Minggu, 9 Januari 2011
Hama keong mas atau yang dikenal dengan sebutan kalimbuai kuning, kini meresahkan petani di beberapa desa di Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Keresahan petani itu cukup beralasan, karena hama keong mas itu sudah mulai menyerang tanaman padi petani setempat.
Akibat serangan hama keong mas yang umumnya terjadi pada malam hari itu menyebabkan banyak tanaman padi yang muda, baru ditanam beberapa hari jadi mati. Setelah diteliti ternyata batang padi itu sudah putus dimakan keong mas.
Para petani setempat tampaknya agak kesulitan membasmi hama penyakit keong mas tersebut karena tidak memiliki keahlian dan teknologi dalam pemberantasannya, kecuali memusnahkan hama itu dengan cara mengambil ekor-perekor keong mas yang terlihat di dalam air.
" Kami harus mengambil satu-persatu keong mas tersebut agar tidak menyerang tanaman padi secara meluas, karena serangan keong mas cukup merugikan petani yang saat ini sedang melakukan penanaman," ujar satu petani.
Serangan keong mas itupun kini diantisipasi petani secara sendiri-sendiri dengan menyediakan karung untuk mengumpulkan hama itu setelah diambil di dalam air, dan kasus hama keong mas ini belum dilaporkan kepihak berkompeten untuk penanggulangan lebih lanjut.
Pihak petani berharap pemerintah turun tangan dalam pemberantasan hama penyakit tanaman itu, sebab selain keong mas masih ada hama lain yang dikhawatirkan mengganggu tanaman padi seperti tikus, sehingga bila pemerintah tidak turun tangan dikhawatirkan petani tidak akan memperoleh hasil dari sawah mereka.(akhmad husaini)
Hama keong mas atau yang dikenal dengan sebutan kalimbuai kuning, kini meresahkan petani di beberapa desa di Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Keresahan petani itu cukup beralasan, karena hama keong mas itu sudah mulai menyerang tanaman padi petani setempat.
Akibat serangan hama keong mas yang umumnya terjadi pada malam hari itu menyebabkan banyak tanaman padi yang muda, baru ditanam beberapa hari jadi mati. Setelah diteliti ternyata batang padi itu sudah putus dimakan keong mas.
Para petani setempat tampaknya agak kesulitan membasmi hama penyakit keong mas tersebut karena tidak memiliki keahlian dan teknologi dalam pemberantasannya, kecuali memusnahkan hama itu dengan cara mengambil ekor-perekor keong mas yang terlihat di dalam air.
" Kami harus mengambil satu-persatu keong mas tersebut agar tidak menyerang tanaman padi secara meluas, karena serangan keong mas cukup merugikan petani yang saat ini sedang melakukan penanaman," ujar satu petani.
Serangan keong mas itupun kini diantisipasi petani secara sendiri-sendiri dengan menyediakan karung untuk mengumpulkan hama itu setelah diambil di dalam air, dan kasus hama keong mas ini belum dilaporkan kepihak berkompeten untuk penanggulangan lebih lanjut.
Pihak petani berharap pemerintah turun tangan dalam pemberantasan hama penyakit tanaman itu, sebab selain keong mas masih ada hama lain yang dikhawatirkan mengganggu tanaman padi seperti tikus, sehingga bila pemerintah tidak turun tangan dikhawatirkan petani tidak akan memperoleh hasil dari sawah mereka.(akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar