Pedagang yang
berjualan di SDN Angkinang 1 saat saya masih sekolah dulu. Ada Umanya Miji. Ada
Umanya Utui. Umanya Miji rumahnya beberapa meter dari sekolah. Sementara Umanya
Utui sekitar 200 meter dari sekolah. Umanya Miji menjual aneka makanan ringan. Sementara Umanya Utui menjual apam
batil. Dipanggil Umanya Miji karena nama anaknya Miji. Yang juga sekolah di SDN
Angkinang 1. Satu tahun lebih muda dari saya. Umanya Miji atau Amah sudah lebih
lama berjualan. Selain dia ada juga anaknya yang lain berjualan yakni Itai dan
Inur. Saya sering berbelanja ke tempat Umanya Miji. Sewaktu-waktu juga
menikmati apam batil umanya Utui. Umanya Utui membawa dagangan ke sekolah
dengan lanjung. Ada beragam isinya. Ada piring, cangkir, dsb. Umanya Utui
membuat apam batil di sekolahan. Bila ada pesanan lalu dia membuatkan. Saat itu
harga sepiring Rp.50,- Wadai tersebut dinikmati dengan gula habang yang sudah
dicairkan. Selain di SDN Angkinang 1 Umanya Utui juga berjualan apam batil di Pasar Angkinang setiap hari Kamis.
Kebetulan itu hari pasar. Berarti setiap hari Kamis Umanya Utui libur berjualan
di SDN Angkinang 1. Umanya Miji sering membuat manisan / tebu yang dipotong
kecil lalu ditusuk di bamban. Juga membuat gula gait.***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kuburan Kuning di Mandala Telaga Langsat HSS Selasa Siang
Sabtu, 7 Juni 2025 Melihat sepintas lalu kuburan yang dipenuhi dengan kain kuning, yang ada di tepi jalan sekitaran Desa Mandala, Kecamatan...

-
Sabtu, 30 Mei 2020 Nama-nama ikan dalam Bahasa Banjar, khususnya di kampung saya Hangkinang. Ada iwak (ikan) haruan , papuyu , kalicin...
-
Sabtu, 30 Maret 2013 Selain ketupat dan dodol, apabila menyebut nama daerah pahuluan, khususnya Kandangan, sejurus tentu terbayang kes...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar