Kamis, 27 Maret 2025
Masih di Keraton, saat itu majelis pembacaan Kitab Tafsir Marahul Labid. Ada jamaah di luar rumah, persisnya di bawah pohon pisang, sedang merokok.
Guru yang tengah membaca kitab langsung memberi teguran agar berhenti merokok, padahal jaraknya cukup jauh dari sidin dan talindung oleh dinding rumah.
Kejadian seperti ini juga sering terjadi saat sudah berpindah ke Sekumpul. Serombongan jamaah asal Madura berkunjung ke rumah Guru di Sekumpul. Ketika mereka datang dan duduk.
Sambil setengah guyon Guru Sekumpul menyebut profesi dan pekerjaan mereka satu persatu secara lengkap. Para tamu itu kagum dengan kemampuan yang dimiliki oleh Guru Sekumpul.
Salah seorang cucu KH Muhammad Binuang (ayah KH M Anshary El Kariem) saat akan memasang kerudungnya, jarum pentolnya digigit di mulut, dan tanpa sengaja tertelan dan masuk ke dalam perut.
Pihak keluarga dengan segenap upaya membawa ke rumah sakit, dan kesimpulan dokter bahwa jalan keluarnya harus dioperasi.
Tuan Guru KH Muhammad Binuang, hari itu juga berangkat ke Sekumpul untuk minta air tawar dan doa dari Guru Sekumpul. Setibanya di rumah sakit, air itu lalu diminumkan.
Keajaiban terjadi, perut anak itu terasa mual, lalu muntah dan keluar jarum pentol bersamaan dengan muntahnya. Dengan begitu, operasi tidak jadi dilaksanakan.
Diceritakan oleh dua orang ulama kenamaan KH Ahmad Bakeri / Guru Bakeri dan KH Khudhori Martapura, bahwa mereka melihat
Guru Sekumpul melakukan prosesi ibadah haji di Mekkah, padahal saat itu Guru Sekumpul berada di Martapura. Dua orang ulama itu berangkat haji pada tahun yang berbeda. (ahu)
*Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar