Jum’at (11/03/2016) pukul 09.00 WITA
saya ke Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Hulu Sungai Selatan (HSS)
Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Angkinang di Sungai Hanyar. Berjarak sekitar 1
kilometer dari rumah saya, di Desa Angkinang Selatan. Saya mau bayar rekening
PDAM atau air leding.
Seperti biasa saya sodorkan kertas
bertulis data pelanggan kepada kasir. Namun kali ini saya agak terkejut.
Besaran yang dibayar lebih dari biasanya. Biasanya paling mahal Rp 60.000. Tapi
kali ini saya harus bayar Rp 120.000.
Lantas saya tanyakan apa penyebabnya. Kata
kasir tak tahu. Saya lantas balik ke rumah melihat catatan meter di meteran
air. Lalu setelah itu saya kembali ke Kantor PDAM IKK Angkinang. Di catatan
meter tersebut tertera stand meter 214 yang dicatat ada tanggal 24 Februari
2016. Saya pasrah saja. Untung masih ada duit .
Lalu pada lembar rekening saya pada tertulis
bukti 160-190 yang terpakai 30 m3. Tanda tanya muncul kenapa bisa semahal itu. Terlalu
banyak buang air atau boros ? Air bersih biasa digunakan untuk mandi, mencuci,
air minum dan berwudhu. Sekarang saya akan merubahnya.
Air leding hanya digunakan untuk wudhu
dan air minum saja. Sedangkan untuk mandi, mencuci menggunakan air sumur. Memang
sebelum memasang leding saya biasa menggunakan air sumur. Sumur itu terletak di
belakang rumah. Sumur itu kembali akan saya gunakan. Jarak sumur dengan padangan sekitar beberapa meter.
Baru sadar berhemat setelah mahal. Tapi
itu belum terlambat. Mudahan saja bulan depan bayar leding kembali murah. Tidak
menguras kantong. Apalagi masih banyak kebutuhan lain yang mendesak dan perlu. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar