Senin, 23 Agustus 2010
Lebih Dekat dengan MTsN Angkinang
Bulan Ramadhan 1431 H kali ini terasa lebih meriah di beberapa sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Salah satunya di MTsN Angkinang. Selama satu minggu sejak tanggal 16 – 21 Agustus 2010. MTsN Angkinang menggelar kegiatan mengisi bulan Ramadhan 1431 H dengan tajuk Gema Syiar dan Syair Ramadhan 1431 H.
Lomba yang digelar : Kaligrafi, Puisi Islami, Tausyiah, Cerdas Cermat, Tartil, Adzan. Kegiatan diikuti seluruh siswa dari kelas VII, VIII, dan IX. Sabtu (21/8) malam digelar buka puasa bersama yang akan dihadiri seluruh dewan guru, karyawan tata usaha , dan siswa MTsN Angkinang.
Sementara pada 27 - 28 Ramadhan 1431 H / 6 - 7 September 2010 M Panitia Badan Amil Zakat MTsN Angkinang akan menerimakan zakat fitrah bagi para siswa yang akan mengeluarkannya.
Menurut Kepala MTsN Angkinang, M. Syakhrul AB, S.Pd kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk menyemarakkan bulan Ramdahan sekaligus memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 65.
Dalam keesempatan itu Kepala MTsN Angkinang memberikan gambaran singkat kondisi sekolahnya. “ Menyiapkan generasi masa depan yang terbaik melalui proses pendidikan sepanjang hidup bagi putra putri terus berlanjut adalah tuntutan rasional,” ujar M. Syakhrul AB, S.Pd.
“ Pendidikan merupakan investasi kehidupan manusia yang paling berharga. Pendidikan yang diharapkan melahirkan kepribadian muslim yang bertaqwa, berakhlak mulia, dan menumbuhkembangkan kreativitas dan kecakapan hidup. Madrasah Tsanawiyah Negeri Angkinang sebagai bagian komponen bangsa berperan serta dalam penyiapan sumber daya manusia yang dicita-citakan,” tambahnya.
Menurut M. Syakhrul, MTsN Angkinang adalah sekolah lanjutan tingkat pertama yang berciri khas keagamaan berlokasi strategis di Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Terletak di tepi jalan Trans Kalimantan. Mudah dijangkau dari berbagai arah. Dan merupakan satu-satunya MTsN di Kab.HSS yang berada di tepi jalan raya Kandangan – Banjarmasin. Berjarak sekitar 7,5 Km. Dari kota Kandangan, ibukota Kabupaten HSS.
“ MTsN Angkinang telah melahirkan ribuan alumni yang telah berkiprah di masyarakat. Madrasah yang mengintregasikan muatan kurikulum nasioanal dan lokal dalam proses pemeblajaran disertai pilihan berbagai ekstra kurikuler sebagai pengembangan kepribadian siswa dan dibina oleh dewan guru dan karyawan yang amanah.”
Kegiatan ekstra kurikuler di MTsN Angkinang : Burdah, Maulid Al Habsyi, Pramuka, Sanggar Sastra, Karate, dsb. Burdah setiap hari Rabu, Habsyi hari Kamis, Pramuka sore Jum’at, Karate sore Rabu dan Minggu. Sekolah ini juga menerbitkan Buletin RIAK yang dikelola Perpustakaan Darul Fikri MTsN Angkinang. Buletin ini dikhususkan bagi siswa untuk menyalurkan bakatnya dalam karya tulis. Seperti puisi, cerpen, kartu, dsb.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir MTsN Angkinang meraih berbagai prestasi. Ini dapat dilihat dari banyaknya piala / tropi yang menghiasi ruang Tata Usaha di sekolah tersebut. Prestasi itu antara lain :
1. Tahun 1989 Juara I Lomba UKS Tingkat Prov. Kalsel
2. Terbaik III Olimpiade Matematika Tk. MTs se Kab. HSS
3. Juara I Wide Game Bersemarak
4. Juara Umum Gelar IMTAQ Pelajar dalam rangka Harjad Kab. HSS
5. Juara I Musabaqah Al Barjanzi Tingkat Kab. HSS
6. Juara III Lomba Baca Puisi SMP / sederajat se Kab. HSS
7. Juara III Lomba Seni Tari Dalam Rangka Harjad Kab. HSS
8. dsb
Jum'at, 16 Juli 2010
HALTE BLOGGER :
MENGHADAPI KRITIK
Oleh : Akhmad Husaini
Sekarang ini sedang digalakkan apa yang disebut dengan keterbukaan. Keterbukaan berarti berani mengkritik dan bersedia menerima kritik. Dengan kata lain, kritik harus tumbuh menjadi budaya. Secara luas, orang harus menghadapi sesuatu dengan hati yang lapang.
Mestinya jika kita mencanangkan keterbukaan, kitapun menerima kritik tanpa dendam. Budaya semacam inilah yang harus kita kembangluaskan. Sebaliknya si pengkritik, janganlah melancarkan kritik yang tidak berdasar tanpa argumentasi yang jelas.
Rekan saya, Aliman Syahrani, penulis Kandangan, pernah mengatakan kepada saya bahwa seseorang yang baru pertama kali ingin menerjuni dunia tulis-menulis sebaiknya tidak usah berpikir mengenai mutu tulisan yang akan ditulisnya. Mengapa ? " Karena hal ini akan mempengaruhi situasi psikologis penulis pemula itu sendiri," ujarnya.
Penulis pemula seperti saya kadang ragu menuangkan ide-ide yang telah tersusun dalam pikiran. Ini ada benarnya. Toh, tidak jarang tulisan yang rasanya kurang itu, justru mendapat perhatian.
Yang menentukan bermutu atau tidaknya sebuah tulisan bukan kita sebagai penulis, melainkan pembacalah yang lebih merasakan makna tulisan kita. Oleh karena itu kita harus siap menerima kritikan.
Pada mulanya penulis pemula memang ragu untuk menyodorkan tulisannya ke media massa cetak. Namun karena pendapat di atas, kita harus mulai memberanikan diri menyerahkan sebuah tulisan untuk dimuat. " Tetapi, tulisan saya kurang memenuhi syarat. Mengapa ? Setelah saya berpikir kembali, ternyata bukan hanya keberanian saja yang harus dimiliki penulis pemula seperti saya, " kata seorang penulis pemula asal Kandangan.
Untuk menjadi penulis, kita harus mempunyai cakrawala berpikir yang luas, mengerti bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar, dan bisa menulis secara baik. Bagaimana caranya agar bisa memenuhi kriteria tersebut ?
Ya, kita harus banyak membaca, berusaha memahami setiap tulisan yang dibaca, bergaul dan memantau setiap perkembangan yang terjadi. Hanya dengan cara itulah kita bisa memenuhi persyaratan sebagai penulis.
Selain itu, kita juga harus mengerti apa yang kita tulis agar kita bisa mengkritik tulisan sebelum pembaca mengkritik tulisan tersebut. Kita juga harus tahu, tulisan bagaimana yang patut dan tidak patut disodorkan kepada pembaca.
Kekeliruan penulis pemula adalah karena beranggapan bahwa suatu tulisan dikritik karena tulisan tersebut jelek. Itu bukanlah anggapan yang tepat. Kebanyakan tulisan dikritik karena membawa pemikiran tertentu yang menarik.
Kritik yang sehat akan membuka cakrawala berpikir yang baru. Kritik yang membangun (constructive) bahkan mampu membangkitkan semangat. Kritikan biasanya memberi motivasi pada orang yang dikritik. Pengkritik memberi sumbangan pikiran yang sifatnya positif. Disitulah baru kita mengerti bahwa kritik itu perlu.Pada mulanya Anda mungkin takut dicemoohkan (kritik). " Akan tetapi, setelah tahu bahwa kritik itu justru sebenarnya perlu, maka sayapun mulai mencoba menulis. Sekarang saya tidak perlu merasa takut dikritik, karena bagi saya kritik merupakan suatu bekal untuk maju," tegas seorang calon penulis.
" Saya dapat saja membuahkan tulisan yang bagus jika saya terus menulis. Dengan menjadikan menulis sebagai kegiatan sehari-hari bagi kehidupan saya, maka kemantapan akan terjadi dengan sendirinya," katanya melanjutkan.
Kenapa tidak ? Dengan sering berlatih, akhirnya pada suatu saat kita akan mampu menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu, sebuah tulisan yang mampu berbicara dengan pembacanya.
Kitapun harus mengerti, bahwa antara kritik dan mutu tulisan memang mempunyai hubungan erat. Tidak hanya tulisan yang bermutu yang dikritik pembaca, tetapi juga sebaliknya. Namun demikian, yang sering terjadi adalah kritikan terhadap yang bermutu. Mengapa ?
Pada umumnya tulisan bermutu menarik perhatian pembaca. Bisa jadi karena tulisan tersebut sedang hangat dibicarakan (actual), sehingga pembaca ingin berpartisipasi di dalamnya. Kritik itu lahir karena ada perbedaan pendapat antara orang yang dikritik dan orang yang mengkritik tersebut. Dalam hal ini uneg-uneg yang mengganjal mudah dikeluarkan karena faktor aktualitasnya tadi.
Ada juga kritik menghancurkan (destructive). Kritik semacam ini biasanya bersifat subjektif dan sasarannya ialah pribadi yang dikritik, bukan masalah (topik) pembicaraan. Kritik seperti biasanya datang dari yang dangkal pikirannya dan sempit wawasannya. Adakalanya melayani kritik jenis ini hanya akan memboroskan waktu saja.
Bila kita mulai menapaki dunia tulis-menulis sudah waktunya kita bersahabat karib dengan komputer dan menekan huruf satu-satu dengan penuh irama. Mulailah menulis dengan kesungguhan yang penuh, dengan segenap kemampuan, bersiap menerima kritik. Soal mutu ? Itu soal nanti yang harus dipikirkan belakangan.
CATATAN KOSONG
Untuk kesekian kalinya aku berharap. Tentang mimpi-mimpi yang tak pasti. Kutulis dengan isi hati.
* TES TERTULIS PSB MTsN ANGKINANG
SEHARUSNYA
Entah kenapa sudah beberapa hari ini hatiku terlena. Tidak seperti biasanya. Mungkin banyak masalah yang dihadapi.
Barusan tadi pagi di Muara Taniran kebakaran. Sekitar jam 11.00 Wita. Banyak BPK yang membantu memadamkan api. Tapi banyak juga warga yang nonton pertunjukan 'langka' itu, daripada membantu.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Akhmad Husaini
2. Tempat / Tanggal Lahir : Angkinang, 18 November 1979
3. Alamat : Jl. A.Yani Km.8 Angkinang Selatan RT.1 No.40 Kec. Angkinang Kab. HSS
Kandangan, Kalsel 71291
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Agama : Islam
6. Status Perkawinan : Belum Kawin
7. Nama Orangtua
Ayah : Jamberi
Ibu : Siti Rukiah
8. Riwayat Pendidikan
a. SDN Angkinang 1 lulus tahun 1992
b. MTsN Angkinang lulus tahun 1995
c. MAN 2 Kandangan lulus tahun 1998
9. Pengalaman organisasi / pengalaman pekerjaan
a. Staf redaksi Tabloid Gerbang Kandangan (2003)
b. Pengurus Karang Taruna Anggrek Desa Angkinang Selatan (2010 - sekarang)
c. PTT Tata Usaha MTsN Angkinang (2005 - sekarang)
Kamis, 10 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Saat Hujan Turun di Sekitaran MTsN 3 HSS
Sabtu, 23 November 2024 Saat hujan turun di sekitaran Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS), yang ada di RT 3 Desa ...
-
Rabu, 26 Maret 2014 Plang penunjuk Makam Datu Taniran Desa Taniran Kubah Kec. Angkinang Kab. HSS Lokasi Makam D...
-
Sabtu, 30 Maret 2013 Selain ketupat dan dodol, apabila menyebut nama daerah pahuluan, khususnya Kandangan, sejurus tentu terbayang kes...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar