Menutup Segala Harap dan Ratap Bernilai

Kamis, 2 November 2017

Ragam persembahan jelita mewarna wangi

sebagai upaya jangan-jangan saja

merasa sendu sepenuh tingkah

pilihan itu berdasar hasil rekomendasiku

siapkan diri darai kejenuhan memuncak hari

kalau ada orang basaruan datangi saja

Menutup segala harap dalam ratap bernilai

dengan langkah yang ringan mendatangi

niatkan ibadah dan silaturrahmi

masih berkurang tersanjung langkah

Palidangan Sehati jadi kebanggaan warga HSS

isyarat bumi menabur jejak ringkih

Berbicaralah datang banyak hal disini

alur akan memilih kebanggaan yang pasti

kau akan kembali juga nanti

nalar rembesan jalan tatkala akrab

menuai yang terbaik adalah yang susah

hutang-hutang yang mesti diselesaik dengan segera

posisi rindu menggerus ragam ancaman pasti

Biar rekah lembut merayu detak sempurna

penampilan puas saja merana

datang meramu kegiatan sepenuh lanjut

manja jelita mengintai senada

akan pernah mengecap renda

ada angan goyang dan ihwal padanan

Kandangan, 28 Oktober 2017

Keluh Nestapa Merangkai Kalimat Cumbu

Kamis, 2 November 2017

Tak perlu bersedih hati adanya

yang terus setia mengulang senang

datanglah dengan sepenuh langkah nyata

remang bimbang membentang peluang

aku ingin bahagia menerpa liku

gerimis menebar rindu berperilaku ritmis

Keluh nestapa merangkai kalimat cumbu

sandaran diri nestapa berhaluan ambisi

kau bisa memandang banyak hal

bersemu nyanyian kelembutan negeri yang pasrah

bersisian waktu memintal jamuan resah

kau yang teramat baik denganku

demi kebaikan bersama yang pernah ada

Setaut arah merindu yang semringah

peluk cium kenangan silam bersungguh

tak tentu arah yang mesti dituju

mengertilah dengan segala kenangan yang ada

semburat keniscayaan meramu poranda

dia datang mencari aku karena rindu

Jadi orang-orang yang kreatif dengan keadaan

simfoni rindu mengakrabkan harapan

bijak berperi dengan keadaan yang pasti

bagaimana itu kenalan diam mampu juga

hanya bisa memaksa jalinan pasrah

berada raut irama kenangan yang sempit

Kandangan, 29 Oktober 2017

Takzim Kalimat Membelai Hormat

Kamis, 2 November 2017

Datang membilang peson tentang merajut

Jangan pernah merasa kecil hati

bakti upaya diri berpotensi janji

ladang memantau berbaur seksama

kau yang teramat hebat dalam berkarya

aku ingin semua bisa merantai arti

Mengenalkan Banua lewat tulisan

ketika dunia semakin tua usia

menerpa hidup dalam pagut aturan

berupaya untuk shalat Dzuhur

di Langgar Al Kautsar Angkinang Selatan

selanjutnya saruan di tetangga rumah

lantas merajut benang harapan

Takzim kalimat membelai hormat

aku akan terus berlari sepanjang arti

memburu tuju haluan bermutu padu

keringat mengucur tubuh jadi sehat

mobil mewah terasa berjarak

tumpuan akut menghiba kalimat hanyut

Sendu upaya menegas ratapan kelu

menjadi yang terbaik dalam segala hal

Loksado yang jarang ku tengok lagi

aku lebih memilih HST dan Balangan

mengejar senang menuju ke Labung Anak

kehendak diri merentang acuan gamblang

Kandangan, 29 Oktober 2017

Harmoni Pagi Minggu yang Sunyi

Kamis, 2 November 2017

Sebuah keharusan yang teramat lumrah

jawaban persoalan yang terus dihadapi

berada di bawah permukaan yang ada

mengada-ada asas menjawab

angka kekerasan pada anak turun gratis

diri kamu sendiri teramat bahagia

Ada Ini Pemuda di Net TV

tanggal utama sementara generasi penerus

mie instan dinikmati malam Minggu

tetangga misterius di Kedai Pak Mantep

Borneo FC vs Persija Jakarta 1-2

selalu berbeda dengan yang lain

Harmoni pagi Minggu yang sunyi

mengabdi retas naluri nasional

menapak jejak sunyi bertebaran

lantunan manis lagu merayu mendayu

terkesima menerpa ragam wacana

lerai hanya melebur ragam suasana

tak pernah kekurangan kata-kata berpadu

Antisipasi poranda sarana mendera

wisata petik buah melon ada dimana

aku tak menduga mereka kenal aku

kupu-kupu sang penanda arti

ayam mencari makan di sekitar tanaman

janji menemu pandang yang tandas

Kandangan, 29 Oktober 2017