Minggu, 03 Maret 2019

Kumpulan Puisi Akhmad Husaini : Cerna Harapan Mendera Wacana

Senin, 4 Maret 2019




PANTANG BERTAUT LAGU ASMARA MEMBILANG SUKMA

Karya : Akhmad Husaini

Segala harapan terus menopang arti berbingkai seteru
kelam waktu terpuruk kerinduan mendalam menderu
merias mimpi terbentur lelap silam menyapa seru
tak ada pilihan lain terbaik selain nyata karisma
deru segala jelita memindai rekah mengurai dilema
pantang bertaut lagu asmara membilang sukma
ketentuan pasti merebak dentang potensi meminta
datang melanjutkan segala keinginan pasti menyerta

Kandangan, 1 Maret 2019



CERNA HARAPAN MENDERA WACANA

Karya : Akhmad Husaini

Keteguhan ihwal hidup penuh dengan sapa
kehendak menakar perjumpaan kian menerpa
kumandang selera mementang hanyut candaan lupa
sekedar keinginan tinggi menggapai impian itu
jalani semua dengan sepenuh sungguh tentu
hidup tak melulu nikmat menjalani
berkah hadir untuk sesuatu
cerna harapan mendera wacana momen berkesan hidup panjang
kau bisa menjalani semuanya dengan senang
langkah gemilang kebaikan membingkai arti petualang

Kandangan, 1 Maret 2019





MENGURAI LANGKAH JEJAK TIPIS

Karya : Akhmad Husaini

Dalam lingkup pijak harapan memendar kemampuan tingkah
searah setujuan memikat lampauan mengurai langkah
jejak tipis semangat merona intim pengaruh kian rekah
sapa akrab kemudi waktu kian hunjam menyerta rona
semenjak kau tahu segala rintihan memihak kelana
untuk bisa memporakporandakan maksud diri tempias merana
gempita silam merajut penasti kekuatan penuh rentang
bongkah mumpuni membuai citra genggaman bintang

Kandangan, 1 Maret 2019





DENYUT KESUMAT BERPATRI KEMBARA KASIH MENGGERUTU

Karya : Akhmad Husaini

Sebelum ada keragu-raguan memendar harapan angkuh
menjalani dengan manis hamparan mimpi merengkuh
ada banyak ketentuan merajut jemari pasrah menikam
tegas mencapai memindai lagu kesunyian mendekam
sepanjang itu masih bisa berlanjut lebih jauh merekam
perdaya lautan kesungguhan gerak jenuh dalam sekam

Merayap pantas lamunan beriring karunia tangguh
sepenuh ketentuan merebak jitu meragukan sungguh
eksis mencintai gelora sepanjang merasakan berkuasa
merenggut semayap rasa diperuntukan pantas karisma
kadang harus merasa teramat meredam diri sempana
menegaskan mumpuni menaut langit bumi mencerna
jangan terlalu banyak berharap dari semua itu bermakna

Denyut kesumat berpatri kembara kasih menggerutu
ingin selalu senang dalam batas terpaan syahdu menyatu
semua bisa banyak dalam lenguhan rasa perdaya restu
sangkaan semua tertutup untuk bisa dijalani dengan tentu
terus merasakan segala kebahagiaan sekarang menemu
tenteram damai melengkung arah menuju waktu bersemu

Hanya sekedar jadi pengagum riuh nyata setia saja
arah kenduri terpa delima prasasti menuntas senja
tenang saja kapanpun dijalani sepenuh arti mengeja
kau teramat cantik di depan mataku begitu meraja
lampiran status diri membayang bersemi arus kinanti
terus bisa menorehkan ruang kosong disini menanti

Kandangan, 1 Maret 2019





MEMBIAS SEGALA HARAP MELAMPAUI KEHENDAK

Karya : Akhmad Husaini

Inti kelembutan diri menularkan nalar memberi
terbias segala isi hati kelindan sepenuh kenduri
menjulang hasrat langkah semburat menjelma diri
tentang segala kemungkinan bakal terjadi mematri
jejak tempias begitu menuntas perihal berpantas
ingin gejala menuangkan langkah tangguh batas

Membias segala harap melampaui kehendak
dalam rumah senyap keheningan menindak
bentang selalu menanamkan kebersamaan lagi
hidup berkutat sepenuh baja sepanjang elegi
malam merajutkan kekuatan jenuh jejak pagi
seharus senyap keinginan menerpa semangat
ilusi nyata lapangan dilanjutkan begitu giat

Sesungguhnya kau sedang mencari apa di dunia
selera lantang menimang kelembutan ragam wacana
memandang sandera menuntaskan kenyataan terpana
buah manis masa lalu menyerta dengan seksama
mengumandangkan banyak arti lambung terkesima
tertindas begitu manis merona citra ketegasan semua

Cobalah kau setia ingin mematri segenap untung
menyapa akrab kesungguhan takjub mematung
tentang kegalauan diri mesti kau hadir mencari
bisa saling mengurai lintas nyanyian cerita pasti
genggam angan ingin merindukan tautan kondisi
selalu berbuat baik jangan banyak bicara nanti

Kandangan, 1 Maret 2019





SUMBER KEKUATAN NALURI MENGENTAL KONDISI

Karya : Akhmad Husaini

Jangan gundah resah dan gelisah menyerta
kau tahu rasa akan lihai segenap intim pelita
berpegang pada lamunan jinak menakar tahta
apapun pasti kau hinggap merasa rentak jelita
menelisik genggam sejarah kelam masa silam
karena berada pada peristiwa penting kelam

Jangan terlena akan segala tak pasti hal itu
belajar banyak dari pengalaman masa lalu
untuk selalu ada hadir menegas malam berlalu
selalu ada dekapan waktu mengejar diri kelu
karena baru sekarang bisa suara lantang berlalu
dalam bayang remang keinginan segera pergi
gunakan pekerjaan sepenuh masalah ada elegi

Sumber kekuatan naluri mengental kondisi
ketentuan menjerat warna harus menegas spasi
kau bisa nyatakan bercanda keniscayaan sensasi
cuaca cukup hangat sekali hari ini menebar potensi
sarana kita untuk bisa mudah datang menjanjikan kesana
kau tentu menawarkan bawa suara sepenuh tentu merona

Jemu aturan menaklukkan serta ambigu mengitari
segala hadir dalam semampai amat bijak memberi
hunjam daulat mewarna segala arus dekapan kenduri
meraih segala keraguan tumpuan intim menanti mentari
tambatan tangguh daulat percaya tegas gempita petang
wasiat ilmu mengenang kepada generasi mendatang

Kandangan, 27 Februari 2019





RINAI SETERU KEYAKINAN GEGAS LAMUNAN JANJI BERPIAS

Karya : Akhmad Husaini

Pilihan terbaik pernah saling kumandang menawan
sadar akan segala ikatan menyapa wajah rupawan
mengenang tautan jelmaan menuntas haru perawan
hujan lebat mengiring perjalanan panjang melawan
tafakur rindu merekah senyuman mementang serta
menderas angin melindap pengaruh himpitan jelita

Rinai seteru keyakinan gegas lamunan janji berpias
mendendang warna kelembutan hati kian intim terbatas
lintas arah wahana menerawang gejolak sindir meretas
jengah penasti padu kiambang suasana tuntas bertunas
catatan hati pengaruh berpagar kenangan penasti pasti
masih banyak waktu untuk bebas menandaskan hal itu
merajam kelam pualam perasaan menebas arti setuju

Bawalah aku kemana kau suka adanya perasaan
etika merenda penguasa menggadaikan kekuasaan
begitu penting melantang memendam kumandang
melirih waktu pemukim senja kian terang rentang
notasi geliat rindu memendam rona jejak kian perih
memperdayakan kemampuan apa berpotensi lirih

Meriah pesta hadir menyapa sepanjang hari mendayu
perih igauan cahaya kian lantang membentang kemayu
bingkai langgam petuah menyerta jengah kinanti layu
latah perih deraian membelit sukma perdana merayu
orang lain tak perlu tahu dengan hal itu nanti tersedak
selalu pemerataan langkah wibawa tandas tidak-tidak

Kandangan, 27 Februari 2019





MENGHUNJAM TERPAAN IGAU KEMUDI
Karya : Akhmad Husaini

Tentang segala kemungkinan bisa saja terjadi
melintang jejak menghunjam terpaan igau kemudi
akan selalu ada keinginan untuk terus lebih membumi
silam waktu juga pernah menjalani dengan alami
tentang ketentuan penuh harap membelai jerami
memenuhi setiap kehendak menebar ikatan bertepi
tak seperti dulu lagi memang mengapai mimpi
memaksimalkan keinginan menakar ilusi meniti
terus menjadi panutan diri setiap orang makin simpati

Kandangan, 25 Februari 2019





MENITAH PORANDA TANGGUH
Karya : Akhmad Husaini

Kau terus akan merasa segala keadaan menampak teguh
bahana diri kelembutan awal menitah poranda tangguh
kalau memang itu sudah ketentuan terbaik sungguh
kelakuan di luar batas saling mementas makna
mencoba terus setia dengan segala keadaan merona
senyap melerai segala aturan terbuai sikap bahana
tenteram jiwa jaga jarak menimba ihwal kelana
lagu lembut kian jengah membuai rintis
pojok rindu memantapkan aturan kendali praktis

Kandangan, 25 Februari 2019





TEGAS UPAYA MERANCANG DIRI SADAR BERPERI
Karya : Akhmad Husaini

Pertautan diri makin intim penuh tak terhingga
lingkupan tak akan pernah kalah sebelum berlaga
petuah ketentuan semakin gerimis menuju dahaga
menolong orang lain sepenuh mampu bertenaga
mereka terus semangat kerja keras untuk keluarga
agar masa depan kian cerah mengumandang raga

Sebentar keceriaan kemestian beriring panjang
tangis dan tawa nyanyian bersama menerjang
persembahan terbaik pernah terbalut memajang
banyak godaan menghalangi kebaikan tunjang
ingin selalu diperhatikan orang memberi wejang
asal semua bisa ditampung jadi rembesan wibawa
keterkaitan antar semua memikat sepenuh tawa

Tegas upaya merancang diri sadar berperi
jalan segenap ringan memikat kepiluan diri
berdiri tegak dengan kemampuan mumpuni
kau bisa terus menyerta arah lentur memberi
semua pasti akan indah pada akhirnya nanti
iringan waktu terus berlalu kemungkinan pasti

Senyum merekah semakin bimbang menerjang sumbang
aku ini orang biasa tak punya apa-apa saling terbayang
harkat menaut perjanjian peraman jiwa rekah membentang
hujan gerimis memintal jarak sepenuh gelimang mengenang
merinai senja hari semakin menuang rekah lagu mengurai
tak akan melukiskan tentang banyak hal saling bercerai

Kandangan, 25 Februari 2019





KESEIMBANGAN SUNYI MEMBINGKAI RAGAM MENDERA
Karya : Akhmad Husaini

Kekuatan pengaruh diri menjangkau saling seksama
pendam naluri saling mengabdi kemestian bersama
mengerti perhatian banyak hendak tentu menderma
meraih hasil kejutan kebanggaan mencumbu irama
segala sesuatu membayang harapan penuh merdu
nanti rindu sepenuh makna bimbang merayu rindu

Teramat lantang melirih tahu tentang hal itu
semangat akan terus hidup akan segala restu
perbedaan baik pengharapan bersatu padu
selalu ada jalan hadapi kehidupan mengadu
mudahan mereka jadi anak-anak baik sendu
jangan pernah terbawa emosi kendalikan diri
mendapatkan banyak pengalaman memberi

Keseimbangan sunyi membingkai ragam mendera
semangat tinggi untuk menerka banyak prahara
pernah kesana dengan makna dengan manja selera
semua senang bisa membelai seksama sementara
sungguh sebuah ketetapan awal terhina bersama
bak perjumpaan bentuk salah berebutan seksama

Suasana senang berada balutan sederhana merampung
pertanyaan selalu ada dengan jawaban dulu ditampung
berlaluan sepanjang kau senang pukaukan mengepung
sepanjang terluar menyangga bimbang menerjang serta
puaslah dengan segala keadaan semakin penuh nyata
aksara semua arti menitah menata perih makna menata

Kandangan, 25 Februari 2019





MEMENDAR WARNA GERUS JELITA
Karya : Akhmad Husaini

Kau harus tahu dengan dengan segala saling menyerta
dari ragam kenyataan ihwal kehidupan kilau permata
semburat waktu jengah memendar warna gerus jelita
jangan buat orang lain iri melihat keadaan diri nyata
angan memagut untuk berkata tidak dengan hal tak tentu
semua memang harus dijalani dengan sepenuh restu
ketika jejak pualam semakin bimbang meredam nafiri merona
terus memintal ragam kebersamaan gairah mewarna

Kandangan, 25 Februari 2019





DENDAM MENEGAS TABIAT RESTU
Karya : Akhmad Husaini

Terkadang merasa jenuh juga kelamaan menunggu
hati agak terganggu dengan keadaan seperti belenggu
kau harus merasa lapang dada dengan hal itu
tak pernah ada dendam menegas tabiat restu
melebur ikatan pasti dalam koridor semangat jelmaan tentu
meremang igauan sepulang dari lebur kenduri waktu
tak biasa untuk selalu menyingkap suasana klasik
menebar segala lampauan diri terisak asyik
semua terpampang jalan hidup penuh mengusik

Kandangan, 24 Februari 2019





KEHENDAK MEMINTAL ASMARA JELITA
Karya : Akhmad Husaini

Karena aku sudah teramat mencintaimu setulus hati
jangan pernah kau akan berpaling dengan kesetiaan pasti
selalu ada waktu untuk kita selalu bersama menyemai simpati
dendang kemelut enyah dari hadapan kita
selalu mengadu umpama kehendak memintal asmara jelita
janji pernah tertuang manis sepanjang itu menyerta
kita akan terus menyemai benih kehidupan riang gembira
semua utuh dalam gelayut kemesraan membara

Kandangan, 24 Februari 2019





TERPAAN PELANGI LANGGAM MENGGEMA
Karya : Akhmad Husaini

Senandung lagu rindu mendayu prahara ragam umpama
kekasih asmara terpaan pelangi langgam menggema
menikam segala aturan tumpah ruah mengejar panorama
sekarang mereka sudah tak berdaya lagi berada
jangan pernah terbuai perasaan menunda
pikatan melambungkan hasrat terdorong merenda
satu ikatan pasti menjulang kehendak menakar darurat
perkenan segala aturan poranda keteguhan semburat
belenggu sungguh tampak pengaruh barat

Kandangan, 24 Februari 2019





DENTANG KEDAMAIAN PENUH PURNAMA
Karya : Akhmad Husaini

Sebatas kemampuan memuncak teguh lirih menderu
sikap tuntas impian candaan perangai seru
watak melimpah cernaan wujud wacana intim tak keliru
mengumbar firasat dentang kedamaian penuh purnama
rinai gempita menuang cumbuan terikat penuh drama
bisa kau raih semua dengan torehan menggema
terasa asing menopang rintihan segala martabat
lapang dada meneriap kegundahan mengenang sahabat
koridor waktu makin rintih terbuai hebat

Kandangan, 24 Februari 2019





MENUANG JEJAK LANGKAH MENOPANG
Karya : Akhmad Husaini

Sepanjang perjalanan jauh meremang tegas membara
kau akan tahu sendiri betapa susahnya kian mendera
memuncak pandang kehendak tak bisa sesuai selera
selalu ada batas menuang jejak langkah menopang
sadar dengan keadaan menimang gemulai lempang
bingkai cahaya membuai kenduri asmara berdawai
keteduhan rindu geliat pualam sadar piawai
firasat menegas kembali pada pijakan tuntas
kenangan penuh sengketa terikat hunjam terbatas

Kandangan, 24 Februari 2019





RAGAM KEINDAHAN MEMUGAR PERASAAN BEDA HABITAT
Karya : Akhmad Husaini

Terus mencoba untuk tetap setia pada keadaan merasuk
kehendak menuai serpih waktu bertaut limpahan menusuk
ragam keindahan memugar perasaan beda habitat
terpapar oleh kehendak menimpa serpihan melekat
hadir semburat makna menepi jejak penuh terikat
perdaya diri kadang memenuhi isyarat begitu tangguh
menuju impian mendalam menerjang selera sungguh
geliat canda mencandu peraman tingkah angkuh

Kandangan, 24 Februari 2019





RAGAM KEINDAHAN MEMUGAR PERASAAN BEDA HABITAT
Karya : Akhmad Husaini

Terus mencoba untuk tetap setia pada keadaan merasuk
kehendak menuai serpih waktu bertaut limpahan menusuk
ragam keindahan memugar perasaan beda habitat
terpapar oleh kehendak menimpa serpihan melekat
hadir semburat makna menepi jejak penuh terikat
perdaya diri kadang memenuhi isyarat begitu tangguh
menuju impian mendalam menerjang selera sungguh
geliat canda mencandu peraman tingkah angkuh

Kandangan, 24 Februari 2019





JEJAK EMOSI DIRI
Karya : Akhmad Husaini

Sunyi menggerus roda malam perih berderai
karena semua akan ditulis dengan penuh lerai
ketika semuanya bisa saling menata arti dalam bingkai
jejak emosi diri kian tegas riuh ketentuan ihwal merangkai
menampak segala bentuk peraman waktu makin dangkal
pesona diri terkendali irama silam mengiris kekal
aura kelembutan diri papar kesumat berpangkal
tuntutan kehendak mengejar maksud sadar
aroma jengah kenangan terpaut sisa rangkai memudar

Kandangan, 23 Februari 2019





KEKAL KEHENDAK MENENTUKAN KALIMAT MENGGORES TUNTAS
Karya : Akhmad Husaini

Sadar diri atas kemampuan dimiliki sepenuh batas
kekal kehendak menentukan kalimat menggores tuntas
ingin semua menuang beribu arti dalam rekah prioritas
kecaman diri selalu datang menegas harap menyentak
pergulatan diri terbuai segenap kealpaan naluri watak
dalam langgam kemandirian menapak sontak
tak ingin tentu ada hambatan merentang harapan
semua harus jadi bahan pembelajaran ke depan

Kandangan, 23 Februari 2019





KETENTUAN WUJUD MENAKSIR SEMBURAT KEHENDAK BENALU
Karya : Akhmad Husaini

Selalu ada kemestian diri kian sentak membuai erat
pada satu ketentuan kian bimbang merajam darurat
himpitan pilu merasuk terkaman janji menegas berat
ketentuan wujud menaksir semburat kehendak benalu
kecipak rinai pagi sambut hakikat diri bertalu-talu
bingkai ranting rapuh terhunjam pengaruh pilu
kalau kau bisa menyerta setiap ratapan kian sinis
semua tentu akan berkesudahan dengan manis

Kandangan, 23 Februari 2019





PERAMAN JANJI MENAMPAK GERUTU
Karya : Akhmad Husaini

Bila semua saling mengetahui rindu sepanjang tentu
kau menikam peraman janji menampak gerutu
lembut lamunan memijak cernaan serangkai waktu
menuju pada satu kebenaran sikap kumandang tentu
genggam naluri memapah sendu suasana berpantang
kelembutan cerita penuh warna menopang rentang
kecipak kehendak menawar kemelut riuh membentang
semua bisa saling menggores kenangan sepenuh sangsai
tak harus memaksa segala tawaran perisai

Kandangan, 23 Februari 2019





GEMPITA MENATA PENGARUH PINDAI DALAM TEMPIAS
Karya : Akhmad Husaini

Yakin semua bisa tahu menggapai hasrat lamunan membias
gempita menata pengaruh pindai dalam tempias
akui saja kekurangan dimiliki karena itu memang benar
segala tentu pasti merujuk pada ketetapan penuh sinar
kemudahan saling menampak binar harapan kian tenar
derap jelajah kemudi tanjakan berat melewati kiambang
tegas menerka pengaruh tempaan senarai bimbang
langkah pualam meretas paloma mengembara lambang

Kandangan, 23 Februari 2019





SEPANJANG HIJAU MENASBIH PENGALAMAN NYATA BERPENDAR
Karya : Akhmad Husaini

Aroma puncak tegas mencumbu naluri retas mengeja
mengajak aku dalam lingkupan sepenuh terpaan senja
hari-hari memagut cerita meluruh gempita membaja
agar hidup senantiasa penuh dengan keberkahan sahaja
percandaan sikap mengurai sensasi sepenuh jawaban
semburat kehendak menunaikan nyanyian restu beban

Sepanjang hijau menasbih pengalaman nyata berpendar
kesenangan mengancam candu diri menasbih mengedar
terdampar kelak bisa melabuhkan penuh nyanyian sadar
perjalanan berburu semayam sepenuh warna menyandar
deraian air mata menghunjam leraian ketegasan firasat
ada harapan memuncak perangai penuh makna siasat
hari ini cukup menuang gerah sekali cuacanya melesat

Sampai kau bisa menyiapkan aturan sepenuh jejak
sampiran menginjak tikaman rindu menderu pijak
sangka baik terus menjadi terbaik semua melonjak
belenggu menakar cahaya keabadian meronta gejolak
jangan melupakan gegas waktu kian intim merencana
kalau memang itu sudah bisa kau inginkan sempana

Apapun itu akan melihat banyak rindu kian menderu
pastikan diri selalu melambai sungguh derajat seteru
sedalam dingin perisai janji menguji panji memburu
merentang rutin berkesesuaian imajinasi tinggi keliru
kelembutan diri merasa status melambai akut pentas
membahana diri membingkai aroma cerdas menumpas

Kandangan, 23 Februari 2019





GURAMANG BENTANG GELISAH MENGATUR REKAH UPAYA
Karya : Akhmad Husaini

Menawan segala himpitan ritus keabadian penuh jengah
tuntas segala ratapan memaknai mengurai canda lengah
perdaya bentuk bergerilya mengatur tinggi khayalan rekah
aku selalu merindukan angan lebih pagi membuncah
agar ada celah terbuka selalu menderai ketetapan meniku
senarai harapan melebur cahaya penuh gemulai berliku

Guramang bentang gelisah mengatur rekah upaya
ketentuan awal meneriapkan bingkai taktis seraya
kalau sudah janji penuh meneriap lambung niscaya
tuntas mengabdi lamunan diri membayang gerilya
sampai kapanpun bisa kau jalani sepenuh taktis
syarat semua harus punya selaksa diri kian fantastis

Sapaan pagi datang menghinggap suara kehendak pasti
aku ingin semua bisa saling menyerta derai genggaman arti
tumpah ada saatnya sepenuh janji mengurai bias penasti
sabar dan telah menghadapi ragam manja ranum mengerti
teladan diri akan hidup kepentingan mesti akan diikuti
meluruskan jelita waktu menebar jingga wahana meniti

Mencinta dengan segenap sendu seraya menjurus bakti
redup pagi memintal gemulai prahara perangai jingga hati
terbatas kemampuan kian berhasrat dengan peluang bukti
menampak pelangi merajut kosmopolitan merintangi simpati
menggapai aturan mimpi mementang hasrat tangguh nafiri
melindap aturan harapan menerawang pasti ada sembari

Kandangan, 23 Februari 2019





MENUMPU PENASTI JUSTRU BERDAULAT SEMUDAH ANGKUH
Karya : Akhmad Husaini

Datar dekapan kemampuan menebar klimaks statis
sukma mendayu waktu sepenuh manfaat kian ritmis
gugus kendali mutu terbias nyanyian jejak romantis
rutinitas harian nanti mesti digapai dengan pasti praktis
memintal gemulai hunjaman tiada pengaruh tempias
narasi rindu memagut cerita berpantang penuh retas

Bertaut segala kesunyian beragam kehendak meniku lecut
jujur untuk terus jalani hidup sepenuh semangat memagut
kehendak hati membaca pesona intim menuntaskan rajut
kinanti merindu sendu semangat penuh cerita haru gelayut
berkeluh kesah pada ratapan sembilu menuju cumbuan akut
menambat perpaduan tirani suasana kian taktis gemilang
pengaruh gemulai suasana menuju pasti berperi lantang

Menumpu penasti justru berdaulat semudah angkuh
aku disini bukan siapa-siapa siap merajut mengeluh
pantang untuk menyerah dalam menjalani hidup patuh
semoga lekas menabuh beraktivitas kembali meluruh
rentang waktu kian bersenandung tak betah menyerta
ketentuan walau menegas warna cerita panjang menata

Bisa meraih segala dengan kerja keras begitu pantas
jangan pernah kau mengeluh hal seperti itu memintas
hanya ada jelita menegaskan kesempurnaan meretas
jadi kau harus bersyukur akan adanya siap berantas
selalu terbayang lamunan menggayut suasana gontai
senarai kisah lembut sepenuh makna membingkai

Kandangan, 23 Februari 2019





PRAHARA DIRI TERSUNGKUP LANTUNAN SENADA MERESTU
Karya : Akhmad Husaini

Kau merasakan semua nyata dirasa saling menyerta
keyakinan itu akan menjadi hasil terbaik meminta
menoreh gemilang segala kenangan bersama nyata
menandas perangai cernaan sepenuh warna menata
menantikan belaian harapan deraian menenun cahaya
membawa jalan menerka jejak semakin ringkih bergaya

Bertuah ruah mementang lerai harapan tingkah
hidup tanpa beban jalani keseharian melangkah
berada punya hajat tinggi ingin memiliki rekah
bingkai cakrawala idaman hati semua meniti
menusuk tajam gemilang gegas ke jantung hati
inisiatif diri penuh makna membingkai pasti
sehingga bisa tahu kejadian sebenarnya nanti

Prahara diri tersungkup lantunan senada merestu
meningkatkan kemampuan diri mengembang buntu
terus berupaya pada bidang sama menyerta tentu
kau tahu segala upaya mengajar percandaan gerutu
mengejar tabiat kesumat perbedaan adat menyatu
berderai kemelut jingga menatap jalan redup waktu

Kentara awal menempuh jejak sepanjang kelu
relevan awal menata kelangsungan hidup perlu
tambatan hati pengaruh langgam kekuatan pilu
semai tendensi mengarah rajutan meniku berlalu
menelusuri arus gerah menoreh hunjaman total
memberi untuk pengaruh arus zaman mengental

Kandangan, 22 Februari 2019





PENEGUH LERAI AMBISI SENGKETA PENAWAN APOLIGI
Karya : Akhmad Husaini

Sapa segala sepanjang senyum terus mengalah
selalu ada pujaan menandaskan strategis bantah
senarai harap mencumbu pagi sepenuh aksi rekah
tak dalam kabar manis merintih ambisi petuah
jalan menantikan langgam cahaya seteru langkah
ada saatnya kita berada pada titik paling bawah
bersyukurlah atas segala keadaan ada itu pernah

Gundah menyatu dalam suara kepastian merona
firasat hati memenuhi jejak kemudi penuh makna
tekad kuat memendam lamunan perdaya gulana
menyentak sendu jadi kendali selama ini kelana
kesungguhan hati ihwal ini hal cukup luar biasa
agar hidup bisa lebih tertuang sempurna terasa

Peneguh lerai ambisi sengketa penawan apoligi
semburat menumpu jejak gulana gurita berbagi
jangkauan menegas ceria menuntas perih pagi
kemampuan mendayagunakan kehendak persegi
penuh waktu menata derajat kasmaran menandas
kenangan manis bersama tanpa semburat batas

Cegah naluri membaur segala sendu imajinasi
membawa kesetiaan sepenuh hunjam konotasi
senang bangga bisa bersama dengannya beraksi
arah perubahan minta berbagi wibawa ambisi
sendu wacana seksama merekah petuah latah
kalau memang benar itu kau mau membantah

Kandangan, 22 Februari 2019





MENUMPU PADA KESENANGAN MEMENDAR CAKRAWALA
Karya : Akhmad Husaini

Kau kenang hasrat mendalam kian mendendam
tak harus beda diri tak kenal ketentuan pendam
kau bisa melihat segala hal baru disana meredam
aku akan terus berlari sepanjang penuh mampu
kompetisi akan membuat kita selangkah lebih maju
terus ada semangat untuk jalani hari-hari menuju

Menumpu pada kesenangan memendar cakrawala
ada harapan terus mengendalikan waktu membela
peraduan kata sementara dua arah menumpu cela
gebalau satu keinginan tersedu sempadan segala
rajut pandang pengalaman baru sepanjang petang
angkuh diri menghunjam lamunan seteru datang
selalu ingin mencari tahu segala keadaan bentang

Lembut harapan terpa paduan kekuatan kelabu
kau tahu arah harus meniku nyanyian lagu cumbu
jibaku merindukan nyanyian seteru menuju elegi
menemani arah derajat lampauan kehangatan pagi
pada intinya kita ada kebaikan setiap hari berbagi
kembali pada jalan kebenaran tetap pasti persegi
dosa-dosa mesti segera kau tinggalkan juga selagi

Aroma tabiat maju berkembang perangai hasrat
selalu ingin pergi jauh ke tempat sepi menjerat
sungguh ini kehormatan apa nanti kau mau gugat
dalam lenguh kehendak ada hinggapan meratap
demi sebuah kenyamanan bersama menderap
agar selalu ada terus dikenang dengan menatap

Kandangan, 21 Februari 2019





MENUMPAH RAGAM SANGKAAN TERGERUS PANTAU
Karya : Akhmad Husaini

Nampak terlihat segala derus tabir melampau
rutinitas mendendam tak bisa tinggalkan desau
mencegah aroma ketegasan bersampiran risau
kau bisa menentukan hasrat lamunan tirani
terserah apa kau mau jalani saja semua berani
terbatas banyak hakikat tentu menemu koloni

Menumpah ragam sangkaan tergerus pantau
gontai lamunan menjaga jarak berpacu galau
ranum sangka kenduri menakar jejak manis
masih ada rasa terlampau bentangan sinis
pahatan intim kenangan begitu tentu tragis
semua senang bicara tentang senarai dinamis
berbicara tentang keragaman yakin histeris

Anggapan penting menirai kekuatan senja
kultus meramu tabiat gigih mengurai kerja
hilang dari pusaran dendang lagu teguh saja
menimang sangkaan sepenuh sangka meraih
menghilangkan rasa malu mengungkap lirih
menabur cahaya tampak elegi igauan perih

Menderu ragam pengaruh intim lindapan diri
sepanjang tekad gelinjang menegaskan asri
kau bisa tetap tenang berada disana sendiri
teguh pengalaman tabik kiasan merona kebiri
selalu menyandang soal kesalahan berbahasa
rangkai ketentuan menambat seksama merasa

Kandangan, 20 Februari 2019





KEMUDI INTIM BERTEMU RIUH SENANDUNG TERBATAS
Karya : Akhmad Husaini

Pantang sekali bertaut keras indah kian membalut
tentang segala aturan kemungkinan terjadi bergelut
tak perlu berharap banyak dengan hal berbalut
harus seksama kerja keras menggali hasil pantas
terkam kecamuk segala ketajamaan hati membias
jenggala harapan menyerta lagu jejak menuntas

Kemudi intim bertemu riuh senandung terbatas
bisa kesenangan ketentuan bebas menyerta pintas
senarai gemulai lerai hakikat semakin menggulita
merengkuh kemampuan canda kiasan terpana cerita
dalam selingan asmara hari menanam ambisi menata
kapan aku bisa datang kesana lagi dengan begitu serta
segala kesadaran menerka perasaan mewangi pelita

Ambisi meretas banyak menuntas penuh makna
melirih membentang benalu singkap laju pesona
banyak lebur ketetapan seksama senarai merona
menempuh jalinan amat panjang pendam paloma
menguak tingkah tempias menyadarkan umpama
sanggah menirai lagu kesenduan kerinduan irama

Segala sesuatu mengandalkan kerisauan haluan
menjurus berkelit teramat jitu ketentuan berpaduan
tegas umpama menyerta malam penuh peraman
menyapa lagu rindu menyimpul sangka benaman
hal-hal kecil sendu akan selalu jadi permasalahan
meluapkan keinginan jauh berprasangka pilihan

Kandangan, 20 Februari 2019





TAFAKUR SENSASI MERUJUK ALUNAN KESENDUAN TABIAT
Karya : Akhmad Husaini

Mimpi mengatur alunan janji menginspirasi kekal
pengaruh lantang membentang pertemuan tawakal
karena semua berawal dari proses panjang bekal
jangan selalu berharap dengan orang lain menangkal
tampil sepenuh gemulai sepanjang menimang retas
dari pertautan kerinduan menampak asmara batas

Tafakur sensasi merujuk alunan kesenduan tabiat
dalam kekuatan gerak kebijaksanaan menghambat
membingkai optimis menyandar memintas rambat
jangan keluar dari koridor kenyataan ada kerabat
terus berupaya mencegah awal pagi merekah jabat
kelabu menyudahi peraman hari-hari nyata bertuah
dilema hidup sepanjang ketentuan mengurai latah

Hadir penuh dengan wibawa merencana tumpu
sepanjang maksud itu masih senang dan mampu
pada jalur semenjak menuntas retas membantu
bersenang diri terus jalani kehidupan menentu
ada banyak pentas kesibukan terus ada kelabu
membuai rangkaian cakrawala sendu menyerbu

Kau akan selalu melambai dimanapun juga
itu sebuah ketidaknyamanan disengaja menjaga
semoga terus memberi arti dan kapanpun menduga
apakah aku akan bisa melihatnya lebih jauh berlaga
searah setujuan membimbing arah semakin terpesona
kemana langkah arah mesti setujuan menantikan merana

Kandangan, 19 Februari 2019





TAFAKUR SENSASI MERUJUK ALUNAN KESENDUAN TABIAT
Karya : Akhmad Husaini

Mimpi mengatur alunan janji menginspirasi kekal
pengaruh lantang membentang pertemuan tawakal
karena semua berawal dari proses panjang bekal
jangan selalu berharap dengan orang lain menangkal
tampil sepenuh gemulai sepanjang menimang retas
dari pertautan kerinduan menampak asmara batas

Tafakur sensasi merujuk alunan kesenduan tabiat
dalam kekuatan gerak kebijaksanaan menghambat
membingkai optimis menyandar memintas rambat
jangan keluar dari koridor kenyataan ada kerabat
terus berupaya mencegah awal pagi merekah jabat
kelabu menyudahi peraman hari-hari nyata bertuah
dilema hidup sepanjang ketentuan mengurai latah

Hadir penuh dengan wibawa merencana tumpu
sepanjang maksud itu masih senang dan mampu
pada jalur semenjak menuntas retas membantu
bersenang diri terus jalani kehidupan menentu
ada banyak pentas kesibukan terus ada kelabu
membuai rangkaian cakrawala sendu menyerbu

Kau akan selalu melambai dimanapun juga
itu sebuah ketidaknyamanan disengaja menjaga
semoga terus memberi arti dan kapanpun menduga
apakah aku akan bisa melihatnya lebih jauh berlaga
searah setujuan membimbing arah semakin terpesona
kemana langkah arah mesti setujuan menantikan merana

Kandangan, 19 Februari 2019





MEMINTAL LAMUNAN NISBI INTERAKSI LANGGAM INSTUISI
Karya : Akhmad Husaini

Sepanjang sendu kian merintih leburan seruan senja
meramu segala lamunan sepenuh membakti mengeja
naungan perisai gundah menempuh gamang kinerja
sangka waktu wibawa ekspresi kendali mentari manja
jelmaan rindu statis menumpu arti meretas kehendak
kalau semua menjadi bagian tak terpisahkan menyeruak
jejak kenangan merestu sentimen berbuai naluri terserak

Bangga menyatu senarai lambaian penuh ritmis
aturan tanggap penuh warna riasan mimpi gerimis
beragam seteru wajah kehidupan merintis dinamis
sangkaan mutlak kehendak terbelit waktu pesimis
tetap awal tangguh menempuh ceria hati optimis
mungkin lebih kekinian tentulah sangat merenda
lambung penuh petuah kehendak pejaman senada

Memintal lamunan nisbi interaksi langgam instuisi
dendam sentimen menaut tatapan kehidupan bakti
perjuangan memuncak teramat tepat menghunjam
menegang mimpi berdalih daulat tegas hari silam
cerita indah penuh warna menderai kenduri kelam
berteman banyak kehadiran diri memuai pualam

Sepanjang masih bisa dirasakan dengan sendiri
kau pilih tentang tata ketentuan perasaan meniti
kata-kata tak disadari dengan keadaan jejak pasti
menuangkan langkah harapan berkelindan arti
tinggi tandas belenggu tengadah mengurai liku
kharisma diri memendar yakin penuh perilaku
amsal rindu memagut interaksi statis membeku

Kandangan, 19 Februari 2019





SANGKA KEMELUT WATAK AMBIGU MENIMANG WUJUD MELESAT
Karya : Akhmad Husaini

Mereka sibuk kerja sendiri tanpa menghiraukan orang lain
akankah bisa menyerta kehendak menopang canda menjalin
rangkai pengaruh perkara diri membelai silam firasat
sangka kemelut watak ambigu menimang wujud melesat
terpaan janji menopang suara meneguh peraman dahsyat
kekuatan potensi diri melerai wacana penuh tentu
cernaan ritmis dentang jarak melebur sesuatu
kau tahu mesti upaya menikam kesumat menyatu

Kandangan, 18 Februari 2019





MENERKA PESONA TANGGUH MENDERA
Karya : Akhmad Husaini

Sangkut paut kehidupan lerai semakin serempak menghentak
tabir kemestian memenuhi ragam kehendak berontak
kau bisa mengetahui segala kemungkinan tersentak
wajah penuh wibawa menerka pesona tangguh mendera
kau tinggal merasakan betapa nikmatnya hidup kembara
dalam lingkup paduan angkuh kehendak silam tertera
semua jalan lempang bakal hadir menemui berbagi rasa
kumandang pias pengalaman memikul beban berat terbiasa

Kandangan, 18 Februari 2019





SALING BERBEDA TULUS MENUNTAS
Karya : Akhmad Husaini

Belenggu retas ragam terpaan penuh makna menimpa
sebuah kisah hunjam sangat terasa menyerta sapa
akan segala kemungkinan tak nyaman diri berjumpa
terus menampak selera pandang saling berbeda tulus menuntas
karena dimensi kata terus merona igauan panjang terbatas
ranum memendar cerita dahsyat menyayat pintas
pertaruhan kehendak menimpa perilaku tersingkap
potensi kelembutan diri meneriap sangka mendekap

Kandangan, 18 Februari 2019





KETERKAITAN DIRI SADAR MENYERUPAI JEJAK PENASTI MELABUH
Karya : Akhmad Husaini

Pijak dentang waktu terus ada mengejar tentu
semenjak kau tahu segala aturan meneriap restu
berjalan lantang gerimis pantang mementang
sungguh meneguh diri pada lantunan gamang
lamunan tinggi bernuansa sendu meramu senang
kita pernah satu tujuan pasti akan mengenang

Keterkaitan diri sadar menyerupai jejak penasti melabuh
pesta pora memintal jalan pantas meremang riuh kenduri
bentangan ribuan jejak menoreh arah kemampuan menirai
berharap jenuh ketentuan intim memaknai permata berderai
membawa kita kepada senang dan kebanggaan memberi
untuk membawa pada aturan penuh pembenaran tangguh
belajar banyak pada pengalaman masa silam sungguh

Selera gairah berbuat baik pernah dimuat berdaya
lantas meramu tempat sunyi ke pegunungan seraya
untuk dapatkan semua bentuk ketentuan penuh gaya
bayang sepanjang pengaturan jelita mewarna hadir
tanda kesungguhan penuh arti jejak rekam menubir
kebanggaan teramat sangat disini semakin tersindir

Seiring waktu terus berlalu lirih mengemban sejati
tentang segala aturan meneriap godaan penuh arti
tinggal memperbaiki segala kekurangan saja nanti
bersiap membelai gejala tentu kekuatan ada meniti
tetap setia pada banyak keadaan meneriap canda
sebuah ketentuan menafsir kehendak penuh nada

Kandangan, 18 Februari 2019





HEMBUSAN ANGIN SENJA KESUNYIAN MENDAMBA
Karya : Akhmad Husaini

Kecamuk membias hati penuh makna kebiri
jangan kau artikan melebur penasti diri
belai sangkaan berperi rengkuh lebih jauh
perjalanan panjang penuh pesona ambisi
kau tahu segala menampak arah berlanjut
dalam diam kadang selalu ada pengertian

Hembusan angin senja kesunyian mendamba
selera pandang gemulai menusuk rusuk tiba
mengejar kewenangan diri kian langkah meraba
karena semua bisa saling mengutamakan jemba
terus merasa mampu menolak kekurangan daya
menambat keinginan seperti dulu lagi adanya
mengental lamunan jejak membingkai seraya

Tak ada jawaban pasti tentang hal itu
terpaan kehendak membuai etalase padu
layak tahu dengan semua kian garang tentu
jernih suara menerawang jejak menaut sangga
memuat simpul segala lamunan bertaut jingga
hambar perasaan tergadai aroma noktah bangga

Peraman semenjak rindu menuju arus menggumpal
meratap harap lindap pengaruh mantap mengental
mengejar tampak merenda waktu lenguhan luruh
tengadah waktu menikam tuntas tercetus gemuruh
pandangan prasangka memintas sengaja tangguh
semua senang bentangan tentang segala sungguh

Kandangan, 18 Februari 2019





MENIKAM RINTIH SENSASI PENAWAR PAMRIH
Karya : Akhmad Husaini

Torehan waktu terus membingkai tebaran sembari
menakar ragam keluhan hambatan statis kenduri
masihkah engkau percaya dengan hal itu memberi
semua butuh proses tidak langsung jadi sendiri
terlalu sulit untuk bisa sekedar mewujudkannya
berupaya selalu tetap mempertahankan hidupnya

Menikam rintih sensasi penawar pamrih
semua berjalan sesuai dengan kenyataan lirih
memenuhi segenap emosi diri tebaran kalimat
menyapa manis semua dengan penuh hormat
persamaan kian gontai merasuk maju teramat
untuk bisa menyatakan diri penuh semburat
pengaruh kata dimensi penusuk cerita geliat

Senang membias bentangan menyangka senang
menyikapi harap bertaut jenggala terpana ruang
serempak menyisi kehendak pendaman dentang
menakar perihal sukma dawai wacana bincang
sepanjang siang menerawang remang secercah
bergelut intim segala sangka hati membuncah

Menumpah segala keterbatasan selalu memintal
bisa kau lihat hasilnya kesenduan begitu kental
menatap begitu lebih puas sembunyi cinta mengekal
sempurna sendu senantiasa selera sukma terpental
menanam hentak perpduan hasrat tiada percuma
keheningan merenda hari meredup merasa seirama

Kandangan, 18 Februari 2019





MEMUKAU KEHENDAK CERNAAN WAKTU TERUS MENIKU
Karya : Akhmad Husaini

Alur pikiran gemulai menata kebiasaan senarai
merias perjalanan penuh makna tajam terbingkai
kita tak saling kenal sebelumnya memang gontai
kalau semua bisa diraih dengan nyata mengurai
merengkuh kenyatan sudut pandang jurus berbeda
cuma untuk selalu berdamai dengan keadaan canda

Memukau kehendak cernaan waktu terus meniku
cahaya kehidupan memudar kehendak perilaku
segenap aturan mesti dijalankan sepenuh warna
menuang kesempatan tentunya istirahat merona
selalu ada perhatian untuk membenahi gulana
lama tak kesana berubah mendasarkan terpana
memperteguh ketegasan lamunan kian terlena

Pengaruh diri menimang gigih perasaan tajam
perdaya diri tak tahu malu tak merasa kejam
risau membias tak punya apa-apa merajam
segala kehendak menyapa kekuatan hunjam
menyalami segala keadaan kehormatan diri
semua senang saling memenangkan kenduri

Bahasa sendu mencumbu igauan terlalu perih
seperti ada mereka lihat dengan penuh sedih
penampilan berbeda dengan harta berlebih
dalam kesunyian merayap dentang melirih
terngiang kecamuk damai membawa bukti
janji terikat lampauan nyata penuh bakti

Kandangan, 18 Februari 2019





MEMENTANG LIRIH PERJUMPAAN LAGU TAMPAK
Karya : Akhmad Husaini

Menangkis lantunan rindu alergi risau meritmis
melupa ragam restu sentimen bergejolak dinamis
sunyi ilusi kumandang menerpa sendu gerimis
lebur sunyi mendekam sukma mendayu manis
menuang sendu aturan lumrah panjang gebalau
igau harmonis merasuk kemudahan menghalau

Senantiasa jaga segala jeritan pesona terlenakan
sederhana itu sungguh sangat menyenangkan
menghalau tangguh risalah pesan terserak pusat
mengaca pada masa silam makin merenda firasat
tirani gerimis ada jalan melangkah ritmis siasat
perihal lagu hujan berkembang sepenuh pesat
makna tak perih bangga bisa kau sangka dahsyat

Mementang lirih perjumpaan lagu tampak
terus semangat jalani hidup dengan kompak
kau bisa memilih melebihi orang lain seksama
selalu bebas menerka harapan saling bersama
kemestian hidup menggapai segala wujud irama
karena semua saling memintal ragam diri trauma

Berusaha menghindari berada ketinggian imaji
meraih lampauan diri wacana peraman janji
menghalau selalu kemungkinan peranan teruji
terkuak sentimen terbayang tirani senja tersaji
petuah bimbang mengembang ketentuan selera
himbauan leluasa peranan ego membelai gelora

Kandangan, 18 Februari 2019





MENATA APIK LAMPAUAN SEPENUH RINDU TERKENANG
Karya : Akhmad Husaini

Cengkeram waktu kesudahan hegemoni beranda
kau bisa menerima semua dengan lapang dada
mimpi terbungkam asa kehendak silam merenda
terus selalu hadir bersama dalam senang melanda
poranda diri jika mengada kesalahan selama ini
kekuatan pikir akan menoreh terpaan alami

Menata apik lampauan sepenuh rindu terkenang
daulat pandang terpukau segala penuh lantang
agar kemudahan terasa ada jalan keluar terbaik
genggam harapan menampak jejak begitu tabik
banyak kemungkinan bisa berpandangan mistik
semua hakikatnya menunggu datang giliran antik
jemari menusuk lambaian penuh pikiran semantik

Manusia menunggu giliran untuk dijemput
bangga berusaha dengan mereka merenggut
mengakar lembut ilusi penuh sangka bergelut
sekarang mereka menampak sepenuh kalut
jangan hanya mengandalkan kemauan berlalu
sewajarnya saja untuk menikmati bila perlu

Itu semua gambaran hidup tentang dunia terkini
tentang segala kemungkinan bisa nanti kau lakoni
saksi bisu masa lalu pernah bersama mereka jalani
segala kepingan masa lalu kian terbungkam tirani
melanggar ketentuan tersemai dengan penuh sapa
agar mereka memperhatikan segala bisa menimpa

Kandangan, 18 Februari 2019





TEGAS PENDAM SERAYA MENYAPA LAGU PENUH WARNA
Karya : Akhmad Husaini

Menerawang khazanah candaan hati ambigu
selagi kau bisa lakukan itu dengan baik meragu
menantang luruh ambisi berlaga hebat berlagu
berubah itu sungguh tak mengenakkan belenggu
kalau memang itu tak terbiasa dalam mengitari
hari-hari berlalu dengan ketidaknyamanan kenari

Tegas pendam seraya menyapa lagu penuh warna
kehendak menuntaskan teman diri lindap gulana
sedari tadi kau bisa lakukan itu dengan baik merona
tentu dengan pengharapan begitu tinggi pesona
tetap itu akan terus dinantikan bersama terpana
untuk dapat menghasilkan peraman janji menyisi
memangku segala arus kehendak membuktikan ilusi

Ambisi tinggi menggeliat wajar pasti kesenangan
kau datang bawa banyak ragam kewenangan
memang semua tak bisa dalam satu pandangan
pendidikan tak tinggi di batasi kehendak angan
kau bisa menemani segenap keadaan langgam
bayangan sendu tersentak bangga jelita beragam

Bergerak lebih jauh sepenuh tentu kian restu
menyapa sungguh kedudukan jangka menentu
tentang akan kumandang membilang gerutu
antara bukti dan pandangan kegiatan waktu
untuk sementara kau kian idealis menggerus
agar kejenuhan tak selalu ada menimpa terus

Kandangan, 18 Februari 2019





PERANAN LANJUT TERBUAI SEGALA ARUS MENUSUK
Karya : Akhmad Husaini

Menaut sangka pilihan intim terusir sempana
remuk redam kehendak menawarkan makna
status bijak hadapi segala masalah mencerna
menyangka pesona terusir lara hati merona
jangkauan isyarat hati terbuai pesona bakti
menyematkan jauh keinginan tampak berarti

Peranan lanjut terbuai segala arus menusuk
hawa sejuk tenang penuh damai merasuk
hilangkan perasaan gulana mengurai kecamuk
terserah saja kau mau menuding termasuk
ambil hasil pasti kamu menggugah kendali
tenteram merasuk proses kehidupan tergali
akhirnya mereka bisa hadir lengkap kembali

Susah senang hidup kita sendiri menjalani
ingin segala ada dalam waktu tentu menemani
penantian terbiasa gelombang senarai dimensi
intim merebut gejolak jejak menubir sengketa aksi
mengemban akut cumbuan kehendak bertautan
daulat sungguh keyakinan menimpa kekalutan

Kau tahu merasa susah senang dalam hidup
terbawa oleh segala ancama menampak redup
terbuai umpama pengaruh rentang mengancam
tantangan mengumbar rasa bermacam-macam
asa terbias oleh isak merasuk rajutan memeram
sepanjang itu terus memberi penuh semayam

Kandangan, 18 Februari 2019





LAGU RAPUH JIWA SALING MEMBELENGGU LARA
Karya : Akhmad Husaini

Datang tiada sayang tepat sungguh senang
jalan kemesraan penuh nyata memanjang
nafiri merindu desau memantau gelombang
terus berupaya selalu sadar memaknai siang
berbincang sebatas lalu pergi penuh drama
kapan ada waktu kau bisa kesana seksama

Lagu rapuh jiwa saling membelenggu lara
kau tahu sendiri akan keadaan itu sementara
sibak meratap tanpa sangkaan janji mendera
baik ada kemungkinan saling bersama tertera
ketenteraman diri gebalau menghimbau kentara
kemudi sangkaan waktu menatap irama bakti
selalu ada kelebihan hidup menghadapi berarti

Senantiasa cari perhatian orang lain menangkis
jejak intim sepenuh kesenangan kian romantis
andai semua bisa saling disapa dengan dinamis
perkenan waktu menemu makna bersama terkikis
berupaya untuk terus menjadi terbaik menghantar
menopang hasrat tiada penawar tirani gemetar

Menegaskan arus potensi lagu dinamis berputar
kebulatan tekad kegigihan suatu hasil bergetar
terus merasa yakin semua bisa menantang datar
semburat imajinasi tirani hentak biasa menegas
selalu itu saja kau bisa menghadapi begitu lugas
gelora bentukan segala pesona membara tegas

Kandangan, 18 Februari 2019





CELAH PANJANG MEMINANG LEMBUT PERASAAN RESAH
Karya : Akhmad Husaini

Kau bisa menorehkan sepuas ukiran karya
sekian jejak penuh makna meredam seraya
berjalan sendu mengiring melangkah upaya
lampau sejarah mengekang wujud perdaya
perkenan belenggu melebur kehendak watak
berbias naluri jengah seraya lirih tersentak

Celah panjang meminang lembut perasaan resah
berapa lama bisa bertahan kepentingan sanggah
menghabiskan banyak waktu kian menyatu betah
kagum kreativitas mereka dalam budaya tingkah
sigap meratap ketetapan ihwal ketentuan latah
menuang ego tergurat langkah perdaya merona
perkenan perangai kemampuan daulat pesona

Segenap igau celoteh impian nyata meretas
berapa banyak jalan bakal ditempuh melintas
kemana akan membentang saling merasa batas
kemungkinan selalu ada jalan terbiasa tuntas
gigih menyibak kecamuk tentu senarai hantar
keintiman lembut menegas seraya makna binar

Kalau memang sudah derap hidup memutar
redup pintal sembilu kenang rasa sebentar
cerna rindu asmara terlalu banyak mengumbar
panjang lebar pengaruh dendam merasuk nalar
dinamika pandang tampak teramat busuk
perubahan mendasar kelak detak merasuk

Kandangan, 18 Februari 2019





PENGARUH PANDANG TERBIAS SENYUMAN HAMBAR
Karya : Akhmad Husaini

Merasuk cernaan kian lirih pejaman ambisi
tirani kian lantang membilang aroma kondisi
sambungan elegi menegas lindapan potensi
terserah apa kau mau nanti menuju sensasi
derai seteru menuju ragam bermaksud tentu
kemungkinan saling merasa jelmaan gerutu

Pengaruh pandang terbias senyuman hambar
kemelut pengalaman panjang menyapa kabar
kesunyian redam penasti sembunyi pengobar
mengemban seksama paduan saling menggema
tentang keraguan segenap pijakan segala irama
memberi terka bayangan menggejala seksama
harap terkenang kekang sepenuh lantas paloma

Banyak teriakan setia pada kemelut pulang
selayaknya itu terus kau lakukan menjelang
pandang sinyal kombinasi jengah kepalang
mengurai silam menguji candaan petualang
selalu ada cerita kemajuan senantiasa patut
menikam kemajuan memenuhi makna merajut

Merias segala firasat senada kian jelas meragu
ragam potensi tumpah dalam peraman belenggu
banyak tawaran hidup semakin perlu menunggu
senarai cumbu akan terus berbuah sepenuh lugu
kesempatan emas akan terbias serta torehan cerah
bergelut segala akrab percakapan tak tentu arah

Kandangan, 18 Februari 2019





MEMBAYANG TUNTAS BEGITU REMANG KETEGUHAN BENTANG
Karya : Akhmad Husaini

Panas kian membara pusara berpacu semakin lirih
menempuh jejak keraguan haluan pasti berperi tindih
dentang waktu meremang keindahan etalase perih
mendenyut hasrat tambatan akut merajut pamrih
ketentuan dasar memendar seksama hunjam menatap
bernaung pada keresahan perjanjian memagut mantap

Membayang tuntas begitu remang keteguhan bentang
inilah janji kehidupan kita sepenuh nyata meremang
harus keluar dari masalah tanpa menyalahkan orang
denyut ambigu harapan menampak sunyi menimang
menyandar kehendak akses kesenangan meniku garang
akan datang selalu menantang kemelut berbaur sangka
klaim intim rentang sensasi otomatis berpicu jangka

Tebaran janji ego menguji arah latah membelah
kenduri arus seksama prasangka jengah berubah
tempias imajinasi remuk redam pengaruh sumpah
sandaran padu-padan terngiang gemuruh arah
bertemu dalam benak segala mengiring romantis
peranan janji tirani melecut keinginan rupa taktis

Retas kecamuk diri terpadu sendu saling tentu merindu
silsilah kuncup sandaran kehendak ambisi tinggi merdu
selalu ingin pergi jauh dari rumah searah langkah memadu
merenda kelembutan sungguh menentukan waktu beradu
peraman candu irama senantiasa hunjam sepenuh hentak
kesan manis selalu terikat perjanjian kenangan berontak

Kandangan, 17 Februari 2019





KENANGAN LEMBUT CERITA GUNDAH GERUTU MERASUK
Karya : Akhmad Husaini

Dentang seikat cumbuan sepenuh harapan potensi
wujud pengaruh dalam penantian panjang reaksi
selalu ada ragam kekurangan di batas diri menyisi
sanggup mencerna degup cerita lengang substansi
membangun dengung perasaan gamang berpantang
wacana semburat menantikan gemulai meremang

Kenangan lembut cerita gundah gerutu merasuk
belenggu mengurai terpaan cinta penuh kecamuk
ikatan jelmaan persendian gagah mengurai menusuk
akhir dari beban ketentuan memindai petuah nyata
pandangan diri menanti jejak penuh kenduri meminta
senarai kompak meneruskan cerita panjang menata

Hidup untuk terus memikat jalinan sungguh ragu
sebuah kisah panjang memindai sepanjang tunggu
menikam segala tautan mengurai cumbuan belenggu
sisa mencerai bakti menggugah senarai mendendam
senandung lagu rindu potensi menyumpah kelam
berkenan waktu menuju sembilu menguras dentam
aku datang dengan sepenuh senyuman memeram

Merenda cerita kesenangan rindu tandas sengkarut
intim lamunan memikat candaan penuh cemberut
kita harus berjuang melawan ketidakadilan tersambut
akan ada membukti penjenguk malam teduh menurut
saatnya untuk selalu menguji latah menderai seru
berbeda pandang tak nyata mengurai merdu menderu

Kandangan, 16 Februari 2019





MENGULANG KENANG BAYANGAN BERSINGGUNGAN
Karya : Akhmad Husaini

Rambang jelita membalur keinginan nyata
membayang segenap celoteh musim menyerta
deru debu langkah perjalanan sejarah sengketa
dalam semangat ketegasan cukup tinggi menata
belai kemenangan menjemput imajinasi pagi
membelai silam citra wacana mengatur elegi

Dalam kenang terhampar harap lebih maju
ketentuan ihwal ingin lebih baik lagi menuju
menata ritmis potensi rindu gemilang berjanji
terus akan ada kemampuan tinggi menderai arti
senyum rekah tentu menyumbang ketentuan diri
ukir sejarah pengaruh tabiat menderai kenduri

Mengulang kenang bayangan bersinggungan
sumbang kecamuk merajut ringkih berhalangan
sadar semampai pengaruh arus menelaah pijakan
menanam segala sudut sempurna arah ketegasan
taktis riuh romantis menjemput rindu mencanda
bahagia itu bila semua saling menyerta senda

Semangat terus jalani hari-hari berbilang
teruslah berjuang menyambut malam senang
menemu ragam restu pujaan hati bertandang
selalu manja dan pujaan menaut gemilang
terus berlari dengan sepenuh tinggi mencetus
jalan kepastian membangun pengaruh kultus

Kandangan, 16 Februari 2019





LELAKI PENDIAM MENEMBUS HUJAN
Karya : Akhmad Husaini

Mengurai jarak sepanjang pengaruh dekapan janji
ranum upaya mengurai senarai penuh cinta menguji
pindai senyum rekah tabiat merangkum pijakan sesaji
rencana meragu tikaman nafiri mengegas purnama imaji
terus berbagi kesungguhan hati dengan lenguh irama
lindap peraman irama senada penuh gerak menggema

Lelaki pendiam menembus hujan
ingin selalu mengadu meritmis beban
ragam ikhlas aturan jalani kenangan
merasuk tuntas menggebu lamunan
sentimen menjalani akulturasi membelai
mendalam keadaan makna mengurai

Datang menegur arus kian jauh sempadan
petuah seksama panjang junjung penawaran
memilih menemani gelora wacana pendaran
lerai beban untuk menguji diri menyangka
konsekuensi lamunan mengigau prasangka
larut menggayut pendaran nyata menerka

Ratapan penuh cerita panjang mendengung seteru
mempersiapkan lebih lanjut apa adanya menderu
menaklukkan segala endapan berpindai lagu seru
letupan igau harap mengejar gemulai sensasi justru
batas kelembutan imaji diri jalinan menebar nutrisi
agar kau tahu bisa semakin semangat dalam ambisi

Kandangan, 16 Februari 2019




FIRASAT NALURI MENUANG PINDAI
Karya : Akhmad Husaini

Lenguh harapan bingkai kehendak
dalam pagutan rindu terpaan jejak
pengaruh arus bertaut nada bijak
berteman himpitan tegas melintas
selera mengurai lembut cahaya bias
daya upaya mengembang tempias
pesona diri terbaring rintih tuntas
menurut segala kehendak gontai
mengiring ego sentimen cerai-berai
firasat naluri menuang pindai
dedikasi merdu meluapkan tingkah
proses pikat rasa senarai langkah
upaya jauhkan diri dari serakah

Kandangan, 3 Maret 2019





RELUNG WAKTU PENTAS TABIAT BATAS

Karya : Akhmad Husaini

Tampak sendu nyanyian rindu rayu
terus ada kehendak mendayu
dalam nalar rekah umpama layu
menanjak pengaruh hembusan bayu

Relung waktu pentas tabiat batas
akan ada banyak harap membias
kau tahu segala menampak lekas
hinggap suara tersekat meretas

Ranting waktu bingkai arus sandera
menyimak segala lirih silam selera
tumpah ruah tersentak ego mendera

Silau peraman jiwa terpindai garang
jerit harap memintal intim petualang

Kandangan, 3 Maret 2019





JALAN TERJAL MENGHIMPIT DALIH

Karya : Akhmad Husaini

Agar kau tahu segala sesuatu tak mudah untuk diraih
akan selalu ada jalan terjal menghimpit dalih
semua nyata menyerta membentang kian gigih
rekam jejak kian hidup melebur hasrat selaras
lembut ingatan berpantang jarak meneguh jelas
bila sadar terkekang waktu menoreh pijakan pantas
suara-suara gamang menggaung begitu tertata
jangan pernah kau harap selalu ada nyata di depan mata
bingkai sendu nada limpahan asmara tebaran pesta

Kandangan, 3 Maret 2019



MENGIKAT RAGAM KEMELUT RINTIH

Karya : Akhmad Husaini

Selalu ada alasan diri kumandang pengaruh lirih
malam silam pertautan mengikat ragam kemelut rintih
sepanjang itu masih bisa kau cerna dengan gigih
memantapkan segala kehendak menakar bimbang
hunjaman waktu terpikat arus menampak irama kiambang
kepercayaan sepenuh bukti menawarkan empati
selalu ada jalan kebenaran menderap mimpi berarti
tautan waktu tentu mengurai sembilu meniti
kelabu hari membingkai pesona tikaman arti

Kandangan, 3 Maret 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)