Kamis, 19 Maret 2015

Sejenis Waktu Menduga Restu

Kamis, 19 Maret 2015


Dalam banyak keinginan muncul harapan pasti
dari banyak belaian resmi
mencuatkan harapan disegala arah
kenapa mesti seperti ini yang dihadapi
banyak kata muncul tak berarti
praktek pelajaran Islam jelang UAMBN
tahu saja apa maumu
bila tak ada harap menimang sendu
muncul rasa tidak nyaman dihati
bila saja menyerap keinginan syahdu
terangkan saja itu semua adalah berdasar kepemilikan diam
langkah pasti menyuburkan angkara murka
diambang kesetiaan menubir rentak usia
kini aku bisa membalasnya
waktu itu masih kecil katanya
tapi sudah bisa tampil dengan baik
nyanyian lagu rindu penuh tipu
mencintai segenap seni budaya yang kaya rasa
sungguh ini sebuah kehormatan
bilas saja bisa dirangkai dengan senyuman manis menghamba
menubir di sore hari dengan beragam kesenangan
perempuan-perempuan di batas kesunyian diri
yang kerap membahagiakan hati
tentu kecewa muncul mendengar ia menyatu
aku memang terlambat mengambil hati
hanya bisa berkoar-koar lewat kosakata yang basi
teruslah menjalani kehidupan dengan sempurna
terkadang muncul kebencian mendalam
dalam gejolak seribu arti yang tiada
membatasi gerak setiap langkah kaki
dari selunjuran harapan menabur sejuta warna pesona
lagu-lagu Banjar penawar dahaga
walau cukup menyedihkan melihatnya
sangat pantas membuat banyak kebanggaan
kita harus tahu akan semua itu
jangan sampai membawa banyak rasa sendu
yang kerap mendayu dalam langkah nan pilu
mungkin itu hanya sebuah perasaan tak nyaman saja
karena aku tak punya apa-apa



Kandangan, 19-03-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...