Esai : Almin Hatta
Setiap orang pasti pernah mengalami kekecewaan. Lalu, apakah kekecewaan itu
mesti membuat orang yang bersangkutan patah arang dalam mengarungi kehidupan ?
Seorang gadis cantik namun kedua
kakinya lumpuh, suatu malam untuk pertama kalinya menghadiri sebuah pesta anak
muda. Ia memang tak berharap banyak pada pesta itu, sebagaimana halnya harapan
yang membuncah dihati gadis-gadis sehat. Ia tak berharap bertemu dengan pemuda
tampan yang kemudian mengajaknya berdansa.
Gadis lumpuh itu datang ke pesta
dengan bekal mental yang menggumpal. Ia siap tak dipandang sebelah mata oleh
segenap pengunjung pesta. Ia bahkan siap duduk kaku dikursi roda sampai pesta
usai dan semua pengunjung bubar dengan tawa gembira. Ia siap sebagai penonton
saja menyaksikan ratusan pasangan belia berpeluk mesra.
Tapi, dalam kehidupan ini selalu
saja ada kejadian yang tak terduga. Orang bisa mengalami apa saja yang
sebelumnya sama sekali tak pernah dikira. Begitulah, gadis lumpuh itu, dalam
pesta itu, justru dihampiri seorang pemuda tampan yang tanpa sungkan-sungkan
mengajaknya berkenalan. Mereka kemudian terlibat obrolan yang berkepanjangan,
sampai akhirnya pesta itu tanpa terasa sudah mencapai puncaknya di ujung malam.
Pulang dari pesta, gadis lumpuh itu
menceritakan semuanya kepada ibundanya tercinta dengan penuh bahagia. Si ibu
sebagaimana umumnya ibu yang selalu ikut bahagia jika melihat anak gadisnya
terkena panah asmara, tentu saja ikut tersenyum bahagia.
Tapi, sedetik kemudian, ia tiba-tiba
menyadari keadaan puterinya yang tak sebagaimana umumnya gadis sempurna. Ia
tiba-tiba menyadari bahwa anak gadisnya menderita kelumpuhan, yang boleh jadi
tak seorang pemuda pun sudi berdampingan dengannya di pelaminan.
Maka, “Kamu jangan terlalu banyak
berharap….” Ujarnya kemudian, lalu beranjak pergi sembari mengucapkan selamat
malam.
Si gadis cacat tentu mafhum maksud
ibundanya. Ia sangat mengerti bahwa ibundanya tak ingin ia nantinya kecewa.
Maka, ia pun terpana dan tak bisa memejamkan mata sampai pagi tiba.
Kisah di atas merupakan nukilan dari
sebuah film yang ditayangkan Cinemax, kemarin malam. Entah apa judulnya, entah
siapa pula pemerannya. Tapi, kukira, itu semua tak terlalu penting. Sebab, yang
utama adalah esensinya : keberadaan kekecewaan dalam kehidupan setiap orang.
Setiap orang pasti pernah mengalami
kekecewaan. Lalu, apakah kekecewaan itu mesti membuat orang yang bersangkutan
patah arang dalam mengarungi samudera kehidupan ! Kukira tidak. Sebab,
kekecewaan memang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan ini.
Kekecewaan bukanlah lawan dari kebahagiaan ataupun keberuntungan. Kekecewaan
hanyalah rasa, dan masing-masing orang tak pernah sama dalam menyikapinya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar