Senin, 19 Agustus 2019

Bau Kemenyan Saat Mahaliling

Selasa, 20 Agustus 2019



Beberapa tahun silam Dugal pernah mahaliling atau mencari haliling di persawahan yang ada di kampungnya. Haliling merupakan sejenis keong kecil untuk pakan ternak bebek. Dengan berjalan kaki dari rumahnya menuju persawahan yang tanaman padinya sudah tumbuh besar dan areal sawah berair cukup.

Dimana disana banyak keong kecil itu. Haliling itu nanti akan dijual Dugal ke tetangga yang beternak itik. Satu liter haliling dihargai Rp 5 ribu. Sehari Dugal bisa mendapatkan sekitar 4 liter haliling. Berangkat dari rumah pukul 08.00 WITA. Biasa ia pulang ke rumah jelang shalat Dzuhur tiba.

Dengan membawa ember, Dugal berjalan kaki dari rumah menyeberang jalan raya, dan sungai. Jarak yang ditempuh sekitar satu kilometer. Saat berada di satu tempat yang ramai halilingnya, tiba-tiba aroma kemenyan menusuk hidung Dugal.

Aneh memang di tempat yang cukup jauh dari pemukiman warga itu ada tercium bau kemenyan. Melihat gelagat tak mengenakkan itu, Dugal bergegas pergi ke areal sawah lainnya, yang cukup luas dan terbuka. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menikmati Ketupat Iwa Malam Senin

 Ahad, 6 April 2025 Ketupat yang saya beli di tempat Iwa, usai shalat Maghrib, pada hari Ahad (06/04/2025) malam Senin. Sebanyak dua porsi. ...