Ahad, 20 April 2025
Kardus itu tergeletak di palatar rumah Dugal, saat ia mau menuju ke Langgar Al Kautsar untuk shalat Subuh. Karena buru-buru ia kurang mempedulikannya.
Baru sepulang shalat Subuh kardus itu ia amati. Dugal membawa masuk kardus ke dalam kamar rumahnya.
Lalu kardus itu dibukanya secara perlahan. Alangkah terkejutnya Dugal, isinya berupa uang tunai dalam bentuk pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. Uang itu bakabat, satu kabat berisi Rp 10 juta.
Selain uang tunai ada juga stoples plastik berisi emas. Dengan berbagai jenis. Ada kalung, gelang, dan cincin. Dihitung Dugal emas itu, kalung 40 buting, cincin 50 buting, dan gelang 10 buting.
Kalau ditotal secara keseluruhan uang tunai beserta emas itu satu miliar rupiah lebih. Apakah itu rezeki halal untuk Dugal ? Apakah orang salah antar.
Semua campur aduk dipikiran Dugal. Uang tunai dan emas semuanya asli. Yang jadi pertanyaan Dugal siapa yang mengirim uang dan emas sebanyak itu kepadanya.
Apakah tidak salah kirim. Tapi kalau salah kirim kenapa ada tulisan Gasan Dugal di bagian atas kardus. Jadi sudah dapat dipastikan itu memang untuknya.
Tapi kenapa bisa sebanyak itu dapat rezeki hari itu. Apakah itu akibat perbuatan baiknya selama ini. Senang Tahajjud, Dhuha, dan bakti dengan kuitan. Juga doa-doa yang ia panjatkan dikabulkan Allah SWT. Entahlah semua hanya Allah SWT yang Maha Tahu.
Dugal selalu berdoa agar diberi rezeki yang banyak, dan ahli sedekah, suka berbagi, serta pemurah. Semoga rezeki nyata yang sudah diterima Dugal itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin di jalan Allah SWT.
Dugal tak akan lupa rencana baik sebelumnya yang pernah dicetuskan saat belum punya duit sebanyak itu. Menunjang kenyamanan dalam beribadah ia akan beli baju muslim baru beberapa lembar, tapih, kopiah. Juga celana pendek yang bisa diganti setiap berganti waktu shalat.
Lalu juga dengan pakaian baru bisa mengikuti kegiatan keagamaan seperti ceramah agama dan haul para Ulama / Wali Allah.
Persawahan yang disandaakan anu urang di Putat bisa ditabusi. Membuat SIM C baru ke Polres HSS. Hutang lainnya anu urang dibayari. Tak lupa setiap hari Jumat berbagi makanan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Dugal tidak membeli sepeda motor baru. Tapi cukup memperbaiki yang ada saja, walau sudah butut. Ganti lapak yang balakban, ganti ban depan belakang yang gundul.
Lalu ganti lampu muka belakang, dan servis yang lainnya. Guna kenyamanan dalam berkendaraan, menuju tempat kerja, dan bajalanan.
Dengan uang itu Dugal berencana pergi Umrah / Haji. Lantas uang ia tabung ke bank, beli emas baru, dan beli lahan / tanah di daerah lain.
Untuk pergi ke daerah lain kadang Dugal minta ditemani rekannya. Bila arah ke Banjarmasin, ia ditemani rekannya asal Barabai. Sementara bila arah ke Barabai, Paringin, dll ia minta bantuan rekannya asal Kandangan.
Bisa naik mobil dan sepeda motor. Tapi lebih banyak naik sepeda motor. Dengan alasan bisa masuk ke pelosok mana pun.
Untuk kebutuhan harian, Dugal manjurungi kuitannya uang Rp 50 ribu / hari. Beli ikan untuk lauk makan, wadai, dsb.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar