Kamis, 10 Maret 2016

Bajalanan ke Barabai Setelah Gerhana Matahari

Kamis, 10 Maret 2016


Rabu (09/03/2016) pukul 10.00 WITA, setelah beberapa jam fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) melanda, saya bersama Rizal, teman se kampung bajalanan ke Barabai. Dari Angkinang, tempat saya tinggal, kami menuju beberapa daerah di Hulu Sungai Tengah (HST) untuk mencari tebeng Supra Fit warna biru. Saya ikut di belakang dibonceng Rizal.

Kami singgah di Durian Gantang, Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS), HST. Disana, di pinggir jalan raya, ada pedagang barang bekas suku cadang sepeda motor. Kami berhenti, mencari dan masuk ke dalam.

Namun tak ada juga tebeng yang saya cari. Setelah itu kami terus menuju Pagat, Kecamatan Batu Benawa, HST. Ada juga yang berjualan barang bekas. Warna biru ada tapi tak sesuai dengan yang saya inginkan. Lantas saya putuskan nanti  saja.

Kami memutuskan untuk bajalanan ke tempat Ahmad Hariadi, atau Guru, di Desa Labung Anak, Kecamatan Batang Alai Utara (BAU), Kabupaten HST. Setibanya disana sudah ada teman yang lain seperti Arab atau Nasar, Alfi, Halimah, dan Adi. Usai shalat Dzuhur kami berangkat menuju rumah Novi di Padang, Kecamatan Limpasu, Kabupaten HST. Berjarak sekitar 20 kilometer dari Desa Labung Anak.

Saat kami tiba disana ada Novi sedang menjemur pakaian. Lalu kami masuk ke dalam rumah. Beberapa menit disana sambil berbincang. Lalu kami melanjutkan perjalanan. Singgah di warung jus di Limpasu. Adi pulang lebih duluan. Kami memesan jus dan roti bakar. Saya sudah beberapa kali ke tempat ini. Setelah dari warung jus kami melanjutkan perjalanan.

Kami berpisah, Guru dan Halimah menuju Labung Anak. Sementara saya, Rizal dan Arab ke Anduhum. Singgah di rumah orangtua Arab. Kami disana shalat Ashar berjamaah dan makan sore. Setelah dari Anduhum kami pulang.

Di Kapar, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), Kabupaten HST hujan lebat turun, lalu kami singgah di sebuah Langgar. Hampir sejam berada disana, tapi hujan tak pula reda. Lantas kami terus pulang. Sebelumnya singgah shalat Maghrib di Masjid Agung Riadusshalihin Barabai. Setelah itu kami pulang. Sampai di rumah menjelang Isya, dimana saat itu listrik sedang padam. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Melihat Jembatan Birayang dari Sudut Pandang Masjid Mubarak Ahad Pagi

 Rabu, 27 November 2024 Melihat sekilas keadaan Jembatan Birayang, Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sudut pandan...