Hablurkan
rindu dendammu dalam kesetiaan
ini
bukanlah puisi yang terakhir
yang
berharap manis meritmis
kita
harus berbuat baik kapanpun saja
menjalani
kehidupan dengan beragam cara
nikmati
saja semampu kamu
yang
akhirnya bisa menuntas setia
ada
secercah kepuasan
tipikal
orang pekerja keras
orang
yang bertanggung jawab
nikmati
itu luka sesaat saja
hidup
menjadi lebih baik lagi
daripada
sekarang ini
akan
terus bermimpi
kacang
rebus tak asin
listrik
padam kilat menyambar
petir
menggelegar
hujan
lebat
jangan
pernah merasa
paling
tidak senang melihat
pejabat
datang disambut dengan meriah
buang-buang
duit saja
buang-buang
waktu dan tenaga
hanya
beberapa jam
persiapan
yang dilakukan berbulan-bulan
semua
ada batasnya
kita
mesti merasa sadar
hujan
turun malam ini
membawa
rasa beda di inti diri
menuntaskan
segala harapan yang ada
butuh
pendamping hidup
bersyukur
atas karunia yang diberikan-Nya
dari
suara-suara kembara
dalam
kesunyian ini tak mesti bermuram durja
hati
sedang tidak tenang
jangan
sampai emosi meluap-luap
beri
aku banyak arti dalam sunyi
dalam
bimbang dan ragu
seperti
dulu yang pernah ada
memendam
dendam dari sunyi diri
sepanjang
itu mampu
menggugah
banyak perasaan
ketinggian
harkat dan martabat
bawa
perbedaan diri dengan orang lain
tentu
semua bisa berharap dengan pasti
Kandangan, 29-03-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar