Ini pengalaman paling berharga, dan tak akan
terlupakan seumur hidup. Saat pulang dari Benteng Tundakan, Desa Tundakan Hulu,
Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Minggu (08/10/2017) kami sempat terdampar
di tengah belantara Awayan.
Karena jalan yang kami lewati berupa hamparan kerikil,
tergenang air. Sehingga kami tak bisa melewatinya. Untuk itu kami mencari jalan
lain untuk keluar dari tengah hutan.
Kalau balik lagi jaraknya lumayan jauh dan cukup
terjal jalan yang harus dilewati. Untuk itu kami putuskan melewati jalan setapak
dan kebanyakan berada di perkebunan karet dan tanaman liar lainnya. Karena jalan
buntu, kami berhenti sebentar mencari lokasi jalan yang bakal dilintasi.
Saya duluan jalan kaki melintasi kebun karet.
Kami tak pernah kesana sama sekali. Jadi bahapal
saja. Terdengar suara lalu lalang kendaraan. Setelah kami lihat dari atas
gundukan tanah, ternyata itu areal pertambangan batubara di Kecamatan Awayan.
Ada banyak aktivitas terlihat disana. Kami
terus mencari jalan keluar. Berkat doa dan usaha keras, kami menemukan jalan keluar,
setelah ada anak muda lewat. Kami mengikuti dari belakang, hingga ketemu jalan
beraspal.
Disana bertemu tugu perbatasan Kecamatan Juai
dan Kecamatan Awayan. Alhamdulillah kami bisa meneruskan perjalanan dengan
nyaman. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar