Sabtu (02/10/2015) dan Minggu (03/10/2015) saya melakukan perjalanan dan
petualangan bersama teman-teman dari Paparudus Adventure Angkinang ke Gunung
Titi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Setelah pulang kerja pukul 16.00 WITA
saya bersama tiga teman lainnya menuju Barabai yang berjarak sekitar 40
kilometer dari Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tempat saya tinggal.
Tujuan kami kali ini adalah Gunung Titi di Pihandam, Kecamatan Limpasu,
Kabupaten HST. Nama Gunung Titi sudah lama saya dengar. Namun baru kali ini
saya bisa mendatanginya secara langsung. Jarak dari Barabai menuju ke Gunung
Titi sekitar 15 kilometer. Kami berempat naik sepeda motor. Saya membonceng
Rizal, sementara Amud dengan Ufik.
Perbekalan sudah kami siapkan sejak dari rumah. Ada beberapa air mineral,
mie instan, dsb. Untuk perbekalan bermalam di Gunung Titi nantinya. Sebelum menuju
ke Gunung Titi kami singgah di sebuah toko di Labung Anak, Ilung. Kami mencari
beberapa perbekalan tambahan yang kurang.
Setelah dari toko tersebut kami langsung menuju lokasi Gunung Titi. Kami memarkir
sepeda motor di tempat penitipan yang sudah ada. Kami dipungut Rp 10
ribu/kendaraan untuk yang bermalam. Jarak tempat penitipan sepeda motor dengan
Gunung Titi 1,5 jam perjalanan. Kami berjalan kaki kesana.
Adapun medan yang kami lewati cukup beragam. Dari tanjakan, turunan, dsb.
Kami tiba di puncak Gunung Titi saat Maghrib tiba. Dengan kelelahan yang luar
biasa. Kami langsung beristirahat untuk melepas lelah dan penat. Setelah terasa
pulih kami bersama-sama untuk mendirikan tenda di tengah kegelapan.
Hanya ada sinter dari handphone.
Udara di pegunungan pada malam hari cukup dingin. Sehingga pendirian tenda
cukup penting dilakukan. Sementara itu kondisi saya sudah sejak dari rumah agak
kurang fit. Sakit gigi, sakit kepala, dan pusing-pusing. Saya tidak
mengutarakan hal itu kepada teman-teman. Tetap saya paksakan untuk ikut ke
Gunung Titi. Sehingga kegiatan perjalanan saat berada di area puncak sedikit
terganggu kala malam tiba.
Selain tenda kami di puncak pertama ada beberapa tenda lainnya. Ada dari Tanjung,
Barabai, dsb. Sementara teman-teman beraktivitas saya di dalam tenda, saya uring-uringan
karena kurang enak badan. Seharusnya kalau di gunung bukan tidur, tapi bisa
menikmati sepanjang malam.
Tengah malam saya sempat terbangun. Selain karena kondisi dingin juga tubuh
kian meriang. Saya putuskan untuk terus berbaring di dalam tenda. Sementara
teman-teman lainnya berada di luar tenda dengan aktivitas yang kurang saya
ketahui.
Pagi Minggu (03/10/2015) kami bangun dan turun gunung setelah merapikan dan
membenahi tenda serta sampah sisa perkemahan yang kami lakukan. Kami tampak
menyaksikan ada dua orang yang bersepeda gunung. Sempat bertegur sapa setelah
itu kami turun. Menuju tempat parkir. Untuk kemudian menuju kota Barabai.
Setelah beristirahat beberapa saat kami singgah di sebuah warung jus. Kami
memesan minuman yang sesuai dengan
selera serta beberapa potong kue. Saya memesan jus melon, Amud jus buah naga,
sementara Rizal dan Ufik memesan jus mangga. Setelah selesai di warung jus kami
pulang ke rumah di Angkinang. Ingin cepat sampai, ingin cepat berbaring di
tempat tidur melepas lelah dan kondisi yang kurang fit. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar