Senin, 10 November 2025

Program 7 Hari Menulis di Otak

 Selasa, 11 November 2025

Program 7 Hari : Menulis di Otak (5 Menit per Hari)

Disusun untuk penyemangat menulis : Akhmad Husaini

Latihan ini bertujuan untuk membantu menghidupkan kembali semangat menulis dengan cara yang lembut dan alami. Setiap hari, cukup luangkan waktu 5 menit untuk melatih kepekaan, rasa, dan kesadaran menulis — tanpa harus memegang pena atau mengetik panjang.

Hari 1 – Mengamati dengan hati

Lihat sekeliling dengan tenang. Pikirkan satu kalimat yang menggambarkan suasana itu. Contoh: ‘Langit sore ini seperti wajah kampung yang tersenyum tenang.’ Ulang-ulang kalimat itu dalam hati selama 5 menit.

Hari 2 – Mengingat satu kenangan

Pikirkan satu kenangan kecil dari masa lalu. Ceritakan dalam pikiran seolah Bapak sedang menulisnya. Biarkan narasi itu mengalir dalam batin.

Hari 3 – Menulis dengan telinga

Dengarkan suara sekitar: azan, burung, atau kendaraan. Bentuk satu kalimat dalam pikiran yang menggambarkan suara itu. Contoh: ‘Suara azan itu seperti panggilan lembut untuk menenangkan hati yang sibuk.’

Hari 4 – Menulis dengan rasa syukur

Pikirkan satu hal kecil yang disyukuri hari ini. Bentuk kalimat pendek di pikiran. Contoh: ‘Hari ini tak ada yang luar biasa, tapi ada damai yang sulit dijelaskan.’

Hari 5 – Menulis dengan doa

Bayangkan berbicara dengan Allah tentang hari ini. Ucapkan dalam hati kalimat seperti doa. Contoh: ‘Ya Allah, terima kasih telah menjaga semangatku, walau masih bersembunyi di balik lelah.’

Hari 6 – Menulis tentang orang lain

Pikirkan seseorang yang Bapak kagumi. Ceritakan satu kebaikannya dalam pikiran. Contoh: ‘Ayah tidak banyak bicara, tapi nasihatnya masih hidup di langkahku.’

Hari 7 – Menulis tentang diri sendiri

Bayangkan menulis surat untuk diri sendiri. Contoh: ‘Aku tahu kamu lelah menulis, tapi jangan berhenti. Kata-kata itu masih menunggumu.’


Setelah tujuh hari latihan ini, ide akan mulai muncul lebih alami. Saat kata-kata kembali mengalir, tuangkan satu paragraf pendek di Kompasiana atau blog pribadi. Tulisan bisa berjudul: ‘Catatan dari Penulis yang Pernah Diam’ atau ‘Menulis di Otak, Menyembuhkan dengan Hati.’ “Kadang pena butuh istirahat, tapi hati penulis tidak pernah tidur. Ia hanya menunggu waktu untuk kembali menulis dengan makna yang lebih dalam.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siswa Baru MTsN 3 HSS Asal Tawia

 Kamis, 13 November 2025 Aliqa Avia Nazah, siswi baru masuk, Kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS) Tahun...