Kamis, 01 Agustus 2024

Cerpen AHU : Pondok Semangat Awab 18

 Kamis, 1 Agustus 2024

Keseharian Dugal dihabiskannya di Pondok Semangat AWAB 18. Berjarak sekitar 4 kilometer dari rumah orangtuanya, di Angkinang Selatan. 

Kenapa diberi nama Pondok Semangat AWAB 18 ? Bangunan sederhana terbuat dari kayu dan bambu itu dibangun di lahan persawahan yang dibeli Dugal di Awang Bakarung, arah menuju Telaga Sili-Sili. 

Jauh dari pemukiman warga. Melewati jembatan kayu ulin yang melintasi karukan berair keruh. Dengan motor bututnya Dugal bisa langsung menuju pondoknya yang berjarak sekitar 10 meter dari jalan dan jembatan tadi. 

Disebut AWAB, kependekan Awang Bakarung. Sementara tambahan angka 18, itu merupakan tanggal lahirnya. Hari biasa Senin hingga Jumat pagi hari Dugal pergi ke tempat kerja sebagai honorer. 

Hari Sabtu dan Ahad Dugal biasa berada di pondoknya itu. Ia biasa bermalam di sana dengan penerangan listrik charge dan lilin. Untuk keamanan Dugal membangun pondoknya di area yang lapang. Sehingga bisa memantau ke segenap penjuru, kalau semisal ada hal-hal yang tak diinginkan. 

Area pondok cukup bersih, aman dari gangguan binatang liar. Dugal senang dan bahagia bisa menikmati keseharian di Pondok Semangat AWAB 18. Ia melakukan ragam aktivitas di  sana. Diantaranya berkebun dan mencari ikan. 

Aktivitasnya akan abadi kala Dugal mendokumentasikannya dalam bentuk video, foto, dan diary. Kegiataannya di posting ke akun Youtube miliknya. Juga ke blog pribadi baik offline maupun online. Alternatif lainnya menjadi bagian diary di buku paperline-nya. 

Untuk mandi Dugal mengandalkan air karukan yang berjarak beberapa meter dari pondoknya. Tanaman Dugal di sekitar pondoknya, ada pisang, pepaya, cabe rawit, limau, dan jambu kristal. Selain itu di belakang pondok Dugal membuat kolam kecil untuk budidaya ikan papuyu, haruan, dan nila. 

Adapula kandang ternak ayam kampung. Mencari ikan di sekitar pondok yang dilakukan Dugal bisa maunjun, manangguk, dsb. Dugal menjalani kehidupan di pondok harus serba bisa. 

Bisa membuat sesuatu yang menghasilkan kesenangan dan kebahagiaan. Dugal harus memikirkan bagaimana  caranya bisa betah tinggal di pondok dengan segala keterbatasan yang ada. 

Dugal suka dengan tantangan dan hal-hal yang berhubungan dunia kesunyian. Tepatlah kalau membuat pondok di Awang Bakarung jadi pilihannya. Sudah melakukan survei tempat, dan segala konsekuensinya. 

Awang Bakarung akhirnya jadi lokasi  tepat membangun pondok itu. Membeli lahan persawahan warga di sana senilai puluhan juta rupiah. Lahan itu disulapnya menjadi  sarana menyenangkan dan membahagiakan hati. 

Dibantu tetangga kampungnya Dugal minta bantuan membangun pondok itu. Yang akhirnya bisa selesai tepat waktu, dan sekarang bisa ditempati. Sebenarnya Dugal itu lelaki kada pambisaan dan mudah putus asa. 

Akan tetapi semenjak kehadiran pondok semangat, ia berusaha menjadi lelaki kreatif dan berusaha menjadi orang bisa apa saja. Kalau berdiam diri saja di pondok apa hasilnya. Lantas Dugal terus berusaha belajar. Belajar dari pengalaman orang-orang yang ada di kampungnya ataupun di dunia luar. 

Lewat akun Youtube favorit yang kerap ia tonton. Tak sekedar hiburan tapi apa yang bisa diambil dari video yang ia tonton itu. 

Akun Youtube favoritnya diantaranya adalah Fahrul Rozi, KWB, Anak Emaq, Bang Tikoo, dsb. Mereka jadi inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terutama dalam berkegiatan di pondok semangatnya itu. 

Untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkegiatan selama berada di pondok, Dugal sudah memberitahu dan minta izin kepada RT dan Pambakal setempat. Karena ia jadi warga baru di kampung itu, dalam waktu tak tentu.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MTsN 3 Hulu Sungai Selatan Kian Gemilang dan Eksis

 Selasa, 1 Oktober 2024 Tahun 2024 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS) kian gemilang dan eksis. Upaya dan dedikasi...