Sabtu, 04 April 2015

Seperti Dulu Yang Pernah Ada

Sabtu, 4 April 2015


Hablurkan rindu dendammu dalam kesetiaan
ini bukanlah puisi yang terakhir
yang berharap manis meritmis
kita harus berbuat baik kapanpun saja
menjalani kehidupan dengan beragam cara
nikmati saja semampu kamu
yang akhirnya bisa menuntas setia
ada secercah kepuasan
tipikal orang pekerja keras
orang yang bertanggung jawab
nikmati itu luka sesaat saja
hidup menjadi lebih baik lagi
daripada sekarang ini
akan terus bermimpi
kacang rebus tak asin
listrik padam kilat menyambar
petir menggelegar
hujan lebat
jangan pernah merasa
paling tidak senang melihat
pejabat datang disambut dengan meriah
buang-buang duit saja
buang-buang waktu dan tenaga
hanya beberapa jam
persiapan yang dilakukan berbulan-bulan
semua ada batasnya
kita mesti merasa sadar
hujan turun malam ini
membawa rasa beda di inti diri
menuntaskan segala harapan yang ada
butuh pendamping hidup
bersyukur atas karunia yang diberikan-Nya
dari suara-suara kembara
dalam kesunyian ini tak mesti bermuram durja
hati sedang tidak tenang
jangan sampai emosi meluap-luap
beri aku banyak arti dalam sunyi
dalam bimbang dan ragu
seperti dulu yang pernah ada
memendam dendam dari sunyi diri
sepanjang itu mampu
menggugah banyak perasaan
ketinggian harkat dan martabat
bawa perbedaan diri dengan orang lain
tentu semua bisa berharap dengan pasti



Kandangan, 29-03-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...