Jauh di luar garis demarkasi, di kawasan
Sungai Batung, Angkinang, pada tanggal 10 Agustus 1949, kira-kira pukul 11.00
WITA dilakukan penghadangan terhadap tentara Belanda.
Dikutip dari buku Lintas Revolusi Fisik Tahun 1945-1949 Daerah Kalimantan Selatan di Hulu
Sungai Selatan, pasukan ALRI Divisi IV yang terlihat disini merupakan
pasukan gabungan dari beberapa satuan.
Ada satuan tempur KMDT sebanyak 12 orang
dipimpin langsung oleh Wakil Komandan KMDT Daeng Ladjida, diantaranya
Dhislangshah, Arsian, Asmara, Djamhar, dan Ali. Satuan tempur Z-61 dengan 13
orang, diantaranya Anggai, Tambur, Mamat Utuhan, dan Lamak.
Kemudian satuan tempur X-18, dengan 15
orang diantaranya Djumberi Tjuking, M Djaseri, Andjah (Anjah), Sukeri, Suni,
Pang Gumpa, Itjau (Icau), Pambakal Alir, Salamat Mital, dan Idjuh.
Sasaran penghadangan adalah konvoi Pasukan
KL dan KNIL yang berjumlah sekitar 8 buah truk. Dalam pertempuran sengit hari
itu, Arsian dan Mansur (petugas Palang Merah) gugur, sementara Djamhar dan Asmara
mengalami luka-luka. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar