Limpua rindu di tanah malai
kau yang teramat cantik bagiku
andai kau bisa temani aku dalam kesendirian ini
menawarkan kehampaan saling meniti kasih
Betapa indahnya dunia sekarang
pagut rindu menerabas kelam
andai semua bisa saling mengerti
cerna waktu memuai cakrawala sedu sedan
Pitua asmara mengakali arti
tak ada yang bisa menggangguku dalam sinis
dari hunjam cerita semena mena
Terka waktu suara serenjana menjemba
terkadang aku merasa kelu sendiri disini
ada yang bilang kada mamak sajarangan
retas mementas bayang harapan
Menagih prasangka mimpi yang berjuta
sendu waktu bersama banyak perempuan
buku buku berhamburan tersusun lewat kemestian
luluh lantak buhul kesetiaan insani
Sejarah warna mengigau istana
kau rasa sakit teramat menyiksa
batas sengketa memantik cerita pasti
Kemestian hakikat diri menerpa paksa
Menerobos jejak ambisi terpatri hati
jejak kelam melawan hakikat kemestian
jujur ini kisah indah yang terlampau sedih
jelaga menghimbau tabiat mendidih
aliran sejarah panjang yang perih
Kandangan, 13 Desember 2016
andai kau bisa temani aku dalam kesendirian ini
menawarkan kehampaan saling meniti kasih
Betapa indahnya dunia sekarang
pagut rindu menerabas kelam
andai semua bisa saling mengerti
cerna waktu memuai cakrawala sedu sedan
Pitua asmara mengakali arti
tak ada yang bisa menggangguku dalam sinis
dari hunjam cerita semena mena
Terka waktu suara serenjana menjemba
terkadang aku merasa kelu sendiri disini
ada yang bilang kada mamak sajarangan
retas mementas bayang harapan
Menagih prasangka mimpi yang berjuta
sendu waktu bersama banyak perempuan
buku buku berhamburan tersusun lewat kemestian
luluh lantak buhul kesetiaan insani
Sejarah warna mengigau istana
kau rasa sakit teramat menyiksa
batas sengketa memantik cerita pasti
Kemestian hakikat diri menerpa paksa
Menerobos jejak ambisi terpatri hati
jejak kelam melawan hakikat kemestian
jujur ini kisah indah yang terlampau sedih
jelaga menghimbau tabiat mendidih
aliran sejarah panjang yang perih
Kandangan, 13 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar