SIMFONI
BANJARBARU
Ulurkan
janjimu di gerimis musim mimpi ini
ingin
rasanya aku
menikmati
perbedaan di tengah sengketa
yang
tiada akhir
adakah
yang lebih perih sekali
melewati
hujan dan lumpur
awas
ada rayu jalang bersantun
karena
kita mulai berhimpun
usaha
apa yang dilakukan
cari
sebuah harapan pasti
untuk
nikmati hidup
penuh
dengan kebahagiaan
untuk
apa kita merana
di
tengah semburat kemajuan
adakah
masalah yang dihadapi
dan
semoga esok angin bertiup sejuk
jangan
jual janjimu
apalagi
di gemerlapan pasar waktu
relakan
menetes airmata
arahkan
perahu tujuanmu
nantikan
simfoni Banjarbaru
yang
ingin rinai menikam hujan gerimis
Kandangan, 22 Juni 2004
MENUNGGU
PULANG
Hujan
deras membasuh bumi
angin
dingin mengarus hari
aku
yang gelisah ingin pergi
meninggalkan
tempat ini
lingkaran
waktu kian pasti
sepi
sendiri
aku
sendiri
hari-hari
kUjalani tanpa arti
hujan
terus turun dengaN lebatnya
mengejar
mimpi yang setia
menemani
hari-hariku
hanya
itu sebentar
mengurung
diri disini
aku
ingin cepat pergi dari sini
beredar
melayAng ilusi
satu
makna aku berani menafakuri elegi hati
pandang
bunga dalam janji-janji yang berhalusinasi
tertawalah
dengan garang
mereka
mengejar mimpi
hanya
sehari
besok
tak lagi pasti
jalan
janji
yang
harus ditepati
kian
meronta
dalam
bias tawa sebelumnya
yang
kudamba pertemanan
kebodohan
yang liar diratapi
kokoh
berdiri
Kandangan, 2008
DIANTARA BIRU LANGIT
Seribu
pelangi membayangi tatapanku
ketika
bias awan yang berkejaran
membuyarkan
lamunan dan impian
saat
yang indah namun berliku
aku
ingin melangkah ke arah yang tak tentu
menembus
seribu rasa kangen dan rindu
setabur
senyum menyeruak di antara biru langit
tak
kuasa aku menahan gejolak rindu ini
katakan
apa yang kau mau
katamu
padaku
ingin
kupeluk dirimu untuk bangkitkan gairah hidupku
Kandangan, akhir tahun
2008 yang penhujan
CATATAN
DARI KILOMETER 27,500
ada
suka dan duka databng mencumbu
kita
hadir menyatu dalam uraian padu
hadapi
perbedaan adapt dan buidaya
dari
penjuru negeri yangkaya fantasi
di
bawah dengung dan getar pesawat udara
pagi,
siang, sore, dan malam kita bersama
dapatkan
ilmu tentang etika
dan
keterampilan yang perlu
demimasa
depan kita semu tentu
disini
kita mengenal operasi semut dan bhakti lembaga
tempat
akrab satu dengan semua
ketika
peksos-peksos datang ikut bertemu
kita
siap menerima sanksi dan malu
tapi
kita sedih kala akan berpisah
enam
bulan di budi satria
serasa
hanya enam hari bersua
salam
untuk semuanya pasti
suatu
waktu kita tentu akan bertemu kembali
Landasan Ulin, Desember
2000
KARENA AKU
karena
aku merasa kelu
adakah
bangkit untuk menyatu
lewati
onak dan duri yang menunggu
sesalkan
diri yang gugu
entah
jalan mana yang menghalangi
lantas
membuatku kesal sekali
pusingkan
hati dari segala janji
gerakkan
nafas berhaluan simpati
nyanyian
lagu rindu
putuskan
aliran asmara
kelabu
lentik
jemarimu ikut mebias pilu
mentari
tak lagi garang
biarkan
tawa membalut hari
getar
pelangi melingkari sunyi
menghitung
angka jatah bernafas pasti
sesaat
tinggalkan gelombang imaji
kilau
permata tak lagi menanti
saat
dua anak manusia bercumbu
pasrah
di dekap ketakutan
lempar
pandangan yang bertautan
hanya
ada sejuta sesal
betapa
deras airmata mengalir
sungai
pun banjir oleh kegalauan resapi bumi
hadapi
kenyataan di depan mata
melawan
jalan yang terbentang luas
was-was
menyelimuti diri
silih
berganti tautkan hati
kepada
siap lagi aku mengadu
Kandangan, 4 Desember 2004
BANJARBARU DALAM
KELEMBUTAN
mentari
menggantang berada menantang
waktu
terus semakin garang
dan
desah nafas menjadi goyang
impian
hina yang merengkuh diri
ingin
kucepat pergi
tinggalkan
tempat ini
yang
penuh dengan onak dan duri
kenapa
aku sampai disini ?
