Menulislah dengan sedendang arti
ayo lanjutkan baktimu
tak tentu nyata saling mengintai
kopi yang diminum darimana diperoleh
rasakan kenikmatan sepenuh sepakat
Jalani hari hari menghunjam hakikat
ada isi hati untuk dihormati
buah simalakama bernama media sosial
ada banyak restu memikir singkat
selalu ada rasa ingin lebih unggul dari
yang lain
Kita pernah satu dalam rangkai setujuan
semburat angan dan cipta
menabung semangat berkubang menanjak
apa arti semua cadas menindas
Suara suara sumbang enyah dari hadapan
kalau sudah mengantuk tidurlah sekarang
aku mencintai MTsN Angkinang dengan
sepenuh hati
100 puisi yang kau impikan bisa nyata
adanya
Tulislah dengan semampu kau mau
satu aroma ketentuan yang tentu
obrak abrik tulisan sepenuh cinta
selalu ada godaan rakus dalam hidup
agar semua bisa saling mengerti
Tulislah semua dengan sepenuh cinta
sehari bisa lima tulisan muncul
bukan gagah gagahan tapi kebenaran
Hanya ini yang aku bisa
takut dinasehati oleh yang lebih tua
pedagang panen rejeki selama perkemahan
tergerus oleh waktu yang nyata
Aku tak bisa menggapai semua
terus mengakui kesalahan dan kekurangan
banyak malam baik di bulan ini
karena menulis adalah jalan hidupku
dengan tujuan utama yang teramat penting
Tenteram merangkai rindu damai sejahtera
ada baiknya untuk saling mengerti
sumpah serapah di ranah yang gundah
orang jauh buang sampah juga disana
menuangkan ide kreatif disini
Menulislah dengan jurus arti
kalau memang itu yang kau mau
satu tulisan satu warna bahagia
punya maksud dan tujuan yang baik
enaknya hidup kalau di rumah saja
Menuntas cakrawala berambisi
sejak itu kau tahu menikam diri
berdiam diri di rumah saja seharian
terus berbagi sepanjang arti dengan
seksama
menerawang terang menimang kepodang
Kandangan,
27 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar