Selasa, 25 September 2012

SEKEDAR MENULIS

Selasa, 25 September 2012


CENGKERAMA MALAM

            Dingin mulai merasuk tubuh. Saya pulang ke rumah pukul 01.10 WITA. Kamis(30/8) usai melawat orang meninggal dunia, neneknya Ashadi. Rabu(29/8) setelah shalat Isya.
            Yang masih bagadang ada H. Suriani, Mundad, Mail, Ashadi, dan Kasim. Banyak cerita yang muncul. Yang utama cerita Ashadi dan Kasim. Soal orang-orang harat / preman di HSS dan HST. Pengalaman masa lalu yang kelam. Juga soal kakak beradik, Titit dan Edi Kancil.
            Sebelumnya Madan bercerita kalau Dadan , adik Reki Mulyadi kehilangan sepeda motor di depan rumah Suri Ateng. Pantas saja saya lihat sebelumnya Robi laju banar ampah ka hulu.
            Saya dengar nama Amat Ngayau, Daniel Bangsawan, Ibim, Eko, Herry,dsb sering disebut dalam cerita Ashadi dan Kasim.
            Pengalaman Kasim saat pulang dari Banjarmasin. Ia dibajak di Hamalau. Kasim tahu yang bakal membajaknya. Tapi ia pura-pura tidak tahu. Setelah pintu mobil terbuka ternyata Edi Kancil. Setelah tahu itu mobil truk Kasim Edi batal menjalankan misinya.
            Sebelumnya Ashar bercerita tentang pengalamannya sebagai pedagang minyak tanah keliling. Ia sudah menjelajahi seluruh daerah gunung di Banua Enam. Juga arah ke Batulicin. Banyak pengalaman suka-duka ia alami.
            Jalan terjal, tanah becek, dsb jadi santapannya. Sementara Udin mali bercerita tetntang pengalamnnya datang dari Batulicin mau pulang ke kandangan leawt  jalan gunung. Tapi tersesat 30 km ke daerah tambang. Ada stockpile besar dan banyak alat berat. Ia salah simpang. Tapi untunglah ia sempat bertanya kepada pekerja tambang yang ada dissana.

Kandangan, 30-8-2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...