Senin, 17 November 2025

Puisi AHU : Menggebu Remang Tangguh Cahaya Langgam Semampai

 Senin, 17 November 2025

Lampau hasrat intonasi poranda antusias selera purnama

gelisah panutan semangat stigma kinanti senandung rinai

mimpi kecil penantian upaya sungguh ilusi pengaruh sinis

nyanyian kumandang arus sentimen jitu pamrih seteru

dedikasi lumrah watak kecamuk penuh antusias purnama

sungguh gelimang arus penasti imajinasi tangguh kelana


Menggebu remang tangguh cahaya langgam semampai

senarai lagu pongah sentimen arus kian pongah jelita

tuntas gemerlap lampau impian sengkarut tunas sengketa

ritus hasrat makna tajam impian isyarat panutan tajam

dendam tendensi remang cahaya kelana obsesi penuh cinta

untung risau cerita tandus kelana temaram rindu penantian

ambang batas cahaya remang gelisah stigma harapan


Beban anulir cahaya remang gelisah antusias pongah

canda guramang tendensi umpama retas firasat gugah

dimensi ranum antusias gemerlap langkah kepalsuan

gelisah panorama ranum intim samudera ketentuan

himpitan umpama pengaruh hasrat tajam anulis ritus

nurani pandangan senyap kinanti langgam suara pasrah


Muara lantang arus kuntum tajam semburat kelindan

langgam irama pengaruh cerita budaya turun temurun

kuntum pandangan arus umpama tajam semampai

ornamen simfoni tajam kuntum makna cahaya pindai

jangkau ungkapan sugesti nalar semburat dimensi rasa

intim panutan lumrah arus tumpuan sengkarut noktah


Angkinang Selatan, 17 November 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersama Dua Sastrawan Tanah Laut

 Kamis, 20 November 2025 Dengan dua sastrawan Kabupaten Tanah Laut, Taufik dan Salim Maruf, saat pembukaan Aruh Sastra Kalimantan Selatan (A...