Kamis, 06 Februari 2014

KEKECEWAAN

JUM'AT, 7 FEBRUARI 2014
Esai : Almin Hatta

Setiap orang pasti pernah mengalami kekecewaan. Lalu, apakah kekecewaan itu mesti membuat orang yang bersangkutan patah arang dalam mengarungi kehidupan ?
            Seorang gadis cantik namun kedua kakinya lumpuh, suatu malam untuk pertama kalinya menghadiri sebuah pesta anak muda. Ia memang tak berharap banyak pada pesta itu, sebagaimana halnya harapan yang membuncah dihati gadis-gadis sehat. Ia tak berharap bertemu dengan pemuda tampan yang kemudian mengajaknya berdansa.
            Gadis lumpuh itu datang ke pesta dengan bekal mental yang menggumpal. Ia siap tak dipandang sebelah mata oleh segenap pengunjung pesta. Ia bahkan siap duduk kaku dikursi roda sampai pesta usai dan semua pengunjung bubar dengan tawa gembira. Ia siap sebagai penonton saja menyaksikan ratusan pasangan belia berpeluk mesra.
            Tapi, dalam kehidupan ini selalu saja ada kejadian yang tak terduga. Orang bisa mengalami apa saja yang sebelumnya sama sekali tak pernah dikira. Begitulah, gadis lumpuh itu, dalam pesta itu, justru dihampiri seorang pemuda tampan yang tanpa sungkan-sungkan mengajaknya berkenalan. Mereka kemudian terlibat obrolan yang berkepanjangan, sampai akhirnya pesta itu tanpa terasa sudah mencapai puncaknya di ujung malam.
            Pulang dari pesta, gadis lumpuh itu menceritakan semuanya kepada ibundanya tercinta dengan penuh bahagia. Si ibu sebagaimana umumnya ibu yang selalu ikut bahagia jika melihat anak gadisnya terkena panah asmara, tentu saja ikut tersenyum bahagia.
            Tapi, sedetik kemudian, ia tiba-tiba menyadari keadaan puterinya yang tak sebagaimana umumnya gadis sempurna. Ia tiba-tiba menyadari bahwa anak gadisnya menderita kelumpuhan, yang boleh jadi tak seorang pemuda pun sudi berdampingan dengannya di pelaminan.
            Maka, “Kamu jangan terlalu banyak berharap….” Ujarnya kemudian, lalu beranjak pergi sembari mengucapkan selamat malam.
            Si gadis cacat tentu mafhum maksud ibundanya. Ia sangat mengerti bahwa ibundanya tak ingin ia nantinya kecewa. Maka, ia pun terpana dan tak bisa memejamkan mata sampai pagi tiba.
            Kisah di atas merupakan nukilan dari sebuah film yang ditayangkan Cinemax, kemarin malam. Entah apa judulnya, entah siapa pula pemerannya. Tapi, kukira, itu semua tak terlalu penting. Sebab, yang utama adalah esensinya : keberadaan kekecewaan dalam kehidupan setiap orang.
            Setiap orang pasti pernah mengalami kekecewaan. Lalu, apakah kekecewaan itu mesti membuat orang yang bersangkutan patah arang dalam mengarungi samudera kehidupan ! Kukira tidak. Sebab, kekecewaan memang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan ini. Kekecewaan bukanlah lawan dari kebahagiaan ataupun keberuntungan. Kekecewaan hanyalah rasa, dan masing-masing orang tak pernah sama dalam menyikapinya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Parkir Mobil Guru di MTsN 3 Hulu Sungai Selatan

 Sabtu, 28 Juni 2025 Parkir mobil guru di area halaman depan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS), berlokasi di sek...