Minggu, 20 November 2016

Asal Usul Angkinang

Senin, 21 November 2016


Oleh : Akhmad Husaini



Konon, terdapat sebuah dataran yang subur. Terdapat pohon-pohon besar dan tinggi. Beraneka ragam hewan hidup damai di dalamnya. Disana tinggal beberapa orang dengan anggota keluarganya.



Yang dapat hidup dengan aman, damai, tenteram meskipun dengan mata pencaharian yang tak menentu. Baik berkebun, menangkap ikan di sungai ataupun rawa-rawa. Daerah tersebut belum mempunyai kesepakatan nama daerah ataupun wilayah.



Pada suatu waktu, di daerah tersebut kedatangan seorang laki-laki yang gagah perkasa membawa sadapung (seikat) padi yang sudah matang. Disambut dengan baik oleh sekelompok orang yang bertempat tinggal di tempat tersebut. Dengan ramah, saling tegur sapa sehingga terjalin persahabatan dan keserasian hubungan bermasyarakat.



Laki-laki tersebut mempunyai pengetahuan yang banyak dan bermanfaat untuk kehidupan orang banyak. Terutama dibidang pertanuian. Dengan bekal kemampuannya dan dengan modal benih yang dibawanya.



Dia memberikan pelajaran bagaimana cara menanam padi sampai dengan memanen hasil pertanian tersebut. Sehingga semakin lama pendiuduk di daerah tersebut mempunyai kebiasaan bercocok tanam sebagai salah satu usaha pemenuhan kebutuhan pokok mereka.



Akhirnya, daerah yang awalnya hanya dihuni oleh beberapa orang semakin berkembang dan semakin ramai karena banyaknya pendatang. Baik yang hanya sekedar singgah maupun yang juga tinggal dan menetap disana.



Seiring bergulirnya waktu lama kelamaan diketahui bahwa seorang laki-laki tersebut ternyata mempunyai suatu kebiasaan yaitu makan daun sirih atau yang oleh warga disebut manginang. Kemudian, orang itu dianggap telah menabur kebaikan kepada mereka.



Maka mereka memberinya gelar Hangkinang. Hang diartikan sebagai manusia perkasa atau pendekar. Kemudian Kinang diartikan  sebagai kebiasaan makan daun sirih (manginang). Akhirnya, lama kelamaan gelar tersebut kemudian disepakaiti untuk dijadikan sebagai nama daerah tempat mereka bertempat tinggal.



Dan dikenal sebagai kampung Hangkinang. Seiring perkembangan waktu nama Hangkinang samapai kini masih melekat dan dikenal menjadi nama Angkinang. Wilayah ini sekarang masuk wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Angkut Kayu Tebangan dengan Gerobak Lewat Jembatan MTsN 3 HSS

 Rabu, 2 Oktober 2024 Ada beberapa orang dari daerah lain sedang mengangkut gerobak berisi pohon kayu tebangan, melewati jembatan  MTsN 3 HS...