Kamis, 25 Agustus 2011

CERITA MISTERI



Jum'at, 26 Agustus 2011


MENOLONG KUYANG


Pulang dari menonton mamanda di Desa Mandapai, Kec. Padang Batung, Kabupaten HSS, tanpa ragu Bahrudin ( 28 ) melangkah melintasi jalan menyisir sungai kecil, Udin - sapaan akrabnya - sudah berkali-kali lewat jalan tersebut.


Minggu, 21 Agustus 2011

HSS REALTIME





Senin, 22 Agustus 2011


JALAN ANGKINANG - TELAGA LANGSAT
RUSAK PARAH

Warga di dua kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengeluhkan kondisi jalan antara Pasar Angkinang ( Kecamatan Angkinang ) hingga Desa Mandala ( Kecamatan Telaga Langsat ). Pasalnya ruas jalan sepanjang kurang lebih 5 Km itu cukup parah dan memprihatinkan. Berlubang, banyak batu yang menonjol ke permukaan, aspal terkelupas dan anjlok.

Puluhan tahun tak pernah tersentuh tangan pemerintah. Bahkan saat HSS dibawah kepemimpinan Bupati HM Safi'i tak ada tanda-tanda diperbaiki. " Mereka lebih mementingkan yang lain. Lebih mendahulukan tanah kelahiran untuk dibenahi insfrastrukturnya, " keluh warga.

Pengguna jalanpun terganggu. Titik-titik kerusakan terdapat di : Simpang Tiga Desa Mandala, Depan Pekuburan Muslimin, Gala-Gala, Mandampa, Sungai Hanyar, dan Depan Kantor PDAM IKK Angkinang.

Kondisi terparah ada di Desa Mandampa dan Sungai Hanyar. Jalan tahantak (anjlok/amblas) beberapa meter. Sehingga pengguna jalan harus ekstra hati-hati ketika melewatinya.

Ketidaknyamanan dialami Manda, seorang pelajar SMA di Kandangan. Ia mengaku tiap hari melewati jalan tersebut. Rasa was-was kerap menghantui pikirannya.

" Jangan-jangan nantinya ban motor saya bocor. Karena kondisi jalan yang tidak bersahabat tersebut. Ada batu yang menonjol, berlubang, dan aspalnya terkelupas, " ujar pelajar yang tinggal di Telaga Langsat itu. Manda pernah tidak masuk sekolah gara-gara ban motornya bocor. Akibatnya rencana sekolah jadi terhambat. Ia juga pernah tabrakan dengan pelajar lainnya gara-gara menghindari lubang di tengah jalan.

Kalau tidak ditangani dengan segera, tidak menutup kemungkinan jalan Angkinang - Telaga langsat bakal terancam putus. Ini tentu akan lebih merugikan lagi. Secepatnya pihak terkait di Pemkab HSS menangani masalah yang satu ini. Entah sampai kapan hal ini akan berlangsung. Seakan terjadi semacam pembiaran oleh Pemkab HSS.

" Jangan jalan ampah ka Nagara haja nang mulus. Mantang-mantang Bupatinya urang Nagara. Kami gin handak jua marasai jalan nang mulus wan baaspal hotmix. Nyaman malancarakan parikunumian di dua kacamatan, " harap warga.

Adakah kepedulian Pemkab HSS dengan masalah ini ? Jangan anaktirikan Kecamatan Angkinang dan Telaga Langsat ! Mereka juga adalah bagian dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan.


Senin, 08 Agustus 2011

SURAT-SURAT CINTA MARIATUL QIBTIYAH ( ATUL ) 2006




Selasa, 9 Agustus 2011

Surat ini dikirim MQ : Rabu, 1 Maret 2006

( Mariatul Qibtiyah, Siswi Kelas VIII C MTsN Angkinang Tahun Pelajaran 2006/2007, tinggal di Desa Tawia Kec. Angkinang)


Yth : Kakaku Nang Bungas
Raja Angkinang
" Angkinang Rumah Mintuha "

Assalammu'alaikum Wr. Wb.

Yang pian sarikkah wan ulun bila ulun masuk tarus ka perpus. Ulun tasinggung waktu mambaca tulisan di dinding perpus nang bunyinya " Niat Hatiku Masuk Ingin Membaca "

Maka masi ulun masuk bapander, bacaramin, itu banarai nang ulun gawi. Amun mainjam buku jarang banar. Jangan sariklah ulun batakun banarai.

Yang amun pian kada baduit kaena haja gin mambayari hutang anu ulun. Kada tapakai juaha. Simpani ha dahulu.

Yang kanapa pian baucap " Lelaki itu memang sakit barangnya " Napa garang arti " Sakit barangnya " ?

Pian itu talalu marandahakan diri. Bapadah rumah buruk tapi ujar bagiannya pian hanyar baulah rumah. Kita sama haja kada ada nang sugihnya. Ulun nih marasa paling miskin diantara sapakawanan. Tapi ulun syukuri ai. Inya dasar kaya ini sudah hidup ulun. Handak banar padahal ulun bajalanan. Tapi kadada baisian sapida mutur. lagi ada abah, adaai sapida mutur. Tapi imbah abah maninggal dijual oleh kaka, waktu ulun baumur 10 tahun.

Mama ada manukar sapida mutur, tapi kasian malihat acil jadi dijurung. Tapi kaena Insya Allah apabila ulun lulus di MTsN Angkinang ulun cagar ditukarakan mama. Do'a akan Pa'lah supaya lulus.

Sabujurannya ulun kada handak kahilangan pian. Ulun sayang banar wan pian. Ulun mohon pian selalu setia wan ulun sampai kapanpun.

Hidup ulun tarasa hampa tanpa pian. Jangan tinggalakan ulunlah ? Ulun selalu menunggu pian. Kanapa yu ulun kaganangan pian tarus. Sampai-sampai ulun kulir banar bagawian di rumah.

Mama manakuni kanapa ? Ulun jawab kada bisa kada maingat wan urang Angkinang ujar ulun tih.

Pian pang kaganangan taruslah wan ulun ? Mana bukti pian cinta wan Bidadari Tawia ? Kanapa pian manulis Lelaki Yang Resah ? Urangti jangan resah. Napa garang nang pian pikirakan jadi sampai resah ? Kalu ulun kawa mamikirakan wan maatasiakan. Balas Ka lah?

Wassalam

Adienx Atul

Jumat, 05 Agustus 2011

LOKSADO THE EXPLORER




KEADAAN UMUM

Loksado adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Memiliki luas wilayah 228 Km/2 yang terbagi atas beberapa desa.

Desa Loksado adalah sebagai pusat pemerintahannya berjarak sekitar 39 Km dari kota Kandangan atau 147 Km dari Banjarmasin.

Kecamatan Loksado terletak pada bagian timur Kabupaten HSS atau apad sisi barat pegunungan Meratus. Tepatnya di jantung Provinsi Kalimantan Selatan yang berbatasan : sebelah utara dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Sebelah selatan dengan Kabupaten Tapin. Sebelah timur dengan Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Banjar. Sebelah barat dengan Kecamatan Padang Batung (HSS).

Sebagian besar wilayahnya adalah berbukit dengan ketinggian antara 200-1.500 m dari permukaan laut. Bersuhu udara antara 20-30 derajat celcius yang mana ditumbuhi oleh hutan belantara, padang ilalang, sawah tegalan,dan perkebunan rakyat.

Dari pegunungan tersebut mengalir sebuah sungai yang cukup deras, yaitu sungai Amandit dengan jeram-jeramnya yang disukai oleh wisatawan untuk bertualang.



PENDUDUK DAN BUDAYA

Penduduk Loksado terdiri dari etnis Bukit (pendudukasli) dan etnis Banjar yang telah lama menetap disana, adalah mayoritas penduduknya, sedangkan yang lainnya hanya berjumlah sekitar satu persen.

Sekitar 50 % dari total penduduknya beragama Islam,kemudian disusul oleh Kaharingan sekitar 42 % dan sisanya adalah Kristen sekitar 8 %.

Etnis Bukit tersebut biasanya tinggal dalam Balai. Yaitu rumah panggung yang besar dan didiami oleh beberapa kepala keluarga (antara 7 hingga 40 kk).

Bahasa Bukit atau biasa disebut dengan bahasa Balai adalah bahasa yang dipakai setiap hari terutama dengan sesama etnis. Sedangkan bahasa Banjar dan bahasa Indonesia dipakai untuk berkomunikasi dengan orang luar / pendatang, atau di sekolah-sekolah.

Upacara adat biasanya 3 kali dalam setahun. Yaitu berupa upacara ritual untuk memohon keberuntungan atau puji syukur menurut kepercayaan yang mereka anut, Kaharingan. Dari semua upacara tersebut yang paling meriah adalah upacara sehabis panen yang disebut dengan Aruh Ganal (Bawanang). Dilaksanakan sekitar bulan September, dan merupakan slah satu kalender even pariwisata Kalsel.



FLORA DAN FAUNA

Kawasan Loksado memiliki hutan primer yang banyak ditumbuhi pepohonan dan kayu-kayuan yang beraneka ragam dan jenis.

Jenis pohon yang tumbuh di wilayah ini adalah : meranti, sungkai, ulin, karet, kayu manis, dan jenis pohon buah-buahan serta aneka jenis bunga anggrek.

Di dalam hutan tersebut juga hidup berbagai jenis satwa : kijang, kancil, macan, beruang, aneka jenis kera termasuk bekantan, satwa melata dan jenis burung seperti raja udang, enggang, ayam hutan, dsb. Begitu pula dengan kupu-kupu banyak terdapat dengan aneka warna yang menawan.



UPACARA ADAT

Upacara ini dilaksanakan 3 kali dalam setahun. Pertama saat padi sedang tumbuh. Kedua setelah panen. Ketiga setelah panen raya sekaligus menyiapkan ladang untuk tanam pada saat musim hujan tiba.



ARUNG JERAM/ BALANTING PARING

Arung jeram dengan rakit bambu di sungai Amandit adalah puncak dari kegiatan perjalanan setelah beberapa hari di Loksado. Kegiatan ini paling banyak disukai oleh wisatawan. Paling mengesankan.

Ada beberapa lokasi yang bagus untuk memulai perjalanan dengan tingkat kesulitan dan waktu tempuh yang bervariasi tergantung keinginan wisatawan tersebut.


AIR PANAS TANUHI

Tempat ini adalah berupa kolam pemandian umum. Menarik untuk dikunjungi pada hari-hari libur. Terletak di Desa Tanuhi sekitar 32 Km dari kota Kandangan. Ada shelter untuk beristirahat, kolam berendam, tempat ganti pakaian, damn tempat parkir.



BALAI MALARIS

Balai Malaris adalah balai yang paling besar diantara balai lain yang ada di Loksado. Balai ini dihuni sekitar 40 kepala keluarga. Berjarak sekitar 2,5 km dari Loksado. Tidak jauh dari balai ini terdapat sebuah bendungan pembangkit tenaga listrik dan sebuah riam untuk mandi ria, yakni Riam Barajang dan Riam Anai.



BALAI KAMIRI

Balai yang satu ini tidak jauh berbeda dengan Balai Malaris. Hanya saja Balai Kamiri terdapat teras pada sekeliling bangunan dan memiliki jumlah 26 kepala keluarga. Dari lokasi ini kita dapat menyaksikan panorama alam pegunungan. Jaraknya sekitar 3 km dari Loksado. Dapat dicapai dengan kendaraan roda dua atau berjalan kaki.


BALAI PADANG

Ini adalah berupa bangunan tempat kediaman etnis Bukit yang berbentuk persegi panjang, dengan beberapa kamar tidur ( sekitar 16 ) pada sekelilingnya. Mempunyai ruang tengah yang berfungsi sebagai tempat bermacam kegiatan.

Sekarang Balai ini sudah berubah fungsi (tidak dihuni lagi). Hanya dipakai apabila ada kegiatan seperti upacara adat dan pertemuan, maupun tempat para tamu menginap.

Terletak di Desa Malinau pada jalur ke Batulicin. Dapat ditempuh dengan mobil sekitar 35 Km dari kota Kandangan.

Sekitar 20 menit berjalan kaki dari balai terdapat sebuah air terjun yang mempunyai legenda. Dengan tanaman buah-buahan di sekitarnya.



MONUMEN 17 MEI 1949

Terletak di Desa Mandapai Kecamatan Padang Batung. Berjarak sekitar 10 Km dari kota Kandangan. Monumen ini menyerupai bentuk perahu. Terdapat relief tentang perjuangan rakyat Kalimantan.

Pada tanggal 17 Mei 1949 diproklamirkan kemerdekaan wilayah Kalimantan dari penjajah Belanda oleh Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan yang dipimpin Brigjend. H. Hassan Basry.

PERNIK RAMADHAN 1432 H



WARUNG PENCOK
MARAK DI HSS

Ada yang menarik dan berbeda di Hulu Sungai Selatan pada bulan Ramadhan. Yakni hadirnya warung pencok (rujak). Dengan mudah kita akan menemui warung pencok di tepi jalan sepanjang Jalan A. Yani di kota Kandangan.

Namun warung pencok di beberapa desa yang ada di sejumlah kecamatan yang lebih diminati. Sebabnya, meskipun jajanan ini tak hanya ada di bulan Ramadhan namun ngerujak di bulan puasa terasa berbeda.

Selain buahnya lebih lengkap, karena memasuki Ramadhan biasanya musim buah juga karena pedagangnya spesial. Maklum yang jualan adalah gadis manis, kembang desa.

Penjual pencok itu kebanyakan masih berusia muda. Uniknya, mereka berjualan sambil berharap mendapatkan jodoh di bulan Ramadhan.

" Makanya tak heran setelah lebaran, banyak gadis-gadis itu yang dilamar orang," tutur seorang warga.

Pembeli yang datang adalah para pemuda dari kecamatan lainnya. Bahkan ada juga dari kota Kandangan. Usai shalat tarawih mereka ramai-ramai mendatangi warung pencok.

" Tak lengkap rasanya kalau tak mampir dulu ke warung pencok," kata Rahmat, salah seorang pengunjung warung.

Sepengetahuan Rahmat, menjamurnya warung pencok di bulan Ramadhan dengan pelayannya gadis cantik di daerah ini sudah merupakan tradisi lama.

" Ini trik para orangtua agar anak gadisnya mendapat jodoh dan menikah usai lebaran," ujar Rahmat.

Tak hanya di Kandangan, sebutnya di kabupaten lain juga banyak. Namun di daerah ini kebiasaan itu seolah menjadi agenda tahunan. Masyarakat sendiri, mengakui sangat senang dengan keberadaan warung pencok itu.

" Kalau saya biasanya ngerujak biar segar aja, kan kita perlu makan buah-buahan, apalagi selama puasa kita perlu banyak pasokan vitamin yang banyak terdapat pada buah-buahan segar," kata Inas, warga lainnya panjang lebar.

Soal dijadikan ajang cari jodoh, penjual juga tak keberatan. " Itu sah-sah saja, asalkan selama perkenalan mereka bersikap sopan dan tak melanggar norma aqidah Islam serta tak menodai kekhusuan Ramadhan," kata Erna, seorang penjual pencok di Angkinang.

Sementara rekannya Rina, meskipun menepis berjualan untuk mencari jodoh, namun ia mengaku tak keberatan kalau memang jodoh di warung pencoknya.

" Saya berjualan karena tradisi saja. Hitung-hitung sambil cari rejeki di bulan puasa, " kilah perempuan hobi nyanyi ini.

SKETSA PROMOTION 2011

Sabtu, 6 Agustus 2011


Ingin lebih dekat dengan objek wisata serta tempat menarik lainnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan ?

Ingin mengetahui perkembangan Kabupaten HSS terkini ?

Sukseskan Gerakan Menanam Untuk Loksado 2011

Mohon jangan merusak kawasan ini

Mari kita ikut serta menjaga kawasan ini agar tetap lestari

Click On :

www.sketsahss212.blogspot.com

HSS EXTRAVAGANZA 2011

Sabtu, 6 Agustus 2011



Area I : Taman Makam Pahlawan (TMP) Pusara Bakti Banua

Area II : Tugu Ni'ih

Area III : Air Terjun Riam Barajang / Riam Anai

Area IV : Air Terjun Kilat Api

Area V : Air Terjun Haratai

Area VI : SDN Loklahung

Area VII : Masjid Istiqamah Kandangan

Area VIII : Kantor Perpustakaan Dokumentasi dan Arsip Daerah HSS

Area IX : Warung Amandit

Area X : Warnet Saraba

Suasana Janas Transka di Desa Angkinang Selatan Senin Pagi

 Sabtu, 23 November 2024 Beginilah suasana Jalan Nasional Trans Kalimantan (Janas Transka), yang ada di RT 3 Desa Angkinang Selatan, Kecamat...