Sabtu, 11 Februari 2017

Jelaga Mengurai Cahaya Mewangi

Sabtu, 11 Februari 2017


Aku rindu ke Loksado lagi
seperti dulu yang pernah ada
ada rejeki dari menulis
semangat memindai isak tangis
kau kenang rindu di pusaran ambisi

Memadu sahabat dalam kelu yang nikmat
uji nyali kepengurusan jiwa menjadi
aku sendiri tak tahu apa adanya
kenang waktu semusim berlalu
tabiat musim di pusaran rindu bertepi

Jelaga mengurai cahaya mewangi
dalam jalur kealpaan yang salah
semua dituju saling setuju

Semakin tegas menaungi jalan
himpitan kepercayaan jelma membenam
hari Minggu yang indah
suasana ritmis gerimis kian melankolis

Ada bahan yang diinginkan
kemudahan kemudahan yang didapatkan di hari Minggu
harus banyak banyak bersabar
aku sekarang senang menyendiri

Terus aku harus bagaimana lagi
melanglang rasa sendiri yang latah
datang membawa niat yang tulus
dalam rangkai semusim yang syahdu
memecah canda menghenyak suara

Kandangan, 5 Februari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Di Balik Kopiah Hitam Itu, Ada Doa yang Tersimpan

 Jumat, 26 September 2025 Jumat (26/09/2025), udara masih menyegarkan, embun pagi seolah enggan pergi dari dedaunan di sudut halaman. Di Mad...