Kamis, 22 Maret 2018

Lelaki Pipai

Jumat, 23 Maret 2018

Ini cerita tentang Dugal lelaki asal Hangkinang yang sering dipanggil dengan Lelaki Pipai. Pipai itu nama pekerjaan yang merupakan kependekan dari Penulis Iya, Peternak Ayam Iya. Maksudnya Dugal punya dua pekerjaan yang saling berhubungan, yakni menulis dan beternak ayam.

Keduanya sama-sama disenanginya. Hidup di desa tentu berlatar seputar pertanian dan sejenisnya. Dulu memang Dugal juga bahuma. Tapi sekarang ditinggalkannya, maksudnya tidak sesemangat dulu lagi, bahuma masih, tapi dalam jumlah sedikit. Sekitar sepuluh borongan saja. Sekarang hidup Dugal berkarya dengan tulisan dan beternak ayam.

Setidaknya ia sudah bahagia dengan keadaan sekarang. Walau rumah tidak mewah, tapi milik sendiri. Ia tinggal bersama dengan ayah dan ibunya. Sehari-hari Dugal bergelut dengan dunia kata dan ayam. Shalat lima waktu terus dijalankan dengan intens secara berjamaah. Ada rejeki bawa bersedekah, walau ia hidup sederhana.

Dugal termasuk orang yang suka hitung-hitungan. Maksudnya menghitung penghasilan duit. Baik honor menulis maupun keuntungan beternak ayam kampung. Tiga bank jadi tempat ia menyimpan uang hasil berkaryanya itu. Kalau berjalan ke tempat lain, Dugal tak banyak duit, tinggal ambil di ATM saja bila perlu.

Setelah itu yang lain senang dilakukan oleh Dugal. Kerap saat ada bapintaan di jalan dijadikan atau tempat amalnya. Juga mentraktir teman untuk makan bersama. Untuk itu bila ada rejeki ia gunakan untuk memperlancar dan kenyamanan dalam ibadah. Ia beli baju muslim baru baik warna putih atau warna lainnya. Juga kopiah putih dan tapih. Dugal rajin safari Jumat ke beberapa masjid di Banua. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Didatangi Tokoh Nasional

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Senin (13/02/2023)  Guru Ibad perkenalkan Maulid Habsyi di Martapura tahun 1960-an. Sela...