serasa
hidup sampai mati
ketika
kulihat dua sejoli mementas haru
hiruk-pikuk
di tengah keramaian
tumpukan
kecantikan berbaur dengan desah mesra
saat
keindahan tubuh tak lagi terbatas
nikmat
sesaat hilangkan sejuta rasa penat
bilakah
aku merengkuh perahu kehidupan pasti
yang
tak hanya sebuah fatamorgana
diam
dan pergi dengan segala sesalan yang ada
turut
menantikan ketidakpastian
antara
malu dalam kepasrahan
biarkan
hati menangis tenggelam perlahan
agar
deburan ombak mengajak pergi
sisakan
karang kedukaan tempat menuju mati
Kandangan, 30 Juni 2011
BEBAS
Aku ingin bebas
bosan melihat tingkah lakumu yang begitu
memuakkan
disini aku ingin bebas kemabngkan
kreasi dan karya
berbuat apa saja
asal masih dalam koridor yang benar
ketika awan berarak
kuberi jalan melintasi pelangi
aku bosan mendengar ocehanmu
Kandangan,
11 April 2003
TERLENA
DOSA
Terlena dalam dosa yang kukerjakan
aku merasa resah dan bersalah
ingat akan masa silam yang indah
biarkan aku bersumpah
ingat akan masa silam yang indah
biarkan aku bersumpah
walau kesaadaran akan musnah
Kandangan,
November 2003
AKU
INGIN
Malam ini benar-benar terus sunyi
Jalan hidup terasa terjal menghadang
Aku sudah bosan untuk berontak
Ingin pergi ke tempat yang sepadan
Tak lagi dalam lesakan ketidakpastian
Kandangan,
25 Mei 2004
TINGGAL
KENANGAN
Saat indah dimasa itu keceriaan
dan membawa rasa
tinggal kenangan itu
gagal segala impian
walau bagimu kenangan itu
hanya mainan
tinggal masanya
bawa api sejati di kenangan itu
Kandangan,
22 Juni 2004
MASIH
ADAKAH DERITA
Masih adakah derita itu
selalu hadir dalam benakku
apa salahnya bila kita berhenti
berharap
pada saat sepeerti ini yang selalu
ingin menikmati keindahan diri
inikah asmara itu
belum lagi hadir perasaan
antara ada dan tiada
haruskah keinginan itu hadir di depan
mata
ataukah hilang pupus begitu saja
remuk redam ditelan alam
dan kini perasaan tak tentu itu
jika dinikmati oleh setiap insane
tentulah engkau turut merasakannya
hanya kehadiran baru tak selalu ada
tiap saat
nikmati kesendirian dan tanyalah
hatimu
Kandangan,
21 Juni 2004
LELAKI
YANG MERANA
Dan setiap hari aku harus menyusuri
Keping-keping hati dengan wajah layu
Lelaki yang berwajah murung
Merana meratapi ambisi
Angkinang,
05-11-2008
TERGODA
AKU
Tak tahan aku melihatmu
Yang begitu ayu lagi menawan hati
Ingin rasanya aku berkenalan denganmu
Tapi lidah ini terasa kelu
Kaki terasa lumpuh untuk berjalan
Aku ingin kamu mau mengerti
Akan diriku
Kandangan,
2 Juni 2004
DITAKDIRKAN
Hidupmu sudah ditakdirkan menderiota
Maka jalanilah apa adanya
Karena dibalik semua itu mngkin ada
hikmahnya
Kandangan,
10 Mei 2004
KERENDAHAN
HATI
Lewati tanjungpuri, marido terus ke tanta
Singgah disini
Seperti bau badan yang menyatu
Dalam aroma tersimpan rasa malu
Ingin tinggalkan tempat ini
Hati gundah gulana
Sebentar lagi mentari terbenam
Ditinggalkan kenangn
Hari ini sinarnya tak seceria
hari-hari sebelumnya
Sapaan tak lagi ramah
Hanya terkumpul benih Tanya
Kenapa hadir disini ?
Tanpa ada kesiapan
Tak ingin memalukan diri
Air kuresapkan ke tubuh dengan
keterpaksaan
Handukpun melap tubuh merasa resah
Tak biasa menimpa diri
Jangan sampai disuruh
Kerjakan selagi banyak tertumpuk
Sisa-sisa kita tadi katanya
Tanjung,
2001
BENCI
Pergi kau dariku aku benci kamu
Tinggalkan aku disini sneidir tanpamu
Tak ada yan dapat kuberikan padamu
Hanya tangisan lelaki yang sumbang
Kandangan,
Mei 1996
SEBUAH
KISAH MALAM IMPIAN
Nilai sebuah kebanggaan
Andai bisa memilih
Dalam lingkar kesunyian
Tegur sapa yang hampa
Rentak usia yang kian meningkat
Dalam paduan irama keheningan
Akankah datang nyata
Dari sudut keredupan
Senja merenda
Dingin merasuk
Gelap menerpa
Gema panggilan untuk hamba
Yang menanti surga
Dibalik susunan kereta
Angkinang,
26 Juli 2008
CINTA
SEJATI
Dalam hembusan nafasku
selalu tersimpan auramu
dalam jantungku selalu ada detak
jantungmu
dalam hatiku selalu ada namamu
tak pernah ada yang bisa
menggantikanmu
walau kapan dan dimanapun kamu berada
tak pernah ada orang yang sebaik dan
selembutmu
walau rintangan dan tantangan
menghadang
kita tetap bersama melewatinya
biarkan cinta kita abadi dan sejati
Kandangan,
2006
KENAPA
Kenapa aku tak dihiraukan orang
apakah aku ini manusia hina
apakah mukaku seperti Arjuna
kehilangan rupa
Kandangan,
September 2003
TOBAT
Sebentar lagi engkau datang dihamparan
tikar kemuliaan
lama kutunggu datangnya
disaat kebosanan mulai padu di diri
hari-hari bersemedi memikirkan dunia
yang tak pasti adanya
kini aku akan menemuimu disana
tinggal sedetik tibalah jua
engkau yang membawa arti bagiku dan
sesama
kuberharap mulai sekarang ini
akan memperbanyak amal ibadah
tinggalkan dosa dan maksiat
Kandangan,
Desember 2003
JANGAN
MANJA
Jangan manjakan aku
bebaskan aku memilih sendiri
aku sudah dewasa karena aku memiliki
pengalaman
Kandangan,
6 Mei 2000
APAKAH
BISA
Tiap kali kulangkahkan kaki
Untuk menggapai angan dan cita
Berdiri diatas kemapanan
Menelanjangi harapan demi harapan
Menggeliat menggelinjang memberi makna
Siapa yang bisa melarang
Dengan kebodohanku menjadi orang yang
terhormat
Kandangan,
23 April 2013
PINTAR
NGOMONG
Aku benci kalian
Yang hanya pintar ngomong
Tak ada yang bisa dikerjakan
Andai mereka kaya
Jadilah mereka raja
Penguasa jagad raya
Kandangan,
November 2003
HATI
YANG RESAH
Aku dan kesenduan yang renta
menepis hari-hari dengan prasangka
aku dan segenap perasaan gundah
selalu dengan hati yang resah
Kandangan,
11 November 2006
BEBAN
PENDERITAAN
Beban penderitaan semakin bertambah
berat
kala lewat pengaruh tayangan dunia
bosan mulai merasuk ke jiwa
segala hal manusiawi ditinggalkan pada
diri
hadapi dengan ketabahan dan kesabaran
perbanyak amal ibadah
Kandangan,
10 Mei 2004
DAMBAANKU
Gadis manis di ujung sana
ingin kamu indahnya dunia
ingin rasanya aku menaklukanmu
menanti kebahagiaan semu
disini aku bagai orang pasungan
ada resah dan gelisah melihat dunia
saat ini
kapan aku bisa mendapatkanmu
kala sunyi senyap merintangi
berat nian aku menanggung rasa rindu
maukah kamu menemaniku yang lagi
sendiri
Kandangan,
21 Agustus 2001
LAPAR
Ketika lapar itu datang tak
tertahankan
ingin kucepat makan
pikiran yang melayang entah kemana
bisakah kenyang dalam kemiskinan ini
Kandangan,
11 Mei 1997
MINDER
Kemiskinan membuatku rendah diri saat
ini
Dikala rasa minder merayapi diri
Hampa terasa dihatiku
Kandangan,
13-09-1999
SUDAH
DEWASA
Aku tak ingin dikomando lagi
Aku ingin mandiri
Jangan dibimbing lagi
Karena aku sudah bisa
Biarkan aku melangkah pergi
Menembus batas kehiudpan pasti
Kandangan,
11 Agusutus 1999
PESONAMU
Kulihat disinar matamu
ada atu pesona yang begitu indah
pesona yang belum pernah kulihat
sebelumnya
pesonamu membuat aku terbang ke istana
cintamu
ada sejuta kasih sayang untukku
yang biasa membuat aku hidup
mungkin tiada cinta dan kasih sayangmu
aku akan mati dan tidak berdaya
untuk hidup di dunia yang tidak
kukenal
oh kekasihku
lebarkanlah pesonamu untukku
aku berharap
akulah yang akan menjadi milikmu
seorang
karena pesonamulah
membuatku jatuh cinta padamu
Kandangan,
10 Desember 2005
DALAM
SUNYI
Kelelawar terbang malam
merayapi angkasa
katamu sujud dalam nista
tubir senja menerawang rasa
menghimpit perasaanku yang gundah
andai aku bisa berkata jujur
berbuat benar bertingkah dalam sunyi
diinti diri
meraih meratapi hari ke hari
jangan tinggalkan egomu
Kandangan,
2009
MENYAKSIKAN
KEHIDUPAN
Ditengah kesendirikanku
kucoba menghibur diri
menyaksikan lalui lalang kendaraan di depan rumah
ribuan motor ribuan mobil ribuan orang
melintasi imaji
menuju tenpat rekreasi
mendatangi sanak famili
kembali ke tempat bekerja
hilangkan pikiran kotor
membenahi resah di otak
kenapa ribut terus ?
kepala nyut-nyut
aku ingin bertenman
punya kawan
agar aku tak sepi lagi
semestinya ada banyak keinginan disini
meratap menyesali
membanggkan diri
rasa iri membuncah
kerendahan hati
nilai estetika hidup yang mulai
berkurang
bertarung diambnag sunyi
pelukan eratmu lesakan dunia modern
aku ingin yang berjilbab
mereka pulang membawa harapan
Kandangan,
1 September 2011
TAUTAN
HATI
Setiap kali aku melihatmu
ingin terus memandangnya
tiada akhir dan tiada henti
ingin rasa kutautkan kata hati
namun bisakah itu terjadi mesti adanya
oh Tuhan satukan kami dalam
kegelisahan
oh Tuhan tautkan hati kami
raih keinginan menggapai harapan
rengkuh masa depan yang pasti
aku akan terus bersamamu
hambatan dan rintangan kita lewati
menggapai kejutan cita-cita yang kita
ikrarkan
agar senantiasa gebalau
harus sambut mengarungi masa depan
Kandangan,
20-04-2008
NYANYIAN
MUSIM
Katakan pada musin bahwa nayanyiannya
indah
hilangkan perasaan hati yang gundah
bila panas dan hujan berpisah
nyanyian musim akan resah
meninggalkan keadaan yang pasrah
Kandangan,
6 Maret 2004
MENIKMATI
HIDUP
Sendirian aku disini
Ketika kedamaian merintangi
Harapan penuh janji
Pernahkah ada ambisi
Yang selalu membuaikan kata hati
Walau hidup sekali ini
Menampilkan kejadian ini
Jalan hidup tak berkaki
Dan sejuta hati menanti
Membawa takdir mimpi
Menambat insane dalam imaji
Dan belum pernah terjadi
Yang berkata dengan pasti
Kapan kita akan mati nanti
Kandangan,
29 Juni 2004
DENTANG
RASA
Dengan segala keterbatasan kamu harus
bisa
peluang emas tidak akan datang dua
kali
mengerjakan sesuatu harus dengan
perasaan
pola hidup orang Mandarin
senang dahulu sakit kemudian
atau sakit dahulu baru senang kemudian
jangan malas bekerja
kejujuran adalah mata uang yang
berlaku dimana-mana
kuping siap menghadang gempuran
bertubi-tubi
karena kita pandai bersiasat
TOKO NABILA SAIRA SHOP JUAL HANDPHONE TERBESAR TERLENGKAP TERMURAH TERPERCAYA Produk dijamin asli orginal.Dapatkan harga promo Barang yang Kami Tawarkan Semuanya Barang ASLI ORGINAL Ada Garansi Resmi Distributor dan Garansi TAM 2 bebas resiko bebas penipuan.Semua Produk Kami Baru dan Msh Tersegel dLm BOX_nya BERMINAT HUB-SMS 085-757-299-675>BBM INVET PIN: 24C4A399 ATAU KLIK WEBSET RESMI KAMI http://nabila-saira-shop.blogspot.com/
BalasHapusReady Stock! Samsung Galaxy S4 Mini Rp.2,500.000
Ready Stock! Apple iPhone 5 Rp.2,700.000
Ready Stock! BlackBerry 9380 Orlando - Black.Rp.900.000,-
Ready Stock! BlackBerry Curve 8520 Gemini.Rp.500.000,-
Ready Stock! BlackBerry Bold 9780 Onyx 2.Rp.800.000,-
Ready Stock! Blackberry Curve 9320.Rp.700.000,-
Ready Stock! Samsung Galaxy Note 10.1.Rp.2,500.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Tab 2 (7.0).Rp. 1.000.000
Ready Stock! Samsung Galaxy S III Mini.Rp.1.800.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Nexus I9250 - Titanium Si.Rp.1.500.000,-
Ready Stock! Samsung Galaxy Note N7100.Rp.2.500.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Note N7000 - Pink.Rp.1.700.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Y S5360 GSM - Pure White.Rp.500.000
Ready Stock ! BlackBerry Curve 9360 Apollo Rp.950.000