Senin, 10 Desember 2012

REALITA HSS

-->
Sastrawan HSS
 Minta Perhatian

Diusianya yang ke 62 tahun Kabupaten Hulu Sungai Selatan terus berbenah. Namun masih ada saja yang mengganjal. Buktinya sastrawan HSS merasa dianaktirikan oleh Pemkab HSS. Jarang sekali pemberian penghargaan kepada sastrawan HSS oleh Pemkab saat Hari Jadi, misalnya. Sementara di daerah lain di Kalsel sastrawan cukup diperhatikan.
Padahal sastrawan HSS turut punya andil besar lewat karya mereka berupa puisi, cerpen, novel, dsb membawa nama harum Bumi Antaludin ditingkat lokal maupun nasional.
Pengalaman menyedihkan dialami sastrawan HSS saat mengikuti perhelatan akbar sastrawan banua, Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) beberapa tahun terakhir.
Pada ASKS IX di Banjarmasin, Oktober 2012  lalu contohnya. Mereka iri melihat antusiasnya kepala daerah memberikan dukungan dan perhatian lebih terhadap sastrawan di daerahnya. Semisal Kabupaten Tabalong, Barito Kuala, dan Kota Banjarbaru. Sastrawan dilepas oleh kepala daerahnya. Begitu dihormatinya para sastrawan. Juga diberi pakaian seragam dan tentunya uang saku. Tak ketinggalan pinjaman mobil dinas untuk sarana transport selama mengikuti kegiatan.
Sementara sastrawan HSS sungguh ironis. Mereka berangkat dengan mobil carteran. Untuk menuju tempat kegiatan dari penginapan mereka harus bermuram durja. Memelas kasih. Ikut numpang mobil dari daerah lain.
Sastrawan HSS berharap cerita sedih seperti ini tidak akan terulang lagi ditahun mendatang. Juga karya-karya mereka dapat dihargai dengan dibukukan dalam bentuk antologi bersama sastrawan HSS. Lalu disebar ke instansi dan sekolah-sekolah. Semoga pemimpin baru HSS di tahun 2013 nanti peduli dengan dunia sastra. Tidak ada lagi penganaktirian terhadap sastrawan. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suasana di Ruang Tata Usaha MTsN 3 HSS Selasa Pagi

 Selasa, 14 Mei 2024 Suasana di ruang Tata Usaha MTsN 3 HSS, pada  Selasa (14/05/2024) pagi. (ahu)