumkan kepada warga Angkinang Selatan, pada Jum’at di Kantor Pambakal di Pakumpayan ada Vaksinasi Covid-19. Kemudian pada malam Sabtu di Masjid Besar Al Aman Angkinang diadakan Peringatan Maulidirrasul 1443 H, untuk itu warga diundang untuk hadir pada kegiatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tersebut. Juga yang ingin ber-Vaksin Covid-19 bisa hadir ke Kantor Pambakal Jum’at pukul 09.00 WITA.


[RABU, 27 OKTOBER 2021]

>Waktu seperti ini enaknya ada yang dimakan dan diminum.

>Saat saya bamalam di rumah Amud, malam Kamis, ada sebotol minuman herbal, Minuman Khas Nusantara, yang dibeli Amud di rombong Bumi Spice and Herbs, milik Untung, dan di Pasar Angkinang dikelola Azhari. Masih panas terasa botolnya saat saya pegang. Botol berwarna bening, di tengahnya ada tempelan kertas info produk dan alamat penjualan, dengan penutup botol warna hitam. Yang saya nikmati berupa Jahe Merah Gula Aren. Sementara pilihan lain (seperti tertera di kertas label) ada STMJ, Susu Madu Jahe Merah, dan Jamu. Ada dua tempat penjualan minuman herbal ini. Di Rantau, Kabupaten Tapin dan Pasar Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

>Hj Fatma YS menemani Dugal baurut saawakan ke tempat paurutan yang berjarak sekitar 5 kilometer dari rumahnya. Pukul 10.00 WITA mereka bertolak dari rumah Hj Fatma. Dugal yang membonceng Hj Fatma. Tempatnya masuk daerah pedesaan. Hj Fatma sering datang ke sana membawa anak dan keluarganya yang mau baurut. Paurutannya seorang perempuan tua, asli Banjar. Setelah baurut di tengah perjalanan Dugal melihat ada orang mamutik rambutan. Lantas Dugal singgah untuk membeli sakantungan rambutan kuyakan tersebut. Untuk nantinya dinikmati teman-temannya di penginapan, sesama anggota rombongan sastrawan yang mengikuti ASKS.

>Shalat fardhu Isya di Langgar Al Kautsar, malam Kamis, Imam Bahrudin. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Rizal, dan samping kiri Lakum. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan hijau Sanah Tapha, tapih putih Chamuy, dan kopiah hitam III baru.

>Shalat fardhu Subuh di Langgar Al Kautsar, Rabu, Imam H Mastur, dan Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan H Imi, dan samping kiri Bandi Puspa. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan kuning, tapih hijau Amin, dan kopiah hitam III  baru. Jamaah selain saya ada Apai Iyin, Bahrudin, H Imi, Bandi Puspa, Budi Nida, Rasyidi, H Ardi, dan anak Budi Nida. Cuaca di luar Langgar Al Kautsar, saat saya pulang menuju rumah dalam keadaan cerah.

>Usai shalat Subuh, Rabu, ke rumah Amud. Ada Batamat Qur’an Batunggu Kubur, yakni H Mastur, Imun, dan Kaspul Madah. Pemimpin Do’a Khatam Qur’an H Mastur. Menu nasi bungkus lauk hayam bastik, teh manis, juga lamang bahintalu jaruk, dan apam habang putih. Undangan yang hadir selain tiga penunggu kubur tadi, juga jamaah shalat Subuh Langgar Al Kautsar dan warga sekitar rumah Amud,. Ada Kacit, Yus’an, Sony Ashar, Laki Fatimah Kitut, Bandi Puspa, H Imi, Budi Nida, Sariansyah, Bahrudin, dll.

>Sekitar pukul 07.00 WITA membantu Amud membereskan bekas pelaksanaan Batunggu Kubur Umanya Amud yang meninggal hari Ahad lalu. Yakni melepas tenda, terpal, tirai, tanah kuburan, dsb. Selain saya yang ikut membantu Amud, ada juga Azhari, dan orang Pulantan, teman Amud di PMK Al Kautsar.

>Rabu pagi, sekitar pukul 08.30 WITA, saat saya ke Masjid Besar Al Aman Angkinang, di dalam masjid ada orang balajaran mangaji. Mereka pegawai Kantor Kecamatan Angkinang. Sementara gurunya Ustadz Khairinnor dari Kantor KUA Angkinang. Yang saya tahu murid balajar mangaji itu Bapak Muliadi, Abahnya Riki. Usai kegiatan Bapak Muliadi mengatakan kepada saya kalau kegiatan itu rutin setiap Rabu pagi.

>Rabu pagi, ke kios Agustin Istiqomah Bakarung. Dilayani ibunya. Beli BR hayam 2 kg, buku tulis, dan Teh Gelas.

>Kemudian pulangnya singgah di tempat Iyang beli Le Minerale 3 botol, dan mie instan.

>Kita tidak boleh putus asa dari rahmat Allah SWT. Ini kutipan dari Pengajian Agama KH Muhammad Ridwan Baseri (alm).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...