Bendungan Telaga Langsat berjarak
sekitar 8 kilometer dari Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan
(HSS), tempat saya tinggal. Sering saya melintas ke sana apabila saya bajalanan mencari inspirasi ke gunung.
Seperti pada Selasa (13/12/2016) siang sekitar pukul 13.00 WITA.
Sepulang dari menghadiri peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW di Gumbil, Kecamatan Telaga Langsat, di tempat teman.
Kami lewat jalan Taniti dan Masimpan. Dan singgah di Bendungan Telaga Langsat.
Bersama teman-teman guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang. Kesempatan
itu tak disia-siakan untuk foto bersama.
Mumpung jarang lewat sana. Bendungan
Telaga Langsat mempunyai tradisi setiap setahun atau dua tahun sekali dilakukan
pembersihan gulma yang ada di bagian utama. Warga menyebutnya dengan buka tabat.
Biasaanya warga akan beramai-ramai turun
ke bagian hilir yang dilintasi air sungai, untuk mencari ikan yang mabuk karena
air bendungan yang pekat oleh lumpur. Banyak ikan yang diperoleh seperti ikan
mas, baung, dsb.
Bendungan Telaga Langsat sanga berguna
sebagai saluran irigasi pertanian yang ada di Kecamatan Telaga Langsat dan
beberapa desa di Kecamatan Angkinang. Cukup membantu meningkatkan perekonomian
warga lewat pertanian yang digeluti warga. Mereka bisa panen setahun dua kali. (akhmad
husaini)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar