MAPOLSEK ANGKINANG
DIRUSAK MASSA
Peristiwa Rabu dan Kamis, 10-11 Oktober 2012
Warga dari berbagai desa di Kecamatan Angkinang bergerombol di depan Mapolsek Angkinang
Massa makin bertambah banyak
Jalan raya di depan Mapolsek Angkinang pun macet total
Asap mengepul setelah aparat memberikan tembakan peringatan ke udara
untuk membubarkan massa
Anak-anak pun ikut menyaksikan kejadian ini
POLSEK ANGKINANG
DIAMUK MASSA
Foto - Foto : Akhmad Husaini
MAPOLSEK ANGKINANG DIRUSAK MASSA
Rabu (10/10)
malam sekitar pukul 23.00 WITA aparat Polsek Angkinang menangkap seorang yang diduga komplotan
pencuri yang selama ini meresahkan warga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penangkapan
terjadi di Muara Tawia, sekitar 1 kilometer dari Mapolsek Angkinang. Sebelum dibawa ke Mapolsek Angkinang pelaku
sempat dihakimi warga. Tapi beberapa saat kemudian aparat datang lalu membawanya
ke Mapolsek. Tidak puas menghakimi pelaku lalu warga menyerbu Mapolsek
Angkinang.
Sementara perekaman data e-KTP di
Kantor Kecamatan Angkinang yang saat itu
tengah berlangsung terpaksa dihentikan karena kejadian ini. “ Kami takut
menggangu kegiatan disini,” ujar petugas e-KTP. Karena Kantor Kecamatan
Angkinang hanya berjarak beberapa meter dari Mapolsek Angkinang.
Selama ini
warga dilanda keresahan. Kehadiran komplotan pencuri yang beraksi di daerah
mereka mengusik kedamaian warga. Mereka pun tiap malam melakukan ronda untuk
berjaga-jaga.
Karena penasaran ingin melihat wajah
pelaku beberapa warga lain berdatangan. Massa kian banyak datang ke Mapolsek.
Mereka tidak hanya dari desa-desa di Kecamatan Angkinang. Tapi juga dari
kecamatan lain seperti Telaga Langsat
dan Kandangan. Bahkan ada dari Barikin, Kecamatan Haruyan , Kab. HST.
Massa kian emosi. Mereka melempari
Mapolsek dengan batu dan barang apa saja yang ada dihadapan mereka. Hujan batu
tak terbendung lagi. Akibatnya kaca depan pecah berantakan.
Selain merusak bangunan massa juga
merusak mobil patroli milik Polsek setempat yang terparkir beberapa meter dari
Mapolsek. Bannya diiris massa dengan senjata tajam. Aparat sempat menembakkan senjata
api ke udara untuk menghalau kerumunan massa. Akan tetapi massa tak bergeming.
Mereka dalas hangit tetap konsisten ingin pelaku dikeluarkan lalu diserahkan ke
massa.
Tak ingin massa melakukan tindakan
yang lebih anarkis anggota dalmas Polres HSS dan aparat TNI dari Kandangan pun
didatangkan. Kehadiran mereka sedikit banyak mengurangi kebrutalan massa.
Akibat aksi massa ini jalan raya di
depan Mapolsek Angkinang macet total. Banyak kendaraan roda empat yang harus
merayap melewati kawasan tersebut. Dan para sopir harus ekstra hati-hati saat
melewati kerumunan massa. Polisi pun disiagakan di tepi jalan raya untuk
mengatur arus lalu lintas.
Setelah massa tenang pelaku dibawa
ke Mapolres HSS menggunakan mobil truk yang sebelumnya mengangkut anggota TNI.
Ini upaya untuk mengecoh massa.
Kerugian atas insiden ini belum bisa
ditaksir. Namun Mapolsek Angkinang harus membenahi kembali agar bisa seperti
semula. Padahal sebelumnya kaca Mapolsek baru satu minggu dipasang.
Selain mobil patroli yang bannya
diiris senjata tajam kerugian lainnya adalah dirobohkannya plang Mapolsek dan
penerang jalan yang dipatah.
Massa baru membubarkan diri Kamis
(11/10) dinihari setelah mendapat wejangan dari pihak kepolisian yang berjanji akan
menangani secara serius masalah ini. Akan tetapi warga sangat pesimistis.
“ Nanti kalau maling dapat jangan
diantar ke kantor polisi. Kita habisi saja ramai-ramai,” ujar seorang warga
merasa kesal.
Sementara yang lainnya menimpali, “
Polisi ni handak duitnya haja. Maling haja dilindungi.” (akhmad husaini)
POLSEK ANGKINANG
DIAMUK MASSA
Ratusan massa bersenjata tajam, Rabu (10/10) sekira pukul 22.00,
mengepung Mapolsek Angkinang Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai
Selatan (HSS). Pengepungan terjadi, akibat dipicu oleh kabar yang
menyatakan, bahwa telah tertangkap seorang pencuri bersenjata, yang
selama ini meresahkan warga.
Dari informasi yang dihimpun Radar Banjarmasin di lapangan, malam
itu, anggota BPK yang melakukan penjagaan, telah mengamankan seorang
pemuda bernama Arsu (30) warga Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
(HST). Pria ini, dicurigai sebagai pelaku pencurian yang selama ini
terjadi di HSS.
Sebelum diserahkan, Arsu terlebih dahulu diperemak warga hingga
bonyok. Melihat hal itu, anggota BPK yang mengamankan langsung
menghubungi pihak Polsek Angkinang. Tidak berapa lama, polisi datang
dan langsung membawa Arsu, ke Polsek Angkinang.
Selanjutnya, pada pukul 22.30 informasi tentang tertangkapnya satu
orang pencuri menyebar, melalui SMS dan BBM. Awalnya massa yang datang
hanya puluhan orang. Kedatangan mereka ingin melihat wajah Arsu yang
diduga kuat sebagai pencuri.
Selain ingin melihat wajah Arsu, puluhan masyarakat ini juga berniat
ingin menghakimi Arsu. Oleh pihak kepolisian, keinginan warga tersebut
ditolak, dengan alasan masih diperiksa. Merasa keinginannya ditahan,
massa mulai beteriak-teriak. Teriakan warga yang ada di halaman Polsek,
memancing para pengguna jalan lainnya dan langsung masuk ke halaman
polsek.
Hanya dalam hitungan menit, massa terus bertambah. Adu mulut antar
petugas kepolisian dan masyarakat semakin kencang. Massa yang semula
hanya puluhan bertambah semangat ketika masyarakat dari berbagai desa
datang dan membantu mereka. Akibatnya, terjadi aksi saling dorong dan
ancam. Melihat situasi yang mulai tidak dapat dikendalikan, anggota
polsekpun meminta bantuan Polres.
Sebanyak 20 orang anggota Polres datang, namun massa lebih banyak
membuat ke 20 anggota polres tidak dapat berbuat apa-apa. Kendati dalam
keadaan terdesak, pihak kepolisian masih dapat mengendalikan keadaan,
untuk tidak menyerahkan Arsu kepada massa yang mulai beringas. Ditempat
yang sama, aparat kepolisian dan Kodim serta wartawan yang ingin
mengabadikan peristiwa tersebut, dilarang warga yang sudah bringas.
Masih dari informasi yang didapat Radar Banjarmasin, karena massa
semakin beringas. Salah satu anggota Polres menembakan senjata apinya ke
atas untuk menenangkan massa. Setelah terdengar letusan, ternyata massa
bukannya takut dan malah emosi. Seiring dengan tersulutnya emosi warga.
Akhirnya ratusan batu berterbangan kearah Mapolsek. Suasana semakin
kacau, anggota langsung ditarik mundur untuk menghindari amukan massa.
Setelah beberapa menit dihujani batu, seluruh kaca jendela polsek pecah
berantakan.
Kapolres HSS, AKPB Yusran Cahyo SIk yang didampingi puluhan perwira
lainnya datang ke Polsek Angkinang, juga tidak mampu menenangkan massa.
Beruntung disaat genting, Dandim 1003 Kandangan Letkol KAV Tri Handaka,
bersama puluhan anggotanya datang membantu. Sebentar, massa dapat
ditenangkan namun tujuannya tetap sama, yakni ingin menghakimi Arsu.
Namun Arsu berhasil dilarikan ke Mapolres, dengan menggunakan mobil
truk milik TNI dari Satuan Kompi Senapan C Yonif 621 Manuntung. Setelah
dapat dievakuasi, akhirnya diterangkan bahwa Arsu telah dibawa ke
Polres.
Massa tidak percaya dan terus mendesak, setelah beberapa menit.
Akhirnya, perwakilan masyarakat diperbolehkan memeriksa tahanan. Setelah
diketahui tidak ada tahanan yang bernama Arsu, massapun langsung balik
kanan secara teratur.
AKBP Yusran Cahyo, melalui Kabag Ops Kompol Arif WB yang dikonfirmasi
Radar Banjarmasin, membenarkan adanya amuk warga tersebut hingga
menghancurkan seluruh kaca Polsek Angkinang.
“ Benar, setelah terjadi adu argumentasi, massa yang beringas
langsung menghujani Polsek dengan batu,” ujarnya Kepada Radar
Banjarmasin.
Kendati sempat chaos, namun tidak menimbulkan korban di kedua belah
pihak. Seiring dengan adanya peristiwa tersebut, ban mobil pikap milik
Satpol PP yang ikut mengamankan, juga tak luput dari timpasan warga
hingga gembus.
Salah seorang warga yang mengaku bernama Arjun mengatakan, mengapa
massa begitu marah terhadap pencuri yang tertangkap. Karena sampai saat
ini, isu terkait adanya penjarahan dan perampokan, diiringi dengan
pemerkosaan masih sangat senter. Akibatnya, setiap malam masyarakat yang
ada di seluruh desa tidak tenang.
Ketika ditanya mengapa sasarannya adalah kantor Polisi, pria berkulit
gelap ini mengatakan, bahwa mereka sudah tidak percaya dengan polisi.
Sebab sewaktu masyarakat menangkap sebuah mobil Toyota Avanza berwarna
hitam, yang dicurigai sebagai perampok. Tidak dilakukan pemeriksaan
oleh pihak kepolisian, bahkan secara diam-diam dilepaskan begitu saja.
Akibatnya, masyarakat yang mengetahui jadi kecewa dan tidak percaya
dengan pihak kepolisian khususnya yang ada di Polsek Angkinang.
“ Kedatangan masyarakat ke Polsek Angkinang, adalah untuk melihat
wajah pencuri, dan tentunya akan dihakimi. Agar pihak kepolisian tau,
bahwa masyarakat saat ini gelisah dengan adanya isu-isu pencurian,”
ujarnya.
Terkait dengan kabar mobil avanza tersebut, Kabag Ops Kompol Arif WB
Arif WB juga membenarkan, namun katanya mobil yang dicurigai warga
tersebut bukan mobil perampok. Tetapi mobil warga yang datang dari
Tanjung untuk mencari keluarganya yang ada di HSS.
Sumber : Radar Banjarmasin
Kericuhan yang terjadi di Polsek Angkinang berangsur kondusif menyusul bubarnya aksi massa setelah orang yang dicurigai pencuri dibawa aparat ke luar polsek setempat.
Massa sempat melakukan sweeping pelaku rampok terhadap kendaraan yang melintas di sekitar polsek. Aksi tersebut sempat berlangsung sekitar 2 jam. Namun setelah aparat berdatangan, massa berangsur membubarkan diri hingga jalan raya sekitar polsek kembali lengang.
Sebelumnya massa warga berdatangan sambil melempari batu ke mapolsek setempat hingga seluruh kaca bagian depan mapolsek hancur berantakan, Kamis (11/10) dinihari.
Kejadian ini dipicu oleh aksi warga Angkinang sekitar jembatan kembar 1 km yang sempat menangkap seorang pria asing dicurigai sebagai pencuri.
Pria tersebut sempat dihakimi warga. Petugas Polsek Angkinang yang mendapat laporan warga kemudian turun mengamankan pria yang dicurigai pencuri tersebut.
Kejadian berikutnya di luar dugaan, begitu pria yang dicurigai pencuri tersebut dibawa dan diamankan di Polsek Angkinang, ternyata massa warga dari berbagai desa turun berdatangan ke polsek. Mereka meminta supaya orang yang dicurigai pencuri tersebut diserahkan kepada mereka.
Massa semakin bergerak tak terkendali. Polsek pun akhirnya menjadi sasaran lemparan batu hingga pecah berantakan. Meski demikian aksi massa tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena belum sampai terjadi bentrok fisik dengan aparat..
Anggota polsek terpaksa meminta bantuan hingga menyusul berdatangan personil dari polres dan polsek lainnya.
Kapolres HSS, AKBP Yusran Cahyo bersama wakapolres, Kompol Ari Lasta Irawan bersama Kabagops Konpol Arif dan seluruh kasat turun merapat ke polsek.
Bantuan pengamanan juga diturunkan dari TNI Kodim 1003 Kandangan dan juga dari aparat Polres Barabai serta Kodim Barabai.
Wakapolres HSS, Kompol Ari Lasta Irawan, menyatakan sangat menyayangkan aksi anarkis massa yang melakukan pengerusakan polsek.
"Awalnya warga yang minta diamankan seorang pria dicurigai maling dan babak beluk dihakimi. Tapi setelah diamankan ke polsek, malah polsek lagi yang menjadi sasaran. Kejadian ini sangat disesalkan sekali, apalagi kalau orang yang dicurigai itu ternyata bukan maling, hanya sekadar prasangka yg tak jelas,"ucap Kompol Ari Lasta Irawan.
Sumber : Banjarmasin Post
ANGKINANG KONDUSIF
Kericuhan yang terjadi di Polsek Angkinang berangsur kondusif menyusul bubarnya aksi massa setelah orang yang dicurigai pencuri dibawa aparat ke luar polsek setempat.
Massa sempat melakukan sweeping pelaku rampok terhadap kendaraan yang melintas di sekitar polsek. Aksi tersebut sempat berlangsung sekitar 2 jam. Namun setelah aparat berdatangan, massa berangsur membubarkan diri hingga jalan raya sekitar polsek kembali lengang.
Sebelumnya massa warga berdatangan sambil melempari batu ke mapolsek setempat hingga seluruh kaca bagian depan mapolsek hancur berantakan, Kamis (11/10) dinihari.
Kejadian ini dipicu oleh aksi warga Angkinang sekitar jembatan kembar 1 km yang sempat menangkap seorang pria asing dicurigai sebagai pencuri.
Pria tersebut sempat dihakimi warga. Petugas Polsek Angkinang yang mendapat laporan warga kemudian turun mengamankan pria yang dicurigai pencuri tersebut.
Kejadian berikutnya di luar dugaan, begitu pria yang dicurigai pencuri tersebut dibawa dan diamankan di Polsek Angkinang, ternyata massa warga dari berbagai desa turun berdatangan ke polsek. Mereka meminta supaya orang yang dicurigai pencuri tersebut diserahkan kepada mereka.
Massa semakin bergerak tak terkendali. Polsek pun akhirnya menjadi sasaran lemparan batu hingga pecah berantakan. Meski demikian aksi massa tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena belum sampai terjadi bentrok fisik dengan aparat..
Anggota polsek terpaksa meminta bantuan hingga menyusul berdatangan personil dari polres dan polsek lainnya.
Kapolres HSS, AKBP Yusran Cahyo bersama wakapolres, Kompol Ari Lasta Irawan bersama Kabagops Konpol Arif dan seluruh kasat turun merapat ke polsek.
Bantuan pengamanan juga diturunkan dari TNI Kodim 1003 Kandangan dan juga dari aparat Polres Barabai serta Kodim Barabai.
Wakapolres HSS, Kompol Ari Lasta Irawan, menyatakan sangat menyayangkan aksi anarkis massa yang melakukan pengerusakan polsek.
"Awalnya warga yang minta diamankan seorang pria dicurigai maling dan babak beluk dihakimi. Tapi setelah diamankan ke polsek, malah polsek lagi yang menjadi sasaran. Kejadian ini sangat disesalkan sekali, apalagi kalau orang yang dicurigai itu ternyata bukan maling, hanya sekadar prasangka yg tak jelas,"ucap Kompol Ari Lasta Irawan.
Sumber : Banjarmasin Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar