Senin, 21 November 2016

Bergelimang Lumpur di Sawah

Selasa, 22 November 2016




Tahun 2004 silam terakhir kali saya ke sawah yang ada di kampung Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Tahun sesudahnya tak lagi ke sawah. Tahun 2004 saya aktif di dunia persawahan, maksudnya sebagai petani. Baik untuk bekerja di lahan milik sendiri maupun mambilupah ke sawah orang lain.

Mulai dari awal hingga akhir proses pertanian. Manaradak, bapuntal, babalik, marumput, mangatam, baangkut haritan, dsb. Semua dijalani dengan suka cita. Untuk pagi sesi waktunya mulai pukul 08.00 – 12.00 WITA. Sementara sore mulai pukul 14.00 – 17.00 WITA. Warga kampung mencari upahan untuk bekerja di sawah.

Upah berupa uang akan diserahkan usai bekerja. Namun ada juga upah dibayar saat mencari upahan. Untuk pagi hari upahan diberi menu nasi bungkus, kue dan teh manis. Ada beberapa kali istirahat.

Sementara pada sore hari disuguhi kue dan teh manis saja. Pada musim panen padi baangkut haritan merupakan pekerjaan yang sering saya lakukan. Mengangkut padi yang sudah dipanen dari batangnya ke tempat menumpuk padi yang nanti akan di rontok.

Butuh banyak tenaga untuk menyelasaikan setiap petak sawah. Kalau sendiri bisa lama selesianya. Tapi kalau ada teman yang lain akan cepat. Baangkut  haritan dilakukan saat matahari cukup terik.

Sehingga saat ditumpuk tidak basah. Itu akan meringankan beban pemilik sawah setelah selesai di rontok tak perlu di jemur lagi padinya. Ada banyak kegiatan rangkaian bahuma yang saya geluti selama tahun 2004 ke bawah. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langgar Al Kautsar Desa Angkinang Selatan Malam Sabtu

 Kamis, 3 Oktober 2024 Suasana di Langgar Al Kautsar, yang ada di RT 1 Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Se...