Senin, 31 Agustus 2020
Ini bukti saya miskin dalam ilmu agama, Kamis (27/08/2020) malam, atau malam Jum’at saat shalat Maghrib di Langgar Al Kautsar, H Mastur masbuq, beliau datang terlambat. Shaf depan sudah penuh. Lalu beliau mengambil sisi kanan belakang shaf depan, dimana tepat saya berada. Karena saya berada di sisi kanan paling akhir shaf depan.
Saat shalat tengah berlangsung, H Mastur yang baru datang tiba-tiba manggamit bahu saya. Saya diam saja hingga shalat usai. Usai shalat, saat wirid yang dipimpin Imam Bahrudin, H Mastur memberitahu, seharusnya saya mundur ke belakang saat digamit.
H Mastur ngobrol dengan H Imi. Belakangan ikut masbuq adalah Husai Haur Gading yang berada di samping kiri H Mastur. Sebelumnya saya datang belakangan, mau mengambil shaf kedua tengah bersama Irul Kamsyah, tapi Irul menyuruh saya untuk mengambil sisi kanan dan kiri shaf depan yang belum terisi.
Jadilah Irul di sisi kiri, saya di sisi kanan shaf depan. Belakangan H Mastur datang. Shaf penuh beliau mengambil shaf kedua di sisi kanan, bukan di tengah. Mudahan ini jadi bahan pelajaran berharga bagi saya.
Rasa malu memang ada, sudah tuha tapi kadada ilmu agamanya. Sebagai basa-basi, usai kejadian itu H Mastur sempat bertanya kepada saya kondisi ayah saya saat ini. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar