Sebagai kota kedua saya setelah
Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebagai kota spirituil dan
kelahiran, maka Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menjadi petualangan
hidup dan kehidupan yang kiranya akan saya jalani hingga akhir hayat. Maka saya
akan mencoba berbagi pikir sebagai tanggungjawab sebagai warga yang berharap
turut serta mencoba membuat perubahan di kota yang baru saja memiliki pemimpin
baru setelah sebelumnya tadi malam ada sedikit melihat postingan status Yanni
Kalsel.
Kepada pemegang kebijakan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST, saya mengusulkan:
1. Harusnya Pemkab mengadakan
pertemuan dengan komunitas anak muda yang saat ini mulai menjamur.
- Tujuannya adalah; memberikan
ruang keikutsertakan komunitas anak muda dalam pembangunan dan perubahan bagi
kebaikan kota.
Dengan maksud menjadikan komunitas sebagai mitra pemda untuk mempromosikan program-program pemerintah semisal bidang kepariwisataan, penghijauan, sadar sampah, sadar narkoba, pengembangan seni dan budaya serta program-program pembangunan lainnya yang memang memungkinkan mereka (komunitas) lakukan.
- Sebagai contoh;
Komunitas pecinta alam dan fotografi, diberikan ruang untuk mengenalkan kesadaran lingkungan dan hutan dengan himbauan memakai media baliho pemda, model dan konsep promonya (desain dan bahasa yang digunakan) tetap diberikan kepada komunitas biar mereka lebih kreatif dan bisa lebih menyentuh kepada anakmuda/masyarakat luas. Tidak kaku dan (terlalu) formil sebagaimana biasa bahasa pemda. Bahkan bisa saja rekan pecinta alam sekalian menjadi "model dadakan" di setiap tempat wisata yang mereka promosikan.
Komunitas bersepeda (macam
BBM-Bubuhan Basapida Murakata) dan komunitas trail, juga layak dan tepat
digandeng untuk memberikan informasi keadaan desa/kampung yang mereka lalui
karena biasanya mereka melalui track yang jarang tersentuh oleh kendaraan
bermotor. Baik keadaan infrastrukturnya, potensi wisatanya, sosial
masyarakatnya, atau bagaimana intensitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakatnya.
Murakata VidGram juga bisa
digandeng, komunitas yang didominasi anak-anak remaja tanggung ini bisa
mengeksplore video-video lucunya namun dengan misi tentang kesadaran
lingkungan, kebersihan, kuliner dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas
videotron (layar besar) di RTH dwi warna, video mereka bisa secara berkala
diupload dan ditampilkan disana. Saya yakin, pasti "baganal gulu
baju".
Komunitas biker juga menjamur,
kenapa tidak dimanfaatkan acara kumpul dan kongkow itu secara berkala konvoi
kedesa-desa dikawal Patwal tetapi sembari promo tentang jangan buang sampah ke
sungai, say no to drugs dan masalah lain-lain? Atau, ikutsertakan dalam jum'at
bersih, misal bersih-bersih pasar tapi pakai jaket komunitas, diliput koran,
tampilkan di medsos, beritakan di radio pemda, dan lagi-lagi, manfaatkan media
videotron untuk menayangkan dokumentasi kegiatan mereka. So, ini lebih asyik
kan? TeOPeGete! smile emotikon
Komunitas musik dan seni budaya,
Juga potensi yang besar untuk disertakan dalam program-program pembangunan dn
perbaikan kota. Bikin puisi/lagu tentang selamatkan hutan, tentang indahnya
meratus, tentang kebersihan, dan masih banyak lagi. bikin baliho-baliho yang
memuat puisi dan foto si penulisnya. Cipta lagu tentang save from sawit misalkan
Nah, Pemda tinggal mengakomodir
fasilitas yang mereka butuhkan, semisal panggung terbuka, parkir/jalur khusus
sepeda dipusat kota atau ruang publik lainnya, arena latihan (skateboard, tari,
band, dll). Secara pribadi, saya meyakini satu atau dua tahun akan nampak
sesuatu yang baru di kota kita ini. Sebab jika semua unsur masayarakat merasa
dilibatkan secara langsung dalam menjalankan pembangunan, maka akan berdampak
positif dan tentu menjadi nilai plus yang mungkin tidak didapat pada
pemerintahan2 periode sebelumnya.
2. Harusnya Pemda serta
pejabatnya memiliki akun medsos yang secara kontinyu dikelola (bukan
alakadarnya) untuk menjangkau komunikasi yang lebih personal kepada masyarakat
karena, mungkin, 70% warganya pengguna medsos. apakah FB, Twitter, IG, dll.
Setidaknya akan lebih banyak mengetahui informasi apa saja yang jadi keluhan,
kebutuhan ataupun saran dari banyak orang. Jangan hanya pada saat kampanye saja
medsos aktif, setelah duduk enak bahkan passwordnya saja lupa... grin
emotikon. Mungkin begini, ada akun resmi dari institusi, ada akun
pribadi... biar lebih asyik lah...
Sebenarnya masih ada beberapa hal
yang hendak berbagi pikir, untuk sementara ini sajalah, semoga bisa
ditindaklanjuti pemda. Semoga saja... ini usulan jilid satu, ntar menyusul
jilid duanya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar