CENGKERAMA MALAM
Dingin
mulai merasuk tubuh. Saya pulang ke rumah pukul 01.10 WITA. Kamis(30/8) usai melawat orang
meninggal dunia, neneknya
Ashadi. Rabu(29/8) setelah shalat Isya.
Yang
masih bagadang ada H. Suriani, Mundad, Mail, Ashadi, dan Kasim. Banyak cerita
yang muncul. Yang utama cerita Ashadi dan Kasim. Soal orang-orang harat /
preman di HSS dan HST. Pengalaman masa lalu yang kelam. Juga soal kakak
beradik, Titit dan Edi Kancil.
Sebelumnya
Madan bercerita kalau Dadan , adik Reki Mulyadi kehilangan sepeda motor di
depan rumah Suri Ateng. Pantas saja saya lihat sebelumnya Robi laju banar ampah
ka hulu.
Saya
dengar nama Amat Ngayau, Daniel Bangsawan, Ibim, Eko, Herry,dsb sering disebut
dalam cerita Ashadi dan Kasim.
Pengalaman
Kasim saat pulang dari Banjarmasin. Ia dibajak di Hamalau. Kasim tahu yang
bakal membajaknya. Tapi ia pura-pura tidak tahu. Setelah pintu mobil terbuka
ternyata Edi Kancil. Setelah tahu itu mobil truk Kasim Edi batal menjalankan
misinya.
Sebelumnya Ashar bercerita tentang
pengalamannya sebagai pedagang minyak tanah keliling. Ia sudah menjelajahi seluruh
daerah gunung di Banua Enam. Juga arah ke Batulicin. Banyak pengalaman
suka-duka ia alami.
Jalan terjal,
tanah becek, dsb jadi santapannya. Sementara Udin mali bercerita tetntang
pengalamnnya datang dari Batulicin mau pulang ke kandangan leawt jalan gunung. Tapi tersesat 30 km ke daerah
tambang. Ada stockpile besar dan banyak alat berat. Ia salah simpang. Tapi
untunglah ia sempat bertanya kepada pekerja tambang yang ada dissana.
Kandangan, 30-8-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar